DEWI AYU R
SARAH KEMALASARI
Pembimbing :
Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Provinsi Banten
TABEL 1.1
LUAS WILAYAH, RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA
KECAMATAN PENJARINGAN TAHUN 2016
NO
KELURAHAN
LUAS (Ha)
RW
RT
1
2
3
4
5
KAMAL MUARA
1053
6
44
KAPUK MUARA
1005,5
10
99
PEJAGALAN
323,18
18
228
PENJARINGAN
395,43
17
240
PLUIT
771,19
21
254
KECAMATAN
3548,30
72
865
PENJARINGAN
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kecamatan Penjaringan
1.1.1.2 Keadaan Demografi
Jumlah penduduk Kecamatan Penjaringan berdasarkan angka yang
didapat dari laporan kependudukan Kecamatan Penjaringan tahun 2016
sebesar 299,740 jiwa, tahun ini terjadi peningkatan sekitar 6000 jiwa
dibanding dengan tahun 2014 yang berjumlah sebesar 293,618 jiwa.
TABEL 1.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELURAHAN
KECAMATAN PENJARINGAN TAHUN 2016
NO
1
2
3
4
5
KELURAHAN
JUMLAH PENDUDUK
KAMAL MUARA
KAPUK MUARA
PEJAGALAN
PENJARINGAN
PLUIT
13,152
36,847
87,724
118,361
49,764
TOTAL PENDUDUK
305,848
GAMBAR 1.1
KOMPOSISI JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELURAHAN
KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA TAHUN 2016
Kelompok Umur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
(tahun)
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50- 54
55-59
60-64
65-69
70-74
Jumlah
10.247
9786
8847
9936
11.356
12.578
10.904
9821
8604
7327
5687
4068
2705
1999
1256
5
16.
>75
1140
Jumlah
116.261 jiwa
Sumber : Laporan Kecamatan Penjaringan Tahun 2016
Tanah
Kampung
tinggi
35.488
Rawa
18.931
Galur
15.709
Johar
Baru
101.971
Jumlah
101.971
Protestan
2.536
1.716
1.032
8.936
8.936
Katolik
1.941
498
154
4.509
4.509
Budha
35
24
63
501
501
Hindu
78
34
19
344
344
Jumlah
40.078
21.203
16.977 38.003
116.261
Sumber : Laporan Kecamatan Penjaringan Tahun 2016
1.1.1.3 Keadaan Lingkungan
Table 1.5
1.1.1.3.1Sosio Ekonomi
Wilayah Kecamatan Johar Baru yang terletak di Pusat
Kota Jakarta
dan
meningkatkan
keterjangkauan
sumber
daya
pelayanan
manusia
kesehatan
yang
diharapkan
berkualitas,
dapat
meningkatkan
mempertinggi kesadaran
Kamal
Kapuk
Muara
Muara
Rumah sakit
2.
Rumah Bersalin
3.
No
Uraian
Pejagalan
Penjaringan
Pluit
Pluit
1.
Puskesmas
4.
Balkesmas/ Bpn
5.
Dr.Umum Praktek
6.
Dr.Spesialis
20
20
7.
Praktek
Praktek 24 jam
8.
Bidan Swasta
10
10
9.
Apotik
24
24
10.
Laboratorium
11.
Posyandu
18
24
15
15
72
72
Toko Obat
Drg. Praktek
1
Jumlah
32
1.1.1.3.3Fasilitas Kesehatan
2
3
43
2
2
33
3
4
53
7
10
161
7
10
12.
13.
1.2
Definisi Puskesmas
Puskesmas
ialah
suatu
unit
pelaksana
teknis
dinas
kesehatan
10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.2.2
12
Pelayanan
tersebut
ditunjukkan
kepada
semua
penduduk
tidak
Fungsi Puskesmas
Untuk mencapai Indonesia sehat 2016, Puskesmas harus menjalankan
2.
3.
pemeliharan
kesehatan
dan
pencegahan
penyakit.
penyembuhan
penyakit
dan
pemulihan
kesehatan.
2.
3.
dengan ketentuan
5.
14
2.
3.
Kesehatan lingkungan
KB ( Keluarga Berencana )
Pengobatan dasar
1.2.5
1.
Jumlah penduduk
2.
Keadaan geografis
3.
