Anda di halaman 1dari 19

7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian CNC
CNC atau Computer Numerical Controlled adalah
sistem otomatisasi mesin perkakas yang dioperasikan
oleh perintah yang diprogram secara abstark dan
disimpan dimedia penyimpanan. Jadi disini prinsip
kerjanya adalah ketika kita memasukkan perintah
menggunakan kode pada computer, maka komputer
itu akan memberikan perintah pada mesin untuk
mengerjakan sesuai dengan kode yang telah
diperintahkan. Kelebihan dari mesin ini dengan mesin
perkakas yang sejenis adalah mesin ini lebih teliti,
lebih tepat, lebih fleksibel dan cocok untuk produksi
masal.
Secara Umum mesin CNC dapat digolongkan
menjadi 2, yaitu:
1. Mesin CNC TU (Training Unit)
Mesin CNC yang dipergunakan untuk belajar
dasar-dasar pengoperasian dan pemrograman
mesin CNC. Mesin ini sangat sederhana
dilengkapi monitor untuk menampilkan data
program
dan
plotter
untuk
memeriksa
kebenaran program.
2. Mesin CNC PU (Production Unit)
Mesin yang dipergunakan untuk produksi. Pada
jenis mesin ini dilengkapi asesoris mesin
sebagai pendukung produksi, diantaranya
rumah alat potong, chuck hidrolik dan lain-lain.
B. Mesin VMC - 85 ( Vertical Machine Center)
Merupakan salah satu mesin CNC production yang
berukuran skala besar. Mesin CNC ini bergerak
dengan 3 persumbuan yaitu x, y, dan z. Cara kerja

8
pada mesin CNC ini hampir sama dengan mesin CNC
TU-3A.

Gambar 2.1 Mesin VMC 85


(Sumber : Dokumentasi)
Pada layanan pengendali mesin CNC VMC-85 ini
memilki perbedaan dengan mesin CNC TU-3A. Mesin
ini memiliki keunggulan lebih berupa revolved yang
dipergunakan untuk mengganti tool secara otomatis
saat program berjalan.

Gambar 2.2. Revolver


(Sumber : Dokumentasi)
Prinsip Kerja Mesin VMC - 85 adalah menggunakan
Sistem Koordinat persumbuan dengan dasar sistem
kordinat Cartesius,(Gambar 2.3.). Prinsip kerjanya
adalah meja bergerak melintang dan horizontal
sedangkan pisau pahat berputar. Untuk arah gerak
persumbuan Mesin VMC tersebut diberi lambang:
a.) Sumbu X untuk arah gerakan horizontal

9
b.) Sumbu Y untuk arah gerakan melintang
c.) Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal

Gambar 2.3. Persumbuan


(Sumber : http://dokumen.tips/documents/bagianutama-CNC-3-axis.html diakses 11 November 2015)
C. BAGIAN BAGIAN MEKANIK MESIN CNC VMC
85
1). Motor utama

Gambar 2.4. Motor Utama


(Sumber : Dokumentasi)
Motor utama adalah motor penggerak rumah alat
potong (milling taper spindle) untuk memutar alat potong

10
(tool). Motor yang digunakan adalah jenis motor arus
searah (DC) dengan kecepatan yang bervariasi.
2). Eretan (Support)

Gambar 2.5. Eretan (Support)


(Sumber : Dokumentasi)
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin.
Untuk mesin CNC VMC 85 mempunyai dua fungsi
gerakan yaitu posisi vertikal dan horisontal.dengan
persumbuan X,Y,Z.
3). Step motor

Gambar 2.6. Step Motor


(Sumber :
http://www.engineersgarage.com/articles/stepper-motors
diakses 11 November 2015)
Step motor adalah motor penggerak eretan,
masing-masing eretan mempunyai step motor sendiri-

11
sendiri, yaitu penggerak sumbu X, penggerak sumbu Y,
dan penggerak sumbu Z. Masing-masing ukuran step
motor adalah sama.
4).Piringan Rumah alat potong (Milling taper spindle) /
Revolver

