Di Susun Oleh :
Perikanan B Kelompok 10
Nielam Vioni
230110130061
230110130102
Zulfiqar Wahyu I
230110130142
Isma Yuniar
230110140103
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia,
1.2
Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber
daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyuluhan
merupakan
kegiatan
pendidikan
yang
mengandung
cara
belajar
dikalangan
warga
penyuluh,
yang
Perikanan Tangkap
Menurut UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Pasal 4 ayat (5) bahwa
penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan yang tidak dalam
keadaan dibudidayakan dengan atau tanpa cara apapun, termasuk kegiatan
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,
menangani, mengolah dan atau mengawetkan (Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tangerang Tahun 2008).
Perikanan adalah semua usaha penangkapan budidaya ikan dan kegiatan
pengelolaan hingga pemasaran hasilnya Mubiyarto (1994) dalam Zubair dan
Yasin (2011). Sedangkan sumberdaya perikanan adalah seluruh binatang dan
tumbuhan yang hidup di perairan (baik di darat maupun di laut) oleh karena itu
perikanan dapat dibedakan atas perikanan darat dan perikanan laut.
Perikanan tangkap, berbeda dengan perikanan budidaya, adalah usaha
penangkapan ikan dan organisme air lainnya di alam liar (laut,sungai, danau, dan
badan air lainnya). Kehidupan organisme air di alam liar dan faktor-faktornya
(biotik dan abiotik) tidak dikendalikan secara sengaja oleh manusia. Perikanan
tangkap sebagian besar dilakukan di laut, terutama di sekitar pantai dan landasan
kontinen. Perikanan tangkap juga ada di danau dan sungai. Masalah yang
mengemuka
di
dalam
perikanan
tangkap
adalah penangkapan
ikan
berlebih dan polusi laut. Sejumlah spesies mengalami penurunan populasi dalam
jumlah yang signifikan dan berada dalam ancaman punah. Hal ini mengakibatkan
jumlah tangkapan ikan di alam liar dapat mengalami penurunan secara umum.
Menurut Hanafiah dan Saefuddin (2000) dalam Zubair dan Yasin (2011)
bahwa usaha penangkapan adalah kegiatan menangkap atau mengumpulkan
binatang atau tumbuhan yang hidup di laut untuk memperoleh penghasilan dengan
melakukan pengorbanan tertentu.
Berdasarkan
pengertian
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
usaha
Sifat Perikanan
Menurut sifatnya, sumberdaya alam dapat dibedakan atas sumberdaya dapat
2.4
Nelayan
Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut
BAB III
Indonesia dikaruniai lautan yang lebih luas dari daratan. Dua pertiga
wilayah Indonesia adalah perairan laut yang terdiri dari laut pesisir, laut lepas,
teluk dan selat. Luas wilayah laut termasuk didalamnya Zona Ekonomi Eksklusif
mencapai 5,8 km2 atau sekitar dari luas keseluruhan wilayah Indonesia. Selain
sumber daya perairan Indonesia juga memiliki 17.508 pulau yang menjadikan
Indonesia sebagai kepulauan yang besar di dunia. Hanya ada beberapa pulau besar
seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Irian, dan Flores. Sisanya adalah
pulau-pulau kecil yang memiliki sifat-sifat ekosistem yang khas.
Pada beberapa kajian literatur/pustaka tentang perikanan tangkap, isu
strategis yang sering ditampilkan adalah kemiskinan dan kesejahteraan nelayan,
dimana kondisi usaha perikanan tangkap di Indonesia pada saat ini menunjukan
fakta yang belum berpihak pada upaya peningkatan kesejahteraan nelayan, yaitu
rendahnya tingkat pendapatan nelayan sebagai akibat dari rendahnya produktivitas
dan in-efisiensi usaha, tingginya biaya produksi, rendahnya keterampilan nelayan
dan manajemen usaha, rendahnya akses terhadap permodalan, prasarana,
teknologi dan pasar serta belum optimalnya integrasi usaha perikanan tangkap di
daerah.
Nelayan merupakan suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya
tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan
ataupun budidaya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah
lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya, mereka juga yang
sangat mempengaruhi perikanan tangkap. Nelayan di Indonesia terdiri dari
nelayan yang menangkap ikan di laut dan di Perairan umum yang bersifat terbuka
seperti danau. Hingga tahun 2009 jumlah nelayan penangkap ikan sebanyak
2.752.490 orang, dengan profesi baik sebagai nelayan pemilik kapal dan alat
tangkap (juragan) maupun nelayan buruh (anak buah kapal).
Fenomena kesejahteraan nelayan yang rendah merupakan permasalahan
yang sering terjadi, terutama pada nelayan tradisional sehingga menghambat
pembangunan subsektor perikanan khususnya perikanan tangkap.
8
Menurut
ikan, bahkan
seadanya. Apabila musim penangkapan ikan belum tiba, nelayan berdiam diri di
rumah dan menunggu musim berikutnya. Padahal, keluarga membutuhkan biaya
untuk hidup. Akibatnya, mereka terdorong menjual barang yang dimiliki guna
memenuhi tuntutan hidup.
Usaha penangkapan ikan dikenal dua musim, yaitu musim banyak ikan
(musim timur) dan musim sedikit ikan (musim barat) yang lebih sering dikenal
dengan musim paceklik. Bila musim ikan datang (musim timur), mereka baru bisa
berusaha, nelayan tidak perlu mengeluarkan energi yang banyak. Hanya dengan
usaha yang relatif kecil, mereka sudah mendapatkan ikan, tetapi mereka kurang
kuat (tanpa motor tempel). Banyak yang tidak mampu melakukan penangkapan
ikan, padahal kebutuhan rumah tangga harus terpenuhi dari hasil menangkap ikan.
Kehidupan miskin yang dialami
10
sama tinggi dan duduk sama rendah dengan saudara yang lain yang secara sosial
dan ekonomi telah berhasil.
Penyuluhan merupakan suatu proses aktif yang memerlukan interaksi
antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku.
Dengan kata lain kegiatan penyuluhan tidak terhenti pada penyebarluasan
informasi, dan memberikan penerangan. Akan tetapi, merupakan proses yang
dilakukan secara terus menerus, sekuat tenaga dan pikiran, memakan waktu dan
melelahkan, sampai terjadinya perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh
penerima manfaat penyuluhan yang menjadi client penyuluhan (Rohman, 2008).
Pada prinsipnya, penyuluhan ialah proses yang sistematis untuk membantu
petani, nelayan, pembudidaya, atau komunitas agar mampu memecahkan
masalahnya sendiri (self-help). Karena itu penyuluhan memprioritaskan
pemenuhan kebutuhan partisipannya. Penyuluhan dapat memberi kontribusi pada
peningkatan kemampuan nelayan. Melalui penyuluhan, akan terjadi perbaikan
pengetahan, keterampilan, dan sikap nelayan. Bisnis mereka akan berkembang,
demikian pula lingkungan hidup dan sosial budaya masyarakat setempat.
Hasil Tangkapan perikanan kita sangat bergantung pada nelayan
tradisional. Teknologi yang ada belum memadai, sehingga mengaruskan nelayan
kerja mati-matian demi mencukupi kebutuhan pasar. Kondisi nelayan yang seperti
telah dipaparkan diatas, itu merupakan suatu faktor yang menyebabkan hasil
tangkapan kita belum maksimal. Dengan memberikan suatu penyuluhan yang
bersifat membangun daya pikir dan memberikan pengetahuan kepada nelayan,
dirasa dapat memperbaiki perikanan tangkap negeri ini. Dapat dibayangkan, jika
nelayan kita yang begitu banyak itu berpengetahuan lebih dan modern, hasil
tangkapan kita juga akan semakin membaik, ditinjau pula dari wilayah perairan
kita yang cukup luas, dan ikan sendiri merupakan sumber daya yang tidak akan
habis dan gratis tersedia di alam.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup atau
pendapatan nelayan tidak hanya bertumpu pada peningkatan produksi hasil
tangkapan semata, tetapi mencakup seluruh aspek. Salah satu cara meningkatkan
produksi adalah dengan mengusahakan unit penangkapan yang lebih produktif
11
dalam jumlah dan hasil tangkapan. Unit penangkapan haruslah bersifat ekonomis,
efisien dan sesuai dengan kondisi setempat dengan tidak merusak kelestarian
sumberdaya perikanan dan lingkungan hidup yang didukung oleh pengembangan
agroindustri, prasarana dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
Persoalannya distribusi nelayan dan kapal ikan tidak merata.. Lebih dari
90 persen armada kapal ikan Indonesia terkonsentrasi di perairan pesisir dan laut
dangkal seperti Selat Malaka, pantura, Selat Bali, dan pesisir selatan Sulawesi. Di
situ pula sebagian besar telah mengalami kelebihan tangkap. Jika laju
penangkapan ikan seperti sekarang berlanjut, tangkapan per kapal akan menurun,
nelayan semakin miskin, dan sumber daya ikan pun punah seperti ikan terubuk di
Selat Malaka dan ikan terbang di pesisir selatan Sulawesi.
Sebaliknya jumlah kapal ikan Indonesia yang beroperasi di laut lepas, laut
dalam, dan wilayah perbatasan seperti Laut Natuna, Laut China Selatan, Laut
Sulawesi, Laut Seram, Laut Banda, Samudra Pasifik, Laut Arafura, dan Samudra
Hindia bisa dihitung dengan jari. Di sinilah kapal-kapal ikan asing merajalela dan
merugikan negara minimal Rp 30 triliun per tahun. Maka laju penangkapan ikan
di perairan yang telah kelebihan tangkap hams dikurangi dan secara bersamaan
memperbanyak armada kapal ikan modern untuk beroperasi di wilayah perairan
yang masih underfishing atau yang selama ini dijarah nelayan asing. Semua ini
akan membantu pengembangan ekonomi daerah berbasis perikanan tangkap.
Jadi, perikanan tangkap kita sebetulnya sangat berpotensi. Jika dikelola
dengan baik dan benar, jelas perikanan tangkap kita akan memberikan kontribusi
ekonomi yang tinggi terhadap ekonomi nasional. Keadaan nelayan, kapal dan alat
tangkap yang masih dibilang sederhana juga sangat berpengaruh pada hasil
perikanan tangkap. Dengan persoalan yang saya dapat dari beberapa jurnal, saya
pikir perlu adanya penyuluhan yang dapat meningkatkan pengetahuan nelayan,
perlu adanya perbaikan kapal dan alat tangkap sehingga kita dapat memaksimlkan
hasil tangkap di negeri yang berpotensi ini.
BAB IV
12
Simpulan
Penyuluhan perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber
daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan
yang mengandung proses belajar mengajar. Agar proses belajar-mengajar
berlangsung dengan efektif danefisien, diperlukan suasana belajar-mengajar yang
tepat.
Perikanan tangkap kita sebetulnya sangat berpotensi. Jika dikelola dengan
baik dan benar, jelas perikanan tangkap kita akan memberikan kontribusi ekonomi
yang tinggi terhadap ekonomi nasional. Keadaan nelayan, kapal dan alat tangkap
yang masih dibilang sederhana juga sangat berpengaruh pada hasil perikanan
tangkap. Dengan persoalan yang saya dapat dari beberapa jurnal, saya pikir perlu
adanya penyuluhan yang dapat meningkatkan pengetahuan nelayan, perlu adanya
perbaikan kapal dan alat tangkap sehingga kita dapat memaksimlkan hasil tangkap
di negeri yang berpotensi ini.
4.2
Saran
Diharapkan kepada semua orang yang bergelut dibidang perikanan harus
diperhatikan hal seperti ini, laut kita luas, ikan kita banyak manfaatkanlah itu
semua. Mungkin beberapa masukan untuk kita orang perikanan, seharusnya kita
bisa memnberikan pelajaran-pelajaran kepada nelayan bagaimana memanajemen
waktu yang baik dan memanaje semua hal yang terdapat pada dirinya. Carilah
alternative yang paling baik terhadap hal-hal yang belum dimiliki. Pendidikan
rutin yang dilakukan didaerah pesisir wajib dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman dan ilmu pengetahuan para warga sekitar pesisir termasuk nelayan.
DAFTAR PUSTAKA
13
14