Anda di halaman 1dari 8

MODUL PEMERIKSAAN PENGKAJIAN FISIK

PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS SIDOARJO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Modul Pemeriksaan Fisik Anus, Rektum dan Prostat untuk mahasiswa Program
Studi Keperawatan Kampus Sidoarjo Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya ini
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan
Laboratorium Pemeriksaan Penunjang yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah Studi
Diagnostik pada Program Studi Keperawatan Kampus Sidoarjo Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Surabaya. Modul praktikum ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan
terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan praktikum dan semua
kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa.
Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Studi Diagnostik ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul praktikum ini
dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Surabaya

Penyusun

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMERIKSAAN FISIK ANUS, REKTUM DAN PROSTAT
1. Tujuan
Untuk mengetahui penilaian terhadap prostat
Untuk mengetahui ketika terjadi rectal bleeding
Untuk mengetahui apakah konstipasi atau tidak
Untuk mengetahui perubahan lingkungan usus
Untuk mengetahui gangguan pada kontinensi urin atau fekal
Untuk mengetahui menilai uterus dan cervik
2. Ruang Lingkup
Semua tindakan pelaksanaan pemeriksaan fisik anus, rektum dan prostat sebelum
mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata di lapangan, wajib mendemonstrasikan
pelaksanaan tindakan pemeriksaan fisik anus, rektum dan prostat pada antar
mahasiswa ini sebagai sarana praktek.
3. Uraian Umum
3.1 Jenis tindakan pemeriksaan hemoglobin yang dipergunakan adalah phantom
yang biasa dipakai untuk latihan tindakan pemeriksaan laboratorium
3.2 Indikator keberhasilan tindakan apabila dilakukan sesuai prosedur
3.3 Tehnik pelaksanaan dengan tepat
3.4 Prosedur operasional tindakan
4. Petugas
Pembimbing/penguji praktek laboratorium keperawatan
5. Alat dan Bahan
Sarung tangan
Cairan lubrikans
Kapas/kasa
Meja periksa
Lampu/ senter
Selimut/limen penutup/celana khusus
6. Intruksi Kerja
1. Memperkenalkan diri perawat. Menanyakan nama, usia dan pekerjaan pasien.
2. Menejelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Menjaga privasi pasien dengan menutup dengan sampiran.
4. Mintalah pasien untuk membuka semua pakaian bawah termasuk celana dalam.
5. Persilahkan pasien berbaring ke sisi kiri dengan bokong pada tepi ranjang dan
lutut ditekuk ke dada.
6. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.
7. Naikkan bagian teratas bokong dan lakukan inspeksi anus juga kulit
disekelilingnya. Amati adanya jaringan parut, ekskoriasi, tonjolan kulit, ulkus,
fisura, polip atau hemoroidal eksterna.
8. Oleskan lubrikans pada jari telunjuk tangan kanan Anda.

9. Peringatkan pasien bahwa jari Anda akan memasuki anus. Mintalah pasien
untuk rileks dan bernapas perlahan serta dalam dan kemudian mengejan seakan
ingin buang air besar. Hal ini akan merelaksasikan sfingter ani eksternus dan
akan mengurangi ketidaknyamanan. Fisura dapat menyebabkan periksaan
rektum menjadi sangat nyeri sehingga harus dihentikan dan ditunda hingga
dilakukan anastesi.
10. Saat pasien mengejan, perlahan masukkan hari Anda ke dalam anus hingga
kedalam rektum, keetika jari Anda memasuki kanalis ani, perhatikan adanya
nyeri, nyeri tekan , atau massa.
11. Nilai tonus sfingter ani dengan memintaa pasien menegangkan dan menjepit jari
telunjuk Anda.
12. Lakukan palpasi seluruh rektum dengan cara merotasikan tangan Anda searah
jarum jam dan berlawanan jarum jam untuk merasakan adanya massa. Jika
terdeteksi massa, minta lah pasien untuk mengejan sehingga massa tersebut
mendekati jari Anda. Lakukan palpasi rektum untuk mengetahui apakah rektum
terisi ednuh dengan tinja atau apakah rektum kolaps atau kosong, tetapi
mengembang. Rasakan konsistensi tinja apakah bersifat keras atau lunak.
13. Pada laki-laki lakukan palpasi kelenjar prostat untuk mengetahui adanya nyeri
tekan, ukurannya, bentuk, permukaan, konsistensi, dan adanya sulkus sentralis.
Observasi pada Palpasi Kelenjar Prostat
Ukuran normal atau membesar
Bentuk regular (bilobus) atau irregular
Permukaan licin atau tidak rata
Konsistensi padat/kenyal/keras
Sulkus sentralis ada/tidak ada
Mukosa rektum mudah bergerak atau terfiksasi
Penyebab dislokasi panggul, kelemahan otot abduktor, pemendekan leher
femur, nyeri panggu.
14. Pada perempuan, identifikasi serviks uteri dan perhatikan ukruan dan bentuknya.
Rasakan adanya massa ovarium.
15. Keluarkan jari telunjuk Anda dan periksa tinja yang ditemukan pada sarung
tangan. Perhatikan warnanya serta adanya darah atau lendir.
16. Hapus sisa lubrikans pada anus dan buang feses pada celah anus menggunakan
kassa atau kapas.
17. Lepaskan dan buang sarung tangan bersama dengan sampah lainnya secara
aman.
18. Mintalah untuk melakukan protoskopi atau sigmoidoskopi tergantung temuan
anda.

19. Ucapkan terima kasih kepada pasien. Jawab semua kekhawatiran pasien.
Kembalikan pakaian pasien. Simpulkan temuan Anda kepada penguji.
7. Indikator
Pemeriksaan Fisik Anus, Rektum dan Prostat dilakukan secara benar dan hasil
pemeriksaan bisa dilihat / disimpulkan. Keterampilan dapat dilaksanakan secara
sistematis tanpa bantuan dan tepat.
8. Referensi
1. Akunje Nazmul, Muhammad Akunje. Panduan Menghadapi OSCE Bagi
Mahasiswa Tingkat Akhir. 2011. Jakarta:EGC. Hal:183-185
2. Manual student blok 13. Gasroenterohepatologi. Program Studi pendidikan
Dokter Universitas Jambi 2011

PENILAIAN UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM


Nama
NIM
Penguji
Hari/Tanggal
Keterampilan

:
:
:
:
: Pemeriksaan Fisik Anus, Rektum dan Prostat
Dilakukan

NO

Kegiatan

I.

ALAT DAN BAHAN

1.

Sarung tangan

2.

Cairan lubrikans

3.

Kapas/kasa

4.

Meja periksa

5.

Lampu/ senter

6.

Selimut/limen penutup/celana khusus


II.

INSTRUKSI KERJA

Ya

Tidak

Ket

1.

Memperkenalkan diri perawat. Menanyakan nama,


usia dan pekerjaan pasien.

2.

Menejelaskan prosedur yang akan dilakukan.

2.

Menjaga privasi pasien dengan menutup dengan


sampiran.

3.

Mintalah pasien untuk membuka semua pakaian


bawah termasuk celana dalam.

4.

Persilahkan pasien berbaring ke sisi kiri dengan


bokong pada tepi ranjang dan lutut ditekuk ke dada.

5.

Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.

6.

Naikkan bagian teratas bokong dan lakukan


inspeksi anus juga kulit disekelilingnya. Amati
adanya jaringan parut, ekskoriasi, tonjolan kulit,
ulkus, fisura, polip atau hemoroidal eksterna.

7.

Oleskan lubrikans pada jari telunjuk tangan kanan


Anda.

8.

Peringatkan

pasien

bahwa

jari

Anda

akan

memasuki anus. Mintalah pasien untuk rileks dan


bernapas perlahan serta dalam dan kemudian
mengejan seakan ingin buang air besar. Hal ini
akan merelaksasikan sfingter ani eksternus dan
akan mengurangi ketidaknyamanan. Fisura dapat
menyebabkan periksaan rektum menjadi sangat
nyeri sehingga harus dihentikan dan ditunda hingga
dilakukan anastesi.
9.

Saat pasien mengejan, perlahan masukkan hari


Anda ke dalam anus hingga kedalam rektum,
keetika jari Anda memasuki kanalis ani, perhatikan
adanya nyeri, nyeri tekan , atau massa.

10.

Nilai tonus sfingter ani dengan memintaa pasien


menegangkan dan menjepit jari telunjuk Anda.

11.

Lakukan palpasi seluruh rektum dengan cara


merotasikan tangan Anda searah jarum jam dan

berlawanan jarum jam untuk merasakan adanya


massa. Jika terdeteksi massa, minta lah pasien
untuk mengejan sehingga massa tersebut mendekati
jari

Anda.

Lakukan

palpasi

rektum

untuk

mengetahui apakah rektum terisi ednuh dengan


tinja atau apakah rektum kolaps atau kosong, tetapi
mengembang. Rasakan konsistensi tinja apakah
bersifat keras atau lunak.
12.

Pada laki-laki lakukan palpasi kelenjar prostat


untuk mengetahui adanya nyeri tekan, ukurannya,
bentuk, permukaan, konsistensi, dan adanya sulkus
sentralis.

13.

Pada perempuan, identifikasi serviks uteri dan


perhatikan ukruan dan bentuknya. Rasakan adanya
massa ovarium.

14.

Keluarkan jari telunjuk Anda dan periksa tinja yang


ditemukan

pada

sarung

tangan.

Perhatikan

warnanya serta adanya darah atau lendir.


15.

Hapus sisa lubrikans pada anus dan buang feses


pada celah anus menggunakan kassa atau kapas.

16.

Lepaskan dan buang sarung tangan bersama dengan


sampah lainnya secara aman.

17.

Mintalah

untuk

melakukan

protoskopi

atau

sigmoidoskopi tergantung temuan anda.


18.

Ucapkan terima kasih kepada pasien. Jawab semua


kekhawatiran pasien. Kembalikan pakaian pasien.
Simpulkan temuan Anda kepada penguji.

19.

Pada perempuan, identifikasi serviks uteri dan


perhatikan ukruan dan bentuknya. Rasakan adanya
massa ovarium.
JUMLAH

N Keterampilan =

Jumlah Ya X 100 .
X 100 = ..
CA
N Responsi = .
=
32
TERUSIN
BUAT
N = (N Keterampilan xYA
60%)
+ (N Responsi x 40 %)=.
INSTRUKSI
KERJA
^_^ !!!
uksi urine.

Surabaya,

ada h
phantom yang
biasa dipakai
untuk latian
tindakan jib
mendemonstr
a

Penguji

21

aktek laboratorium keperawatan


roteinui glukosa pada urinsa
dilihat/tat ^%ang tidak dipanasi.
Jika terjadi kekeruhan, mungkin i
NIP.

Anda mungkin juga menyukai