Cavum Oris
Mulai dari rima oris terakhir di isthmus faucium. Selain merupakan permulaan sistem
pencernaan, rongga mulut juga berfungsi sebagai rongga yang dilalui udara pernapasan dan
juga penting untuk pembentukan suara. Rongga mulut dibagi dalam vestibulum oris dan
cavum oris propium.
Daerah antara bibir (labium) dan pipi (bucca) di sebelah luar dan gigi geligi dan
prosesus alveolarisnya di sebelah dalam. Labium, disudut kanan-kiri saling berhubungan
pada angulus oris. Bucca, terdapat di daerah diantara angulus oris sampai tepi depan M.
masseter. Selaput lendir melapisi vestibulum oris disebelah dalam. Digaris tengah terdapat
suatu lipat yang menghubungkan bibir dengan processus alveolaris dan dinamakan frenulum
labii superioris et inferoris.
Gigi geligi
Terletak pada prosessus alveolaris yang dilapisi oleh selaput lendir (gingiva). Setiap orang
memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah yang terdiri atas: 2 gigi seri (dens
incisivus), 1 gigi taring (dens caninus), 2 geraham depan (dens premolar), 3 geraham
belakang (dens molaris).
Pada gigi dapat dibedakan, corona (tajuk), collum (leher) dan radix (akar). Di dalam gigi
terdapat suatu rongga yang melalui canalis radicis berhubungan dengan dunia luar.
Permukaan gigi dinamakan sesuai arah yang dihadapinya:
ke arah bibir
: facies labialis
ke arah lateral/pipi
: facies buccalis
ke arah lidah
: facies lingualis
: facies masticatoria
Pendarahan:
Pembuluh-pembuluh nadi.
Gigi geligi atas: cabang-cabang A. facialis rr. Alveolaris superiores dan A. infra
orbitalis: ramus alveolaris superiorvanterioa. Gigi-geligi bawah a. alveolaris inferior,
cabang a. facialis. Gigi sisi lingual oleh a. palatini major, sedangkan sisi labial oleh a.
buccalis.
Pembuluh balik: Rahang atas ke v. facialis atau plexus pterygoideus. Rahang bawah
melalui v. alveolaris inferior ke dalam v. Maxillaris.
Palatum. Palatum terdiri atas palatum durum (tulang) dan palatum molle (otot).
Palatum Durum : adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis
maxillae dan processus horizontalis ossis palati. Tulang tulang ini dilapisi oleh
selaput lendir di sisi superior (cavum nasi) dan inferior (cavum oris).
Palatum Molle : terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi
beberapa otot. Pada palatum molle terdapat beberapa otot yaitu M. tensor veli palatini
yang berfungsi menegangkan palatum molle dan membuka tuba auditiva, M. levator
veli palatini berfungsi membuka tuba auditiva, Mm Uvulae berfungsi memendek
uvula dan mengangkatnya ke arah postero-kranial, M.palatoglossus berfungsi
memperkecil
isthmus
faucium
(spincter),
M.
palatopharyngeus
berfungsi
tengah terdapat suatu lekuk kecil yaitu foramen caecum linguae (morgagnii) yang merupakan
muara ductus thyreoglossus sewaktu embrional.3
Dorsum linguae : di garis tengah terdapat silcus medianus yang letaknya sesuai dengan
septum lingue, suatu sekat di bawahnya yang vertikal. Dorsum linguae ini melengkung
konveks ke atas menyentuh palatum.
Bagian 2/3 depan (corpus): selaput lendir mengandung banyak tonjolan yaitu papillae
linguales yang bermacam-macam: filiformis, fungiformis, foliata, vallatae.
Bagian 1/3 belakang (radix):
lingualis) yang bersama dengan tonsllae palatinee dan tonsila pharyngea (adenoid)
membentuk cincin waldayer.
Pada permukaan bawah lidah ditemukan suatu lipat di garis tengah ialah frenulum linguae. Di
samping kanan-kirinya tampak bayangan vv. Linguales. Lebih ke lateral ada plicae fimbriatae
yang melapisi aa. Profunda linguae bersama n. lingualis.
Lidah terutama terdiri atas otot-otot yang dibedakan menjadi otot ekstrinsik dan otot
instrinsik. Otot-otot ekstrinsik menggerakan lidah sebagai satu kesatuan. Otot-otot intrinsik
merubah-rubah bentuk lidah. Otot-oto ekstrinsik yaitu M. genioglossus yang berfungsi
menjulurkan lidah, M. hyoglossus berfungsi menarik (depresi lidah ke bawah), M.
styloglossus berfungsi mengangkat lidah ke arah postero- cranial, M. palatoglossus berfungsi
memperkecil isthmus faucium (sphincter). Otot-otot intrinsik yaitu M. verticalis, M
longitudinalis superior et inferior dan M transversalis.
a. Kelenjar Kelanjar Ludah
Glandula Parotis
Glandula parotis berbentuk piramida dan terletak di fossa retromandibulare antara os
mandibula dan m. sternocleidomastoideus. Di dalam kelenjar ini terletak (dari
lateral ke medial) N. facialis (VII), V facialis posterior dan A. carotis externa. Dari
pertengahan tepi depannya keluar saluran keluarnya ductus parotideus (stenoni),
yang menuju ke arah depan sejajar .
Glandula Submandibularis
Pada glandula submandibulari dapat dibedakan 2 bagian: yang dangkal dan yang
dalam. Bagian yang dangkal terletak di bawah M. mylohyoideus, antara M.
suatu lipat pada selaput lendir di atasnya, yang disebut plica sublingualis. Bagian
depannya terletak di fossa sublingualis, bagian belakangnya menyentuh glandulla
submandibularis dan dialalui oleh n. lingualis dan n. hypoglossus. Di sisi medial
berlalu ductus submandibularis. Saluran keluar dari bagian depan ductus (ductus
sublingualis major) bermuara ke dalam ductus submandibularis. Bagian belakang
memiliki beberapa saluran keluar (ductuli sublinguales minores dari Ruvini) yang
bermuara ke dalam rongga mulut pada plica sublingualis.
Otot-Otot Pengunyah
Terdapat 4 otot penguyah yang melekatkan mandibula pada basis cranii, ialah :
Pharynx
Pharynx adalah suatu pipa musculo-fascial yang contractil. Ia terbentang di antara basis cranii
sebelah kranial dan berakhir pada oesophagus di sebelah kaudal setinggi vertebra cervicalis
ke-6. Pada sisi lateral, pharynx berbatasan dengan aa. Carotides communis et internae, vv.
Jugulares internae, cornu majus os hyoid dan lamina cartilago thyreoidea. Fungsinya sebagai
tempat yang dialui oleh aliran udara pernapasan dan makanan.1,2,3
Sesuai dengan ruang-ruang yang terletak di depannya, pharinx dibagi dalam 3 bagian:
Oropharynx (pars oralis pharyngis) : dorsal terhadap cavum oris. Berfungsi untuk
pencernaan, terletak di belakang cavum oris, di antara palatum molle, dan epiglotis.
Pada dinding depan ada hubungan antara cavum oris dan oropharynx, ialah isthmus
faucium.
Pendarahan
Pembuluh
nadi:
a.
thyreoidea
superior
dan
a.
pharyngea
ascendens.
Pembuluh balik: plexus pharyngeus yang mengalirkan darahnya ke dalam v. jugularis interna.
Persarafan : plexus pharyngeus (N. IX + N. X + sistema sympathicus). Yang terletak di
dinding lateral pharynx, terutama pada m. constrictor pharyngis medius.
Oesophagus
Oesophagus adalah suatu pipa musculair sepanjang 25 cm, yang merupakan lanjutan
pharynx dan mulai di tepi bawah cartilago cricoidea setinggi vertebra C6, dan berakhir di
cardia venrticuli setinggi vertebra Th X-XI. Selama perjalanannya ke distal, ia mengikuti
lengkung-lengkung columna vertebralis, yang terletak tepat di belakangnya. Pada oesophagus
dapat dibedakan 3 bagian:
Pars cervicalis (C6-7). Bagian ini turun lurus di bidang median, kemudian
melengkung sedikit ke kiri di bagian akhir.
Pars thoracalis (Th I-X). Di sini oesophagus masuk mediatinum superius, kemudian
melalui mediatinum posterius. Perjalananya : dari sisi kiri garis median membelok ke
tengah lagi setinggi vertebra Th V untuk kemudian membelok ke depan dan kiri sampai
hiatus oesophagus diaphragnatis setinggi vertebra Th X di depan aorta descendens
Persarafan
Pendarahan
Arteri: dua cabang ventral yang tunggal dari aorta
pars cervicalis
pars thoracalis
pars abdominalis
2.
Fundus. Mengisi kubah diafragma sebelah kiri merupakan bagian lambung yang
berbatasan dengan diphragma. Puncak fundus terletak di sela iga 5 di bawah apex cordis.
3.
Corpus
4.
5.
6.
Pendarahan
1.
2.
3.
Struktur mikroskopis
Rongga Mulut
Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa
lapisan tanduk bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut
terhadap kerusakan selama mengunyah dan hanya terdapat di gigivi dan palatum durum.
Lamina proprianya memiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang.
Epitel berlapis gepeng tanpa laipsan tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar mulut.
Lamina proprianya memiliki papila, mirip derimis kulit, dan menyetu dengan submukosa
yang mengandung kelenjar liur kecil yang difus. Pada bibir, daerah peralihan epitel mulut
yang tidak berlapis tanduk menjadi epitel kulit.4
Terbagi atas bagian luar bibir yang diliputi kulit biasa, terdiri atas epidermis dan dermis
yang epitelnya berlapis gepeng dengan lapisan tanduk dengan dermis dibawahnya yang
merupakan jaringan ikat agak padat. Ada kelenjar keringan dan folikel rambut pada lapisan
ini, bagian merah bibir dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tandung, sel sel yang
dekat permukaan bentuknya agak khas yaitu gepeng pada lapisan ini banyak terdapat kapiler
kapiler darah dan epitelnya jernih, bagian dalam bibir berlapisan gepeng tanpa lapisan
tanduk terdapat kelenjar labialis.
Lidah
Seluruh permukaan dorsal lidah merupakan papila-papila lidah. Epitelnya berlapis
gepeng bertanduk atau tidak bertanduk. 1/3 posterior bagian dorsal lidah bebas dari papila
lidah dan terdapat Tonsila Linguae. Pada bagian tengah lidah terdapat anyama penyambung
septum linguae. Otot intrinsik lidah yang merupakan unsur utama lidah berjalan vertikal,
longitudinal, dan tranxversal. Otot ekstrinsik terletak di dasar lidah.\
Papila
Peninggian epitel mulut dan lamina propria, dengan bentuk dan fungsi yang bervariasi.
Ada 4 jenis papila yakni:
Papila Filiformis
o Merupakan papila terbanyak yang tersebar di seluruh permukaan dorsal
2/3 anterior lidah. Epitelnya berlapis gepeng bertanduk, tidak
mempunyai taste buds. Papila ini berbentuk kerucut memanjang
(runcing). Modifikasi papila ini disebut papila cueniform (plapila
conica).
Papila Fungiformis
o Tersebar
diantara
papila
filiformis.Epitelnya
berlapis
gepeng
Papila Foliata
o Papila ini kurang berkembang pada manusia. Papila Foliata terdiri atas 2
atau lebih tonjolan dan alur pararel pada permukaan dorsolateral lidah
dan mengandung banyak kuncup kecap.
Papila Sirkumvalata
o Merupakan 7-12 papila bulat berukuran sangat besar dengan permukaan
datar yang menonjol diatas papila lain. Epitelnya berlapis gepeng tak
bertanduk. Bentuknya menyerupai papila fungiformis. Terdat sulcul
sircular (cryptus) dan pada msisi lateralnya terdapat taste bud. Ductus
ekskretorius kelejar serous Van ebner bermuara ke cryptus.
Sebagian besar lidah teridir atas serat serat otot skelet dan terdapat 3 glandula salive
yang menyambung ke lidah yaitu glandula parotis, glandula submandibularis dan glandula
sublingualis. Pada glandula glandula ini akan terlihat duktus interkalaris yang merupakan
saluran keluar yang terkecil dan juga duktus sekretorius yang dapat dilihat didalam setiap
lobulus, untuk yang lebih besar ada duktur ekskretorius yang terletak diantara lobulus
lobulusnya.4
Pembentukan gigi
setiap gigi mempunyai komponen yang berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang
ektoderm membentuk email pada sajian bentuk gigi dipelajari bahwa organ email dalam
bentuk menyerupai genta yang kadang kadang masih terlihat hubungannya dengan lamina
dentis.
Permukaan luar diliputi oleh epitel email luar, dibawahnya terdapat sel sel berbentuk
bintang membentuk lapisan pulpa email, dibawah lapisan ini lagi terdapat stratum
intermedium yang sel selnya gepeng dan kalau diikuti lapisan ini akan menyatu dengna
email luar ditepi, dibawahnya lagi terdapat ameloblas dengna selnya yang berbentuk
silindris, lebih kebawah lagi kita dapat melihat lapisan homogen merah yang disebut dentin
dan dibawahnya yang lebih pucat disebut predentin, dibawah lapisan ini terdapat deretan
odontoblas yang silindris, lapisan silindris ini melapisi cekungan dibawah organ email
cekungan ini disebut pulpa dentis, dan yang terkahir ada sarung hertwig yang merupakan
tempat pertemyan antara epitel email luar dan stratum intermedium pada ujung organ.
Oesophagus
Tunica mukosa
o Epitelnya berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Tunika muscularis mukosa
hanya satu lapis longitudinal yaitu susunan otot polos yang memanjang. Pada
lamina propria didapati kelenjar mukus tubulosa kompleks yang merupakan
perluasan kelenjar kardia.
Tunica submukosa
o Berupa jaringan ikat jarang yang didalamnya terdapat kelenjar mukus tubulosa
kompleks yang disebut kelejar submukosa atau oesophageal glands,
didalamnya juga terdapat pleksus meisner yang terdiri atas sel ganglion
otonom dan serat saraf.
Tunica muscularis
o Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik. 1/3 bagian tengah terdiri dari
campuran otot polos dan lurik. 1/3 distal seluruhnya otot polos. Lapisannya
memang terbagi atas tunika muskularis yang sirkularis dan longitudinal dan
ditengahnya terdapat pleksus aurbach
Gaster
Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitelnya
mukosa selapis toraks tanpa sel goblet. Sitoplasma oada permukaan apikalnya mengandung
musigen.4 Intinya oval Pada lamina propria terdapat kelenjar di :
glikogen dihidrosis menjadi amltosa dan oligosakarida. Amilase liur akan segera terinaktivasi
pada pH <4, sehingga kerja pencernaan dalam mulut akan terhenti ketika lingkunagn
lambung yang asam menembus partikel makanan. Enzim lipase lingual disekresikan oleh
permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner).6
Lambung
Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl
0,2-0,5% dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir)
serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.
HCL, Asam ini dihasilkan oleh sel sel parietal, fungsinya adalah untuk membuat pH
yang baik untuk proses pemecahan molekul protein oleh enzim pepsin dengan cara hidrolisis
dan HCL juga berfungsi untuk kerja pendahuluan terhadap protein sebelum dipecah dengan
cara denaturasi protein dan hidrolisis, mengaktifkan pepsinogen jadi oeosin, mempermudah
ENZIM
Enterokinase
Laktase
Dipeptidase
Maltase
Disukarase
Peptidase
Sukrase
Lipase
FUNGSI
Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
Mengubah laktosa menjadi glukosa
Mengubah pepton menjadi AA
Mengubah maltose menjadi glukosa
Mengubah disakarida menjadi monosakarida
Mengubah polipeptida menjadi AA
Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Mengubah tri-asilgliserol menjadi gliserol dan AA
menerima makanan
memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
Mukus/lendir
o
Asam klorida/HCL
Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol
dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
Masukan
+
Pusat liur di
medula
+
+
Reseptor tekanan
dan komoreseptor
di mulut
Refleks Sederhana
Sarf
Otonom
+
Kelenjar
liur
Sekresi
Liur
terhadap
keberadaan
makanan.
