TINJAUN PUSTAKA
2.1. Kosmetologi
Kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum-hukum kimia,
fisika, biologi dan mirobiologi tentang pembuatan, penyimpanan dan penggunaan
bahan kosmetika.
2.2. Kosmetika
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian
luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi
atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI, 2011).
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk
kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa
percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV,
polusi, dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum
membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup.
Produk kosmetik diperlukan tidak hanya oleh kaum wanita tetapi juga oleh kaum
pria sejak lahir sampai akhir hayat. Produk kosmetik dapat digunakan setiap hari
maupun secara insidental atau berkala dan dipakai di seluruh tubuh dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Tidak semua bahan kosmetika cocok untuk setiap kondisi kulit, jika
terjadi ketidakcocokan, akan timbul iritasi pada kulit. Oleh karena itu, perhatikan
kandungan bahan kimia yang tercantum di kemasan tiap-tiap produk.
2.3. Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan
organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh,
pada orang dewasa sekitar 2,7 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 1,9 meter persegi.
Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan
jenis kelamin.
Subkutis.
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel
berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal
epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak
tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit.
Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan
yang paling atas sampai yang terdalam) : Stratum korneum, stratum lusidum, stratum
granulosum, stratum spinosum dan stratum basale. Fungsi Epidermis : Proteksi barier,
organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel,
pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans).
Dermis merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai
True Skin. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
dibersihkan dan dirawat dengan teratur akan mengakibatkan sel kulit mati, menumpuk
dan menghambat produksi kolagen, sehingga memicu terbentuknya garis-garis halus
dan kerutan pada kulit. Selain itu juga dapat menimbulkan kulit kusam, kering, dan flek
pada wajah serta memudahkan tumbuhnya bakteri yang dapat memicu terjadinya
jerawat. Oleh karena itu, perawatan kulit sangat diperlukan untuk memelihara agar kulit
tetap sehat, indah dan terlihat bersih. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
masker wajah.
2.4. Masker Peel Off
Kosmetik wajah yang umumnya digunakan tersedia dalam berbagai bentuk
sediaan, salah satunya dalam bentuk masker wajah peel off. Masker ini biasanya dalam
bentuk gel atau pasta, yang dioleskan ke kulit muka. Setelah alkohol yang terkandung
dalam masker menguap, terbentuklah lapisan film yang tipis dan transparan pada kulit
muka. Setelah berkontak selama 15-30 menit, lapisan tersebut diangkat dari permukaan
kulit dengan cara dikelupas (Slavtcheff, 2000). Masker peel off memiliki beberapa
manfaat
diantaranya
mampu
merilekskan
otot-otot
wajah,
membersihkan,
(Voigt, 1994). Polivinil alkohol merupakan salah satu filming agent yang digunakan
dalam sediaan topikal karena bersifat biocompatible. Penggunaan polivinil alkohol
memberikan kemampuan filming pada sediaan sehingga sangat mempengaruhi
penerimaan konsumen terkait dengan lama pengeringan gel masker (Rowe dkk., 2009).
Semakin tinggi konsentrasi Polyvinyl Alcohol (PVA) yang digunakan, maka
kemampuan mengering sediaan masker peel off
disebabkan oleh banyaknya kandungan air pada formula yang dapat memperlambat
penguapan dan pembentukan lapisan film pada masker peel off (Sukmawati, 2013).
Pada setiap formula pembuatan masker harus memiliki nilai pH yang sesuai dengan pH
kulit wajah, persyaratan pH sediaan topikal yaitu antara 4,5 6,5 (Harry, 1973).
2.5. Sifat Fisiko-Kimia Bahan yang Digunakan
a. Ekstrak Jeruk
Nama Tanaman
Pemerian
Citrus aurantii
Berbentuk cairan berwarna orange ; berbau khas ; dan
kelarutan
Titik Didih
Titik Lebur
Penyimpanan
Fungsi
Sumber
Airvol, elvanol
(C2H4O)n
BM
Organoleptis
Kelarutan
memiliki rasa.
Larut dalam air ; sedikit larut dalam ethanol 95% ; dan tidak
pH
Titik Didih
Viskositas
Stabilitas
Inkompatibilitas
Penyimpanan
Fungsi
Sumber
dan alkali.
Disimpan dengan baik pada wadah yang sejuk dan kering.
Gelling agent
Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, 2009:564
c. Propilen Glikol
Sinonim
Rumus Empiris
Struktur Kimia
BM
Titik Nyala
Kelarutan
76,09 g/mol
99 oC
Larut dalam etanol 95%, gliserin, kloroform, aseton, dan air
; larut dalam 1:6 bagian ether ; tidak larut dengan mineral
organoleptis
Titik Didih
Viskositas
Densitas
Stabilitas
Inkompatibilitas
Penyimpanan
Fungsi
Sumber
dan kering.
Humektan
Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, 2009:592
d. Tween 80
Sinonim
Rumus Empiris
BM
Polyoxyethylene 20 Oleate
C64H124O26
1310 g/mol
Organoleptis
Kelarutan
HLB
Viskositas
Nilai Asam
Inkompatibilitas
Penyimpanan
Fungsi
Sumber
e. Nipagin
Sinonim
Rumus Empiris
Struktur Kimia
Metil Paraben
C8H8O3
BM
Organoleptis
152,15 g/mol
Hablur atau serbuk tidak berwarna atau kristal putih ; tidak
Kelarutan
Titik Didih
Densitas
Stabilitas
mineral oil.
125 -128 oC
1,352 g/cm3
Larutan nipagin pada pH 3-6 stabil pada pemanasan 120 oC
dalam autoklaf selama 20 menit dan pada penyimpanan
diatas 4 tahun pada suhu kamar tanpa terjadi dekomposisi ;
Inkompatibilitas
Penyimpanan
talkum.
Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
Fungsi
Sumber
f. Nipasol
Sinonim
Rumus Empiris
Struktur Kimia
Propil Paraben
C10H12O3
BM
Organoleptis
Kelarutan
180,20 g/mol
Kristal berwarna putih ; tidak berbau ; dan tidak berasa.
larut dalam aseton dan ether ; larut dalam 1:250 bagian
gliserin ; dalam 1:3,9 bagian propilen glikol ; mudah larut
Titik Didih
Densitas
Stabilitas
Inkompatibilitas
Penyimpanan
Fungsi
Sumber
g. TEA (Triethanolamine)
Rumus Empiris
BM
Nama Kimia
Organoleptis
C6H15NO3
149,19 g/mol
2,2,2-Nitrilotriethanol
Cairan kental berwarna kuning pucat ; sedikit memiliki bau
Kelarutan
Titik Didih
Titik Beku
Viskositas
Stabilitas
Inkompatibilitas
Penyimpanan
Fungsi
Sumber
h. Aquades
Rumus Empiris
BM
Sinonim
Organoleptis
H2O
18,02 g/mol
Air murni, air suling, aqua purificata
Cairan jernih tidak berwarna ; tidak berbau ; dan tidak
Kelarutan
Titik Didih
pH
Stabilitas
berasa.
Beracampur dengan semua pelarut polar
100 oC
5,0 7,0
Lindungi dari kontaminasi partikel ion dan bahan organik
yang dapat meningkatkan konduktivitas dan jumlah karbon
Inkompatibilitas
Penyimpanan
Fungsi
Sumber
organik.
Bereaksi dengan beberapa bahan eksipien
Disimpan dalam wadah tertutup rapat
Pelarut
Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed, 2009:766
Daftar Pustaka
Ansel, H.C. 1989 . Pengantar Bentuk sediaan Farmasi Edisi Keempat Terjemahan. Jakarta :
UI Press
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta
Harry, Ralph G. 1973. Harrys Cosmeticology. Edisi Keenam. New York. Chemical
Publishing Co., Inc.
Kementerian
Kesehatan.
2010.
Permenkes
RI
No.1175
tentang
Izin
Produksi
Kosmetika.Jakarta.
Lachman, L., Lieberman, H.C., dan Kanig, J.L .1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri.
Edisi Ketiga. Jilid 2. Jakarta: UI-Press.
Lieberman, Herbert A. 1997. Pharmaceutical Dosage Form : Disperse System .Vol ke-1.
New York : Marcel Dekker Inc.
Perdanakusuma, David S.2007. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Surabaya :
Airlangga University School of Medicine
Rowe, C.Raymond.,dkk. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipients 6th edition. USA:
Pharmaceutical Press.
Slavtcheff, C.S. 2000. Komposisi Kosmetik untuk masker Kulit Muka. Indonesia : Patent
2000/0004913.
Sukmawati, dkk. 2013. Pengaruh Variasi Konsentrasi PVA, HPMC, dan Gliserin terhadap
Sifat Fisika Masker Wajah Gel peel off Ekstrak Ethanol 96%Kulit Buah Manggis
(Garciana mangostana L).e-jurnal. Bali : Universitas Udayana
Sweetmen,C. 1993. Martindale The Complete Drug Reference Thirty Edition. Departemen
Kesehatan RI : Jakarta
Vieira, Rafael Pinto, et al. 2009. Physical and Physicochemical Stability Evaluation of
Cosmetic Formulations Containing Soybean Exstract Fermented by Bifidobacterium
Animalis. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences vol. 45
Voigt, R. 1994 . Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Terjemahan. Yogyakarta : Universitas
Gadja Mada