Obatemergency 120309101217 Phpapp02
Obatemergency 120309101217 Phpapp02
OBAT2AN EMERGENCY
Onset cepat efek segera
Pada umumnya diberikan melalui injeksi (SC, IM, IV)
Pada umumnya mempunyai rentang terapi sempit
pengawasan ketat
Contoh: adrenalin
PERAN PERAWAT:
Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian obat
Mampu melakukan menghitungan dosis yang tepat
Mampu memberikan obat2 emergency dengan rute
yang tepat
Mengetahui hal2 yg harus dievaluasi setelah pemberian
obat
RUTE PEMBERIAN
OBAT
1. TOPIKAL
5. INJEKSI
INTRADERMAL
SUBKUTAN
INTRAMUSKULER
INTRAVENA
6. ENDOTRAKHEAL (Melalui pipa ET)
PENGENCERAN/
PELARUTAN
Sediaan obat injeksi:
Serbuk
Ditambahkan aquades sampai volume tertentu
Misal: Cefotaxime 1 g/ Vial
Larutan/ Suspensi
Sudah dalam bentuk larutan/ cair
Bisa langsung digunakan/ diencerkan dahulu
Contoh: dopamine (200 mg/ 5 mL)
Contoh 1:
Cefotaxim 1 g (1000 mg)/ vial
Ditambah sampai 10 mL aquades 1000 mg/
10 mL
100 mg/mL
Ditambah sampai 20 mL aquades 1000 mg/
20 mL
50 mg/mL
Misal : BB pasien 25 kg, dosis 10 mg/kgBB
250 mg/X
dengan pengenceran 10 mL ?? ml
Contoh 2:
Diazepam (10 mg/ 2 ml) encerkan menjadi 5 ml
Berat badan 20 kg
Dosis 0,3 mg IV pelan 20 x 0,3 = 6,0 mg
Diazepam 1 ampul + 3 ml aquades
Dosis setelah pengenceran = 10 mg/ 5 ml = 2
mg/ml
Untuk diazepam sebesar 6,0 mg, larutan yg
ml
diambil3adalah
ml
Contoh 3 (syringe
pump):
Dopamin (Ampul 200 mg/ 5 ml 200. 000 ug/ 5
ml)
Berat badan pasien 40 kg,
Dosis yg dibutuhkan 5 ug/kgBB/menit
Dopamin yg dibutuhkan = 40 x 5 = 200 ug/menit
Dopamine yg
dibutuhkan
Dosis/jam
200
ug/menit
= 12.000
200 ug/jam
x 60 menit =
12.000
Kecepatan
syringe pump (
ml/ jam)
maka 1 ml = 4.000
ug
200.000 ug/ 50 ml =
4.000
12.000
ug/jam
4.000
ug/ml
= 3 ml/
jam
ug/jam
12.000 ug/jam = 12.000/60 menit = 200 ug/
menit
KARDIOVASKULER
ADRENALIN (EPINEPHRIN).
INDIKASI:
VF, Pulseless VT, PEA, Asystole
Mengatasi gangguan sirkulasi (Syok distributif)
menghilangkan bronchospasme
SEDIAAN:
ampul 1:1000 (1 mg/1 ml)/ ampul 1:10000 (0,1 mg / 1 ml)
Rute: IV flush, ET (2-3 x dosis IV), Infusion 1 mg/500 ml
D5%/NS (2 ug/mL)
DOSIS:
CPR : 1 mg IV flush (diikuti 10 ml NS), diulang 3-5 menit
2- 2,5 mg ET (dilarutkan dlm 10 ml NS)
Anafilaktik : 0,5 mg SC/IM
Shock : infusion 1 ug/menit, titrasi sampai max 10 ug/mnt
Bronkodilator : 0,3 mg SC (syarat kondisi jantung bagus)
ATROPIN
Golongan antikolinergik
INDIKASI:
Asystole/PEA (2nd line setelah adrenalin)
Unstable bradikardia
Keracunan kolinergik (organofosfat)
SEDIAAN:
Ampul 0,25 mg/ 1 mL
DOSIS:
Asistol/PEA : 1 mg IV flush, diulang 3 5 menit (maks 3 mg)
2 3 mg dilarutkan dalam 10 ml NS
Bradikardia : 0,5 mg IV flush, diulang tiap 3 5 menit (maks 3
mg)
Keracunan organofosfat: 1-2 mg, diulang tiap 2-5 menit
sampai terdapat tanda atropinisasi
EFEK:
Meningkatkan konduksi HR naik
Menurunkan sekresi klj antikolinergik
