Anda di halaman 1dari 16

L/O/G/O

MUHAMMAD FATHUR RAHMAN N


P2700215035

PERBAIKAN KUALITAS CITRA SINAR X TULANG


BELAKANG PENDERITA SKOLIOSIS DENGAN
MENGGUNAKAN GAUSSIAN CROPPING

Skoliosis adalah fenomena kelainan tulang belakang yang akan


membengkok membentuk huruf C atau S. Bila dibiarkan, sudut
kemiringan tulang belakang (cobb angle) akan menjadi semakin
besar. Hal ini dapat mengakibatkan saraf tulang belakang
terjepit atau organ-organ dalam terganggu
Saat ini penentuan cobb angle oleh orthopedic masih
memakai cara manual yang mempunyai tingkat presisi yang
rendah, baik secara inter-observer (antar observer) maupun
intra-observer
(satu observer
dalam pengukuran yang
berbeda). Hal ini terjadi karena buruknya kualitas citra dan
tingginya noise pada sinar x tulang belakang dari penderita
skoliosis. Noise itu dapat berupa organ-organ, darah, maupun
tulang-tulang yang lainnya.

Untuk meningkatkan akurasi, diperlukan


citra tulang belakang yang lebih jelas. Maka
perlu serangkaian proses pada citra sinar x
tulang belakang, yaitu proses segmentasi
kontur
tulang
belakang
dengan
menggunakan GVF Snake, Modified Tophat
filter untuk mengekstraksi kontur tulang
belakang, dan Gaussian cropping untuk
menghilangkan noise di sisi kiri dan kanan
tulang belakang.

Metode penelitian
terdapat 2 buah bagian
utama, yaitu pre
processing dan
segmentasi
menggunakan GVF
Snake.

Pre-processing
Pre-processing dilakukan untuk mengekstraksi tepi dari
citra sebelum dilakukan segmentasi. Keberhasilan proses
segmentasi sangat dipengaruhi oleh edge map yang
dihasilkan dari proses ini. Oleh karena itu, digunakan
Modified Tophat filter untuk mengekstraksi edge map dari
citra tulang belakang.
kemudian proses Gaussian cropping, proses ini dilakukan
dengan menarik garis inisialisasi di sepanjang citra tulang
belakang. lalu, dengan garis inisialisasi tersebut sebagai
patokan, nilai piksel-piksel di samping garis inisialisasi akan
dikalkulasikan berdasarkan fungsi Gaussian, sehingga nilai
di samping garis akan tergradasi dengan menyisakan citra
tulang belakang saja.

Segmentasi menggunakan GVF Snake


Snake atau active contour adalah garis-garis lengkung yang
didefiniskan pada citra yang dapat bergerak di bawah pengaruh
gaya internal yang berasal dari garis lengkung itu sendiri dan
gaya eksternal yang dikomputasikan dari data citra.
Kemampuan snake untuk bergerak mengikuti kontur tepi suatu
obyek itulah yang akan digunakan untuk proses segmentasi
kelengkungan tulang belakang setelah proses filtering, didapat
citra grayscale yang berbentuk tulang belakang tanpa noise
disekeliling tulang belakang, barulah proses pembentukan imitasi
siluet tulang belakang melalui titik-titik yang telah diinisialisasikan
sambil menjaga kelenturan dan bentuk sesuai citra melalui
parameter alpha, beta, dan gamma dengan memanfaatkan
energi internal dan eksternal..

Tahap pertama dari proses pre processing adalah proses


filtering untuk memperjelas citra tulang belakang dan
mengurangi
noise
di sekitar tulang belakang
menggunakan Modified Tophat Filter.

Rumus Modified Tophat adalah :


= operator morfologi closing
o = operator morfologi opening
B = struktur elemen
y = attenuation factor
F = citra

Tahap kedua dari proses pre-precessing adalah dengan menghilangkan


noise dan bagian-bagian dari citra sinar x yang tidak diperlukan menggunakan
koordinat yang dikumpulkan dari gerakan mouse yang mengikuti bentuk
tulang belakang.

a= koordinat piksel pada citra


b= koordinat center of peak dari fungsi Gaussian
c= standar deviasi.
dalam penggunaannya perlu dilakukan penyesuaian pada nilai c untuk
menentukan lebar jarak dari hasil Gaussian Cropping agar sesuai dengan
lebar tulang belakang sehingga bagian tulang belakang bukan menjadi bagian
yang tergradasi.

Dari Gambar kanan diatas terlihat gradasi warna berbentuk garis


vertikal sesuai dengan panjang garis inisialisasi pada Gambar kiri.
Variabel c pada rumus fungsi gaussian menentukan lebar dari
bagian berwarna putih.
Semakin keluar dari bidang putih maka warna piksel pada citra akan
semakin hitam. Hal ini disebabkan oleh nilai faktor gaussian yang
bernilai 1 jika piksel tersebut berada pada kurva puncak, sehingga
nilai piksel tetap bernilai sama ketika dikalikan dengan nilai faktor
gaussian.

Parameter c merupakan parameter yang diubah untuk disesuaikan dengan


lebar dari bentuk tulang belakang. Efek dari variabel c pada rumus fungsi
Gaussian ditunjukan pada Gambar dibawah ini

Hasil citra pada Gambar diatas menunjukkan bila semakin menjauh dari garis
inisialisasi, semakin kecil nilai pengali pada piksel citra. Bila nilai piksel
mendapat faktor pengali yang kecil, warna piksel akan menjadi hitam. Nilai
variabel c yang besar akan membuat daerah yang disisakan menjadi besar.

GVF Snake
GVF Field
Medan Gradient Vector Flow (GVF) yang
mendefinisikan vektor gaya pada medan
GVF didapatkan dengan rumus :
Energi internal
yang mengatur sifat dari partikel-partikel
snake didapatkan dengan rumus :

Hasil Pengujian Modified Tophat Filter


Pengujian
dilakukan
untuk
mengekstrak egde map dari
citra x-ray tulang belakang untuk
memberikan
citra tulang
belakang
yang
jelas
dan
mengurangi noise pada sekitar
objek tulang belakang.Hasil
Pengujian modTH dilakukan
menggunakan
parameter
disk=5, dan attenuation factor
=11 ditunjukan pada Gambar.

Hasil Pengujian Gaussian Cropping


Pengujian dilakukan untuk
menghilangkan noise
yang ada di sekitar tulang
belakang untuk
memberikan ruang tanpa
halangan bagi GVF
Snake.Hasil pengujian
Gaussian cropping dengan
menggunakan parameter
jarak = 10 ditunjukan
seperti pada Gambar.

Hasil Pengujian GVF Dengan dan


Tanpa Gaussian cropping

Hasil pengujian GVF Snake (a) tanpa


Gaussian cropping. (b) dengan Gaussian
cropping.

Perbandingan pengujian hasil GVF Snake yang dilakukan dengan


memakai parameter alpha 0.9, beta 0.2, dan gamma 0.2 dengan dan
tanpa Gaussian cropping seperti ditunjukan pada Gambar.
Dari Gambar a dan b dapat diketahui efek Gaussian cropping
terhadap peforma GVF snake dalam menuju tepi dari tulang belakang.
Pada sampel yang tidak memakai Gaussian cropping, noise yang
ada di sekitar tulang belakang tersebut menjadi penghalang pada GVF
Snake untuk menuju tepi citra tulang belakang. Sedangkan pada
sampel yang memakai
Gaussian cropping, tidak ada noise di
sekeliling tulang belakang sehingga memberikan ruang yang bebas
bagi GVF Snake untuk menuju tepi dari tulang belakang

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai