Pada beban yang lebih besar lagi, nilai regangan dan tegangan meningkat
dan cenderung tidak lagi sebanding antar keduanya. Tegangan beton
membentuk kurva non linier
Pada gambar berikut terlihat distribusi tegangan regangan yang timbul
pada atau dekat pembebanan ultimit. Apabila kapasitas batas kekuatan
beton terlampaui dan tulangan baja mencapai luluh, balok akan hancur.
= lebar balok
= tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik
= luas tulangan tarik
= tinggi serat tekan terluar ke garis netral
= tinggi blok tegangan tekan ekivalen
= tegangan tarik baja
= Kuat tekan beton
= regangan beton
= regangan tarik baja
= resultan gaya tekan beton
= resultan gaya tarik baja tulangan
= modulus elastisitas baja = 2.105 MPa
c=0,003
0,85.fc
a=1.c
Garis
netral
Cc=0,85.fc.a.
b
z
As
.a
Ts = As.fs
Balok Persegi
TARIK = TEKAN
C = T
Cc = T
0,85.fc.b.a = As.fy
a=
As. fy
0,85. f ' c.b
Balok Persegi
Analisis Balok
Persegi
Analisis Balok
Persegi
Lokasi
Tulangan
Jarak
Tulangan
desain
balok
persegi
Selimut
Beton
Tinggi
Minimum
Balok
Lokasi Tulangan
Gambar (b) menunjukkan perilaku lendutan balok kantilever ketika diberi beban
bw merupakan
lebar badan
balok
Underreinforced
Overreinforced
rmax = 0, 75rb
c
Garis
netral
As
y
s< y
g.n penulangan
kurang
g.n penulangan lebih
0,85
martin simatupang 2013
50 mm
40 mm
40 mm
20 mm
Balok, kolom
Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral
40 mm
20 mm
15 mm
martin simatupang 2013
Kuat
Perlu
Kuat
Rencana
Kombinasi Pembebanan???
martin simatupang 2013
Faktor reduksi???
Jika Mu merupakan momen perlu yang harus dipikul balok akibat kombinasi
beban, dan Mn momen nominal yang sanggup dipikul penampang balok,
maka:
Umur beton
Sifat agregat dan semen
Kecepatan pembebanan
Jenis dan ukuran benda uji
b2
b2
h2
h2
h1
h1
b1
b1
1
2
b2
h2
h1
b1
8D.
4D.
6D.
x
X=
Semen
Agregat halus (pasir)
Agregat kasar (batu pecah)
Air
Bahan tambah yang lain
Proporsi campuran
Kondisi temperatur
Kelembaban
Brief Review
DESAIN BALOK
PERSEGI
Sebuah balok beton dengan dimensi lebar 300 mm dan tinggi 500
mm, dibuat dengan menggunakan beton mutu fc = 22,5 MPa dan
baja tulangan fy = 300 MPa. Jika balok digunakan untuk menahan
momen sebesar 117 kN.m, rencanakan tulangan yang diperlukan.
DESAIN BALOK
PERSEGI
c=0,003
As
0,85.fc
a=1.c
Garis
netral
.a
Cc=0,85.fc.a.
b
z
As
Cs = As.fs
Ts = As.fs
b
d
d
As
As
c
a
fs
fs
fc
u
s
s
Cs
Cc
Ts
Es
= lebar balok
= tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik
= tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan
= luas tulangan tarik
= luas tulangan tekan
= tinggi serat tekan terluar ke garis netral
= tinggi blok tegangan tekan ekivalen
= tegangan tarik baja
= tegangan tekan baja
= Kuat tekan beton
= regangan beton
= regangan tarik baja
= regangan tekan baja
= resultan gaya tekan baja tulangan
= resultan gaya tekan beton
= resultan gaya tarik baja tulangan
= modulus elastisitas baja
fs
fy
fy
y
Diagram tegangan regangan
aktual
y
Diagram tegangan regangan
yang telah diidealisasi
c d'
a 1
s ' 0,003
0,003
c
a
dc
1d'a
s 0,003
0,003
c
a
fs = s.Es
fs = fy
fs = s.Es
f s = fy
a 1.d'
.E s As .f y
a
a 1.d'
As .f y
a
B B2 4AC
a
2A
Dengan
A = 0,85.fc.b
B = As.600 As.fy
C = -As.600.1.d
Bila asumsi kondisi 2 benar maka bisa dilanjutkan
dengan perhitungan berikut ini
Mn = 0,85.fc.a.b(d - .a) + As.fs.(d - d)
Bila asumsi salah harus dilakukan asumsi ulang
untuk kondisi yang sesuai. Tetapi keadaan salah
asumsi yang kedua jarang sekali terjadi, jadi
biasanya maksimal kesalahan asumsi hanya
terjadi satu kali
Tulangan tarik belum leleh dan tulangan tekan juga belum leleh,
sehingga persamaan keseimbangan gaya statis menjadi
0,85.fc.a.b + As.fs = As.fs
Sehingga tinggi blok tegangan tekan dihitung dengan
0,85.fc.a.b + As.fs = As.fs
a 1.d'
.d a
.E s As .0,003 1
.E s
a
a
5
Karena Es = 2.10 MPa, maka
a 1.d'
.d a
0.85.f c '.a.b As '.600
As .600. 1
a
a
0.85.f c '.a.b As '.0,003
B B2 4AC
a
2A
Dengan
A = 0,85.fc.b
B = As.600 As.600
C = -600.1.(Asd + As.d)
Bila asumsi kondisi 3 benar maka bisa dilanjutkan
dengan perhitungan berikut ini
Mn = 0,85.fc.a.b(d - .a) + As.fs.(d - d)
Bila asumsi salah harus dilakukan asumsi ulang
untuk kondisi 4 yang merupakan kondisi terakhir
(untuk masuk ke kondisi 4 ini adalah hal yang
jarang terjadi)
1.d a
.E s
a
1.d a
a
B B2 4AC
a
2A
Dengan
A = 0,85.fc.b
B = As.fy + As.600
C = -600.1.(Asd + As.d)
Bila asumsi kondisi 4 benar maka bisa dilanjutkan
dengan perhitungan berikut ini
Mn = 0,85.fc.a.b(d - .a) + As.fy.(d - d)
Bila asumsi salah maka kemungkinan besar ada
kesalahan perhitungan pada kondisi-kondisi yang
ditinjau
MR = f.Mn
MR = 0,8.Mn
0,85.f'c .1 600
' 0,5.
fy
600 f y
As As = (r - r).b.d
Hitung tinggi blok tekan beton dengan menganggap tulangan tekan sudah
leleh
As As '
a
0,85.f'c .b
CARA 1
Hitung luas tulangan tekan
c
selanjutnya
f s s .E s
Menghitung jumlah tulangan berdasarkan luas yang didapat
Menghitung kapasitas momen
CARA 2
Minimum compression steel - adalah cara perhitungan yang menghasilkan tulangan tekan
Menyamakan syarat maksimum
0,85.f'c .1 600
0,75.
.
'
fy
600 f y
As = I.bd + 0,75.As
CARA 3
Pada peraturan disebutkan bahwa jumlah tulangan tekan paling tidak setengah
dari jumlah tulangan tarik. Prosedur yang dipakai sedemikian sehingga menjadi
setengah dari jumlah tulangan tarik adalah dengan formula yang dihitung
dengan menggunakan rumus ABC untuk menghitung rasio tulangan dengan
parameter sebagai berikut
B B 4AC
2A
2
bd 2 .f y
4.0,85.f'c
B bd.f y .(d'2d)
Mu
0,4