Anda di halaman 1dari 17

Sistem Pencernaan Manusia

Leonita Alfyani Kurniaty Tepat


102011254
Fakultas Kedokteran Universitas Krida wacana
Jl. Arjuna No.6 Kebon Jeruk- Jakarta Barat
Telp: 021-569422061
Pendahuluan
Untuk mempertahankan homeostasis, molekul-molekul nutrien yang sudah habis
terpakai untuk menghasilkan energi harus secara terus-menerus diganti oleh nutrien baru
yang kaya energi. Demikian juga, air dan elektrolit yang terus menerus keluar melalui urin
dan keringat serta melalui jalan lain juga harus diganti secara teratur. Sistem perncernaan
berperan dalam homeostasis dengan memindahkan nutrien, air dan elektrolit dari lingkungan
eksternal ke lingkungan internal. Kebutuhan akan makanan, walaupun bukan merupakan
kebutuhan yang harus segera dipenuhi, dibanding kebutuhan akan oksigen, tetap merupakan
bagian yang sangat penting dalam kehidupan. Makanan menyediakan bahan dasar zat gizi
yang akan digunakan oleh sel-sel tubuh untuk berkembang biak dan membagun struktur
jaringan baru. Energi yang dibutuhkan untuk reproduksi sel dan pembangunan jaringan baru
dihasilkan dari makanan dalam proses respirasi sel.1
Skenario: seorang mahasiswa, 20 tahun pulang kuliah sekitar 16.00 merasa sangat lapar
karena belum sempat makan siang saat istirahat tadi. Dalam perjalanan pulang tempat kosan
dia melewati rumah makan dan tercium aroma makanan yang sangat enak, tidak terasa air
liurnya mulai keluar. Sesampainya di tempat kost dia langsung makan sampai kenyang.
PEMBAHASAN
Struktur Makroskopis2,3
Saluran cerna dimulai dari bibir sampai anus, mencakup : cavum oris, pharynx, oesophagus,
tractus gastrointestinal (gaster, intestinum tenuae, intestinum crassum, rectum dan anus).

Cavum Oris

Mulai dari rima oris terakhir di isthmus faucium. Selain merupakan permulaan sistem
pencernaan, rongga mulut juga berfungsi sebagai rongga yang dilalui udara pernapasan dan
juga penting untuk pembentukan suara. Rongga mulut dibagi dalam vestibulum oris dan
cavum oris propium.
Daerah antara bibir (labium) dan pipi (bucca) di sebelah luar dan gigi geligi dan
prosesus alveolarisnya di sebelah dalam. Labium, disudut kanan-kiri saling berhubungan
pada angulus oris. Bucca, terdapat di daerah diantara angulus oris sampai tepi depan M.
masseter. Selaput lendir melapisi vestibulum oris disebelah dalam. Digaris tengah terdapat
suatu lipat yang menghubungkan bibir dengan processus alveolaris dan dinamakan frenulum
labii superioris et inferoris.
Gigi geligi
Terletak pada prosessus alveolaris yang dilapisi oleh selaput lendir (gingiva). Setiap orang
memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah yang terdiri atas: 2 gigi seri (dens
incisivus), 1 gigi taring (dens caninus), 2 geraham depan (dens premolar), 3 geraham
belakang (dens molaris).
Pada gigi dapat dibedakan, corona (tajuk), collum (leher) dan radix (akar). Di dalam gigi
terdapat suatu rongga yang melalui canalis radicis berhubungan dengan dunia luar.
Permukaan gigi dinamakan sesuai arah yang dihadapinya:

ke arah bibir

: facies labialis

ke arah lateral/pipi

: facies buccalis

ke arah lidah

: facies lingualis

gigi sebelah depannya/proximal

: facies mesialis (contacta)

gigi sebelah belakangnya/distal

: facies distalis (contacta)

gigi-geligi rahang berlawanan

: facies masticatoria

Pendarahan:

Pembuluh-pembuluh nadi.
Gigi geligi atas: cabang-cabang A. facialis rr. Alveolaris superiores dan A. infra
orbitalis: ramus alveolaris superiorvanterioa. Gigi-geligi bawah a. alveolaris inferior,
cabang a. facialis. Gigi sisi lingual oleh a. palatini major, sedangkan sisi labial oleh a.
buccalis.

Pembuluh balik: Rahang atas ke v. facialis atau plexus pterygoideus. Rahang bawah
melalui v. alveolaris inferior ke dalam v. Maxillaris.

Palatum. Palatum terdiri atas palatum durum (tulang) dan palatum molle (otot).

Palatum Durum : adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis
maxillae dan processus horizontalis ossis palati. Tulang tulang ini dilapisi oleh
selaput lendir di sisi superior (cavum nasi) dan inferior (cavum oris).

Palatum Molle : terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi
beberapa otot. Pada palatum molle terdapat beberapa otot yaitu M. tensor veli palatini
yang berfungsi menegangkan palatum molle dan membuka tuba auditiva, M. levator
veli palatini berfungsi membuka tuba auditiva, Mm Uvulae berfungsi memendek
uvula dan mengangkatnya ke arah postero-kranial, M.palatoglossus berfungsi
memperkecil

isthmus

faucium

(spincter),

M.

palatopharyngeus

berfungsi

memperkecil isthmus faucium dan menarik larynx ke atas.


Diapragma Oris
Dasar mulut di bentuk oleh 3 otot : M. Digastricus venter anterior, M. mylohyoideus, M.
geniohyoideus, yang berfungsi membuka mulut.
Isthmus Faucium; adalah hubungan antara rongga mulut dan oropharynx, dengan batasbatasnya yaitu tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus, dan dorsum linguae. Bila mulut
dibuka akan tampat dua lingkungan yaitu arcus palatoglossus didepan yang lebih ke lateral
dan arcus palatopharyngeus dibelakang yang lebih ke medial. Diantara ke dua arcus tersebut
terdapat sinus (fossa) tonsilaris, didalam mana terletak tonsila Palatina (amandel)
Lidah
Lidah adalah suatu organ yang sangat lentur, terutama berfungsi bila berbicara. Lidah mengisi
cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut. Padanya dapat dibedakan
bagian oral (apex dan corpus) dan pharyngeal (radix). Di antara corpus dan radix linguae
terdapat alur berbentuk V yang dinamakan sulcus terminalis. Pada ujung alur tersebut di garis

tengah terdapat suatu lekuk kecil yaitu foramen caecum linguae (morgagnii) yang merupakan
muara ductus thyreoglossus sewaktu embrional.3
Dorsum linguae : di garis tengah terdapat silcus medianus yang letaknya sesuai dengan
septum lingue, suatu sekat di bawahnya yang vertikal. Dorsum linguae ini melengkung
konveks ke atas menyentuh palatum.
Bagian 2/3 depan (corpus): selaput lendir mengandung banyak tonjolan yaitu papillae
linguales yang bermacam-macam: filiformis, fungiformis, foliata, vallatae.
Bagian 1/3 belakang (radix):

mengandung banyak kelenjar-kelenjar getah bening (tonsila

lingualis) yang bersama dengan tonsllae palatinee dan tonsila pharyngea (adenoid)
membentuk cincin waldayer.
Pada permukaan bawah lidah ditemukan suatu lipat di garis tengah ialah frenulum linguae. Di
samping kanan-kirinya tampak bayangan vv. Linguales. Lebih ke lateral ada plicae fimbriatae
yang melapisi aa. Profunda linguae bersama n. lingualis.
Lidah terutama terdiri atas otot-otot yang dibedakan menjadi otot ekstrinsik dan otot
instrinsik. Otot-otot ekstrinsik menggerakan lidah sebagai satu kesatuan. Otot-otot intrinsik
merubah-rubah bentuk lidah. Otot-oto ekstrinsik yaitu M. genioglossus yang berfungsi
menjulurkan lidah, M. hyoglossus berfungsi menarik (depresi lidah ke bawah), M.
styloglossus berfungsi mengangkat lidah ke arah postero- cranial, M. palatoglossus berfungsi
memperkecil isthmus faucium (sphincter). Otot-otot intrinsik yaitu M. verticalis, M
longitudinalis superior et inferior dan M transversalis.
a. Kelenjar Kelanjar Ludah
Glandula Parotis
Glandula parotis berbentuk piramida dan terletak di fossa retromandibulare antara os
mandibula dan m. sternocleidomastoideus. Di dalam kelenjar ini terletak (dari
lateral ke medial) N. facialis (VII), V facialis posterior dan A. carotis externa. Dari
pertengahan tepi depannya keluar saluran keluarnya ductus parotideus (stenoni),
yang menuju ke arah depan sejajar .
Glandula Submandibularis
Pada glandula submandibulari dapat dibedakan 2 bagian: yang dangkal dan yang
dalam. Bagian yang dangkal terletak di bawah M. mylohyoideus, antara M.

stylohioideus, M. digastricus dan mandibula. Pada permukaannya terdapat beberapa


nodi lymphatici submandibulares. Saluran keluarnya adalah ductus submandibularis
whartoni, yang menuju ke depan melalui sisi medial glandula sublingualis dan
bermuara bersama saluran keluar kelenjar sisi yang lain di carancula sublingualis s.
papilla salivalis inferior, yang terletak di belakang gigi seri rahang bawah.
Glandula Sublingualis
Glandula sublingualis berbentuk memanjang dan terletak di dasar rongga mulut
dekat frenulum linguae, diantara M. geniohyoideus dan M. genioglossus sebelah
medial dan M. hyoglossus sebelah lateral.

Glandula sublingualis menimbulkan

suatu lipat pada selaput lendir di atasnya, yang disebut plica sublingualis. Bagian
depannya terletak di fossa sublingualis, bagian belakangnya menyentuh glandulla
submandibularis dan dialalui oleh n. lingualis dan n. hypoglossus. Di sisi medial
berlalu ductus submandibularis. Saluran keluar dari bagian depan ductus (ductus
sublingualis major) bermuara ke dalam ductus submandibularis. Bagian belakang
memiliki beberapa saluran keluar (ductuli sublinguales minores dari Ruvini) yang
bermuara ke dalam rongga mulut pada plica sublingualis.
Otot-Otot Pengunyah
Terdapat 4 otot penguyah yang melekatkan mandibula pada basis cranii, ialah :

Otot-otot yang dangkal : M. masseter menutupi ramus ascendens mandibulae dan


terdiri atas 2 bagian pars superficialis dan pars profunda. M masseter menutupi M.
buccinator dan untuk sebagian ditutup oleh glandula parotis . Fascia parotideamesseterica menutupi kedua-duanya. M. Temporalis, berbentuk kipas terdiri atas dua
bagian, yaitu pars anterior dan pars horizontalis.

Otot-otot yang dalam : M. pterygoideus lateralis/ externus dan M. pterygoideus


medialis/internus. Persarafan otot-otot ini : n. mandibularis. Terdapat ikhtisar gerak
otot-otot penguyah, yaitu :

Membuka mulut : gaya berat bumi, M. pterygoideus lateralis, M. digastricus venter


anterior, M. mylohyoideus, M. geniohyoideus, M. genioglossus, dan otot-otot
infrahyoideus.

Menutup mulut : M.masseter, M. temporalis (serabut-serabut vertikal), M.


pterygoideus mediales kedua sisi bersama-sama

Proctatile mandibula : Mm. pterygoideus laterales (kedua sisi) bersama-sama, M.


pterygoideus mediales + laterales bersama-sama.

Gerak ke sisi kontralateral : mm. pterygoideus mediales et laterales satu sisi.

Pharynx
Pharynx adalah suatu pipa musculo-fascial yang contractil. Ia terbentang di antara basis cranii
sebelah kranial dan berakhir pada oesophagus di sebelah kaudal setinggi vertebra cervicalis
ke-6. Pada sisi lateral, pharynx berbatasan dengan aa. Carotides communis et internae, vv.
Jugulares internae, cornu majus os hyoid dan lamina cartilago thyreoidea. Fungsinya sebagai
tempat yang dialui oleh aliran udara pernapasan dan makanan.1,2,3
Sesuai dengan ruang-ruang yang terletak di depannya, pharinx dibagi dalam 3 bagian:

Nasophayinx (pars nasalis pharyngis : dorsal tehadap cavum nasi. Nasopharyngis


berfungsi untuk pernapasan.

Oropharynx (pars oralis pharyngis) : dorsal terhadap cavum oris. Berfungsi untuk
pencernaan, terletak di belakang cavum oris, di antara palatum molle, dan epiglotis.
Pada dinding depan ada hubungan antara cavum oris dan oropharynx, ialah isthmus
faucium.

Laryngopharynx (pars laryngis pharyngis) : dorsal terhadap larynx. Dinding pharynx


terdiri atas 3 lapisan yaitu tunica mucosa, tunis submucosa, dan tunisa muscularis.

Pendarahan
Pembuluh

nadi:

a.

thyreoidea

superior

dan

a.

pharyngea

ascendens.

Pembuluh balik: plexus pharyngeus yang mengalirkan darahnya ke dalam v. jugularis interna.
Persarafan : plexus pharyngeus (N. IX + N. X + sistema sympathicus). Yang terletak di
dinding lateral pharynx, terutama pada m. constrictor pharyngis medius.
Oesophagus
Oesophagus adalah suatu pipa musculair sepanjang 25 cm, yang merupakan lanjutan
pharynx dan mulai di tepi bawah cartilago cricoidea setinggi vertebra C6, dan berakhir di
cardia venrticuli setinggi vertebra Th X-XI. Selama perjalanannya ke distal, ia mengikuti
lengkung-lengkung columna vertebralis, yang terletak tepat di belakangnya. Pada oesophagus
dapat dibedakan 3 bagian:

Pars cervicalis (C6-7). Bagian ini turun lurus di bidang median, kemudian
melengkung sedikit ke kiri di bagian akhir.

Pars thoracalis (Th I-X). Di sini oesophagus masuk mediatinum superius, kemudian
melalui mediatinum posterius. Perjalananya : dari sisi kiri garis median membelok ke
tengah lagi setinggi vertebra Th V untuk kemudian membelok ke depan dan kiri sampai
hiatus oesophagus diaphragnatis setinggi vertebra Th X di depan aorta descendens

Pars Abdominalis. Setelah melalui hiatus oesophagus diaphragmatis (yang berada di


crus dexter) oesophagus sampai di cavum abdominal pada facies posterior lobus sinister
hepatis ( ditempat mana akan terbentuk jejasnya, dan disebut impressio oesophagea) dan
diliputi oleh peritoneum dan omentum majus pada sisi depan dan kiri.

Persarafan

Simpatis: cabang-cabang truncus symphaticus pars thoracalis atas


Parasimpatis: cabang-cabang N. vagus dan n. recurrens dan di bawah hilus pulmonis, nn.
Vagi membentuk plexus pada dinding oesophagus; yang kiri ke sisi depannya dan yang
kanan ke sisi belakangnya.

Pendarahan
Arteri: dua cabang ventral yang tunggal dari aorta

pars cervicalis

: cabang a. tyreoidea inferior

pars thoracalis

: aa. Intercostalis dextrae yang atas dan aa. Oesophagei

pars abdominalis

: a. gastrica sinistra dan a. phrenica inferior.

Vena: Mendampingi nadi-nadi yang senama.darahnya dialirkan ke dalam sistem azygos


Gaster/ Ventrikulus
Bentuk: seperti huruf J pada projeksi supine dan lambung setengah terisi.

Struktur anatomis gaster:


1. Mempunyai 2 muara. Cardia: oesophagus-gaster dan pylorus: gaster- duodenum
2. Mempunyai 2 tepi: curvatura minor: cekung ke kanan atas ; curvatura minor: cekung ke
kiri
3. Mempunyai 2 permukaan: facies anterior dan facies posterior
4. Mempunyai 2 lekukan. Incisura cardiaca: peralihan oesophagus pada curvatura major
dan incisura angularis: batas bagian vertikal dan horizontal pada curvatura minor.
Bagian-bagian gaster: Bagian gaster yang utama : Fundus, Corpus, Pylorus (pars pylorica
ventriculi)
1.

Cardia. Terletak 3 cm di sebelah kiri bidang tengah, setinggi vertebra thoracalis X,


dibelakang rawan iga 7.

2.

Fundus. Mengisi kubah diafragma sebelah kiri merupakan bagian lambung yang
berbatasan dengan diphragma. Puncak fundus terletak di sela iga 5 di bawah apex cordis.

3.

Corpus

4.

Pylorus (pars pylorica ventrikuli) dibedakan menjadi: anthrum pyloricum dan


canalis pylorus. Pylorus merupakan muara distal lambung ke dalam duodenum. Projeksi
pylorus terletak setinggi vertebra L1 dan terletak dalam bidang transpyloric.

5.

Facies anterior gaster.

6.

Facies posterior gaster.

Pendarahan

1.

A. gastrica sinistra: Cabang A. coeliaca (tripus halleri). Beranastomese dengan A.


gastrica dextra (cabang A. hepatica propia) di curvatura minor dan A. oesophagea
(cabang aorta thoracalis)

2.

Aa. Gastrica breves. Cabang A. lienale di fundus ventrikuli dan memperdarahi


fundus ventrikuli.

3.

A. gastroepiploica (gastro omentalis) sinistra: Cabang A. lienale dan


beranastomose dengan A. gastroepiploica dextra (cabang A. gastroduodenale) di
curvatura major. A. gastroepiploica sinistra juga memperdarahi curvatura major dan
omentum majus.1,2,3

Struktur mikroskopis
Rongga Mulut
Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa
lapisan tanduk bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut
terhadap kerusakan selama mengunyah dan hanya terdapat di gigivi dan palatum durum.
Lamina proprianya memiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang.
Epitel berlapis gepeng tanpa laipsan tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar mulut.
Lamina proprianya memiliki papila, mirip derimis kulit, dan menyetu dengan submukosa
yang mengandung kelenjar liur kecil yang difus. Pada bibir, daerah peralihan epitel mulut
yang tidak berlapis tanduk menjadi epitel kulit.4
Terbagi atas bagian luar bibir yang diliputi kulit biasa, terdiri atas epidermis dan dermis
yang epitelnya berlapis gepeng dengan lapisan tanduk dengan dermis dibawahnya yang
merupakan jaringan ikat agak padat. Ada kelenjar keringan dan folikel rambut pada lapisan
ini, bagian merah bibir dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tandung, sel sel yang
dekat permukaan bentuknya agak khas yaitu gepeng pada lapisan ini banyak terdapat kapiler
kapiler darah dan epitelnya jernih, bagian dalam bibir berlapisan gepeng tanpa lapisan
tanduk terdapat kelenjar labialis.
Lidah
Seluruh permukaan dorsal lidah merupakan papila-papila lidah. Epitelnya berlapis
gepeng bertanduk atau tidak bertanduk. 1/3 posterior bagian dorsal lidah bebas dari papila
lidah dan terdapat Tonsila Linguae. Pada bagian tengah lidah terdapat anyama penyambung
septum linguae. Otot intrinsik lidah yang merupakan unsur utama lidah berjalan vertikal,
longitudinal, dan tranxversal. Otot ekstrinsik terletak di dasar lidah.\
Papila

Peninggian epitel mulut dan lamina propria, dengan bentuk dan fungsi yang bervariasi.
Ada 4 jenis papila yakni:

Papila Filiformis
o Merupakan papila terbanyak yang tersebar di seluruh permukaan dorsal
2/3 anterior lidah. Epitelnya berlapis gepeng bertanduk, tidak
mempunyai taste buds. Papila ini berbentuk kerucut memanjang
(runcing). Modifikasi papila ini disebut papila cueniform (plapila
conica).

Papila Fungiformis
o Tersebar

diantara

papila

filiformis.Epitelnya

berlapis

gepeng

tidak/sedikit bertanduk. Permukaannya lebih lebar dari dasarnya


sehingga bentuknya menyerupai cendawan (jamur). memiliki taste buds.
Modifikasi papila ini disebut papila lentiformis.

Papila Foliata
o Papila ini kurang berkembang pada manusia. Papila Foliata terdiri atas 2
atau lebih tonjolan dan alur pararel pada permukaan dorsolateral lidah
dan mengandung banyak kuncup kecap.

Papila Sirkumvalata
o Merupakan 7-12 papila bulat berukuran sangat besar dengan permukaan
datar yang menonjol diatas papila lain. Epitelnya berlapis gepeng tak
bertanduk. Bentuknya menyerupai papila fungiformis. Terdat sulcul
sircular (cryptus) dan pada msisi lateralnya terdapat taste bud. Ductus
ekskretorius kelejar serous Van ebner bermuara ke cryptus.

Sebagian besar lidah teridir atas serat serat otot skelet dan terdapat 3 glandula salive
yang menyambung ke lidah yaitu glandula parotis, glandula submandibularis dan glandula
sublingualis. Pada glandula glandula ini akan terlihat duktus interkalaris yang merupakan
saluran keluar yang terkecil dan juga duktus sekretorius yang dapat dilihat didalam setiap
lobulus, untuk yang lebih besar ada duktur ekskretorius yang terletak diantara lobulus
lobulusnya.4
Pembentukan gigi
setiap gigi mempunyai komponen yang berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang
ektoderm membentuk email pada sajian bentuk gigi dipelajari bahwa organ email dalam

bentuk menyerupai genta yang kadang kadang masih terlihat hubungannya dengan lamina
dentis.
Permukaan luar diliputi oleh epitel email luar, dibawahnya terdapat sel sel berbentuk
bintang membentuk lapisan pulpa email, dibawah lapisan ini lagi terdapat stratum
intermedium yang sel selnya gepeng dan kalau diikuti lapisan ini akan menyatu dengna
email luar ditepi, dibawahnya lagi terdapat ameloblas dengna selnya yang berbentuk
silindris, lebih kebawah lagi kita dapat melihat lapisan homogen merah yang disebut dentin
dan dibawahnya yang lebih pucat disebut predentin, dibawah lapisan ini terdapat deretan
odontoblas yang silindris, lapisan silindris ini melapisi cekungan dibawah organ email
cekungan ini disebut pulpa dentis, dan yang terkahir ada sarung hertwig yang merupakan
tempat pertemyan antara epitel email luar dan stratum intermedium pada ujung organ.
Oesophagus
Tunica mukosa
o Epitelnya berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Tunika muscularis mukosa
hanya satu lapis longitudinal yaitu susunan otot polos yang memanjang. Pada
lamina propria didapati kelenjar mukus tubulosa kompleks yang merupakan
perluasan kelenjar kardia.
Tunica submukosa
o Berupa jaringan ikat jarang yang didalamnya terdapat kelenjar mukus tubulosa
kompleks yang disebut kelejar submukosa atau oesophageal glands,
didalamnya juga terdapat pleksus meisner yang terdiri atas sel ganglion
otonom dan serat saraf.
Tunica muscularis
o Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik. 1/3 bagian tengah terdiri dari
campuran otot polos dan lurik. 1/3 distal seluruhnya otot polos. Lapisannya
memang terbagi atas tunika muskularis yang sirkularis dan longitudinal dan
ditengahnya terdapat pleksus aurbach
Gaster
Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitelnya
mukosa selapis toraks tanpa sel goblet. Sitoplasma oada permukaan apikalnya mengandung
musigen.4 Intinya oval Pada lamina propria terdapat kelenjar di :

Kelenjar Kardia dan Pilorus

o Sel sekresinya menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi


lambung dari autodigestion.. Kelenjar pilorus relatif pendek, simpleks,
tubulosa bercabang.

Kelenjar Fundus (kelenjar Gaster)


o Dimulai dari dasar gasric pits ke seluruh lamina propria sampai tunica
muscularis mukosa. Pada kelenjar ini terdat 4 macam sel yakni: Sel
mukus leher, Sel Prietal. Sel Prinsipal dan Sel Argentafin.

ENZIM DALAM PENCERNAAN


Mulut
Liur (Saliva) yang disekresikan oleh kelenjar liur terdiri atas 99,5% air dengan pH
sekitar 6,8. Liur mengandung glikoprotein, musin, yang bekerja sebagai pelumas pada waktu
mengunyah dan menelan makanan.
Gerakan mengunyah berfungsi memecah makanan sehingga terjadi peningkatan
kelarutan dan perluasan daerah permukaan bagi kerja enzim. Liur juga merupakan sarana
untuk mensekresikan obat-obat tertentu (teanol dan morfin), ion-ion organik (K+, Ca2+,
HCO3-, SCN- (tiosinat), iodium, dan ekskresi imunoglobulin (IgA)).
Enzim ptialin dalam saliva adalah suatu

-Amilase liur mampu membuat pati dam

glikogen dihidrosis menjadi amltosa dan oligosakarida. Amilase liur akan segera terinaktivasi
pada pH <4, sehingga kerja pencernaan dalam mulut akan terhenti ketika lingkunagn
lambung yang asam menembus partikel makanan. Enzim lipase lingual disekresikan oleh
permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner).6
Lambung
Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl
0,2-0,5% dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir)
serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.
HCL, Asam ini dihasilkan oleh sel sel parietal, fungsinya adalah untuk membuat pH
yang baik untuk proses pemecahan molekul protein oleh enzim pepsin dengan cara hidrolisis
dan HCL juga berfungsi untuk kerja pendahuluan terhadap protein sebelum dipecah dengan
cara denaturasi protein dan hidrolisis, mengaktifkan pepsinogen jadi oeosin, mempermudah

penyerapan Fe, sedikit menghidrolisis suatu disakarida, merangsang pengeluaran sektretin


dan mencegah terjadinya fermentasi dalam lambung oleh mikro organisme.
Pepsin adalah enzim yang Fungsi utamanya untuk hidrolisis molekul protein menjadi
peptide dan proteosa, enzim ini disekresikan dalam bentuk inaktif jika diperlukan maka akan
berubah bentuk dari pepsinogen menjadi pepsi, enzim pepsin ini juga dapat menggumpalkan
susu, kasein yang ada dalam susu diubah menjadi prakasein oleh ion ca ++ baru kemudian
dipecah lagi.7
Renin, enzim ini berasal dari prorenin yaitu suatu zimogen yang dengan suasana asam
berubah menjadi renin, renin sangat penting dalam pencernaan makanan pada bayi karena
fungsi utamanya mengubah kaseinogen menjadi kasein karena hanya terdapat pada lambung
bayi untuk mengolah susu, saat sudah dewasa enzim ini tidak digunakan lagi sudah tidak
terdapat lagi pada lambung orang dewasa.
Lipase, enzim ini merupakan katalis pada reaksi pemecahan lipid yang fungsi utamanya
hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol.

Tabel 1. Macam-macam enzim

ENZIM
Enterokinase
Laktase
Dipeptidase
Maltase
Disukarase
Peptidase
Sukrase
Lipase

FUNGSI
Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
Mengubah laktosa menjadi glukosa
Mengubah pepton menjadi AA
Mengubah maltose menjadi glukosa
Mengubah disakarida menjadi monosakarida
Mengubah polipeptida menjadi AA
Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Mengubah tri-asilgliserol menjadi gliserol dan AA

MEKANISME SALURAN PENCERNAAN6


Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:

menerima makanan

memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)

menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus


halus, usus besar, rektum dan anus. Selain itu, Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Mulut
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang
(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim
pencernaan dan mulai mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan
bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah juga
mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang
bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke
paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak)
terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.6,7
Kerongkongan (esofagus)
merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot
ritmik yang disebut dengan peristaltik.
Lambung
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:

Mukus/lendir
o

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung


dan enzim. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi
oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan
kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tuka lambung.

Asam klorida/HCL

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan


oleh pepsin guna memecah protein.Keasaman lambung yang tinggi juga
berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri. Pelepasan asam dirangsang oleh:

saraf yang menuju ke lambung

gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)

histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

Pepsin bertanggung jawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin


merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu
protein dan kandungan utama dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol
dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

MEKANISME LIUR SEDERHANA DAN TERKONDISI7


Secara rerata, sekitar 1 sampai 2 liter liur dikeluarkan setiap hari, berkisar dari laju basal
spontan terus menerus sebesar 0,5 ml/mnt hingga laju aliran maksimal sekitar 5 ml/mnt
sebagai respon terhadap rangsangan kuat misalnya menghisap jeruk.
Sekresi basal liur yang terus menerus tanpa rangsangan yang jelas ditimbulkan oleh stimulasi
konstan tingkat rendah oleh ujung-ujung saraf parasimpatis yang berakhir dikelenjar liur.
Sekresi basal ini penting untuk menjaga mulut dan tenggorokan selalu basah. Selain sekresi
terus menerus tingkat rendah ini, sekresi liur dapat ditingkatkan oleh dua jenis refleks
liur,refleks liur sederhana dan terkondisi (Gambar 16-4, Kontrol Sereksi liur)
+
Korteks
serebri

Masukan

+
Pusat liur di
medula
+
+
Reseptor tekanan
dan komoreseptor
di mulut

Refleks Sederhana

Sarf
Otonom
+
Kelenjar
liur

Sekresi
Liur

Refleks sekresi sederhana dan terkondisi


Refleks liur sederhana terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan didalam rongga mulut
berespon

terhadap

keberadaan

makanan.

