Anda di halaman 1dari 21

BANK UMUM DAN OTORITAS JASA

KEUANGAN (OJK)
AT H I R A K H A I R A M ( 4 )
E L E N A PA D M A D I P T YA ( 7 )
F E L I C Y TA D A R A S ( 8 )
I N D I RA S E K A R Z E TA ( 1 2 )
K H A L I S H A S H A FA F ( 1 5 )

BANK UMUM
UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan Pasal 1 Ayat 3 menjelaskan
bahwa :
Bank Umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha baik
secara konvensional maupun
berdasarkan prinsip-prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.

PERAN DAN FUNGSI BANK


UMUM

Pada dasarnya, fungsi sebuah bank


adalah sebagai lembaga perantara
keuangan (financial intermediation).
Dana yang ada di masyarakat (unit
surplus) dihimpun untuk kemudian
disalurkan kepada masyarakat (individu
dan perusahaan) yang membutuhkan
(unit defisit).
Adapun Peran dan fungsi bank umum
yang terdiri dari bank pemerintah, bank
swasta nasional, dan bank asing atau
campuran secara spesifik antara lain

1. PENCIPTAAN UANG
Bank umum mempunyai fungsi penciptaan
uang dalam hal ini uang giral, yaitu alat
pembayaran melalui mekanisme
pemindahbukuan. Kemampuan bank
umum dalam menciptakan uang giral
menyebabkan posisi dan fungsi bank
umum menjadi sangat penting dalam
pelaksanaan kebijakan moneter.

2. MENDUKUNG KELANCARAN
MEKANISME PEMBAYARAN
Hal tersebut dimungkinkan karena salah
satu jasa yang ditawarkan bank umum
adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan
mekanisme pembayaran. Contohnya,
penerimaan setoran dan transfer uang.

3. PENGHIMPUNAN DANA
SIMPANAN

Fungsi bank umum adalah menghimpun


dana masyarakat. Dana yang paling
banyak disimpan oleh bank umum
adalah dana simpanan. Di Indonesia,
dana simpanan terdiri dari tabungan,
giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito.

4. MENDUKUNG KELANCARAN
TRANSAKSI INTERNASIONAL
Bank umum juga memiliki fungsi yang
sangat dibutuhkan untuk memudahkan
atau memperlancar transaksi
internasional, baik transaksi barang atau
jasa maupun transaksi modal. Kesulitankesulitan dalam transaksi antarnegara
akibat berbagai kendala seperti
perbedaan letak geografis, budaya, dan
sistem moneter akan dapat diatasi
melalui kehadiran bank umum, sehingga
transaksi menjadi lebih mudah, cepat,

5. PENYIMPANAN SURAT
BERHARGA

Bank umum dapat berfungsi sebagai


lembaga untuk menyimpan surat-surat
berharga. Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat menyebabkan bank
memperluas jasa pelayanan dengan
menyimpan sekuritas atau surat-surat
berharga.

6. PEMBERIAN JASA JASA


LAINNYA

Bank umum dapat memberikan


beragam jasa keuangan lain yang dapat
mempermudah kegiatan ekonomi
masyarakat umumnya. Di Indonesia,
pemberian jasa oleh bank umum antara
lain penyediaan fasilitas pembayaran
telepon, transfer uang lewat ATM
(Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller
Machine), dan pembayaran gaji
karyawan.

MACAM - MACAM BANK UMUM


1. Bank Umum Devisa
Bank umum yang memiliki izin untuk melakukan
transaksi pembayaran dalam valuta asing.
Contoh : Bank BNI, BRI, Mandiri, BCA, dan BII.
2. Bank Umum Non-Devisa
Bank umum yang tidak memiliki izin dalam
melakukan transaksi valuta asing.
Contoh : BTPN, Bank Jasa Jakarta, dan Bank
Kesejahteraan.

