Kelompok Isolator Gas
Kelompok Isolator Gas
SEMIKONDUKTOR TIPE-N
NAMA KELOMPOK
(1404405077)
(1404405097)
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul "SEMIKONDUKTOR TIPE-N".
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahan Listrik pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Udayana. Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Kedua orang tua, segenap
keluarga besar penulis, rekan-rekan penulis dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR
JUDUL............................................................................... ........................
........
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................................2
1.5 Batasan Masalah.......................................................................................................2
1.6 Metode Penulisan......................................................................................................3
1.7 Sistematika Penulisan...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
2.1 Semikonduktor .........................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................12
3.1 Tempat dan Waktu Pembuatan Alat.....................................................................12
3.2 Data..........................................................................................................................12
3.3 Analisis data............................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI BAHAN ISOLATOR GAS..............................13
4.1 Pengertian Semikonduktor Tipe N ......................................................................13
4.2 Struktur atom........................................................................................................14
4.3 Pengaplikasian bahan semikonduktor tipe n dikehidupan sehari hari .............16
BAB V PENUTUP..........................................................................................................19
5.1 Simpulan..................................................................................................................19
DAFTAR GAMBAR
2.1
linier..............3
2.2.1 Satu kutub Circuit breaker bertangki ganda dalam tangki tertutup.
...................6
2.2.2 Satu kutub Circuit breaker 245kV dengan gas SF6............................................
....7
3.1
3.2
3.3
umum.............................10
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3.1
Untuk mengetahui bagaimana cara kerja gas SF6 sebagai isolator dalam pemutus
1.3.2
tenaga.
Untuk mengetahui bagaimana cara pemeliharaan atau perawatan pemutus tenaga.
: PENDAHULUAN
Berisi latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan, manfaat,
batasan masalah, metodologi pembahasan, dan sistematika penulisan
dari penulisan makalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isolator
Isolator merupakan bahan yang sukar dialiri arus listrik dikarenakan
elektron elektron yang berada di dalam bahan isolator berada dalam kondisi
yang relatif stabil. Akibatnya, elektron sangat sulit untuk terlepas dari ikatan inti
atomnya sehingga arus listrik sukar mengalir dalam bahan isolator. Penggunaan
isolator sangat berguna untuk menjaga keselamatan. Pada kabel listrik, kawat
tembaga yang berfungsi sebagai penghantar listrik atau konduktor dibungkus oleh
bahan isolator. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga agar tangan tidak
tersengat arus listrik saat memegang kabel listrik. Selain itu, isolator juga menjaga
agar tidak terjadi hubungan singkat (korsleting) yang dapat menyebabkan
terjadinya kebakaran.
Dalam pembahasan kali ini lebih diberatkan pada jenis bahan isolasi
gas. Bahan isolasi gas digunakan sebagai pengisolasi dan sekaligus sebagai media
penyalur panas. Bahan isolasi gas dapat berupa udara, sulphur hexa fluorida (SF6)
dan gas-gas lainnya yang lazim digunakan di dalam teknik listrik.
2.1.1
Isolasi Udara
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah di dapatkan, udara mempunyai
tegangan tembus yang cukup besar yaitu 30 kV/cm. Contoh yang mudah dijumpai
antara lain pada SUTR, SUTM, SUTT, dan SUTET antara hantaran yang satu
dengan yang lain dipisahkan dengan udara. Hubungan antara tegangan tembus dan
jarak untuk udara tidak linier seperti ditunjukkan pada gambar 2.1.
