Anda di halaman 1dari 9

11.

Peta Geologi dan Penampang


11.1 Pengertian Peta Geologi
Peta geologi adalah gambaran grafis yang menunjukkan lokasi, konfigurasi,
orientasi dan kedudukan dari satuan batuan.
Pada suatu wilayah, suatu hal yang penting untuk difahami bahwa peta geologi
merupakan penyajian dari hasil pengamatan dan interpretasi. Interpretasi ini
harus dilakukan karena tidak selalu didapatkan data yang lengkap, misalnya
keterbatasan singkapan yang dijumpai dan tidak mungkin keseluruhan wilayah
dapat diamati. Untuk itu perlu dibedakan antara hasil pengamatan dan
interpretasi dengan menggunakan symbol yang berlaku, misalnya untuk batas
lapisan, posisi diperkirakan, diduga, dipertanyakan dan sebagainya.
11.2 Batas Satuan Batuan
Apabila batas satuan batuan mengandung unsur ketidak-pastian, penting untuk
diterapkan kaidah-kaidah geologi seperti, hukum superposisi, prinsip penyebaran
lateral, hubungan antara lapisan miring dan topografi (Hukum V) untuk
perlapisan pada batuan sedimen.
Pada dasarnya penyebaran batuan dipermukaan akan mengacu pada kedudukan
lapisan dan topografi. Namun demikian pada peta geologi (hasil dari
pengamatan) tidak selalu saatu satuan batuan mempunyai kedudukan yang tetap
pada suatu horizon. Perubahan kedudukan ini haarus dipertimbangkan sesuai
dengan perubahan arah sesuai dengan kaidah bahwa penaikan garis penyebaran
akan diwakili oleh arah lapisan pada lokasi tersebut (sub bab Form Line Contour).

11.3 Peta Struktur Bawah Permukaan


Peta yang menggambarkan keadaan di bawah permukaan dari suatu lapisan atau
satuan batuan dinyatakan sebagai kontur dari batas atas atau bawah dari satuan
tersebut, yang disebut sebagai sebagai Kontur Struktur. Kontur Struktur
merupakan garis kesamaan ketinggian yang digambarkan pada suatu permukaan.
Dalam pengertian yang sederhana, kontur struktur yang digambarkan pada
permukaan datar merupakan garis yang menunjukkan arah jurus. Sebagai garis
yang mempunyai harga titik ketinggian yang sama, kontur struktur dapat
dianalogikan dengan kontur topografi, yang mengikuti aturan yang sama. Namun
demikian kontur struktur mempunyai sifat unik permukaan yang dicerminkan
oleh kontur dapat bertumpuk aatau terpotong oleh sesar.
cara pembuatan kontur dapat dilakukan dengan cara interpretasi atau dengan
keragaman kemiringan lapisan pada satu ttitik referensi. (gambar 11.1 dan 11.2).
11.3.1 Kontur Stuktur dan Sesar

Geologi Dinamik Geologi ITB

137

Praktikum Geologi Struktur

Pada kontur struktur, sesar akan ditunjukkan sebagai bidang yang memisahkan
dua bagian yang tersesarkan. Ada tiga kemungkinan yang terjadi : (gambar 11.3)
- Sesar vertical akan seolah-olah menggeserkan garis kontur.
- Sesar normal menimbulkan gap diantara garis.
- Sesar naik atau anjakan akan menyebabkan overlap pada kontur. Bagian yang
tertimbun umumnya digambarkan sebagai garis putus-putus.

Gambar 11.1 Interpretasi linear dari harga menengah ketinggian

Gambar 11.2 Cara pembuatan kontur struktur


a. Peta dan data elevaasi b. Kontur struktur

Gambar 11.3 Kontur struktur yang terpotong sesar


a. Sesarvertikal
b. sesar normal
c. Sesar naik
d. Perlipatan dan kontur pada bidang sesar
Geologi Dinamik Geologi ITB