PRODUK PRODUK BANK


UMUM

a. Simpanan Giro (Demand Deposit)


Simpanan giro merupakan simpanan pada bank
yang penarikannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek atau bilyet giro.
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Merupakan simpanan pada bank yang
penarikan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan
dilakukan menggunakan buku tabungan, slip
penarikan, kwitansi atau kartu Anjungan Tunai
Mandiri (ATM).

c. Simpanan Deposito (Time Deposit)


Deposito merupakan simpanan yang memiliki
jangka waktu tertentu (jatuh tempo).
Penarikannya pun dilakukan sesuai jangka
waktu tersebut. Dalam praktiknya jenis
deposito terdiri dari deposito berjangka,
sertifikat deposito dan deposit on call.
d. Kredit Investasi
Merupakan kredit yang diberikan kepada
pengusaha yang melakukan investasi atau
penanaman modal.

e. Kredit Modal Kerja


Merupakan kredit yang digunakan sebagai
modal usaha.
f. Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada
para pedagang dalam rangka memperlancar
atau memperluas atau memperbesar
kegiatan perdagangannya.

g. Kredit Produktif
Merupakan kredit yang dapat berupa
investasi, modal keda atau perdagangan.
h. Kredit Konsumtif
Merupakan kredit yang digunakan untuk
keperluan pribadi misalnya keperluan
konsumsi, baik pangan, sandang maupun
papan.
i. Kredit Profesi
Merupakan kredit yang diberikan kepada para
kalangan profesional seperti dosen, dokter
atau pengacara.

OTORITAS JASA KEUANGAN


(OJK)
OJK adalah lembaga yang independen dan
bebas dari campur tangan pihak lain, yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan.

FUNGSI, TUGAS DAN


WEWENANG OJK

Fungsi : untuk menyelenggarakan


sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi dengan keseluruhan
kegiatan dalam sektor jasa keuangan.
Tugas : mengatur dan mengawasi
kegiatan jasa keuangan di sektor
perbankan, pasar modal, perasuransian,
dana pensiun, lembaga pembiayaan,
dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Kegiatan OJK yang bersifat mengatur


(regulative) dan mengawasi (controlling) jasa
keuangan pada lembaga perbankan terutama
berkaitan dengan :
Perizinan untuk mendirikan bank,
pembukaan kantor bank, dan pencabutan izin
bank
Pengaturan dan pengawasan meliputi
manejemen resiko, tata kelola bank, prinsip
mengenal nasabah dan anti pencucian uang,
pencegahan pembiayaan terorisme dan
kejahatan perbankan, serta pemeriksaan
bank.

Kegiatan usaha bank, antara lain, sumber


dana, penyediaan dana, dan produk atau
jasa yang ditawarkan.
Pengaturan dan pengawasan mengenai
kesehatan bank yang meliputi likuiditas
(kemampuan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek), rentabilitas (kemampuan
menghasilkan laba), solvabilitas
(kemampuan untuk melunasi seluruh utang
dengan menggunakan seluruh aset yang
dimiliki).

ASAS ASAS PELAKSANAAN


KEGIATAN OJK

a) Asas Independensi, mengatur


tentang sifat kemandirian OJK dalam
melaksanakan kegiatannya
b) Asas Kepastian Hukum, bahwa OJK
senantiasa berlandaskan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku
untuk melakukan kegiatannya.
c) Asas Kepentingan Umum, yakni
semua kegiatan OJK dimaksudkan untuk
melindungi dan memajukan kepentingan
umum.

d) Asas Profesionalitas, ialah pelaksanaan


tugas dan wewenang secara profesional, tanpa
keberpihakan.
e) Asas Integritas, dimana OJK selalu
berpegang teguh pada nilai moral dalam setiap
tindakan dan keputusan yang diambilnya.
f) Asas Keterbukaan, yang menegaskan
perlunya diberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk mengetahui kinerja OJK.
g) Asas Akuntabilitas, bahwa semua
kegiatan dari OJK dapat
dipertanggungjawabkan kepada lembaga
berwenang dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai