bahan makanan tidak dapat terpenuhi hingga batas waktu yang ditentukan, maka
harus dibuat bon penambahan. Seluruh rekapan kemudian disalin kedalam buku
besar dan akan direkap setiap bulannya.
Proses pemesanan bahan makanan diawali dengan pembuatan bon pesanan
bahan makanan berdasarkan permintaan bahan makanan baik untuk pasien
maupun pegawai dari Sub Instalasi Administrasi Pengolahan dan Penyaluran
bahan makanan (APPM). Berikut ini adalah proses kegiatan pemesanan bahan
makanan yang dilakukan oleh Kepala Unit Kerja Pemesanan.
a) Membuat bon pesanan sementara bahan makanan basah maupun kering
kepada rekanan bahan makanan. Rekanan bahan makanan dipilih oleh
bagian pengadaan makanan melalui sistem pelelangan. Rekanan yang
terpilih melakukan perjanjian kontrak dengan pihak RSUP Sanglah
biasanya dalam kurun waktu 6 bulan atau yang ditentukan sesuai dengan
perjanjian.
b) Daftar bahan makanan (amprahan) yang akan dipesan dari pihak
pengolahan, diserahkan sebelumnya ke unit kerja penerimaan selanjutnya
kepada pihak penyimpanan untuk mengetahui stok yang ada di tempat
penyimpanan, kemudian disalin kedalam buku penerimaan bahan
makanan kering/basah an kedalam bon pemesanan sementara
c) Proses pemesanan bahan makanan basah dilakukan setiap hari, sehari
sebelum bahan makanan tersebut digunakan. Hal ini disebabkan karena
bahan makanan basah mudah rusak dan tidak tahan lama, sehingga untuk
menjga kualitas, bahan makanan basah digunakn dalam keadaan fresh.
Sedangkan, pemesanan bahan makanankering dilakukan setiap 10 hari
sekali dan bon pemesanan masuk maksimal pukul 13.00
Mengecek stok
Bahan makanan basah datang dan diterima pukul 07.00-10.00 Wita sedangkan
bahan makanan kering 10.00-1200 WITA dari rekanan sesuai dengan jenis dan
volume pesanan. Tim penerima kemudian melakukan pemeriksaan kualitas dan
kuantitas bahan makanan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Apabila
terdapat makanan yang rusak serta tidak sesuai dengan spesifikasi bahan makanan,
maka bahan makanan tersebut akan langsung dikembalikan ke rekanan untuk diminta
pengganti yang sesuai dengan spesifikasi sampai pukul 12.00 WITA. Namun, apabila
bahan makanan yang telah dipesan tidak ada, maka dilakukan pembatalan dengan
menuliskan di bon pembatalan. Apabila terdapat pemesanan bahan makanan yang
jumlahnya mengalami perubahan, maka harus dicantumkan dalam bon perubahan.
Setelah bahan makanan diterima dan dicatat pada buku penerimaan, bahan
makanan akan langsung dibawa ke tempat penyimpanan baik tempat penyimpanan
bahan makanan kering atau bahan makanan basah. Sedangkan bahan makanan yang
akan diolah pada hari itu, langsung dibawa ketempat persiapan bahan makanan.
d. Sistem penyimpanan bahan makanan
Penyimpanan bahan makanan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting
untuk mengendalikan mutu suatu produk makanan. Salah menempatkan bahan
makanan dapat mengakibatkan penurunan mutu produk dan nilai gizi suatu produk.
Oleh karena itu, diperlukan kegiatan penyimpanan bahan makanan yang baik dan
benar.
Untuk menyimpan bahan makanan, diperlukan beberapa syarat. Salah satu
syaratnya adalah ruang penyimpanan bahan makanan. Apabila bahan yang diterima
banyak sedangkan ruang yang digunakan untuk menyimpan hanya sedikit, maka
dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan. Alat yang digunakan untuk
menyimpan bahan makanan juga harus berfungsi dengan baik. Oleh karena itu
diperlukan pemeriksaan terhadap alat penyimpan secara berkala. Penyimpanan bahan
makanan juga harus dilengkapi dengan label yang berisis keterangan tentang bahan
makanan tersebut, contohnya tanggal bahan diterima. Bahan makanan yang sudah
keamanan
makanan
didalamnya
dapat
terkontrol.
Untuk
Kegiatan mahasiswa PDM adalah salah satu sub instalasi yang mempunyai tugas
pokok
merencanakan,
mengkordinasikan,
melaksanakan,
mengawasi
dan
Nama Alat
Pisau
2.
3.
4.
5.
Parang
Tera
Mincer
Talenan
6.
Blender
Fungsi
Untuk memotong ikan, sayur, buah, dan mengiris
bumbu seperti bawang, jahe, cabe, dll
Untuk memotong daging seperti ayam, daging sapi, dll
Untuk mengukur berat bahan yang digunakan
Untuk menggiling/menghaluskan daging
Untuk mengiris bawang atau cabe, untuk alas
memotong sayur, daging, ikan, tempe, dan lain-lain
Untuk menghaluskan bahan
Tabel 2.4
Standar porsi lauk
No
Nama
Satuan
Makanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ayam
Daging
Ikan
Telur
Sosis
Tempe
Tahu
WI
(g/porsi)
Gr
100
Gr
50
Gr
50
Btr
1
Btr
1
Gr
40
100 Gr
VIP
(g/porsi)
100
35
50
1
1
40
Standar porsi
Pasien
Pegawai
(g/porsi) (g/porsi)
100
100
35
35
50
50
1
1
1
1
40
40
Anak
(g/porsi)
80
35
50
1
1
40
2) Buah
Proses persiapan buah dilakukan dengan cara bahan makanan dipersiapkan
berdasarkan menu yang berlaku pada saat itu. Pemotongan buah dilakukan sesuai
dengan standar porsi, setelah itu buah dibungkus plastik kemudian disimpan
ditempat wadah plastik yang dibungkus plastik wrap dan disimpan pada
refrigerator dengan suhu 5-150C. Persiapan buah dilakukan setiap hari. Buah
disiapkan untuk pasien VIP, kelas I, II, dan III, pegawai lembur (dokter, dll).
Buah yang dipersiapkan antara lain papaya, pisang, melon, jeruk semage,
semangka, dan apel.
Tabel 2.5
Standar porsi buah
Asing
(g/porsi)
100
50
50
1
1
40
No
Nama buah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Melon
Pepaya
Pisang
Semangka
Apel
Anggur
Pear
3) Sayur
Proses persiapan sayur dilakukan dengan cara bahan makanan dipersiapkan
dengan menu pada saat itu, pemotongan sayur dilakukan sesuai dengan standar
porsi, setelah itu sayur didistribusikan ke bagian pengolahan. Persiapan sayur
dilakukan setiap hari untuk pasien WI, VIP, kelas I, II, dan III, dan pegawai.
Sayur yang biasa dipersiapkan antara lain sawi hijau, sawi putih, kacang
panjang, labu siam, wortel, buncis, bayam, timun, kembang kol, kangkung, dll.
Untuk sayur sore dan subuh disimpan di refrigerator dengan suhu 5-150C.
Tabel 2.6
Standar porsi sayur
No
1.
2.
3.
Standar porsi
Pagi
Siang
Malam
4) Bumbu
Persiapan bumbu diterima diunit penerimaan kemudian dibawa langsung ke
persiapan bumbu sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan masing-masing bumbu,
dibersihkan dan dipotong-potong. Diporsikan dan diolah sesuai dengan standar
bumbu yang ada, setiap standar bumbu untuk 500 porsi, yaitu :
Tabel 2.7
Standar bumbu
No
1.
Komposisi bahan
Bumbu A (bumbu merah)
Nama masakan
Ayam balado
per
2.
3.
4.
5.
b) Pengolahan
Pengolahan bahan makanan dimulai dari jam 08.00 sd 10.00 WITA. Tempat
pengolahan makanan dimasing-masing ruangan berbeda yang terdiri dari
tempat pengolahan VIP, WI, DMB (Dapur Makanan Biasa), DMK (Dapur
Makanan Khusus), dapur susu atau makanan cair dan permintaan khusus,
sedangkan untuk pengolahan nasi dan nasi tim menggunakan rice cooker dan
untuk pengolahan bubur menggunakan boiler dengan uap. Adapun dapur
masing-masing pengolahan ada lima dapur, yaitu :
1) Pengolahan Makanan Khusus
Pengolahan makanan khusus adalah unit kerja yang melayani pasien
dengan makanan biasa maupun makanan diit khusus seperti diit jantung,
rendah protein, rendah serat, DM, dll. Dapur ini mengolah makanan pasien
kelas I, II, dan III, pengolahannya sesuai siklus menu tersebut.
2) Pengolahan makanan VIP
Pengolahan makanan VIP adalah pasien-pasien yang dirawat di
Mahottama, Presiden, Sanjiwani, Wijaya Kusuma, VIP, Ratna, RTI,
Anggrek, dan lain-lain diberikan makanan sesuai siklus menu. Untuk
pasien asing dapat diberikan makanan sesuai meal order, tenaga yang
mengolah untuk subuh 3 orang, sore 2 orang yang diminta. Untuk pasien
dengan alergi maupun pantangan bias memilih jenis makanan selain dari
alergi atau pantangannya melalui permintaan khusus. Tenaga yang
mengolah untuk shift pagi 2 orang dan sore 2 orang.
3) Pengolahan Makanan Permintaan Khusus
Di dapur ini melayani pengolahan tenaga tim sama untuk pasien kelas I, II,
dan III yang membuat 1 orang untuk bubur ayam, rendah lemak, diit
jantung, cincang, dan lain-lain.
4) Pengolahan Makanan WI
Pengolahan makanan pasien WI melayani semua pasien yang dirawat di
WI makanan yang diberikan selain dari menu rumah sakit, rumah sakit juga
menerima meal order sesuai dengan menu pilihan atau permintaan khusus
orang asing. Dibandingkan di menu paviliun, menu WI lebih mahal dan
bervariasi. Sikulus menu yang digunakan adalah siklus menu 10 hari,
dengan contoh menu yang disajikan dalam 1x makan diberikan 2 macam
lauk hewani dan 2 mcam sayuran. Untuk snack diberikan mix juice. Bila
beberapa pasien yang memiliki alergi ataupun pantangan melalui
permintaan makanan khusus cara penyajian makanan maupun jenis
makanan untuk pasien hamper sama dengan pengolahan makanan paviliun.
Selain itu jenis makanan WI juga berbeda, di WI bahan makanan yang
digunakan relative lebih mahal dari kelas perawatan lainnya seperti beras,
buah yang digunakan di WI adalah anggur, jeruk local, pisang hijau, pisang
Cavendish, Sunkist, apel fuji, anggur merah. Untuk minuman di WI selain
aqua botol juga disediakan welcome drink seperti teh, kopi, dan lemon tea,
sedangkan di paviliun hanya diberikan aqua botol.
5) Pengolahan Makanan Biasa
Pengolahan makanan biasa melayani makanan pegawai, dokter jaga,
pegawai lembur, OK IBS, dan OK WI. Siklus menu yang digunakan adalah
siklus menu 10 hari dengan standar porsi sesuai dengan kebutuhan
makanan orang sehat.
c) Distribusi makanan
Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian
makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi makanan dan jumlah