MENGGUNAKAN
TIGA DESAIN SIKAT GIGI BI-LEVEL
YANG BERBEDA
TERHADAP PENGURANGAN PLAK
Grisella Widjaja
160110110081
Latar Belakang
Kebersihan Mulut
Identifikasi Masalah
Maksu
d
Mengetahui
desain sikat gigi
bi-level -> paling
baik dalam
pengurangan
plak.
Tujuan
Manfaat Penelitian
1. Memberikan pengetahuan -> efektifitas
penyikatan gigi -> tiga desain sikat gigi bilevel
Kerangka Pemikiran
Penyakit Periodontal
Pengendalian Plak
Sikat Gigi
Juni 2015
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Desain eksperimental
semu secara cross over
Populasi
Mahasiswa reguler FKG
UNPAD angkatan 2011
berujmlah 131 orang
Sampel
10 orang/kelompok dalam
4 kelompok secara
purposive sampling
Hipotesis
Terdapat pengurangan nilai plak
sebelum dan sesudah penyikatan
gigi menggunakan tiga desain sikat
gigi bi-level
Sikat gigi bi-level lebih dapat
mengurangi nilai plak dibandingkan
dengan sikat gigi
konvensional(kontrol)
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Desain sikat gigi bi-level
Variabel Terikat
Nilai Plak yang dihitung berdasarkan Indeks
Plak Modifikasi Quiley dan Hein (1970) dari
Turesky,Gillmore dan Gilkman.
Variabel Pengganggu
Variabel Tak
Terkendali
Variabel
Terkendali
Kekentalan saliva
Definisi Operasional
Plak adalah suatu lapisan berwarna putih yang melekat
pada permukaan gigi terlihat secara kasat mata dan
berwarna merah ketika ditetesi disclosing solution.
Plaque Score adalah hasil pengukuran plak yang
menempel pada gigi baik sebelum dan setelah
penyikatan menggunakan sikat gigi bi-level
Desain sikat gigi bi-level adalah modifikasi pada desain
bulu sikat gigi yang mempunyai dua macam panjang
bulu yang berbeda sehingga lebih dapat mengurangi
plak dibandingkan sikat gigi yang konvensional,
Prosedur Penelitian
H -7 ( Seminggu sebelum penelitian)
1. Diajarkan penyikatan gigi metode modifikasi Stillman
2. Penggunaan teknik penyikatan gigi modifikasi Stillman di rumah selama seminggu
H 0a ( hari penelitian pertama)
1. Mengulangi penyikatan gigi metode modifikasi Stillman pada phantum gigi
2. Pengukuran nilai plak sebelum penyikatan gigi
3.Penyikatan gigi dengan sikat gigi A
4. Pengukuran nilai plak setelah penyikatan gigi
H 0b ( hari penelitian kedua)
Pengulangan h-1 dan H0a dengan sikat gigi B
H 0c ( hari penelitian ketiga)
Pengulangan h-1 dan H0a dengan sikat gigi C
H 0d ( hari penelitian keempat)
Pengulangan h-1 dan H0a dengan sikat gigi D
Uji beda
dua sampel
berpasanga
n
Uji beda
sampel
bebas
Hasil Penelitian
Tabel 4. 2 Hasil Uji Beda Rata-Rata Plak Sebelum dan
Setelah Penyikatan Gigi
Nam
Jenis
Rata-
Rata
Pengur
Penyikatan Gigi
a
Sikat
N
Sikat
Gigi
Gigi
Sebelum
Setelah
Penyikata
Penyikata
a-ngan
Plak
Bi-Level
10
3,99
1,61
-2,38
Bi-Level
10
3,94
1,72
-2,22
Bi-Level
10
3,89
1,82
-2,07
Sig (2t
df
tailed)
-7,32
0,00
-9,83
0,00
-7,90
0,00
Variances
Pengurangan Plak
Mean
Std. Error
Sig.
F
Sig.
df
Differenc Differenc
95% Confidence
Interval of the
(2-tailed)
e
Difference
Lower
Upper
Equal
variance
1,86
,180
-1,65
38
0,11
-0,62
0,38
-1,38
,14
n.a.
n.a.
-1,27
11,07
0,23
-0,62
0,49
-1,70
,46
s
assumed
Equal
variance
s
not
assumed
2.5
2
Sikat gigi A
Sikat gigi B
1.5
Sikat gigi C
Sikat gigi D
1
0.5
0
Pengurangan plak
Pembahasan
Kesimpulan
Desain bulu sikat gigi bi-level dapat
mengurangi plak sebelum dan setelah
penyikatan gigi.
Desain bulu sikat gigi bi-level lebih dapat
mengurangi plak dibandingkan dengan
desain bulu sikat gigi konvensional
(kontrol).
Variasi desain bulu sikat gigi bi-level
dalam mengurangi plak tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan
diantara ketiga desain sikat gigi bi-level
tersebut.
Saran
Masyarakat umun tidak perlu
bingung -> pemilihan desain
sikat gigi, karena baik desain
sikat gigi bi-level maupun sikat
gigi konvensional mampu
mengurangi plak secara aman
Dapat dilakukan penelitian lagi
mengenai desain bulu sikat gigi,
terutama desain bulu sikat gigi
bi-level