4.
Peran Puskesmas
Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran
Unit
Pelaksana
Teknis
(UPTD)
dinas
kesehatan
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan
oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
3.
Pertanggungjawaban penyelenggaraan
Penanggungjawab
utama
penyelenggaraan
seluruh
upaya
untuk
sebagian
upaya
pembangunan
kesehatan
yang
Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu
puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar
puskesmas, dengan memperhatikan kebutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing masing puskesmas tersebut
secara
operasional
bertanggungjawab
langsung
kepada
dinas
kesehatan kabupaten/kota.
1.2.6
Visi Puskesmas
PenjaringanSehatUntukSemua.
1.2.7
Misi Puskesmas
17
2.
3.
4.
dan
meningkatkan
kesehatan,
mencegah
dan
kemandirian
Puskesmas
sesuai
dengan
dan
menetapkan
azas
kemitraan
serta
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat dasar ini diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di seluruh
wilayah Indonesia. Upaya kesehatan masyarakat dasar tersebut antara lain :
1.
2.
Kesehatan masyarakat
3.
4.
KB ( Keluarga Berencana )
5.
6.
7.
Pengobatan Dasar
Kegiatan
Kesehatan Lingkungan
Keluarga Berencana
Indikator
Penyehatan pemukiman
Berencana
Pemberantasan penyakit Diare
ISPA
menular
DBD
Gizi
Pengobatan
yodium
% gizi kurang / buruk, SKDN
% kadar gizi
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang ditangani
Jumlah pemeriksaan
2.
Upaya
Perawatan
Kesehatan
Masyarakat
(Public
Health
Nursing/PHN)
3.
4.
5.
6.
kebutuhan
masyarakat,
maka
dinas
kesehatan
kabupaten/kota
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Upaya Pengobatan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada anak kelas satu, dua
dan tiga
Program lomba sekolah sehat pada TK, SD, SLTP dan SLTA
Dokter kecil atau Docil membantu saat pelaksanaan deteksi dini (skrining
kesehatan) dengan melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan.
Penyelenggaraan
upaya
kesehatan
masyarakat
dasar
dan
upaya
b.
c.
Membina
setiap
upaya
kesehatan
strata
pertama
yang
2.
wajib
memberdayakan
perorangan,
keluarga
dan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
24
3.
Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil
yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus
diselenggarakan secara terpadu.
Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a.
ii.
pengobatan,
kesehatan
gigi,
kesehatan
iv.
b.
memadukan
penyelenggaraan
program puskesmas
ii.
25
iii.
desa,
organisasi
profesi,
organisasi
koperasi,
dunia
usaha
dan
organisasi
kemsyarakatan.
v.
26
2.
Azas Rujukan
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan
yang
dimiliki
berhadapan
oleh
langsung
puskesmas
terbatas.
dengan
masyarakat
Padahal
dengan
puskesmas
berbagai
ii.
iii.
a.
dilakukan
menyelenggarakan
apabila
upaya
satu
kesehatan
puskesmas
tidak
masyarakat
mampu
dasar
dan
28
Sistem Rujukan
29
1.3
K
e
l.
T
a
n
a
h
T
i
n
g
g
i
Kel
.
Gal
ur
Kel.
Johar
Baru
Kel.
Kam
pung
Raw
a
dengan SK Gubernur tahun 1992. Puskesmas ini berada di alamat Jl.Tanah tinggi
XXI Johar Baru Jakarta Pusat. Puskesmas Kecamatan Johar Baru membawahi 7
Puskesmas yaitu 1 Puskesmas tingkat kecamatan, 6 Puskesmas tingkat kelurahan,
3 Puskesmas terletak di Kelurahan Johar Baru (Johar Baru I, Johar Baru II, Johar
Baru III) dan Puskesmas Kelurahan Tanah Tinggi, Puskesmas Kelurahan
Kampung Rawa dan Puskesmas Kelurahan Galur.
Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru adalah membawahi enam
Puskesmas kelurahan di empat kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Johar
Baru, yaitu :
1) Puskesmas Kelurahan Johar Baru I
Puskesmas Kelurahan Johar Baru I beralamat di Jl. Mardani Raya 36
RT 2/5.
2) Puskesmas Kelurahan Johar Baru II
Puskesmas Kelurahan Johar Baru II beralamat di Jl.Percetakan Negara
II.
3) Puskesmas Kelurahan Johar Baru III
Puskesmas Kelurahan Johar Baru III beralamat di Jl. Keramat Jaya Gg
IX.
4) Puskesmas Kelurahan Galur
Puskesmas Kelurahan Galur beralamat di Jl.Kampung Rawa tengah
Gg IX.
5) Puskesmas Kelurahan Tanah Tinggi
Puskesmas Kelurahan Tanah Tinggi beralamat di Jl. Tanah Tinggi Gg.
VII/12.
6) Puskesmas Kelurahan Kampung Rawa
Puskesmas Kelurahan Kampung Rawa beralamat di Jl. Rawa Selatan 1
RT 2/1.
Gambar 1.3. Peta Letak Puskesmas se- Kecamatan Johar Baru
30
Luas bangunan
Luas tanah
Daya listrik
Air
Telepon
Fax
Komputer
Laptop
Printer
AC
Mobil Puskesmas keliling
Mobil dinas
Motor
Swing fog
Dental unit
Rontgen unit
Unit mata
: 1.305 m2
: 1.782 m2
: 45.000 W
: tanah
: 7 unit
: 1 unit
: 20 unit
: 4 unit
: 13 unit
: 26 unit
:1
:2
:8
:4
:9
::-
Lantai 1:
A. Loket (Loket Pendaftaran dan Loket Medical Record)
31
B.
C.
D.
E.
F.
II.
Lantai 2:
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
III.
Lantai 3:
A.
B.
C.
D.
E.
F.
32
Tabel 1.8 Jumlah Tenaga Kerja medis dan non medis di sarana pelayanan
kesehatan di Wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Johar Baru Desember 2011
Jumlah Tenaga Kerja
Puskesmas
Ahl
Tenaga
Dokter
Dokter
Dokter
Apotek
Bida
Perawa
Perawa
Nonmedi
Spesialis
Umum
Gigi
er
t Gigi
gizi
Jumlah
14
32
11
ung Rawa
Kel.Galur
Kec. Johar
Baru
Kel Johar
Baru I
Kel.Johar
Baru II
Kel.Johar
Baru III
Kel.Kamp
Tenaga
Dokter
Dokter
Dokter
Apotek
Bida
Perawa
Perawa
Nonmedi
Spesialis
Umum
Gigi
er
t Gigi
gizi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
11
10
15
30
86
Puskesmas
Kel.Tanah
1.3.2
Kartu diagnosis
Kartu pasien, Formulir Laporan
34
1.3.3
Struktur Organisasi
Gambar 1.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Johar Baru
KEPALA
PUSKESMAS
SEKRETA
RIAT
Balkiswati
YANKE
S
UNIT
GAWAT
KESM
AS
PMK
PROMK
ES
JIWA
NAPZ
UNIT
KI-KB
UNIT
BALAI
PENGOBA
GIZI
PPSM
KESLIN
G
SDK
MU
TU
FARM
AKMI
SURVEI
LANCE
UNIT
BALAI
PENGOB
UNIT
RUMAH
PENYAK
IT
MENUL
35
36
1.1.2.1
Gambar 1.5 Alur Pelayanan Pasien di Puskesmas Kecamatan Johar Baru
LOK
ET
GIGI
KIA
KB
B
P
MATA
O
B
AT
SEL
ESA
I
GIZI
JIWA
LABORATORIUM
TINDAKAN
1.4
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen
yang serupa tidak terjadi penyakit (Ranuh. et. all, 2008:40).
Imunisasi
adalah
pemberian
vaksin
kepada
seseorang
untuk
BCG, penyakit difteri tetanus pertusis dengan pemberian vaksin DPT, penyakit
poliomyelitis dengan vaksin polio, penyakit hepatitis B dengan vaksin hepatitis B,
dan penyakit campak dengan vaksin campak.
Ada dua imunisasi, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Perbedaan
antara imunisasi aktif dan imunisasi pasif berhubungan dengan kekebalan yang
didapat. Kekebalan Aktif yaitu tubuh anak sendiri membuat zat anti yang akan
bertahan selama bertahuntahun, Sedangkan Imunisasi pasif ialah tubuh anak
tidak membuat sendiri zat anti, si anak mendapatnya dari luar tubuh dengan cara
penyuntikan bahan atau serum yang telah mengandung zat anti atau anak tersebut
mendapat zat anti dari ibunya semasa dalam kandungan. Kekebalan yang
diperoleh dengan imunisasi pasif tidak berlangsung lama.
