NO DOKUMEN
TGL. EFEKTIF
HALAMAN
: PLD/01/002/SOP
:
: 1/6 REVISI : 2
DISTRIBUSI
DISETUJUI
1. TUJUAN
Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
1.1. Memberikan pedoman kepada PIC (Person In Charge) yang terkait tentang proses pelaksanaan
Program Pemeriksaan Undercarriage (PPU).
1.2. Memastikan bahwa proses pelaksanaan Program Pemeriksaan Undercarriage (PPU)
sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu yang telah ditetapkan.
2. RUANG LINGKUP
SOP ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan Program Pemeriksaan Undercarriage (PPU)
sejak dibuatnya Plan PPU, pengukuran undercarriage, pembuatan laporan, sampai dengan
penyerahan equipment kepada Production Dept. Adapun ruang lingkupnya meliputi Plant
Department, Production Department.
3. REFERENSI
3.1. Elemen ISO 9001:2001 Pasal 8.2.3. Pengukuran dan Pemantauan Proses
3.2. Standard Operation Procedure No. PLD/02/001/SOP Program Periodic Service
4. DEFINISI
4.1. Hour Meter (HM)
adalah lamanya equipment dioperasikan oleh operator dalam satuan jam alat.
4.2. Program Pemeriksaan Undercarriage (PPU)
adalah salah satu program perawatan equipment yang dilakukan secara berkala (sesuai HM)
dengan melakukan pengukuran terhadap komponen undercarriage untuk mengetahui tingkat
keausan komponen sehingga waktu penggantian/rebuild komponen dapat direncanakan..
4.3. Periodic Service (PS)
adalah salah satu program perawatan equipment yang dilakukan secara berkala (sesuai HM)
dengan melakukan penggantian oli dan filter, pemeriksaan visual, dan perawatan yang lain
sesuai check list. Periodic Service dilakukan setiap HM kelipatan 250 jam, dan dibagi dalam 4
program yaitu:
PS-1 : Service yang dilakukan setelah mencapai HM 250 jam.
PS-2 : Service yang dilakukan setelah mencapai HM 500 jam (250 jam setelah PS-1).
PS-3 : Service yang dilakukan setelah mencapai HM 750 jam (250 jam setelah PS-2).
PS-4 : Service yang dilakukan setelah mencapai HM 1000 jam (250 jam setelah PS-3).
PT.PAMAPERSADA
NUSANTARA
NO DOKUMEN
: PLD/01/002/SOP
TGL. EFEKTIF
: 2/6
REVISI : 2
4.6. Backlog
adalah pekerjaan perbaikan yang ditunda. Backlog merupakan hasil temuan gejala kerusakan
pada equipment dari proses inspeksi/ pemeriksaan equipment. Pekerjaan perbaikan ditunda
karena :
- Diperlukan persiapan part, komponen, tools, atau fasilitas terlebih dahulu untuk
melaksanakan perbaikan.
- Kerusakan yang ditemukan masih berupa gejala (belum terjadi)
- Equipment masih bisa beroperasi normal dan aman.
Pekerjaan perbaikan (proses eksekusi backlog) akan dilaksanakan pada saat equipment tidak
produktif atau pada saat pelaksanaan periodic maintenance.
4.7. Central Control Room (CCR)
adalah tempat khusus untuk mencatat semua data produksi (perjam s/d perhari), data down
time equipment, dan informasi-informasi lain (incident, keadaan lingkungan tambang, dll),
serta memberikan masukan atau informasi bila ada keadaan yang membutuhkan corrective
action dari departemen terkait.
4.8. Work Order (WO)
adalah nomor perintah kerja yang dikeluarkan melalui Ellipse yang memuat deskripsi
pekerjaan yang akan dilakukan, yang meliputi nomor equipment, status equipment, problem
yang terjadi, tipe maintenance, nama komponen, penanggung jawab pekerjaan, dll.
5. KEBIJAKAN
5.1. Plant Departemen bertanggung jawab atas pelaksanaan maintenance dan pembersihan unit
sebelum maintenance.