Pada

pengaktifan,

reseptor-reseptor

ini

menghasilkan impuls serat-serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat liur, yang
terletak dimendula batang otak, seperti semua pusat otak yang mengontrol aktivitas
pencernaan. Pusat liur, selanjutnya, mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke
kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi liur. Tidakan kedokteran gigi mendorong sekresi liur
tanpa adanya makanan karena manipulasi ini mengaktifkan reseptor tekanan di mulut.
Pada refleks liur terkondisi, atau didapat, salivasi terjadi tampa stimulasi oral. Hanya berpikir,
melihat, mencium, atau mendengar pembuatan makanan yang lezat memicu salivasi melalui
refleks ini. Kita semua pernah mengalami liur menetes ketika mengantisipasi sesuatu yang
lesat untuk dimakan. Ini adalah respons yang dipelajari berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Sinyal yang berasal dari luar mulut dan secara mental dikaitkan dengan kenikmatan makan
bekerja melalui korteks serebri untuk merangsang pusat liur dimedula.
Pengaruh otonom pada sekresi liur
Pusat liur mengontrol derajat pengeluaran liur melalui saraf otonom yang menyarafi kelenjar
liur. Tidak seperti sistem saraf otonom ditempat lain di tubuh, respon simpatis dan para
simpatis di kelenjar liur tidak antagonistik. Baik stimulasi simpatis maupun para simpatis
meningkatkan sekresi liur tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanismenya berbeda. Stimulasi
para simpatis, yang memiliki efek dominan dalam sekresi liur, menghasilkan liur yang segera
keluar, encer, jumlahnya banyak, dan kaya enzim. Stimulasi simpatis, sebaliknya,
menghasilkan liur dengan volume terbatas, kental, dan kaya mukus. Karena stimulasi
simpatis menghasilkan lebih sedikit liur maka mulut terasa lebih kering daripada biasanya
selama keadaan-keadaan dimana sistem simpatis dominan, misalnya situasi penuh stres.
Karena itu, orang sering merasa mulutnya kering karena rasa cemas ketika akan berpidato.
Sekitar liur adalah satu-satunya sekresi perencanaan yang seluruhnya berada dibawah
kontrol saraf. Semua sekresi pencernaan lainnya diatur oleh refleks sitem saraf dan hormon.

KESIMPULAN
Empat dasar proes pencernaan dasar adalah motilitas, sekresi, pencernaan dan penyerapan.
Aktivitas pencernaan diatur secara cermat oleh mekanisme-mekanisme hormon dan saraf
otonom (baik secara intrinsik maupun ektrinsik) yang sinergistik. Pengaturan ini untuk
memastikan bahwa makanan yang masuk disajikan secara maksimal pada tubuh untuk
digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi. Saluran pencernaan terdiri dari
saluran kontinu yang terdiri dari mulut sampai anus, dengan modifikasi lokal yang
mencerminkan spesialisasi regional untuk menjalankan fungsi pencernaan. Proses pencernaan
dimulai bahkan pada saat kita melihat makanan yang lezat atau mencium aroma makanan ini
akan merangsang sekresi saliva dalam mulut kita hal ini terjadi karena adanya stimulus
konstan tingkat rendah oleh ujung-ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar liur.
1. Snell RS . Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6 , Sistem digestivus.
Jakarta: EGC; 2006.h.148-52,207-11.
2. Moore KL , Anatomi klinis dasar. In : Agur AMR,editor , Sistem Digestivus. Jakarta:
EGC; 2002.h.83-7.
3. Sloane,Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h.281-95)
4. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. In: Frans Dany, editor.
Saluran Cerna. Jakarta : EGC; 2007.p.278-307.
5. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. In: Bani AP,
Sikumbang TMN. Pencernaan dan absorpsi. 25th ed. Jakarta: EGC;2003.h.632-44
6. Pudjiadi, Anna. Dasar dasar biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia;
1994.h.234-45.
7. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. In: Pendit BU, Santoso BI. Sistem
pencernaan. Ed 2. Jakarta: EGC;2001.h.545-82.

Anda mungkin juga menyukai