Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

ANALISIS SENI BUDAYA LUDRUK

Di Susun Oleh

Dinda Ayu Pratiwi


201410430311201
PGSD 4E

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

LUDRUK ARMADA

Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu
drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah
panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan
dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai
musik. Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa,
menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain
seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun, Kediri dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas
yang digunakan pada ludruk, membuatnya mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang
becak, peronda, sopir angkotan, dll). Ludruk juga termasuk jenis teater tradisional Jawa yang
lahir dan berkembang di tengah-tengah rakyat dan bersumber pada spontanitas kehidupan

rakyat. Ludruk disampaikan dengan penampilan dan bahasa yang mudah dicerna masyarakat.
Selain berfungsi sebagai hiburan, seni pertunjukan ini juga berfungsi sebagai pengungkapan
suasana kehidupan masyarakat pendukungnya. Di samping itu, kesenian ini juga sering
dimanfaatkan sebagai penyaluran kritik sosial. Ludruk mempunyai ciri khusus sebagai
berikut. Pemain ludruk semuanya terdiri dari laki-laki, baik untuk peran laki-laki sendiri
maupun untuk peran wanita. Oleh karena biasa memainkan peran wanita, para pemain ludruk
cenderung terbentuk menjadi kelompok travesti. Bahasa yang digunakan dalam ludruk adalah
bahasa yang mudah dicerna masyarakat, yakni bahasa Jawa logat Surabaya. Selain itu, sesuai
dengan tuntutan cerita, di dalam bentuk seni ini sering pula digunakan kata-kata Cina,
Belanda, Inggris dan Jepang. Selain dalam hal pemain dan bahasa, kekhasan ludruk juga
terdapat dalam cerita, dekorasi, kostum dan urutan pementasan. Cerita ludruk dapat
dibedakan menjadi dua macam, yakni cerita pakem dan cerita fantasi. Cerita pakem adalah
cerita mengenai tokoh-tokoh terkemuka dari wilayah Jawa Timur, seperti Cak Sakera dan
Sarif Tambak Yoso. Cerita fantasi adalah cerita karangan individu tertentu yang biasanya
berkaitan dengan kehidupan masyarakat sehari hari.

25/03/2016 Pada saat itu saya mewawancarai bapak pembina dari sanggar Ludruk
Armada Bapak Eros jarod mustajab yang dimana ludruk armada berdiri pada tanggal 12
oktober 1975.Sanggar armada ini sendiri adalah sanggar turun temurun dari keluarga saya,
yang dimana generasi pertama adalah kakek saya sendiri kata bapak eros.Ludruk Armada
mementaskan ludruknya stiap tahun sekali.dan pementasan dilakukan di luar daerah/kota.
Seperti jombang,malang,maupun surabaya. Dan tentunya masih banyak daerah maupun kota
yang sering di kunjungi untuk menampilkn ludruk dari sanggar armada itu sendiri. Jumlah
pemain ludruk yang ada pada sanggar Armada mencapai 37 orang dan itu adalah pemain
tetap. Pada pementasan malam itu sanggar Armada memainkan ludruk dengan judul SARIP
TAMBAK OSO yang seperti diketahui ciri khas dari ludruk adalah seluruh pemainya adalah
laki-laki. Jika ada yang berperan menjadi perempuan maka itu adalah waria.dan waria yang
ada pada sanggar armada sangat mirip dengan wanita pada umumnya.

Gambar diatas adalah suasana pada saat pementasan ludruk dengan judul Sarip
Tambak Oso yang dimana pementasan tersebut diadakan di taman krida. Sarip Tambak
Osoini menceritakan tentang seorang laki-laki yang bernama sarip yang tinggal bersama
ibunya yang sudah tua renta. Sarip ini adalah laki-laki sakti mandra guna yang memiliki
keberanian yang luar biasa namun sangat gegabah. Sarip tidak pernah pulang kerumah, dan
pada suatu hari sarip dan ibunya ditagih hutangnya karena sudah tiga tahun tidak pernah
membayar pajak.yang ditagih oleh lurah gedangan. Perlakuan lurah gedangan yang sangat
kasar. Ia mendorong ibunda surip hingga tersungkur. Dan kejadian itu terdengar hingga
ketelinga sarip. Sarip pun menghampiri lurah gadangan dengan amarah yang memuncak.
Sarip beradu pedang dengan lurah gedangan. Dan pada akhir pertarungan, sarip menusuk
lurah gedangan dengan pedangnya hingga menembus perutnya. Dan lurah gedangan pun mati
ditangan sarip.
Sarip langsung membawa ibunya ke rumah kakak laki-lakinya. sesampai dirumah
ibunda sarip mnceritakan bahwa dirinya di hajar lurah gedangan.dan sarip mengatakan bahwa
ia sudah membunuh lurah gedangan hingga mati ditanganya. Dengan mendengar hal tersebut
kakak sarip sangat marah karena menganggap sarip sangat gegabah mengambil keputusan.
Kakak sarip mengusir sarip dari rumahnya dan saripun meninggalkan rumah kakaknya.
Tangis dari ibunda sarip terpecah karena sarip akan meninggalkanya lagi.
Sarip mendatangi rumah pamanya (Hj.Ridwan) untuk bermaksud meminjam uang
untuk membayar utang pajaknya. Namun paman sarip tidak memberikan dengan alasan tidak
memiliki uang. Saripun meninggaalkan rumah pamanya. Dan tiba pada saat dipasar sarip

bertemu dengan anak dari pamanya tadi. Lalu sarip menanyakan pada tifa anak dari pamanya.
Apa yang ia beli dipasar. Dan tifa menjawab bahwa ia baru saja membeli perhiasan baru.
Mendengar hal tersebut sarip sangat marah karena sudah merasa dibohongi. Sarip pun
meminta perhiasan itu pada tifa debgan alasan untuk membayar pajak dan akan
mengembalikan dengan cepat. Pada saat tifa ingin memberi munculah paidi orang suruhan
hj.ridwan dan mencegah tifa untuk tidak memberikan perhiasanya. Melihat perlakuan
tersebut sarip sangat marah dan langsung mengeluarkan pedangnya sebaliknya paidi juga.
Mereka melakukan pertarungan. Dan usut punya usut sarip memiliki siasat bahwa di
pertarungan ini ia harus pura-pura meninggal. Dan siasat itupun akhirnya terjadi. Paidi
dengan bangga mengumumkan dirinya bahwa ia sudah membunuh sarip.
Beberapa hari telah berlalu, sarip melanjutkan siasatnya.ia mncari keberadaan
paidi.pada saat yang tepat iya bertemu dengan sesorang yang bekerja diwarung yang berada
didesa tambak oso, dan menanyakan keberadaan paidi. Dan ternyata paidi sedang berada
diwarungnya sedang minum kopi sambil bercerita bahwa ia sudah membunuh cak sarip.
Dengan cepat sarip ke warung tambak oso dan bertemu paidi. Tanpa pinngir panjag sarip
mengeluarkan pedangnya. Dan dengan heran paidi mengeluarkan pedangnya dan ia melihat
sarip maih hidup. Dengan rencana yang telah ia susun, sarip memanggil paidi agar paidi
mndekat padanya. Tapi paidi menolaknya. Sekali lagi sarip membujuknya dengaan
menjanjikan bahwa ia akan memberikan kekuasaan pada paidi. Dan paidipun mulai percaya
dan ia mulai mendekat pada sarip tanpa pinggir panjang sarip langsung menusukan pedang
pada perut paidi hingga tembus dan paidipun mati ditanganya. Saripun menjadi buronan dan
ia mati tertembak oleh anggota kepolisian.

Mbak jenul adalah salah satu pemain ludruk surip tambak oso dari hasil wawancara
yang kami lakukan mbak jenul sangat merasa senang karena menajdi salah satu pemain
ludruk. Peran dalam ludruk surip tambak oso mbak jenul menjadi istri simpanan seseorang
yang memiliki warung di desa ambak oso.dan dari hasil bermain ludruk. Mbak jenul dapat
membangun salon sendiri. Mbak jenul adalah nama samaranya. Karena pada aslinya mbak
jenul ini adalah seorang laki-laki. Dan ketika ia berdandan dan mengganti kostumnya ia
begitu terlihat tidak jauh seperti wanita pada umumnya.
Pesan yang dapat diambil dari ludruk sarip tambak oso bahwa dalam menghadapi
segala sesuatu tidak boleh dengan amarah. Karena sesuatu yang dilakukan dengan amarah
akan berakhir dengan sesuatu yang sangat merugikan.

Saat pementasan ludruk Surip Tambak Oso

Anda mungkin juga menyukai