Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. Coll
: 061
Nama Coll
: Yosi Safritry
: Arthropoda
Classis
: Myriapoda
Ordo
: Glomerida
Familia
: Glomeridae
Genus
: Glomeris
Species
: Glomeris marginata
b. Deskripsi
Glomeris marginata mempunyai tubuh hingga 20 milimeter (0,8 in)
panjang dan 8 mm (0,3 in) lebar, dan ditutupi oleh dua belas piring dorsal hitam
dengan pelek putih. Setiap segmen kecuali yang di bagian depan dan belakang
beruang dua . pasang kaki, dengan sekitar 18 pasang total ini membedakan kaki
seribu pil dari pil kutu kayu, yang keduanya disebut "pillbugs" - kutu kayu
memiliki 7 pasang berjalan kaki, satu per segmen tubuh, sementara kaki seribu
memiliki lebih banyak pasangan, dan dengan dua pasang untuk setiap segmen
tubuh jelas.
Ketika digulung menjadi bola, G. marginata dapat dibedakan dari digulung
pil woodlouse oleh bola asimetris menggelinding ke; pil kutu kayu gulungan
menjadi bola jauh lebih sempurna. Kutikula juga lebih gelap dan bersinar, dan
antena yang lebih pendek.Kepala dan ekor woodlouse sebuah memiliki lebih
banyak piring-piring kecil, sementara kepala Glomeris adalah dilindungi oleh
perisai besar tunggal, dan tidak memiliki uropods dari kutu kayu pada akhir
membaca. Meskipun individu biasanya hitam, merah, kuning dan coklat kadangkadang terjadi.
c. Ekologi
1. Habitat
Hewan Glomeris maginata ini habitatnya suka hidup didaerah yang
lembab seperti di tempat yang dingin-dingin seperti di daerah tepi pantai.
2. Makanan
Hewan Glomeris maginata ini makanannya memakan sisa dari tumbuhan
yang ada disekitar lingkuungan kehidupannya, Spesies inimemakanbahan
organik mati cenderung aktif terutamadi malam hari, dan menunjukkan
preferensi untukdaerah lembab, sepertidi bawah inilogdan batu, untuk
menghindaripengeringan. Namun, berkatkemampuannya untukmenggulung
menjadi bola, jauh lebih toleran terhadapkondisi keringdaripada banyakspesies
lain darikaki seribu.
3. Asal dan pola penyebaran
Meskipun luas dan umum di Inggris, kaki seribuini belum tercatat lebih
jauh ke utaradariEdinburgh dan Tampaknya lebih memilih tanahberkapur, dan
dapat ditemukandi antarasampah daundi hutan, bidang danpagar tanaman.
d. Manfaat
Menurut pendepat beberapa orang di daerah tinggal saya dapat dimanfaatkan
untuk menangkal pipis anak kecil.
: 062
Nama Coll
: Yosi safrirty
: Arthropoda
Classis
: Insecta
Ordo
: Hymenoptera
Familia
: Formicidae
Genus
: Formica
Species
: Formica sp.
b. Deskripsi
Formica sp. Termasuk ke dalam familia formicidae (semut-semut) adalah
sekelompok yang sangat umum dan menyebar luas. Mereka hidup di habitat
dimana-mana, di habitat darat jumlahnya sangat besar. Satu dari sifat struktural
yang jelas adalah bentuk tungkai (pedicel) metasoma, satu atau dua ruas dan
mengandung sebuah gelambir yang mengarah ke atas. Sungutnya biasanya
menyiku ( yang jantan sungutnya berbentuk rambut) dan ruas pertama sangat
panjang.
Semut merupakan serangga seusional (terdapat beberapa parasitik). Hidup
berkoloni. Terdapat 3 kasta, yaitu ratu, jantan dan pekerja. Ratu lebih besar dari
anggota yang lainnya dan biasanya bersayap, sayapnya dicampakkan sesudah
terbang perkawinan. Peneluran di koloni. Yang jantan juga bersayap namun lebih
kecil dari pada ratu. Pejantan berumur pendek dan akan mati setelah kawin.
Pejantan hanya sekali dalam memproduksi sperma dalam seumur hidupnya.
Pekerja adalah betina yang mandul dan tidak memiliki sayap dan hidup berkoloni.
Semut kecil biasanya terdapat 3 tipe individu. Pada koloni terdapat 2 atau 3 tipe
dalam kasta pekerja yang bervariasi bentuk, ukuran dan kelakuan.Koloni semut
ada dimana-mana. Sarang semut biasanya ada di segala tempat. Di dalam rongga
tanaman (batang-batang, di dalam biji tanaman, di dalam bungkul).
