Anda di halaman 1dari 30

MHCU

Oleh : Vita Alfia Shafadilla


030.09.265
Universitas Trisakti
Pembimbing : dr. Prianto Djatmiko, SpKJ

DEFINISI
UU

No. 18 Tahun 2014: Kesehatan Jiwa

Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana


seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan,
dapat
bekerja
secara
produktif
dan
mampu
memberi
kontribusi untuk komunitasnya

Keberhasilan kinerja fungsi mental


sepanjang siklus hidup, menghasilkan
Kegiatan Produktif
Dapat menjalin hubungan yang baik
Kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan dan mampu mengatasi stres
Mempunyai dasar yang kuat dalam
berfikir,
komunikasi,
belajar,
pertumbuhan
emosi,
ketahanan,
hubungan yang sehat, dan harga diri

Sedangkan mental yang sakit


adalah kondisi kesehatan yang
melibatkan
perubahan
berpikir,
mood, perilaku yang terkait dengan
tekanan dan / gangguan fungsi

Hal hal yang penting


yang diperiksa dalam
MHCU
Anamnesis

Konsentrasi : Apakah anda dapat fokus dalam


mengerjakan tugas, selesai tepat waktu?
Konsentrasi yang buruk

ADH
D
Depres
i
Kecemas
an

Mood : Apakah suasana hati anda merasa


cukup
stabil,
atau
anda
mengalami
perubahan suasana hati yang signifikan?
Apakah anda menangis lebih dari biasanya?

Merasa terus menerus tertekan


selama dua minggu atau lebih dan
terdapat pikiran untuk bunuh diri
dapat menunjukkan depresi.

Energi : Apakah anda merasa bahwa anda


memiliki energi untuk melakukan hal-hal
yang anda butuhkan dan ingin lakukan?

Kelelahan merupakan tanda depresi atau


penyakit lainnya, sehingga perlu
anamnesis terarah

Tidur : Kurang tidur bisa menjadi tanda bahwa


ada sesuatu yang mengganggu
secara
emosional. Ketika sedang stres atau berurusan
dengan penyakit mental yang lebih serius,
banyak orang tidak bisa tertidur secepat dulu
atau sering terbangun sepanjang malam
Ketegangan, kecemasan :
Bila menemukan bahwa seseorang dalam
beberapa hari ini tidak bisa bebas dari
ketegangan
dan
kecemasan,
maka
menunjukkan bahwa stres yang dialami
mendekati tingkat berbahaya.

Keselarasan
pada
diri
sendiri
:
bagaimana anda mengenal diri sendiri,
apa emosi yang dirasakan pada diri
anda? Apakah anda sering menghindar
dari diri anda dengan menyibukkan diri
dan jarang mempunyai waktu untuk diri
anda sendiri?
Kebiasaan makan :
respon stres dapat berupa peningkatan
atau penurunan nafsu makan

Selama wawancara, dokter memperhatikan


bagaimana pasien melihat, bagaimana
pasien bergerak, apa jenis suasana hati
pasien, dan bagaimana pasien berperilaku.
Pasien akan diminta untuk berbicara tentang
gejala-gejala dan keluhan secara detail.

Pemeriksaan Fisik dan


Penunjang
fisik pemeriksaan tanda
vital, status generalis, dan status
neurologis, untuk membedakan kelainan
organik atau non organik.
Pemeriksaan
penunjang

lab
hematologi dan pemeriksaan urin, jika
melibatkan SSP MRI, CT scan, atau
EEG.
Lalu pemeriksaan lain seperti tes fungsi
tiroid, kadar elektrolit, dan screening test
penggunaan obat obatan atau alkohol
Pemeriksaan

Kuesioner (Tes Tertulis atau


Lisan)
Kuesioner

tertulis umumnya mengandung 20


sampai 30 pertanyaan yang dapat dijawab
dengan cepat, sering dalam format "ya" atau
"tidak.
Banyak kuesioner kesehatan mental yang
tersedia untuk melihat:
Sebagai
contoh untuk depresi Skala
Hamilton Rating, Beck Depression Inventory,
atau Skala Depresi Geriatri.
The Mini Mental State Examination untuk
memeriksa fungsi kognitif.