Vt = f ( celah
udara ) pada = 1
atm, F = 50 Hz
Gambar 2.1 :Hubungan Tegangan Tembus dan jarak untuk udara tidak linier
Sumber : Muhaimin, Bahan Listrik
beracun dan tidak mudah terbakar. Pada temperatur diatas 150C gas SF6
mempunyai sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang
umumnya digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi. Sebagai isolasi
listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi (2,35 kali udara) dan
kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan. Sifat lain dari gas
SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat, tidak terjadi
karbon selama terjadi busur, tidak mudah terbakar (thermal conductivit) yang
baik, tidak menimbulkan bunyi berisik. Perbandingan SF6 dengan beberapa gas
lain seperti tercantum pada tabel : 2.1
Tabel 2.1 : Perbandingan Gas SF6
Gas
Massa Jenis
Konduktivitas Panas
Tegangan Tembus
Kg/m3
1,228
6,139
1,191
1,867
0,086
W/o.m
5.10-6
1,9.10-5
5,4.10-6
3,2.10-6
3,3.10-5
kV/cm
30
75
30
27
18
Udara
SF6
Nitrogen (N2)
Karbon Dioksida
Hidrogen
Sumber : Muhaimin, Bahan Listrik
Sifat dari SF6 sebagai media pemadam busur api dan relevansinya pada
sakelar pemutus beban adalah :
A. Hanya memerlukan energi yang rendah untuk mengoperasikan mekanismenya.
Pada prinsipnya, SF6 sebagai pemadam busur api tidak memerlukan energi untuk
mengkompresikannya, namun semata-mata karena pengaruh panas busur api yang
terjadi.
B. Tekanan SF6 sebagai pemadam busur api maupun sebagai pengisolasi dapat
dengan mudah dideteksi.
C. Penguraian pada waktu pemadaman busur api maupun pembentukannya kembali
setelah pemadaman adalah menyeluruh (tidak ada sisa unsur pembentuknya).
D. Relatif mudah terionisasi sehingga plasmanya pada CB konduktivitasnya tetap
rendah dibandingkan pada keadaan dingin. Hal ini mengurangi kemungkinan
busur api tidak stabil , yang menyebabkan ada pemotongan arus dan menimbulkan
tegangan antar-kontak.
E. Karakteristik gas SF6 adalah elektro negatif sehingga penguraiannya menjadikan
dielektriknya naik secara bertahap.
F. Transien frekuensi yang tinggi akan naik selama operasi pemutusan dan dengan
adanya hal ini busur api akan dipadamkan pada saat nilai arusnya rendah.
2.1.3
Gas-Gas Lain
BAB III
METODE PENELITIAN
Agar
tercapainya
tujuan
penelitian,
maka
penelitian
ini
penelitian
yang
dipilih
bertujuan
untuk
menyelesaikan
perencanaan hingga
12
BAB IV
PEMBAHASAN APLIKASI BAHAN ISOLATOR GAS
4.1 Sistem Circuit breaker yang diisi gas
4.1.1Live tank circuit breakers (Tangki yang bertegangan)
Untuk sistem tegangan sangat tinggi biasanya beberapa kontaktor
dipasang secara seri. Ada 12 kontaktor ini untuk tegangan 400 kV dan sampai 24
kontaktor untuk tegangan 750 kV. Tangki diisi dengan gas dan pada saat kontaktor
dibuka gas akan keluar melalui nozzle ke udara luar. Karena gas keluar melalui
kontaktor yang berfungsi sebagai nozzle maka busur api akan terpadamkan dalam
waktu yang singkat sehingga pada saat arus atau tegangan mencapai titik nol akan
putus sama sekali.
Masalah yang sering dihadapi adalah isolator untuk mensupport livetank, ini sering terpengaruh oleh polusi dan tegangan tembus permukaan menjadi
turun biasanya diperlukan panjang permukaan sekitar 2,5 3,5 cm/kV dari
tegangan line. Untuk beberapa kontaktor yang dipasang seri, distribusi tergangan
tergantung dari harga relative dari kapasitansi antara kontaktor-kontaktor dan
bumi.
Untuk live-tank CB (Circuit Breaker), transformator arus yang
diperlukan untuk pengukuran dan pengamanan biasanya adalah dari jenis post
type. CT ini terpisah dari CB kecuali bila CB dimasukkan dalam satu ruangan
tertutup dimana dapat dipakai CT jenis ring dan dimasukkan pada bushing pada
tembok.