Kebiasaan semut beragam, ada yang karnivor (makan daging hidup atau mati),
beberapa herbivor (memakan tanaman), beberapa memakan jamur, dan makan
cairan tumbuhan seperti madu.Semut menghasilkan sekresi eksokrin yang
berfungsi dalam penyerangan, pertahanan dan komunikasi. Ini dikeluarkan pada
lubang kepala atau ujung metasoma. Semut memiliki mulut penggigit. Beberapa
semut mengeluarkan zat bau dari dubur sebagai pertahanan.
c. Ekologi
1. Habitat
Secara ekologi, sarang semut tersebar dari hutan bakau dan pohon-pohon
di pinggir pantai hingga ketinggian 2400 m.Sarang semut paling banyak
ditemukan di padang rumput dan jarang ditemukan di hutan tropis dataran
rendah, namun lebih banyak ditemukan di hutan dan daerah pertanian terbuka
dengan ketinggian sekitar 600 m. Ia banyak ditemukan menempel pada
beberapa pohon, umumnya di pohon kayu putih, cemara gunung, kaha, dan
pohon beech, tetapi jarang pada pohon-pohon dengan batang halus dan rapuh
seperti Eucalyptus. Sarang semut juga tumbuh pada dataran tanpa pohon
dengan nutrisi rendah dan di atas ketinggian pohon.Di habitat liarnya sarang
semut dihuni oleh beragam jenis semut dan seringkali oleh tiga spesies dari
genus Iridomyrmex. Identifikasi yang kami lakukan terhadap sarang semut
Myrmecodia pendens menunjukkan bahwa tumbuhan ini dihuni oleh koloni
semut dari jenis Ochetellus sp.
2. Makanan
Makanan semut seringkali dikategorikan sebagai makanan yang manis.
Tapikan sudah ada gula yang tersaji dalam kue, dalam permen, dalam toples
gula di dapur dan sebagainya.
3. Asal dan pola penyebaran
No. Coll
: 063
Nama Coll
: Yosi safritry
:Animalia
Phylum
:Arthoropoda
Classis
:Aracnida
Ordo
:Araniae
Family
:Ctenidae
Genus
:Phonetria
Species
b. Deskripsi
Hewan Laba-laba atau yang kadang di kenal juga dengan Labah-labah
merupakan sejenis hewan yang berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen
tubuh, empat pasang kaki, tak memiliki sayap dan tidak memiliki mulut
pengunyah. Taukkah sobat semua jenis laba-laba di golongkan ke dalam Ordo
Araneae dan bersama kalajengking, ketonggeng, tungau dan semua yang berkaki
delapan di masukan ke dalam kelas Arachnida. sementara itu Bidang studi
mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Laba laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan terkadang
laba-laba juga bisa menjadi kanibal. Mangsa utama laba-laba aalah seangga.
Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku
Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan
bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. akan tetapi, dari
puluhan Ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitanya dapat
membahayakan Manusia.
c. Ekologi
1. Habitat
Habitat hidup laba-laba atau Ekologi Laba-laba mempunyai ciri tertentu.
Laba-laba mampu beradaptasi di berbagai habitat namun laba-laba sangat sensitif
terhadap gangguan yang terjadi di lingkungannya. Adapun gangguan lingkungan
yang berdampak negatif terhadap kelimpahan laba-laba, antara lain: pengolahan
tanah, pemangkasan tumbuhan serta penggunaan pestisida sintesis. Berubahnya
komposisi spesies laba-laba di ekosistem pertanian sangat dipengaruhi oleh
berubahnya komposisi tanaman di lahan budidaya tanaman.
2. Makanan
Laba-laba tidak pernah mengunyah makanannya, laba-laba meminum
makanan mereka. Laba-laba memiliki saringan yang mencegah masuknya
makanan padat seperti: Lalat, Tawon, Kupu-kupu, Capung, Kalajengking,
Kumbang, Belalang, Semut, Berudu, Telur burung, Telur serangga, Laba-laba lain
serta Serangga-serangga lain.
3. Asal dan pola penyebaran
Penyebaran laba-laba umumnya tidak rata yaitu di: Amerika Utara bagian
selatan, dan Amerika Selatan bagian selatan
d. Manfaat
Laba-laba ternyata dapat digunakan sebagai hewan penyembuh, bukan
dengan memanfaatkan tubuhnya tetapi memanfaatkan serat sutera penuh
protein yang dimiliki laba-laba. Para ahli Farmakologi di Universitas
Wyoming Amerika Serikat memanfaatkan benang laba-laba Nephila sebagai
benang jahit untuk operasi yang sangat sensitif, seperti: operasi-operasi pada
tendon, operasi mata, atau jaringan syaraf.