Gambar 2.7. Revolver


(Sumber : Dokumentasi)
Rumah alat potong pada mesin CNC VMC - 85
digunakan untuk menjepit penjepit alat potong (tool
holder) pada waktu proses pengerjaan benda kerja. Untuk
proses pengerjaan dengan layanan mesin produksi CNC
dapat menggunakan lebih dari satu alat potong, karena
data alat potong dapat tersimpan dalam memori mesin.
Di mesin CNC VMC 85 ini penggantian alat potong tidak
perlu dilaksanakan dengan melepas alat potong seperti
mesin CNC tu 3a,karena revolver mesin CNC vmc 85
memiliki kesamaan dengan revolver mesin CNC tu 2a.
5). Monitor

Gambar 2.8. Monitor

12
(Sumber : Dokumentasi)
Monitor pada mesin CNC biasanya di gunakan
untuk memantau aktivitas yang di lakukan oleh mesin
bubut, mulai dari parameter penggunaan mesin, posisi
koordinat benda, error, dll.
6). Panel Control

Gambar 2.9. Panel Control


(Sumber : Dokumentasi)
Tak kalah penting dengan fungsi sebuah monitor,
panel control tentunya memiliki peran yang paling vital
yakni sebagai pusat pengoperasian dan pengontrolan
kerja dari sebuah mesin bubut. Panel control mempunyai
peran sebagai pusat pemberi perintah khusus pada
mesin seperti memutar Spindle, menggerakan meja,
mengubah setting,dll. Pada panel control inilah seorang
operator Mesin bubut CNC di uji kemampuannya, karena
apabila salah dalam memasukan program CNC kedalam
PC, maka bisa di pastikan kacaulah pekerjaannya
7). Tool holder dan colled
Tool Holder yang digunakan pada mesin CNC vmc
85 adalah jenis Tool Holder manual, tetapi dapat di atur
penggunaannya, sehingga tidak perlu mengganti tool.

13
Fungsi Tool Holder digunakan untuk menjepit pisau pada
waktu penyayatan benda kerja. bentuk penjepit ini
biasanya disesuaikan
dengan bentuk
rumah alat potong.
Di bagian dalam tool holder dilengkapi sebuah alat
bantu pencekaman. Alat bantu tersebut berfungsi untuk
memperkuat pencekaman dari tool holder. Alat bantu
tersebut dinamakan collet. Collet terbuat dari bahan
logam, dimana diameter lubang pada collet sesuai
dengan besarnya diameter pisau.

Gambar 2.10. Tool Holder


(Sumber : Dokumentasi)

Gambar 2.11. Tool Holder Boring


(Sumber : http://www.regaltools.co.uk diakses 11
November 2015)
8). Ragum
Ragum pada mesin CNC vmc - 85 dipergunakan
untuk menjepit benda kerja pada waktu proses

14
penyayatan benda kerja berlangsung. Karena fungsinya
sebagai pemegang benda kerja, maka alat ini dapat di
ganti ganti sesuai dengan kebutuhan benda kerja yang
akan dijepit. Biasanya ragum dilengkapi dengan stoper
yang dipergunakan untuk batas pegangan benda kerja.
Adapun cara kerja ragum ini dengan sistim manual.

Gambar 2.12. Ragum


(Sumber : https://budidrawing76.wordpress.com
diakses 11 November 2015)
9).Pintu/ pelindung
Pintu / pelindung ini berfungsi untuk menghalangi
tatal atau cipratan coolen saat mesin berjalan.

Gambar 2.13. Pintu pelindung


(Sumber : Dokumentasi)

15

D. Mesin Frais Konvensional


1) Pengertian Mesin Frais
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas
yang dalam proses kerja pemotongannya dengan
menyayat/memakan benda kerja menggunakan alat
potong bermata banyak yang berputar (multipoint
cutter).

Gambar 2.14. Mesin frais Universal


(Sumber : Dokumentasi)
2). Kegunaan Mesin Frais
Mesin frais dapat digunakan pembuatan benda
kerja dengan berbagai bentuk-bentuk diantaranya:
a. Bidang rata datar.
b. Bidang rata miring menyudut.
c. Bidang siku.
d. Bidang sejajar.
e. Alur lurus atau melingkar.
f. Segi beraturan atau tidak beraturan.
g. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang dan
lain-lain.

16

Gambar
2.15.
Pengefresan
Bagian
Permukaan(Face Milling)
(Sumber : Sumbodo Wirawan dan TIM. 2008.
Teknik Produksi Mesin Industri Jilid 2. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan)
Selain bentuk-bentuk tersebut diatas juga dapat
melakukan
pembuatan benda kerja dengan bentuk yang lain dimana
bentuk ini sangat dipengaruhi oleh bentuk pisau dan arah
gerakkan.
a. Roda gigi lurus.
b. Roda gigi helik.
c. Roda gigi payung.
d. Roda gigi cacing.
e. Nok/eksentrik.
f. Ulir yang memilki kisar/pitch yang besar, dan lianlain.
Mesin frais merupakan jenis mesin perkakas yang
sangat
cepat berkembang dalam teknologi penggunaannya,
sehingga
memiliki banyak jenis. Jenis-jenis mesin frais antara lain :
mesin

17
frais horisontal, mesin frais vertikal, mesin frais universal,
mesin
frais bed, mesin frais duplex, mesin frais planer dan
mesin frais
roda gigi.
3). Jenis-jenis pisau frais
Pisau frais memiliki banyak jenis sesuai dengan
kegunaanya. Jenis-jenis pisau frais sebagai berikut :
a. Pisau mantel : pemakanan permukaan kasar dan
lebar.
b. Pisau alur : membuat alur pada bidang permukaan
benda kerja.
c. Pisau frais gigi : membuat roda gigi sesuai dengan
jenis dan jumlah gigi yang diinginkan.
d. Pisau frais radius cekung : membuat benda kerja
yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung).
e. Pisau frais radius cembung : membuat benda kerja
dengan radius luar (cembung).
f. Pisau frais alur T : membuat alur berbentuk T
seperti halnya pada meja mesin frais.
g. Pisau frais sudut : membuat alur berbentuk sudut
yang hasilnya sesuai dengan sudut pisau yang
digunakan.
h. Pisau jari : membuat alur pada bidang datar atau
pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang
pada posisi tegak (mesin frais vertical), dapat juga
dipasang
posisi
horizontal
yaitu
langsung
dipasang pada spindle mesin frais.
i. Pisau frais muka dan sisi : digunakan
untuk
mengefrais bidang rata dan bertingkat.
j. Pisau frais pengasaran : digunakan untuk
menyayat benda kerja dari sisi potong cutter dan
cutter ini mampu melakukan penyayatan yang
cukup besar.

18
k. Pisau frais gergaji : memotong
benda kerja.

atau membelah

Gambar 2.16. Macam-macam Pisau Frais


(Sumber : http://www.slideshare.net diakses 14
November 2015)
4). Metode metode pemotongan mesin frais
Metode pemotongan pada kerja frais dibagi
menjadi 3, antara lain : pemotongan searah jarum jam,
pemotongan berawanan arah jarum jam dan netral.
1) Pemotongan searah benda kerja
Pemotongan yang datangnya benda kerja searah
dengan putaran sisi potong cutter. Pada
pemotongan ini hasilnya kurang baik karena meja
(benda kerja) cenderung tertarik oleh cutter.
2) Pemotongan Berlawanan Arah Benda Kerja
Pemotongan yang datangnya benda kerja
berlawanan dengan arah putaran sisi potong

19
cutter.Pada pemotongan ini hasilnya dapat
maksimal karena meja (benda kerja) tidak tertarik
oleh cutter.
3) Pemotongan netral
Pemotongan yang terjadi apabila lebar benda
yang disayat lebih kecil dari ukuran diameter
pisau atau diameter pisau tidak lebih besar dari
bidang yang disayat. Pemotongan jenis ini hanya
berlaku untuk mesin frais vertical.
Mesin frais sama halnya seperti mesin bubut yang
memiliki alat kelengkapan. Alat kelengkapan mesin frais
adalah ragum, kepala pembagi, kepala lepas, rotary
table, stub arbor dan arbor.

Gambar 2.17. Pemotongan searah dan


berlawanan arah
(Sumber : http://harisyahptm.blogspot.co.id
diakses 14 November 2015)

Gambar 2.18. Pemotongan Netral


(Sumber : Dokumentasi)

20
5). Kecepatan potong (Cutting Speed) dan Pemakanan
(Feed)
Yang dimaksud dengan kecepatan potong (CS)
adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan
aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang /waktu
(m/menit atau feet/menit). Pada gerak putar seperti
mesin frais, kecepatan potong (CS) adalah keliling kali
putaran atau . d . n; di mana adalah nilai konstansta
22/7= 3.14; d adalah diameter pisau dalam satuan
milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau dalam
satuan putaran/menit (rpm). Karena nilai kecepatan
potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara
baku (Tabel 6), maka komponen yang bisa diatur dalam
proses penyayatan adalah putaran mesin/pisau. Dengan
demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:

Faktor yang mempengaruhi Cutting Speed :


1. Kekerasan (hardness)
Keras
Lunak
CS lambat
CS Cepat
2. Keuletan (ductility)
Ulet
Getas
CS lambat
CS Cepat
3. Tegangan tarik (tensile strength)
Teg. Tarik Tinggi
Teg. Tarik rendah
CS lambat
CS Cepat
Untuk menentukan cutting speed tidak bisa hanya
berdasarkan salah satu faktor saja dan tidak ada
rumusan yang pasti dalam menentukan cutting speed
karena setiap material mempunyai karakteristik yang
berbeda. Dalam penentuan cutting speed kebanyakan
dilakukan secara empiris saja. Factor yang paling
mendekati dalam penentuan cutting speed paling mudah
dilihat dari tegangan tarik suatu material atau dengan

21
melihat dua atau seluruh factor diatas. Misalnya material
yang lunak, ulet dan teg. tarik tinggi mempunyai cutting
speed yang lebih tinggi dari pada material yang lebih
keras tetapi getas dan teg tariknya rendah.
Perhitungan
Dari cutting speed maka putaran mesin dapat diperoleh
dari :

Ket :
n = putaran spindle
D = Diameter pisau frais
CS = Cutting Speed

(putaran/menit)
(milimeter)
(meter/menit)

Dalam menentukan besarnya kecepatan potong


dan putaran mesin, selain dapat dihitung dengan
rumus diatas juga dapat dicari pada tabel kecepatan
potong
pembubutan
(lihat
tabel)
yang
hasil
pembacaannya mendekati dengan angka hasil
perhitungan.
Tabel 2.1. kecepatan potong untuk beberapa jenis bahan

22
(Sumber :
http://fadlybachtiar.blogspot.co.id/2011/12/mesin-fraismilling-machine.html diakses tanggal 16 November 2015)
Berikut adalah tabel cutting speed dari beberapa
jenis material untuk alat potong HSS.
Tabel 2.2 cutting speed dari beberapa jenis
material untuk alat potong HSS

(Sumber:http://machiningtool.blogspot.co.id/2014/10/par
ameter-dan-perhitungan-kecepatan.html diakses tanggal
16 November 2015)
Catatan :
Untuk pisau frais dari carbide Cutting Speed = 2 x CS
Cutter HSS

23
Untuk Twist Drill, NC drill dsb Cutting Speed = 0.5 x CS
Cutter HSS
Untuk Countersink, Reamer dsb Cutting Speed = 0.25
x CS Cutter HSS
Untuk Boring head disesuaikan dengan material alat
potong.
Feeding dalam proses pengefraisan adalah jarak
penyayatan dalam satu menit yang di hitung dari
besarnya sayatan pergigi (sz atau fz) dikalikan dengan
jumlah mata potong dan dikalikan putaran pisau frais
dalam satu menit.

Dirumuskan :
Ket :
s = feeding
sz = sayatan per gigi
z = jumlah gigi
n = putaran pisau frais

(mm/menit)
(mm/gigi)
(putaran/menit)

Tabel 2.3. Sayatan pergigi dalam milimeter:

24

(Sumber:http://machiningtool.blogspot.co.id/2014/1
0/parameter-dan-perhitungan-kecepatan.html
diakses tanggal 16 november 2015)
Note : Harga tersebut diatas adalah maksimum
E. Pengertian Holder
Tool Holder adalah pemegang pahat-pahat kecil
yang biasanya diletakkan ditool post pada mesinmesin perkakas.

Gambar 2.19. Tool Holder


(Sumber : http://www.sumitool.com diakses
tanggal 18 November 2015 )

25

Dilihat dari bentuk dan fungsinya ada 3


macam tool holder, yaitu:
1. Tool holder lurus
2. Tool holder bengkok (tool hoder kiri atau kanan)
3. Universal tool holder, yaitu tool holder yang
dapat menjepit pahat pada 5 kedudukan
pahat
(gambar
9).
Dengan
demikian
universal tool holder lurus atau sebagai tool
holder kiri/kanan.

Gambar 2.20. Tool Holder Universal


(Sumber : http://cyber1803.blogspot.co.id
diakses tanggal 18 November 2015 )

Anda mungkin juga menyukai