Pada
pengaktifan,
reseptor-reseptor
ini
menghasilkan impuls serat-serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat liur, yang
terletak dimendula batang otak, seperti semua pusat otak yang mengontrol aktivitas
pencernaan. Pusat liur, selanjutnya, mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke
kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi liur. Tidakan kedokteran gigi mendorong sekresi liur
tanpa adanya makanan karena manipulasi ini mengaktifkan reseptor tekanan di mulut.
Pada refleks liur terkondisi, atau didapat, salivasi terjadi tampa stimulasi oral. Hanya berpikir,
melihat, mencium, atau mendengar pembuatan makanan yang lezat memicu salivasi melalui
refleks ini. Kita semua pernah mengalami liur menetes ketika mengantisipasi sesuatu yang
lesat untuk dimakan. Ini adalah respons yang dipelajari berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Sinyal yang berasal dari luar mulut dan secara mental dikaitkan dengan kenikmatan makan
bekerja melalui korteks serebri untuk merangsang pusat liur dimedula.
Pengaruh otonom pada sekresi liur
Pusat liur mengontrol derajat pengeluaran liur melalui saraf otonom yang menyarafi kelenjar
liur. Tidak seperti sistem saraf otonom ditempat lain di tubuh, respon simpatis dan para
simpatis di kelenjar liur tidak antagonistik. Baik stimulasi simpatis maupun para simpatis
meningkatkan sekresi liur tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanismenya berbeda. Stimulasi
para simpatis, yang memiliki efek dominan dalam sekresi liur, menghasilkan liur yang segera
keluar, encer, jumlahnya banyak, dan kaya enzim. Stimulasi simpatis, sebaliknya,
menghasilkan liur dengan volume terbatas, kental, dan kaya mukus. Karena stimulasi
simpatis menghasilkan lebih sedikit liur maka mulut terasa lebih kering daripada biasanya
selama keadaan-keadaan dimana sistem simpatis dominan, misalnya situasi penuh stres.
Karena itu, orang sering merasa mulutnya kering karena rasa cemas ketika akan berpidato.
Sekitar liur adalah satu-satunya sekresi perencanaan yang seluruhnya berada dibawah
kontrol saraf. Semua sekresi pencernaan lainnya diatur oleh refleks sitem saraf dan hormon.
KESIMPULAN
Empat dasar proes pencernaan dasar adalah motilitas, sekresi, pencernaan dan penyerapan.
Aktivitas pencernaan diatur secara cermat oleh mekanisme-mekanisme hormon dan saraf
otonom (baik secara intrinsik maupun ektrinsik) yang sinergistik. Pengaturan ini untuk
memastikan bahwa makanan yang masuk disajikan secara maksimal pada tubuh untuk
digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi. Saluran pencernaan terdiri dari
saluran kontinu yang terdiri dari mulut sampai anus, dengan modifikasi lokal yang
mencerminkan spesialisasi regional untuk menjalankan fungsi pencernaan. Proses pencernaan
dimulai bahkan pada saat kita melihat makanan yang lezat atau mencium aroma makanan ini
akan merangsang sekresi saliva dalam mulut kita hal ini terjadi karena adanya stimulus
konstan tingkat rendah oleh ujung-ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar liur.
1. Snell RS . Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6 , Sistem digestivus.
Jakarta: EGC; 2006.h.148-52,207-11.
2. Moore KL , Anatomi klinis dasar. In : Agur AMR,editor , Sistem Digestivus. Jakarta:
EGC; 2002.h.83-7.
3. Sloane,Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h.281-95)
4. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. In: Frans Dany, editor.
Saluran Cerna. Jakarta : EGC; 2007.p.278-307.
5. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. In: Bani AP,
Sikumbang TMN. Pencernaan dan absorpsi. 25th ed. Jakarta: EGC;2003.h.632-44
6. Pudjiadi, Anna. Dasar dasar biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia;
1994.h.234-45.
7. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. In: Pendit BU, Santoso BI. Sistem
pencernaan. Ed 2. Jakarta: EGC;2001.h.545-82.