39
1.4.1
Jenis Vaksin
Pada dasarnya vaksin dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Live attenuated (kuman atau virus hidup yang dilemahkan).
b. Inactivated (kuman, virus atau komponennya yang dibuat tidak aktif).
Sifat vaksin attenuated dan inactivated berbeda sehingga hal ini
untuk
tiga
macam
penyakit
yaitu
pneumokokus,
41
d. Vaksin rekombinan
Terdapat tiga jenis vaksin rekombinan yang saat ini telah tersedia :
1. Vaksin hepatitis B dihasilkan dengan cara memasukkan suatu
segmen gen virus hepatitis B ke dalam gen sel ragi.
2. Vaksin tifoid (Ty21a) adalah bakteri salmonella typhi yang secara
genetik diubah sehingga tidak menyebabkan sakit.
Tiga dari empat virus yang berada di dalam vaksin rotavirus hidup
adalah rotavirus kera rhesus yang diubah secara genetik menghasilkan
antigen rotavirus manusia apabila mereka mengalami replikasi
Program imunisasi dasar (bayi) yang dilaksanakan di puskesmas
kecamatan Johar Baru terdiri dari :
1)
BCG
2)
Hepatitis B
3)
Polio
4)
Campak
5)
DPT
42
hari. Dibekukan dalam suhu -5C sampai dengan -10C vaksin DPT, DT dan TT
akan rusak dalam 1,5 sampai dengan dua jam, tetapi bisa bertahan sampai empat
belas hari dalam suhu di atas 8C.
44
menghindari keluarnya udara dingin. Bila pada dinding lemari es telah terdapat
bunga es, atau di freezer telah mencapai tebal 2-3 cm harus segera dilakukan
pencairan (defrost). Sebelum melakukan pencairan, pindahkan vaksin ke cool box
atau lemari es yang lain. Cabut kontak listrik lemari es, biarkan pintu lemari es
dan freezer terbuka selama 24 jam, kemudian dibersihkan. Setelah bersih, pasang
kembali kontak listerik, tunggu sampai suhu stabil. Setelah suhu lemari sedikitnya
mencapai +8C dan suhu freezer-15C, masukkan vaksin sesuai tempatnya.
Gambar 1.7. Lemari es penyimpanan vaksin
Tidak boleh menyimpan makanan, minuman, obat-obatan atau bendabenda lain di dalam lemari es vaksin, karena mengganggu stabilitas suhu karena
sering di buka.
47
48
Untuk membawa vaksin dalam jumlah sedikit dan jarak tidak terlalu jauh
dapat menggunakan cold box (kotak dingin) atau vaccine carrier (termos). Cold
box berukuran lebih besar, dengan ukuran 40-70 liter, dengan penyekat suhu dari
poliuretan, selain untuk transportasi dapat pula untuk menyimpan vaksin
sementara. Untuk mempertahankan suhu vaksin di dalam kotak dingin atau
termos dimasukkan cold pack atau cool pack.
Gambar 1.10. Wadah pembawa vaksin
49
1.4.2
50
51
1.4.3
Vaksinasi
BCG
memberikan
kekebalan
aktif
terhadap
penyakit
otak. Sementara tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan
pada rahang serta kejang. Gejala yang khas yaitu anak tiba-tiba batuk keras secara
terus-menerus, sukar berhenti, muka menjadi merah atau kebiruan, keluar air mata
dan kadang-kadang sampai muntah.
Vaksin DPT diberikan dengan cara disuntikkan pada otot lengan atau paha.
Imunisasi DPT diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada saat anak berumur dua
bulan (DPT I), tiga bulan (DPT II) dan empat bulan (DPT III); selang waktu tidak
kurang dari empat minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan satu tahun setelah
DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun). Jika anak mengalami reaksi alergi
terhadap vaksin pertusis, maka diberikan DT, bukan DPT.
