Anda di halaman 1dari 9

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Tanggal

5 November 2015

Kode Kegiatan

F4

Uraian Kegiatan

Kelas Balita Gizi Balita

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Fakor eksternal menyangkut
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk
membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam
diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problem makan pada anak.
Anak balita memang telah dapat makan apa saja seperti halnya orang
dewasa. Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi
selera mereka. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus berlaku demokratis untuk
sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya
tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan
tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
Menurut Departemen Kesehatan, pada tahun 2003 terdapat sekitar 27,5% (5
juta balita kurang gizi); 3,5 juta anak (19,2%) dalam tingkat gizi kurang dan 1,5 juta
anak gizi buruk (8,3%). WHO (World Health Organization) tahun 1999
mengelompokkan wilayah berdasarkan prevalensi gizi kurang ke dalam 4 kelompok,
yaitu rendah (<10%), sedang (10-19%), tinggi (20-29%), dan sangat tinggi (>30%).
Menurut pemerintah, angka kemiskinan pada 2006 mengalami penurunan,
dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Namun, data dari Departemen Kesehatan
(Depkes), menyatakan anak balita yang terkena gizi buruk melonjak dari 1,8 juta
1

(2005) menjadi 2,3 juta anak (2006). Selain itu, lebih dari 5 juta balita terkena gizi
kurang. Lebih tragis lagi, dari seluruh korban gizi kurang dan gizi buruk tadi, sekitar
10% berakhir dengan kematian.
Sensus WHO menunjukkan bahwa 49% dari 10,4 juta kematian balita di
negara berkembang berkaitan dengan gizi buruk. Tercatat sekitar 50% balita di Asia,
30% di Afrika, dan 20% di Amerika Latin menderita gizi buruk.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penyuluhan tentang asupan
makanan yang penting untuk gizi balita demi menjamin pertumbuhan dan kesehatan
balita.

BAB 2
RENCANA KEGIATAN

2.1 TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN


Tujuan Kegiatan :
Tujuan dari penyuluhan gizi pada balita yang dilakukan pada kelas balita
ialah:
a. Menjelaskan pada ibu mengenai gizi seimbang pada balita.
b. Menjelaskan pada ibu prinsip gizi siembang pada balita.
c. Menjelaskan pada ibu cara pengolahan makanan.
d. Menjelaskan pada ibu manfaat gizi bagi balita.
e. Menjelaskan bagi ibu pengaruh gizi terhadap perkembangan dan pertumbuhan.
f. Menjelaskan pada ibu menu seimbang balita.
g. Menjelaskan pada ibu manfaat ASI untuk gizi seimbang.
Target Kegiatan :
Melalui kegiatan ini diharapkan orang tua dapat memahami asupan makanan
yang bergizi dan berguna untuk tumbuh kembang balita. Serta dapat mengupayakan
asupan gizi yang seimbang untuk balitanya demi terbentuk balita yang sehat.
2.2 BENTUK KEGIATAN
1

NARASUMBER
Narasumber adalah dokter Internsip stase Puskesmas Tegalampel, Kabupaten
Bondowoso.

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari, Tanggal

: Kamis, 5 November 2015

Pukul

: 09.00 selesai

Tempat

: Balai Desa Tegalampel Kecamatan Tegalampel

SASARAN
Seluruh ibu-ibu yang menghadiri kelas balita.

BAB 3
LAPORAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan tentang gizi pada balita diadakan pada tanggal 3
November 2015 bertempat di Balai Desa Kecamatan Tegalampel. Jumlah meliputi
ibu-ibu yang mengikuti kelas balita yang berjumlah 25 orang. Kegiatan termasuk
dalam Kelas Balita yang menjadi program kesehatan PKM Tegalampel.
Kegiatan penyuluhan:
Langkah
Pendahuluan

Kegiatan
Penyuluhan
- Memberikan

Sasaran
- Menjawab

salam
-

Waktu
09.30

salam

Memperkenalkan

Mendengarkan

diri

dan menyimak

Membagikan

tema yang akan

leaflet

diberikan

kepada

peserta
-

Menyampaikan
tema dan tujuan

Pelaksanaan

penyuluhan
Menyampaikan garis - Peserta menyimak
besar materi tentang:

materi

- Pembagian usia balita


berdasarkan asupan
makanan
- Pengertian

dengan baik

pada

balita

meberikan
pertanyaan yang
terkait

- Jenis

makanan-

makanan
mengandung

peserta

menyela dengan
gizi

seimbang

yang
gizi

tinggi
- Cara

diberikan

yang - Sesekali

dapat diberikan

yang

pengolahan
4

materi

dengan

makanan
Penutup

untuk

balita
Tanya jawab

- Peserta

cukup 10.15

Penyuluh

antusias

mengulang

bertanya tentang

kembali

hal yang belum

kesimpulan

dimengerti

tentang

untuk

inti - Peserta menjawab

keseluruhan

salam

materi
-

Mengucapkan
salam

Kesimpulan
Secara umum penyuluhan berlangsung lancar tanpa kendala yang berarti. Di
akhir presentasi disampaikan pesan bahwa pengetahuan tentang makanan bergizi yang
sudah mereka dapatkan di kelas balita ini hendaknya dipraktekan dalam kehidupan
sehari-hari. Ibu-ibu diharapkan dapat memberikan makanan yang seimbang kepada
anggota keluarganya, khususnya kepada balita. Dan diharapkan dapat menularkan
ilmu yang didapat kepada ibu-ibu lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Suhardio. 1992. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Jakarta: Kanisius.
Supartini. 2002. Buku Ajar: Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Sukiman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya pada Keluarga dan Masyarakat. Jakarta:
DEPKES.
Sacharin, M. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Libuae, P. Perbaikan Gizi Anak sekolah sebagai Investasi SDM, dalam Kompas 9
September 2002.
Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT. Rieneka Citra.
Djaelani, Ahmad. 2002. Gizi Seimbang. Jakarta: Erlangga.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai