PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dikatakan bahwa segala upaya
dalam pembangunan kesehatan di Indonesia di arahkan untuk mencapai
derajat kesehatan yang lebih tinggi,yang memungkinkan orang hidup lebih
produktif,baik sosial maupun ekonomi. SKN pada hakikatnya merupakan
tatanan yang mencerminkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah
satu perwujudan dan kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. (Suyono, 2009:57)
Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2030
penyandang diabetes di Indonesia sebanyak 21,3 juta orang. Kondisi ini akan
menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke empat setelah Amerika
Serikat,China, dan India di antara Negara-negara yang memiliki penyandang
Diabetes
terbanyak,dengan
populasi
penduduk
terbesar
di
dunia
kesehatan
dan
pertumbuhan
ekonomi
nasional.oleh
kronik
DM
akan
di
cegah,
setidaknya
di
hambat
Nama Penyakit
TB Paru
GEA
CHF
Hipertensi
DM
Dyspepsia
Gastroenteritis
Sirosis Hepatitis
Hepatoma
DHF
Frekuensi
147
68
67
49
48
37
33
32
28
22
%
27,68
12,80
12,61
9,22
9,03
6,96
6,21
6,02
5,27
4,14
Jumlah
531
100,00
Sumber: Rekam Medik RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2011
Berdasarkan data yang diperoleh dari ruang rawat inap (Nilam) RSUD.
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. di peroleh data bahwa jumlah
penderita Diabetes Mellitus pada tahun 2011 menduduki peringkat kelima
dari 10 penyakit terbanyak dengan jumlah 48 dan presentasi 9,03%.
Tabel 1.1 Distribusi 10 penyakit terbanyak di ruang Nilam Bulan Januari
sampai Mei 2012.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Penyakit
DM
CHF
GEA
SNH
DHF
Hipertensi
SH
Typoid Fiver
Gastritis
TB PARU
JUMLAH
Frekuensi
193
143
71
71
67
64
62
38
37
32
778
Sumber: Rekam Medik RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2012
%
24,81
18,38
9,13
9,13
8,61
8,23
7,97
4,88
4,67
4,11
100,00
Nama Penyakit
CHF
DM
Gastroeintritis
SNH
Hipertensi
DHF
Jumlah
Frekuensi
60
44
21
20
18
15
178
%
33,70
24,71
11,79
11,23
10,11
8,42
100,00
Sumber: Rekam Medik RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2011
Dari sumber yang sama, jumlah klien yang dirawat di Ruang Nilam
RSUD.Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dari bulan Januari sampai
dengan maret 2013 berjumlah dan kasus Diabetes Melitus menempati
peringkat dengan jumlah dan presentase Dari keterangan Rumah Sakit, klien
yang masuk Rumah Sakit biasanya klien yang pernah di rawat sebelumnya
yang mengalami komplikasi dari penyakit lain dan klien baru yang mengalami
penyakit Diabetes Mellitus.
Hal ini di sebabkan karena faktor pola makan, gaya hidup dan kurangnya
pengetahuan klien tentang pengobatan dan perawatan penyakit Diabetes
Mellitus
Berdasarkan data distribusi diatas dari data instalasi rawat inap di Ruang
Nilam RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dapat di ketahui bahwa
penyakit Diabetes Melitus menduduki peringkat ke dua besar dan ini menjadi
masalah dan harus menjadi perhatian khusus untuk kita semua, terutama
bagi dunia keperawatan.
Untuk mengoptimalkan usaha pencegahan terhadap penyakit Diabetes
Mellitus maka sangat penting untuk menganalisa faktor resiko obesitas dan
merokok, stress dan hipertensi dalam hubungannya
dengan diabetes
dan
masyarakat
dalam
upaya
untuk
meningkatkan
dan
B. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas pada latar belakang, maka dapat dirumuskan
masalah tentang Bagaimana penerapan Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Diabetes Mellitus di Wilayah Kesehatan RSUD. Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetes Mellitus di
RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian yaitu mengumpulkan data pada klien dengan
Diabetes Mellitus di RSUD. Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin.
b. Menentukan analisa data yang telah dikumpulkan pada klien dengan
Diabetes Mellitus di RSUD.Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
c. Merumuskan masalah keperawatan klien dengan Diabetes Mellitus di
RSUD. Dr .H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
d. Menentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan Diabetes
Mellitus di RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
e. Menentukan intervensi keperawatan pada klien dengan Diabetes
Mellitus di RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
f.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetes Mellitus
diharapkan dapat membarikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Hasil laporan asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetes Mellitus
ini diharapkan dapat mengaplikasikan teori keperawatan sebagai
penunjang dalam asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetes
Mellitus .
2. Secara Praktis
Secara praktis penulisan laporan ini diharapkan berguna bagi klien,
keluarga, perawat, penulis, Rumah Sakit dan Pendidikan.
a. Bagi Klien
Terpenuhinya kebutuhan biopsikososial dan spiritual klien dengan
Diabetes Mellitus dan klien dapat mencapai kemandirian secara
optimal, mengetahui tentang bagaimana cara dalam penanganan
penyakit Diabetes Mellitus.
b. Bagi Keluarga
Diharapkan sebagai bahan pengetahuan dan masukan dan dukungan
dalam pemulihan dan pemenuhan kebutuhan
biopsikososial dan
asuhan
keperawatan
ini
diharapkan
dapat
lebih
d. Bagi Penulis
Mendapat
pengalaman
langsung
dalam
pelaksanaan
asuhan
Bagi Pendidikan
Memberikan
masukan
bagi
mahasiswa
Akper
Kesdam
E.
Metode Penulisan
respon
manusia
(status
kesehatan
atau
resiko
10
f. Pendokumentasian
Pendokumentasian adalah laporan asuhan keperawatan yang berisi
kumpulan informasi perawat dan kesehatan klien yang dilakukan oleh
perawat sebagai pertanggunggugatan terhadap asuhan keperawatan
yang telah dilakukan perawat pada klien (Nursalam, 2011: 143).
2. Studi kepustakaan dengan cara pengumpulan data literature yang ber
hubungan dengan kasus yang di angkat sebagai judul.
3. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode komunikasi yang
direncanakan dan meliputi tanya jawab antara perawat dengan klien
yang berhubungan dengan masalah kesehatan klien. Untuk itu
kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan oleh perawat agar dapat
memperoleh data yang diperlukan (Nursalam, 2011: 26).
b. Observasi
Metode pengumpulan data yang kedua adalah observasi.
Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan keadaan klien
untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan klien. Observasi
memerlukan keterampilan disiplin dan praktik klinik sebagai bagian
dari tugas perawat (Nursalam, 2001: 30).
c. Pemeriksaan Fisik
Dalam pengkajian keperawatan dipergunakan untuk memperoleh
data objektif dari klien. Tujuan dari pemeriksaan fisik ini adalah untuk
menentukan
status
kesehatan
klien,
mengidentifikasi
masalah
11
diagnosis
medis
dan
membantu
perawat
untuk