PERHATIAN:
Dapat memperburuk iskemia miokard
(takikardi, palpitasi)
Menyebabkan bradikardia paradoksal (< 0,5
mg)
Hipertensi, kejang
Tidak berguna untuk blok AV node derajat 2
tipe II dan derajat 3
LIDOKAIN/ LIGNOCAIN
INDIKASI:
Multifokal PVC
VT/ VF
SEDIAAN:
ampul 40 mg/2 mL
DOSIS:
Henti jantung karena VF/VT : dosis inisial 1 1,5
mg/kg IV bolus
VF refrakter : 0,5 0,75 mg/kg IV bolus, diulang
tiap 5 10 menit; maksimal 3 kali pemberian (3
mg/kg)
Endotrakeal : 2 4 mg/kg
EFEK:
Meningkatkan efek DC shock
Menurunkan HR
EFEK SAMPING:
Depresi pernafasan
Kejang
Bradikardia arrest
AMIODARON
INDIKASI:
henti jantung refrakter terhadap RJP, shock, dan vasopresor
Aritmia ventrikel berulang (VF atau VT dengan hemodinamik
tak stabil)
SEDIAAN:
Ampul 150 mg/ 3 ml
DOSIS:
henti jantung : 300 mg (dalam 20 ml 30 ml D5%) IV bolus
aritmia ventrikel : 150 mg IV dalam 10 menit (15 mg/menit)
Maintenance : 1 mg/menit IV dalam 6 jam, kemudian 0,5
mg/menit IV dalam 18 jam (dosis maksimal : 2,2 g/hari)
PERHATIAN:
waktu paruh sangat panjang (sampai 40 hari)
interaksi obat yang kompleks dan multipel
hipotensi (pada pemberian berulang)
bradikardi
DOPAMINE
INDIKASI:
Shock (refrakter terhadap pemberian cairan)
obat pilihan kedua untuk bradikardia simtomatis
(setelah atropin)
Hipotensi (TDS < 70 mmHg)
SEDIAAN: Ampul 200 mg/ 5 mL
DOSIS:
2 5 ug/kg/menit meningkatkan renal blood
flow
5 10 ug/kg/mnt
meningkatkan kontraksi
jantung
> 10 ug/kg/ mnt konstriksi sistemik
PERHATIAN:
Setelah target tercapai, turunkan bertahap
(tapering)
Jangan mencampur/melarutkan dengan
natrium bikarbonat, lakukan pengenceran
dengan D5%, D5 1/2 NS, D10 0,18 NS; RL
Diberikan dengan syringe pump atau infusion
pump, harus selalu drip, bukan IV bolus
Bisa menyebabkan takiaritmia, vasokonstriksi
yang eksesif
DOBUTAMIN
INDIKASI:
Dipertimbangkan untuk kasus pump problems
(gagal jantung kongestif, sembab
paru/congestive pulmonum) dengan TDS 70
100 mmHg dan tidak ada tanda-tanda syok
SEDIAAN: Ampul 250 mg/ 10 mL
DOSIS:
2 20 g/kg per menit, titrasi sehingga HR
tidak sampai meningkat 10 % dari baseline
PERHATIAN:
Cegah pemberian pada TDS < 100 mmHg
dan ada tanda-tanda syok
Menyebabkan takiaritmia
Tidak boleh mencampur dengan natrium
bikarbonat
MORFIN
INDIKASI:
Chest pain dengan Acute Coronary Syndrome (ACS)
yang tak respon dengan nitrat
Edema paru akut kardiogenik (bila TD adekuat)
SEDIAAN: Ampul 10 mg/ 1 mL
DOSIS:
Dosis inisial : 2 4 mg IV dalam 1 5 menit, setiap 5
sampai 30 menit
Dosis ulangan : 2 8 mg pada interval 5 sampai 15
menit
Masukkan pelan-pelan dan titrasi sampai tercapai efek
PERHATIAN
Tidak untuk infark inferior
Bisa menyebabkan depresi napas
Menyebabkan hipotensi (pada pasien dengan
deplesi volume cairan)
Gunakan dengan hati-hati/perhatian penuh
pada kasus infark ventrikel kanan
Antidotum : nalokson (0,4 2 mg IV)