5.2. Interval PPU untuk dozer dilakukan setiap 500 jam operasi. Interval PPU untuk excavator,
shovel, dan drilling dilaksanakan setiap 1000 jam operasi.
5.3
Apabila PIC pelaksanaan PPU berhalangan maka PIC dapat digantikan oleh mechanic yang
berkompeten.
5.4. Equipment dinyatakan Ready For Use (RFU) dari proses PPU oleh Plant setelah proses final
check menyatakan bahwa equipment siap dioperasikan. Waktu RFU adalah waktu saat CCR
menerima laporan equipment RFU dari Plant.
5.5. Apabila equipment tidak segera dioperasikan setelah dinyatakan RFU oleh Plant maka
equipment dinyatakan dalam status stand by.
PT.PAMAPERSADA
NUSANTARA
NO DOKUMEN
: PLD/01/002/SOP
TGL. EFEKTIF
: 3/6
REVISI : 2
5.6. Melakukan kalibrasi diagnostic tools sekali dalam satu tahun, atau sesuai jenis measurement
tools dan spesifikasinya.
6. ALUR PROSES
Proses Program Pemeriksaan Undercarriage secara lebih jelas dapat dilihat pada alur proses
berikut :
PT.PAMAPERSADA
NUSANTARA
NO
ACTIVITIES
NO DOKUMEN
: PLD/01/002/SOP
TGL. EFEKTIF
HALAMAN
: 4/6
JOB SITE
PLANT DEPARTMENT
PRODUCTION DEPT.
OPERATOR
GROUP
LEADER
GROUP
LEADER
MECHANIC
OUT
SOURCER
PLANNER
1.
Adanya kebutuhan
perawatan Equipment
2.
Running maintenance
scheduling Ellipse
3.
Proses comittal
Weekly maintenance
schedule
4.
5.
Daily Plan
Daily Plan
7.
Menyerahkan equipment
8.
Daily Plan
1
2
3
D
6.
REVISI : 2
Persiapan
tools
Instruksi
Equipment
Equipment
WO
Equipment
Form PPU
WO
Form PPU
9.
Pembersihan equipment
Pembersihan Eqp
10.
11.
12.
13.
14.
Pelaksanaan
Periodic Service
PPU
Outsource
?
T
Pelaksanaan
PPU
Form PPU
Pelaksanaan
PPU
Form PPU
Form PPU
N
Sesuai Y
standar
?
T
B
( A bersambung ke aktivitas 20 )
( B bersambung ke aktivitas 15 )
PT.PAMAPERSADA
NUSANTARA
NO
ACTIVITIES
NO DOKUMEN
: PLD/01/002/SOP
TGL. EFEKTIF
HALAMAN
: 5/6
JOB SITE
PRODUCTION DEPT.
GROUP
LEADER
OPERATOR
ENG
CCR
HEAD
PLANT DEPARTMENT
Menganalisa ketidaknormalan
16.
OFFICE
GROUP
LEADER
MECHANIC
TECHNICAL
OFFICER
Analisis
17.
Proses Backlog
Proses
Backlog
18.
WO
perbaikan
Selesai
cepat
?
Y
WO
perbaikan
D
19.
Proses
perbaikan
20.
Melakukan final check untuk memeriksa
apakah eqp bisa dioperasikan :
- Jika ya, menginformasikan RFU
- Jika tidak, kembali ke proses perbaikan
Final check
OK ?
Y
21.
Informasi
RFU
Equipment
22.
Informasi
RFU
Informasi
RFU
Equipment
Instruksi
ground test
23.
Melakukan ground test untuk
memeriksa apakah eqp bisa dioperasikan.
Ground test
- Jika ya, operasi
OK ?
- Jika tidak, kembali ke proses pembuatan
Y
WO perbaikan
REVISI : 2
24.
Operasi
25.
26.
27.
Monitoring
Achievement PPU
28.
Operasi
Closing WO
PPU selesai
PT.PAMAPERSADA
NUSANTARA
7.
NO DOKUMEN
: PLD/01/002/SOP
TGL. EFEKTIF
: 6/6
REVISI : 2