138

Peta Geologi dan Penampang

11.3.1 Kontur Garis Bentuk


Pada suatu wilayah kemungkinan horizon dari lapisan tidak ditemukan sebagai
acuan untuk membuat kontur struktur. Oleh karena itu harga yang mutlak dari
ketinggian tidak pernah didapat untuk menggambarkan garis kontur. Namun
demikian konfigurasi struktur dapat ditunjukkan dengan pola dan spasi kontur.
Kontur yang dibuat tanpa menggunakan acuan horizon/ketinggian disebut
sebagai kontur garis bentuk (form line contour).
Untuk satu interval kontur (i), spasi yang sesuai (s) antar garis kontur dari suatu
bidang miring yang diketahui () didapatkan dari :
s = i cot.
Gambar 11.4 adalah contoh spasi dari suatu bidang miring 1 - 4, untuk 5 m
interval kontur, pada skala tertentu. Contoh pembuatan kontur garis bentuk
ditunjukkan pada Gambar 11.5.
11.3.2 Peta Isopach dan Isochore
Peta yang berhubungan dengan kontur struktur adalah peta isopach dan isochore.
Peta isopach adalah peta yang menggambarkan ketebalan stratigrafi dari suatu
lapisan atau formasi, sedangkan peta isochore adalah peta yang menggambarkan
ketebalan vertikal dari suatu lapisan.
Prinsip peta-peta ini sama dengan peta struktur dan seringkali digambarkan pada
peta yang sama. Kegunaan peta ini adalah untuk studi variasi regional pada
ketebalan satuan stratigrafi dan memahami paleogeografi pada suatu kurun
waktu pengendapan.

Geologi Dinamik Geologi ITB

139

Praktikum Geologi Struktur

Gambar 11.4 Spasi dari kontur garis bentuk

Gambar 11.5 Kontur garis bentuk


a. Peta dengan data kedudukan lapisan
b. Peta dan hasil kontur garis bentuk

Geologi Dinamik Geologi ITB

140

Peta Geologi dan Penampang

Soal latihan

Peta dengan distribusi dari ketinggian top formasi dan ketebalan pemboran
(isochore). Gambarkan peta kontur :
a. Peta kontur struktur top formasi
b. Peta isochore formasi
c. Peta kontur struktur dasar dari formasi

Geologi Dinamik Geologi ITB

Praktikum Geologi Struktur

141

Peta hasil pengukuran kedudukan dipermukaan.


Gambarkan struktur dengan form line contour.
11.4 Penampang Geologi
Penampang geologi diperlukan untuk menggambarkan hubungan struktur pada
suatu kedalaman, terutama bila struktur tersebut terdiri dari berbagai jenis dan
mempunyai arah yang tidak seragam. Arah garis penampang dipilih untuk dapat
Geologi Dinamik Geologi ITB

142

Peta Geologi dan Penampang

menunjukkan hubungan geologi yang lebih khusus. Penampang pada umumnya


dibuat kearah kanan pada sisi ke arah timur atau pada arah utara. Untuk
membuat penampang diperlukan informasi berikut:
- Penampang topografi sepanjang garis yang dipilih
- Data struktur; bidang kontak
Yang dicantumkan pada garis penampang dan diekstapolasikan ke bawah
permukaan.
Ada beberapa cara untuk melakukan konstruksi bawah permukaan dari data
permukaan misalnya untuk batuan sedimen yang berlapis dipakai arc-method,
untuk batas litologi yang tidak teratur, data yang dipakai hanya dari permukaan
dan hanya berlaku untuk kedalaman yangterbatas, misalnya batas kontal
intrusive diskordan.

11.4.1 Perbesaran Skala Vertikal


Dalam pembuatan penampang ada kalanya skala vertical diperbesar untuk
menunjukkan gambaran yang lebih terinci. Untuk ini harus dilakukan koreksi,
karena besar ketebalan dan kemiringan akan berubah, disamping juga topografi.
Gambaran perubahan kedudukan batuan untuk penampang yang dibuat pada
skala yang berbeda ditunjukkan pada gambar 11.6.

Gambar 11.6 Penampang normal dan hasil perbesaran vertikal

Perhitungan perubahan kemiringan secara geometri ditunjukkan sebagai


persamaan (Gambar 11.7)
W = d/tan
W = vd/tan
Tan = v tan

Geologi Dinamik Geologi ITB

143

Praktikum Geologi Struktur

Gambar 11.7 Efek perbesaran vertical pada sudut kemiringan


a. sebelum dan b. sesudah perbesaran

Persamaan ini dapat digambarkan secara grafis untuk berbagai harga dengan
factor perbessaran berkisar ddari 2 sampai 10 kali (Gambar 11.8) .

Gambar 11.8 Gambar grafis sudut kemiringan (atau lereng) dengan perbesaran vertikal

Untuk ketebalan perhitungannya adalah sebagaiberikut : (Gambar 11.9)


W = t sin
W = t/tan
t = (sin /sin ) t

Geologi Dinamik Geologi ITB

144

Peta Geologi dan Penampang

Gambar 11.9 Efek perbesaran vertical pada ketebalan


a. geometri sebelum dan b. sesudah perbesaran

Grafik untuk persamaan ini dapat dibuat untuk berbagai kemiringan dengan
factor perbesaran 2 10 kali (Gambar 11.10).

Gambar 11.10 Grafik perbesaran ketebalan sebagai fungsi dari kemiringan

Geologi Dinamik Geologi ITB

Anda mungkin juga menyukai