NAMA
NPM
: 17112906
KELAS
: 4KA39
1. Cyber Law
1.1. Definisi Cyber Law
Cyber law adalah istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan
teknologi informasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum
Teknologi Informasi (Law of Information Techonology) Hukum Dunia
Maya (Virtual World Law) dan Hukum Mayantara. Istilah-istilah
tersebut lahir mengingat kegiatan internet dan pemanfaatan
teknologi informasi berbasis virtual. Istilah hukum siber digunakan
dalam tulisan ini dilandasi pemikiran bahwa cyber jika diidentikan
dengan dunia maya akan cukup menghadapi persoalan ketika
terkait dengan pembuktian dan penegakan hukumnya. Mengingat
para penegak hukum akan menghadapi kesulitan jika harus
membuktikan suatu persoalan yang diasumsikan sebagai maya,
sesuatu yang tidak terlihat dan semu. Di internet hukum itu adalah
cyber law, hukum yang khusus berlaku di dunia cyber. Secara luas
cyber law bukan hanya meliputi tindak kejahatan di internet, namun
juga aturan yang melindungi para pelaku e-commerce, e-learning;
pemegang hak cipta, rahasia dagang, paten, e-signature; dan masih
banyak lagi.
7. Privacy
8. Duty Care
9. Criminal Liability
10.
Procedural
Issues
(Jurisdiction,
Investigation,
Evidence, etc)
11.
Electronic Contract
12.
Pornography
13.
Robbery
14.
Consumer Protection
15.
E-Commerce
16.
E- Government
transaction,
pembayaran
sampai
meliputi
penawaran,
pengiriman
barang
jual-beli,
melalui
internet.
3. Right in electronic information, soal hak cipta dan hakhak yang muncul bagi pengguna maupun penyedia
content.
mengatur
content
yang
dialirkan
melalui
karma
dalam
internet.
5. Regulation
on-line
contact,
tata
untuk
menentukan
hukum
berdasarkan
kewarganegaraan pelaku.
4. Passive nationality yang menekankan jurisdiksi berdasarkan
kewarganegaraan korban.
5. Protective principle yang menyatakan berlakunya hukum
didasarkan
atas
keinginan
negara
untuk
melindungi
6. Universality.
Asas
ini
selayaknya
memperoleh
perhatian
kejahatan
terhadap
kemanusiaan
(crimes
against
Crime
Act
adalah
sebuah
pelanggaran-pelanggaran
undang-undang
yang
berkaitan
untuk
dengan
dan
penyalahgunaan
penggunaan
computer
dan
(Undang-Undang)
yang
digunakan
untuk
memberikan
dan
untuk
mengakses
komputer
yang
memungkinkan
salah
satu
contoh
organisasi
internasional
yang
Counsil
of
Computer
Crime
Act
(Akta
Kejahatan
Komputer)
yang
(SAFENET)
menyerukan
agar
pemerintah
segera
berpendapat
menyampaikan
warganya.
pendapat tanpa
Padahal
harus
publik
berhak
takut merasa
diawasi,
mmeposting sesuatu di
internet.
"Di banyak negara, pencemaran nama tidak masuk ke dalam
ranah hukum pidana dan cukup diselesaikan dengan hukum
perdata," jelas SAFENET melalui keterangan tertulis. Sejak UU ITE
disahkan ke publik tahun 2008 lalu, lembaga studi kebijakan dan
advokasi ELSAM mendata bahwa hingga saat ini setidaknya ada 32
kasus pembungkaman kebebasan berekspresi di dunia maya.
Bahkan ada kecenderungan pasal 27 ayat 3 UU ITE digunakan oleh
mereka yang memiliki kekuasaan, seperti pejabat atau tokoh, untuk
membungkam yang kritis.
tanpa
hak
mendistribusikan
dan/atau
mentransmisikan
6. Saran
Sampai saat ini masih banyak orang orang yang menjadi korban
UU ITE, contohnya seperti kasus diatas. Seharusnya dengan adanya UU
ITE tidak membungkam kebebasan seseorang dalam berpendapat.
Seharusnya tidak memandang seberapa tinggi kekuasaan atau jabatan
seseorang. Dalam penerapan untuk kedepannya menurut saya harus
lebih diawasi lagi, jangan sampai orang orang yang tidak bersalah
menjadi korban UU ITE ini.
Referensi :
http://bsi133d07-04.blogspot.co.id/p/cyber-law.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_siber
http://rahmaekaputri.blogspot.co.id/2012/04/perbandingan
-cyber-law-computer-crime.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-
undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik
http://ressy04.blogspot.co.id/
https://furqonubd.wordpress.com/2015/10/28/peraturandan-regulasi-it/