: 064
Nama Call
:Yosi Safritry
kepiting yang kita kenal banyak hidup di perairan payau terutama di dalam
ekosistem mangrove.
d. Manfaat
Dengan kandungan gizi dan zat-zat yang bermanfaat tersebut, manfaat
kepiting memiliki berbagai macam khasiat bagi kesehatan tubuh, diantaranya
adalah: meningkatkan energi dan stamina, mempercepat penyembuhan luka,
meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah penyakit jantung, mencerdaskan otak,
memelihara kesehatan mata, mencegah osteoporosis, serta mencegah kanker.
: Animaalia
Phylum
: Porifera
Classis
: Demospongida
Ordo
: Demospongidae
Family
: Demospongiae
Genus
: Spongia
Species
: Spongia sp.
b. Deskripsi
Spongia sp. memiliki tinggi 10 cm dan diameter 1 cm dengan bentuk
bulat masif menyerupai mangkuk. Serta mempunyai tipe sel Leuconoid/Rhagon
yang rumit dan kompleks. Warna tubuhnya putih keruh coklat dan ada juga yang
berwarna kuning atau orange. Pada ujung cabangnya terdapat oskulum (tunggal:
oskula) sebagai tempat keluarnya air dari dalam tubuh spons dan di daerah
badannya terdapat ostium (tunggal: ostia) sebagai tempat masuknya air.
Kerangkanya terdiri dari serabut spongin, zat yang secara kimia bersekutu dengan
sutera. Spongin adalah zat mirip dengan keratin rambut dan bulu serta berbentuk
kolagen. Ia dikeluarkan oleh sel berbentuk staples yang dinamakan spongoblast
( sel penghasil spongin ). ( Kasijan, R dan Sri, J,. 2009 ). Pada spons mandi (
Spongia sp ) tidak mempunyai spikula maupun mengandung silika. ( Harris,
1992 ). Serabut-serabut spongin (keras = tanduk) tersebut menyediakan dukungan
untuk menjaga pori-pori terbuka.
c. Ekologi
1. Habitat
Habitatnya secara heterotof atau selalu melekat pada substrat (sesil) dan
tidak dapat berpindah tempat secara bebas.
2. Makanan
Makanan adalah bakteri dan plankton . diatom, protozoa kecil, bakteri dan
partikel organik yang mengendap dari permukaan air. Makanan tersebut
dicerna secara intraseluler di dalam vakuola.
3. Asal dan pola penyebaran
Pada umumnya phylum spongia hidup di air laut, yaitu tersebar atau
terbentang dari sejak daerah perairan pantai (tide) yang dangkal hingga daerah
kedalaman 5,5 km. Familia yang hidup di air tawar biasanya termasuk pada
Familia Spongilliade. Fase dewasa bersifat sesil, artinya menetap pada suatu
obyek yang keras yang dipakai sebagai tambatan, misalnya batu batuan, kayu
kayu yang tenggelam di dalam air dan ada juga yang melekat pada cangkok
hewan hewan mollusca.
d. Manfaat
Spongia sp dapat digunakan untuk alat gosok tubuh pada waktu mandi.
Hal ini karena spikula terbuat dari serabut protein spongin yang lunak. Selain itu
juga dapat digunakan untuk menyembuhkan laringitis akut dan radang
tenggorokan, juga mengindikasikan penyakit paru-paru dalam laring
: 066
Nama Call
: Yosi Safritry
: Arthropoda
Classis
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Family
:Nymphalidae
Genus
: Acraea
Species
: Acraea violae
b. Deskripsi
Kupu kupu ini memiliki bentangan sayap antara 180-200 mm. Sayapdepan
berwarna gelap-hitam dengan pembuluh yang dikelilingi gradasi putih. bagian
bawah sayap depan sama bentuknya dengan bagian atasnya. Sayap belakang
berwarna abu-abu dengan rangkaian bintik kuning keemasan dan pembuluh y ang
berwarna hitam. Bagian bawah sayap belakang sama dengan bagian atasnya
namun dengan warna dasar putih.Kupu-kupu ini memiliki tubuh (abdomen)
berwarna hitsam dan kuning, dengan bagian bawah berwana putih dan
kekuningan. Bagian kepala dan thorax berwarna hitam. Tengkuknya memiliki
mantel rambut berwarna merah.Perbedaan jenis kelamin : Kupu-kupu betina
memiliki bentangan sayap yang lebih lebar daripada kupu-kupu jantan. Warna
dasar kupu-kupu betina adalah coklat gelap dengan pembuluh yang dikelilingi
gradasi putih. Ukuran bintiknya juga lebih besar dengan titik hitam ditengahnya.
Bagian bawah sayap sama dengan bagian atas sayap.
c. Ekologi
1. Habitat
Kupu-kupu ini banyak ditemukan pada daerah terbuka seperti padang
rumput, taman, semak belukar, hutan primer dan sekunder yang terbuka, kupukupu ini cenderung menghindari kawasan yang ternaungi dengan vegetasi yang
padat. Umumnya melimpah pada daerah dataran rendah, namun di India dan
Sri Lanka pernah ditemukan hingga ketinggian 2.100 meter dpl. Keberadaan
kupu-kupu ini bersifat musiman, tetapi ditemukan sepanjang tahun khususnya
pada sebelum atau saat musim hujan. Penyebarannya mulai dari kawasan India,
Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaysia, Singapura dan
Kepulauan Indonesia.
2. Makanan
Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari
kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari
buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran
burung, dan tanah basah. Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama
dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi
umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenisjenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu
di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi
inang dari ulatnya.
3. Asal dan pola penyebaran
Penyebarannya hanya paling banyak terdapat di kepulauan Maluku dan
Sulawesi.
d. Manfaat
Dimanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan
peternakan kupu-kupu untuk penyerbukan tanaman.
: 067
Nama Call
: Yosi Safritry
: Molusca
Classis
: Gastropoda
Ordo
: Mesogastropoda
Familia
: Ampullariidae
Genus
: Pomacea
Species
:Pomacea canaliculata
b. Deskripsi
Keong mas memiliki ciri umum seperti gastropoda pada umumnya yaitu
memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian besar yaitu kepala, kaki dan
perut. Tubuh dapat dijulurkan keluar dari cangkang, tetapi apabila keong ini
diganggu, keseluruhan badan hewan ini akan masuk ke dalam cangkangnya dan
mulut dari cangkang tersebut akan tertutup rapat oleh operculum, Ciri utama
keong mas adalah memiliki cangkang bulat asimetris terpilin dan mengerucut
dengan letak puncak pada bagian dorsal serta berwarna kekuning-kuningan. Pada
saat masih hidup tinggi cangkang dapat mencapai 100 mm. cangkang dilengkapi
dengan operculum (penutup) yang berwarna coklat kehitaman, berbentuk bulat
telur dan coklat kekuningan serta mengkilat pada bagian dalamnya
c. Ekologi
1. Habitat
d. Manfaat
Pomacea
canaliculata
dapat
bermanfaat
untukMeningkatkan
: 068
Nama Call
: Yosi Safritry
: Arthropoda
Classis
: Crustasea
Ordo
: Decapoda
Familia
: Portunidae
Genus
: Scylla
Species
: Scylla olivaceae
b. Deskripsi
Scylla olivacea memiliki bentuk duri diantara mata yang rendah dan
membulat serta tidak ada duri pada sisi luar karpus. Cuping duri bagian frontal
berukuran pendek pada S. olivacea. Umumnya tidak ditemukan duri di bagian
carpus pada kepiting dewasa, tetapi kadang-kadang terdapat duri di bagian karpus
pada ukuran juvenil.Kepiting bakau berukuran sedang, lebar karapas maksimum
sekitar 18 cm (pada hewan jantan). Lengan sepit (chelipeds) besar dan kokoh,
dengan dua duri tumpul pada propodus (ruas ketiga, dihitung dari pangkal) di
belakang jari penjepit (dactyl) dan satu duri tumpul serupa tonjolan rendah atau
bahkan sangat rendah di sisi luar carpus (ruas kedua, dihitung dari pangkal). Sisi
muka karapas (frontal margin, di antara dua mata) biasanya dengan gerigi yang
membundar.Warna karapas tatkala hidup biasanya kecokelatan hingga hijaukecokelatan, kadang-kala kejinggaan; sementara lengan sepit (capit) dengan
warna jingga hingga kuning.
c. Ekologi
1. Habitat
Habitat dan penyebarannya terdapat di air tawar, payau dan laut.
Jenis-jenisnya sangat beragam dan dapat hidup di berbagai kolom di setiap
perairan. Sebagaian besar kepiting yang kita kenal banyak hidup di
perairan payau terutama di dalam ekosistem mangrove
2. Makanan
Makanan utama kepiting berupa ganggang, selain dapat pula
memakan makanan lainnya berupa moluska, cacing, jamur, bakteri,
detritus dan jenis krustasea lainnya, tergantung pada spesies kepiting dan
ketersediaan makanan.
3. Asal dan pola penyebaran
Penyebarannya terdapat di air tawar, payau dan laut. Jenis-jenisnya
sangat beragam dan dapat hidup di berbagai kolom di setiap perairan.
Sebagaian besar kepiting yang kita kenal banyak hidup di perairan payau
terutama di dalam ekosistem mangrove
d. Manfaat
Dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,kitin dapat digunakan di bidang
kesehatan yang merupakan bahan dasar pembuatan benang operasi. Benang
operasi ini mempunyai keunggulan dapat Kaki berenang Mulut Karpus Kaki jalan
Karapas Orbital mata Scylla olivacea H..
: 069
Nama Call
: Yosi Safritry
: Cnidaria
Classis
: Anthozoa
Ordo
: Scelactinia
Familia
: Acroporidae
Genus
: Acropora
Species
: Acropora milepora
b. Deskripsi
Terumbu karang acropora adalah beberapa terbesar yang memberikan
kontribusi untuk formasi karang di dunia, bahkan karang acropora merupakan
satu-satunya species terumbu karang yang paling toleran terhadap suhi air,
perubahan slinitas, pergerakan air atau arus, dan intensitas cahaya.spesies
acropora millepora berstatus hampir terancam karena populasinya yang
berkurang,dikarenakan oleh pemutihan karang dan perdagangan
coral untuk
aquarium. Acropora millepora memiliki warna yang sangat menarik. Karang ini
memeliki banyak warna yang tergantung asosiasinya dengan zooxanthellae.
Warna yang serinng ditemukan seperti warna hijau, orange, tetapi juga bisa
menjadi hijau terang, hijau salmon pink, biru pucat, orange terang, dan pink.
Karang acropora millepora dikenal juga sebagai mili, atau millepora acropora.
Acropora milllepora memliki cluster yang mengelompok dan membentuk susunan
yang rapi. Korolit mereka tidak memiliki dinding yang tinggi, tapi dinding yang
rendah yang menonjol, dan bibir yang berbentuk bulat, hal ini yang membuat
karang acropora millepora berbentuk seperti seakan-akan huruf bintang.
c. Ekologi
1. Habitat
Millepora Acropora habitatnya tepi di sekitar pulau-pulau
kontinental perairan pantai Great Barrier Reef Lagoon. Hal ini
menunjukkan bahwa habitat mungkin memiliki kondisi keruh tanpa harus
menjadi merugikan karang
2. Makanan
Acropora Millepora dipenuhi oleh simbiosis dengan alga
uniseluler, bahwa karang hermatypic mampu menangkap dan menelan
partikel makanan dari sumber bervariasi, termasuk fitoplankton,
zooplankton, dan bakteri. Biasanya, spesies ini meluas polip selama kedua
hari dan malam, Berhasil menangkap dan menelan partikel halus hanya
meningkatkan 1 kali lipat untuk setiap kenaikan 8 kali lipat tersedian
makanan
3. Asal dan pola penyebaran
Penyebaran acropora diberbagai daerah tergantung dari kondisi
lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh sebab itulah, pada setiap daerah
masing-masing memiliki bentuk dan tutupan pertumbuhan acropora yang
berbeda. Selain kondisi lingkungan, hal penting yang mempengaruhi
penyebaran acropora diperairan adalah pada saat spawning. Waktu
spawning karang menjadi penting karena berkaitan erat dengan
kelangsungan kehidupan suatu jenis karang. Kesesuaian waktu spawning
dengan kondisi arus samudra saat itu akan menentukan penyebaran larva
karang dan distribusi karang
d. Manfaat
Pada manfaat berkelanjutanny dapat digunakan sebagai Perikanan lepas
dipantai Berbagai sumberdaya ikan pelagis (mis. Scombridae,Exocoetidae,
Carang, idae, Charcharinidae) bergantung pada ekosistem terumbu karang, baik
sebagai lokasi memijah,membesarkan anak, dan makan, Perikanan terumbu,
Empat kelompok sumberdaya ikan terumbu yang penting baginelayan, Ikan, mis.
Muraenidae, Serranidae, Holocentridae,Lutjanidae, Avertebrata, mis. Gastropoda,
: 070
Nama Call
: Yosi Safritry
: Cnidaria
Classis
: Anthozoa
Ordo
: Scelactinia
Familia
:Acroporidae
Genus
: Acropora
Species
: Acropora latistella
b. Deskripsi
Acropora