Seberapa baik dapat melaksanakan kegiatan


rutin, seperti makan, berpakaian, belanja.
Sebuah penilaian kesehatan mental dapat
membantu mendiagnosa:
Masalah kesehatan mental, seperti gangguan
kecemasan, depresi, skizofrenia, attention
deficit hyperactivity disorder, gangguan
perilaku, gangguan bipolar, dan gangguan
makan.

Masalah
perkembangan,
seperti
ketidakmampuan belajar, retardasi mental,
dan autisme.

Penyalahgunaan zat, termasuk


alkohol dan penyalahgunaan obat
dan ketergantungan.

Penyakit
seperti
penyakit
Parkinson,

Masalah lain, seperti


tiroid dan tumor otak.

pada
sistem
saraf,
penyakit
Alzheimer,
Huntington, penyakit
dan epilepsi.
penyakit

PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL
Gambaran

keseluruhan tentang
pasien yg didapat dari hasil
observasi pemeriksa dan kesan
yang dimunculkan oleh pasien
saat wawancara.

GAMBARAN STATUS
MENTAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Deskripsi umum
Mood dan afek
Pembicaraan
Persepsi
Pikiran
Sensorium dan kognisi
Pengendalian impuls
Daya nilai dan tilikan
Taraf dapat dipercaya

1. Deskripsi Umum

Penampilan postur, sikap, cara


berpakaian dan berdandan, tatapan
mata, kerutan dahi, tremor / keringat
dimuka ( cemas).
Perilaku & aktivitas psikomotor aspek
kualitas dan kuantitas aktivitas
psikomotor, seperti gerak gerik, kejang,
hiperaktivitas, agitasi, fleksibilitas, cara
berjalan, kegesitan, dll.
Sikap terhadap pemeriksa kooperatif,
bersahabat, penuh perhatian, berminat,
jujur, merayu, merendahkan, bingung,
berbelit-belit, apatis, bercanda, dll.

2. Mood & Afek

Mood : sebagai suasana perasaan yg bersifat


pervasif dan bertahan lama, yg mewarnai
persepsi sesorang terhadap kehidupannya.

Afek : respon emosional saat sekarang, yang


dapat dinilai melalui ekspresi wajah,
pembicaraan, sikap, gerak gerik tubuh
pasien( bahasa tubuh).

Keserasian afek: pemeriksa


mempertimbangkan keserasian respon pasien
terhadap topik yg sedang didiskusikan dlm
wawancara. Contoh: pasien mengekspresikan
kemarahan/ ketakutan ketika menceritakan
waham kejar ( afek yang serasi)

3. Pembicaraan

Deskripsikan pembicaraan pasien apakah ia


berbicara spontan / tidak, gambarkan
kuantitas, kecepatan produksi & kualitas
bicara.

Amati cara pasien berbicara, seperti:


banyak bicara, mengomel, fasih, pendiam,
tidak spontan/ berespon normal terhadap
isyarat yg disampaikan pemeriksa.

Pembicaraan dapat cepat / lambat,


tertekan, ragu-ragu, emosional, monoton,
berbisik, dll.

4. Persepsi
Apakah

teradapat halusinasi atau

ilusi
Isi

halusinasi/ ilusi perlu


digambarkan

Dapat

dijumpai halusinasi yang


tidak bermakna yaitu: halusinasi
hipnogogik yg muncul pada saat
mulai tidur/ halusinasi hipnopompik
yg muncul pada saat bangun tidur.

5. Pikiran
Proses

pikir: pasien dapat


mempunyai ide pikiran yg
berlebihan / miskin.
Dapat pula ditemukan arus pikir yg
cepat, yg secara ekstrim disebut
flight of idea.
Blocking: merupakan interupsi
dari suatu rangkaian proses pikir,
sebelum ide pikir terbentuk secara
utuh.

