Anda di halaman 1dari 5

Oksidator yaitu zat yang dapat menyebabkan zat lain mengalami

oksidasi sehingga dirinya sendiri akan mengalami reduksi.


Umumnya unsur-unsur nonlogam merupakan oksidator yang baik
karena memiliki keelektronegatifan tinggi sehingga mudah
menangkap atau menarik elektron kearah dirinya. Walaupun
demikian tidak selalu digunakan unsur dalam semua reaksi kimia.
Contoh bahan kimia oksidator:
- Ion Permanganat
- Perklorat
- Hidrogen Peroxida
- Asetil Peroxida
- Periodat
- Persulfat
- Eter Oksida

ION PERMANGANANAT (MnO4)


Ion permanganat berwarna ungu demikian pula larutan yang mengandung ion
permanganat. Warna tersebut merupakan ciri khas dari ion permanganat. Biasanya
dalam laboratorium ion permanganat diperoleh dari garam kalium permanganat
(KMnO4). KMnO4 merupakan suatu kristal berwarna hitam keunguan.

Gambar Kristal kalium permanganat dan larutan kalium permanganat


Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara spontan (spontaneously Combustible Substances)
Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk
terbakar secara spontan.
Beberapa jenis mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau
kontak dengan udara lembab
Juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar
Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus

Bahan Kimia Peledak (Explosive)


Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia
dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi,
sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.
Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada
yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT),
nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3).
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya explosive dapat meledak dengan
pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan
dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat
ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Di
laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan
pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika
bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja
dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun
keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga
sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk
bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3

Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu

Contoh : ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT

Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas

Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)


Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan
kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan.
Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan
gas yang mudah terbakar.
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas
yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.

PADATAN (flammable solids)


Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti
percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate,
celluloid, dinitrophenol, hexamine.

Anda mungkin juga menyukai