Daya proteksi atau daya lindung vaksin difteri cukup baik yaitu sebesar
80-95% dan daya proteksi vaksin tetanus sangat baik yaitu sebesar 90-95%
sedangkan daya proteksi vaksin pertusis masih rendah yaitu 50-60%. Oleh karena
itu tidak jarang anak yang telah mendapat imunisasi pertusis masih terjangkit
penyakit batuk rejan, tetapi dalam bentuk yang lebih ringan.
polio
memberikan
kekebalan
aktif
terhadap
penyakit
54
anggota gerak setelah menderita demam selama 2-5 hari. Polio juga bisa
menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot pernafasan dan otot untuk menelan.
Imunisasi dasar polio diberikan pada anak umur 0-4 bulan sebanyak empat
kali (polio I, II, III, dan IV) dengan interval tidak kurang dari empat minggu.
Imunisasi polio ulangan diberikan satu tahun setelah imunisasi polio IV, kemudian
pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12 tahun). Daya
proteksi vaksin polio sangat baik yaitu sebesar 95-100%.
bawah empat bulan. Kepada bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis, vaksin
HBV disuntikan dalam waktu 12 jam setelah lahir. Sedangkan pada bayi yang
lahir dari ibu yang status hepatitisnya tidak diketahui, HBV I diberikan dalam
waktu 12 jam setelah lahir. HBV3 diberikan pada usia antara 6-18 bulan.
Imunisasi HBV empat diberikan saat anak berusia 10 tahun. Dosis pertama
diberikan segera setelah bayi lahir atau jika ibunya memiliki Hepatitis B.
Imunisasi juga bisa diberikan pada saat bayi berumur dua bulan. Pemberian
imunisasi kepada anak yang sakit berat sebaiknya ditunda sampai anak benarbenar pulih.
Program imunisasi di Puskesmas Kecamatan Johar Baru adalah imunisasi
dasar dan imunisasi pada ibu hamil. Imunisasi dasar yang diberikan pada anak
adalah:
a. BCG untuk mencegah penyakit TB,
b. DPT untuk mencegah penyakit Difteria, Pertusis dan Tetanus,
c. Polio untuk mencegah penyakit Poliomyelitis,
d. Campak untuk mencegah penyakit Measles,
e. Hepatitis B untuk mencegah penyakit Hepatitis B.
56
IMUNISASI
Indikator
Target 1 tahun
Target
Pencapaian 10
(%)
10 bulan
bulan dalam
(%)
1 tahun (%)
HB 0
90%
75%
38%
BCG
95%
79,17%
70%
POLIO 1
95%
79,17%
73%
DPT/HB (1)
95%
79,17%
71%
POLIO 2
90%
75%
69%
DPT/HB (2)
90%
75%
69%
POLIO 3
90%
75%
71%
DPT/HB (3)
90%
75%
70%
POLIO 4
90%
75%
71%
CAMPAK
90%
75%
67%
57
No
1
2
3
4
5
Puskesmas
Jumlah
Sasaran (Bayi)
Kec. Johar Baru
526
Kel. Kampung Rawa
432
Kel. Johar Baru
816
Kel. Galur
387
Kel. Tanah Tinggi
842
JUMLAH
3003
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Bulan (%)
75%
75%
75%
75%
75%
75%
Oktober (Bayi)
268
188
255
83
345
1139
Oktober (%)
51
44
31
21
41
38
Puskesmas
1
2
3
4
5
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Sasaran (Bayi)
526
432
816
387
842
3003
Bulan (%)
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
Oktober (Bayi)
447
292
522
215
625
2101
Oktober (%)
79,17
68
64
56
74
70
Puskesmas
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Sasaran (Bayi)
Bulan (%)
Oktober (Bayi)
Oktober (%)
58
1
2
3
4
5
452
432
816
387
842
2477
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
412
330
492
207
653
2134
79,17
76
60
53
78
68
Berdasarkan tabel 1.12 didapatkan bahwa Peserta Imunisasi DPT-HB1 seKecamatan Johar Baru Periode Januari Oktober Tahun 2012 adalah 68%,
dimana target selama 10 bulan 79,17 % dengan jumlah sasaran sebanyak 3003
bayi.