13
13
14
Tangki pada potensial tanah dan kontaktor disiolasi dengan gas bersama
dengan isolasi padat. Sistem seperti ini disebut Dead Tank karena tangki tak
bertegangan.
15
terhubung (a). Saat terjadi gangguan, kontak bergerak ditarik oleh mekanik
penggerak namun gas SF6 belum dilepaskan (b). Ketika kontak bergerak dan
kontak tetap benar-benar terpisah, akan muncul busur api akibat arus yang besar,
kemudian gas SF6 dilepaskan untuk memadamkan busur api tersebut (c).
Beberapa saat kemudian busur api padam (d).
Kerja Circuit breaker SF6 cukup sederhana yaitu gas SF6 dikompresi
dan disimpan dalam reservoir tekanan tinggi. Selama pengoperasian Circuit
breaker SF6, gas sangat padat dilepaskan melalui busur dan dikumpulkan untuk
reservoir tekanan yang relatif rendah dan kemudian dipompa kembali ke reservoir
tekanan tinggi untuk digunakan kembali.
Kerja dari Circuit breaker SF6 sedikit berbeda dalam waktu modern.
Inovasi desain puffer membuat operasi Circuit breaker SF6 jauh lebih mudah.
Dalam desain penyangga jenis, energi busur digunakan untuk mengembangkan
tekanan di dalam ruang busur untuk pemadaman busur. Disini Circuit breaker diisi
oleh gas SF6 pada nilai tekan. Ada dua kontak tetap dilengkapi dengan celah
kontak tertentu. Dan sebuah silinder jembatan yang geser ke kontak tetap. Silinder
aksial dapat geser ke atas dan ke bawah sepanjang kontak. Ada satu seher tetap
dalam silinder, sedemikian rupa sehingga tidak dapat mengubah posisinya selama
gerakan silinder. Selama pembukaan Circuit breaker, silinder bergerak ke bawah,
sedangkan posisi seher tetap, maka volume dalam silinder berkurang dan
menghasilkan kompresi gas SF6 dalam silinder. Silinder memiliki lubang samping
yang bagian atasnya tertutup. Saat silinder bergerak ke bawah, lubang ventilasi
mendekati kontak tetap bagian atas, kemudian dikompresi gas SF6 dalam silinder
yang akan keluar melalui lubang ventilasi dalam kecepatan tinggi. Busur
dipadamkan selama ini aliran gas SF6. Selama penutupan Circuit breaker, silinder
geser bergerak ke atas dan karena posisi seher tetap dan pada ketinggian yang
tetap, volume dalam silinder meningkat. karena tekanan gas SF6 lebih rendah dari
sekitarnya maka SF6 akan masuk ke dalam silinder.Gas tekanan tinggi akan
datang melalui lubang aksial kontak tetap dan masuk ke dalam silinder melalui
ventilasi dan selama aliran ini, gas akan memadamkan busur.
4.3 Pemeliharaan Circuit Breaker
16
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Gas SF6 mampu memadamkan busur api dengan dikompresi dalam silinder yang
akan keluar melalui lubang ventilasi dalam kecepatan tinggi. Busur api akan
dipadamkan selama gas SF6 ini dialirkan.
Pada circuit breaker dengan media gas SF6 digunakan sebagai bahan isolasi
karena mempunyai kekuatan isolasi yang besar dan mempunyai daya pemadaman
busur api lebih besar dari udara, selain itu gas SF6 murni juga mempunyai
kerapan density yang tinggi, penyaluran panas yang baik, merupakan bahan kimia
yang stabil, tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar
pada suhu yang tinggi, tidak mudah merusak metal, plastik dan bermacam
macam bahan yang pada umumnya digunkan pada pemutus tenaga.
Pemeliharaan pemutus tegangan bisa dilakukan dengan cara pengukuran tahanan
isolasi, pengukuran tahanan kontak, pengukuran breakeranalizer, pengukuran
tahanan pentanahan.
19
20
DAFTAR PUSTAKA