Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Zea mays

Akar

Struktur akar Zea mays dari lapisan paling luar ke lapisan terdalam adalah: epidermis,
korteks, endodermis, floem, xilem, dan empulur.
Endodermis terdiri dari satu lapis sel,yang tersusun secara padat. Pada jaringan epidermis
dapat ditemukan derivat epidermis berupa rambut akar, yang terutama terdapat pada zona
diferensiasi. Rambut akar memiliki fungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan
unsur hara yang terlarut di dalam tanah. Sementara fungsi dari epidermis yaitu melindungi
kerusakan mekanis pada jaringan lunak yang berada di sebelah dalam jaringan epidermis dan
mencegah penguapan air yang berlebihan pada jaringan dalam.
Di bawah epidermis terdapat jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sel yang disebut
jaringan korteks. Sel-sel yang menyusun jaringan korteks memiliki ruang antar sel. Di dalam
korteks akar Zea mays membentuk serabut sklerenkim dari berbagai sel yang berdinding tebal
sebagai penguat.
Di sebelah dalam korteks terdapat endodermis yang terdiri atas satu lapis sel dengan
dinding tebal yang mengandung suberin dan lignin. Penebalan pada dinding sel endodermis
tersebut menghasilkan tampilan seperti pita yang disebut sebagai pita kaspari. Endodermis
berfungsi untuk mengatur pemasukan air ke dalam jaringan angkut (xilem).
Pita kaspari merupakan lapisan lilin sehingga mencegah aliran air secara apoplas.
Sehingga air harus melewati membran plasma dan masuk secara simplas. Plasma membran

sel endodermis memiliki banyak protein transport yang secara aktif menyalurkan molekul ke
dalam dan ke luar. Setelah air melewati pita kaspari di sel endodermis, maka air bebas
mengalir secara apoplas ke sel xilem.
Di sebelah dalam endodermis, terdapat daerah silinder pusat. Silinder pusat
menempati bagian tengah akar. Silinder pusat meliputi :
Jaringan perisikel
Perisikel merupakan lapisan tunggal yang terletak di sebelah dalam endodermis yang
terdiri dari sel-sel parenkimatis, letaknya berbatasan dengan jaringan pengangkut . Perisikel
berfungsi membentuk primordial akar lateral, dan sebagian dari cambium pembuluh yang
nantinya akan menghasilkan xylem dan floem sekunder.
Jaringan pengangkut
Xylem dan floem akar tersusun secara radial, dan ujuran sel xilem lebih besar daripada sel
floem.

Batang

Zea mays merupakan tumbuhan monokotil, maka struktur anatomi batangnya


memiliki struktur batang monokotil.
Epidermis adalah bagian terluar dari batang yang terdiri dari satu lapis sel parenkim
yang tersusun padat tanpa adanya celah antar sel. Epidermis batang dilindungi oleh lapisan
kutikula. Di lapisan epidermis batang dapat ditemukan adanya derivat epidermis berupa
stomata.
Korteks batang Zea mays berukuran cukup luas, bagian dalam korteks utamanya
terdiri dari parenkim dan beberapa lapis terdiri dari sklerenkim (tepat di bawah epidermis).

Sklerenkim juga terdapat pada sekeliling berkas pengangkut. Sel sklerenkim memiliki fungsi
untuk mendukung batang dan melindungi berkas pengangkut. Sel sklerenkim memiliki
ukuran yang kecil, dan memiliki dinding sel yang kuat dan tebal. Dinding sel dipenuhi
dengan lignin, maka dari itu dinding sel memiliki sifat kaku.
Sel parenkim memiliki ukuran yang lebar dengan dinding sel tipis. Sel parenkim tetap
hidup sampai tumbuhan dewasa. Sel parenkim memiliki fungsi untuk menyimpan zat tepung
yang dihasilkan dari fotosintesis. Sel parenkim juga memiliki kloroplas sehingga dapat
melakukan fotosintesis.
Jaringan pengankut terdiri dari dua jaringan yaitu xilem dan floem. Xilem selalu
berada lebih dalam daripada floem dan memiliki ukuran sel yang lebih lebar dibandingkan
dengan floem. Fungsi xilem adalah menyalurkan air dan mineral yang terlarut dari akar ke
bagian tubuh yang melakukan fotosintesis. Sedangkan fungsi dari floem adalah untuk
menyalurkan makanan hasil fotosintesis dari bagian tanaman yang melakukan fotosintesis ke
bagian lain yang membutuhkan suplai makanan.

Daun

Daun Zea mays memiliki tulang daun yang melengkung dan sejajar. Jaringan paling
luar disebut epidermis yang terdiri dari satu lapis sel (unilateral) yang berbentuk batang dan
memiliki kutikula sehingga bersifat kasar dan tahan air. Jaringan epidermis atas berbeda
dengan epidermis bawah. Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan
bawah daun disebut dengan permukaan abaksial.
Pada permukaan adaksial terdapat derivat epidermis seperti sel kipas (bulliform cell)
dan stomata Sel kipas pada daun Zea mays terletak pada epidermis sebelah atas, dan memiliki

ukuran yang lebih besar daripada ukuran sel epidermis sekitarnya, sedikit bahkan hampir
tidak memiliki klorofil, dan memiliki fungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam
tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Proses ini terjadi pada musim
dimana air sulit diperoleh. Untuk mengatasi kekurangan air yang berlebih, maka sel kipas
akan mengkerut dengan mengurangi tekanan turgornya, sehingga daun menggulung dan akan
kembali lagi ketika air mudah didapatkan kembali.
Stomata yang ada pada daun Zea mays tersebar secara merata di kedua sisi epidermis
(epidermis atas dan epidermis bawah) atau disebut juga dengan amfistomata. Stomata di
batasi oleh dua sel penjaga yang memiliki klorofil
Di bawah jaringan epidermis, terdapat jaringan mesofil yang memenuhi bagian
tengah daun. Pada tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade.
Di dalam jaringan mesofil terdapat berkas pengangkut tipe kolateral tertutup. Setiap berkas
pengangkut terletak berjajar, dan dikelilingi oleh jaringan parenkim yang keras namun tipis.
Jaringan pengangkut diselubungi oleh sebuah selubunga yang terdiri dari sel-sel parenkim
yang di dalamnya terdapat klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Jagung adalah tipe
tanaman C4. Tanaman C4 memiliki sel kloroplas yang besar dan tersebar secara kaku.
Kloroplas terletak di daerah mesofil daun yang terletak pada bagian tengah jaringan daun.

Anda mungkin juga menyukai