Tabel 1.13 Cakupan Peserta Imunisasi POLIO 1 di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Johar Baru Periode Januari Oktober Tahun 2012
No
Puskesmas
1
2
3
4
5
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
sasaran (Bayi)
Bulan (%)
Oktober (Bayi)
Oktober (%)
526
432
816
387
842
3003
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
79,17%
481
312
538
246
617
2186
79,17
72
66
64
73
73
59
No
Puskesmas
1
2
3
4
5
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Sasaran (Bayi)
526
432
816
387
842
3003
Bulan (%)
75%
75%
75%
75%
75%
75%
Oktober (Bayi)
394
316
493
210
580
2082
Oktober (%)
75
73
60
54
69
69
Puskesmas
1
2
3
4
5
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Sasaran (Bayi)
526
432
816
387
842
3003
Bulan (%)
75%
75%
75%
75%
75%
75%
Oktober (Bayi)
394
307
500
210
636
2073
Oktober (%)
75
71
61
54
76
69
Berdasarkan tabel 1.15 didapatkan bahwa Peserta Imunisasi DPT/HB 2 seKecamatan Johar Baru Periode Januari Oktober Tahun 2012 adalah 69%,
dimana target selama 10 bulan 75 % dengan jumlah sasaran sebanyak 3003 bayi.
60
Puskesmas
1
2
3
4
5
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Sasaran (Bayi)
526
432
816
387
842
3003
Bulan (%)
75%
75%
75%
75%
75%
75%
Oktober (Bayi)
394
303
506
208
632
1650
Oktober (%)
75
70
62
54
75
71
Puskesmas
1
2
3
4
5
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Sasaran (Bayi)
526
432
816
387
842
3003
Bulan (%)
75%
75%
75%
75%
75%
75%
Oktober (Bayi)
394
283
552
204
632
2100
Oktober (%)
75
66
68
53
75
70
Berdasarkan tabel 1.17 didapatkan bahwa Peserta Imunisasi DPT/HB 3 seKecamatan Johar Baru Periode Januari Oktober Tahun 2012 adalah 70%,
dimana target selama 10 bulan 75 % dengan jumlah sasaran sebanyak 3003 bayi.
61
Puskesmas
1
2
3
4
5
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Sasaran (Bayi)
526
432
816
387
842
3003
Bulan (%)
75%
75%
75%
75%
75%
75%
Oktober (Bayi)
394
286
558
202
724
2132
Oktober (%)
75
66
68
52
72
71
No
1
2
3
4
5
Puskesmas
Kec. Johar Baru
Kel. Kampung Rawa
Kel. Johar Baru
Kel. Galur
Kel. Tanah Tinggi
JUMLAH
Jumlah
Target 10
Kunjungan s/d
Pencapaian s/d
Sasaran (Bayi)
Bulan (%)
Oktober (%)
526
432
816
387
842
3003
75%
75%
75%
75%
75%
75%
Oktober (Bayi)
394
223
534
232
624
2023
Berdasarkan tabel 1.19 didapatkan bahwa Peserta Imunisasi Campak seKecamatan Johar Baru Periode Januari Oktober Tahun 2012 adalah 67%,
dimana target selama 10 bulan 75 % dengan jumlah sasaran sebanyak 3003 bayi.
62
75
62
65
60
69
67
PUSKESMAS
DROP
SASARAN
BAYI
HB0
(<7 HR)
BCG
POLI
O1
DPT/
HB (1)
POLIO2
DPT/
HB (2)
POLIO3
DPT/H
B (3)
POLI
O4
CAMPAK
DPT/
HB
(1)-(3)
10
11
12
13
14
KEC. JOHAR
BARU
526
51
85
90
86
92
80
91
82
88
78
4,65
KEL.
KAMPUNG
RAWA
432
44
68
72
76
73
71
70
66
66
62
13,15
KEL. JOHAR
BARU
816
31
64
66
60
60
61
62
68
68
65
-13,3
KEL. GALUR
387
21
56
64
53
54
54
54
53
52
60
KEL. TANAH
TINGGI
842
41
74
73
78
69
76
75
75
74
74
2,56
JUMLAH
3003
38
70
73
71
69
69
71
70
71
67
7,06
1.5
Identifikasi Masalah
Sasaran program imunisasi dasar adalah balita dan anak-anak. Sasaran
2.
3.
4.
5.
CA
6.
7.
8.
9.
64
Rumusan masalah
Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program Imunisasi dasar di
Puskesmas
65
66
67
68
69