Isi

pikir: gangguan isi pikir


termasuk delusi,
preokupasi( melibatkan penyakit
paisen), obsesi,kompulsi, fobia,
rencana, kehendak, ide rekuren
tentang bunuh diri &
pembunuhan,dorongan anti
sosial.

6. Sensorium dan Kognisi

Kesadaran : gangguan kesadaran biasanya


menunjukkan adanya gangguan otak
organik
Tingkat kesadaran: berkabut, somnolent,
stupor,koma, letargi, alertness dan fugue
state.

Orientasi & memori: penilaian orientasi


terhadap waktu , tempat, orang.
Penilaian fungsi daya ingat dibagi menjadi:
daya ingat jangka segera, jangka pendek,
jangka sedang, dan jangka panjang.

Kosentrasi & perhatian dapat terganggu


karena berbagai alasan. Gangguan fungsi
kognitif,anxietas, depresi, dan stimulus
internal seperti: halusinasi auditorik dapat
menyebabkan gangguan konsentrasi.
Perhatian : dinilai dengan kalkulasi/ dapat
pula ditanyakan nama benda yg dimulai
dengan huruf tertentu.
Kemampuan membaca & menulis: pasien
diminta untuk menulis kalimat, dan
melaksanakan perintah yg telah dibaca
contoh( pejamkan mata anda). Pasien juga
diminta untuk menulis kalimat sederhana &
lengkap( terdapat subjek dan predikat).

Kemampuan visuospasial: pasien diminta untuk meniru


gambar jam dan pentagonal yg berhimpitan pada satu sudut.

Pikiran abstrak : merupakan kemampuan untuk memahami


konsep. Nilai apakah pasien dapat menyebutkan persamaan
apel & jeruk, meja & kursi, lukisan & puisi dan mengartikan
beberapa peribahasa.

Kemampuan informasi & intelegensi: intelegensi pasien


berhubungan dengan kosa kata dan pengetahuan umum yg
dimilikinya, seperti nama presiden saat ini.
Pendidikan status ekonomi pasien juga perlu dicatat untuk
penilaian ini.

Bakat kreatif

Kemampuan menolong diri sendiri

7. Pengendalian impuls

Dinilai kemampuan pasien untuk


mengontrol impuls seksual, agresif, dan
impuls lainnya.

Penilaian terhadap pengendalian impuls


dilakukan pula untuk menilai apakah
pasien berpotensi membahayakan diri
dan orang lain.

8. Daya nilai & Tilikan

Daya nilai: selama wawancara pskiatri


berlangsung, pemeriksa pelru memperhatikan
kemampuan daya nilai sosial pasien. Apakah
pasien memahami akibat dari perbuatan yg
dilakukannya & pemahaman ini mempengaruhi
dirinya.

Tilikan: menilai pemahaman pasien terhadap


penyakit yg dideritanya.
Derajat tilikan terdiri atas:

1.

Penyangkalan penuh terhadap penyakit

2.

Mempunyai sedikit pemahaman terhadap


penyakit tetapi juga sekaligus menyangkalnya
pada waktu yg bersamaan.

3. Sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan


( orang lain, faktor luar/ faktor organik)
4. Pemahaman bahwa dirinya sakit , tetapi tidak
mengetahui penyebabnya.
5. Tilikan intelektual: mengakui bahwa dirinya
sakit dan tahu bahwa penyebabnya adalah
perasaan irasional/ gangguan-gangguan yg
dialami, tetapi tidak memakai pengetahuan
tersebut untuk pengalaman dimasa datang
6. Tilikan emosional sejati: pemahaman emosional
terhadap motif dan perasaan-perasaan pada
diri pasien & orang-orang penting dalam
kehidupan pasien, yg dapat membwa
perubahan mendasar pd perilaku pasien.

9. Taraf dapat dipercaya

Pemeriksa pskiatri juga memperhatikan


kesan pemeriksa terhadap kemampuan
pasien untuk dapat dipercaya &
bagaiman ia menyampaikan peristiwa &
situasi yg terjadi secara akurat.

Dapat menilai kejujuran dan keadaan


yang sebenarnya dari yang dikatakan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai