Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sebutkan sumber utama ekstraksi logam titanium dan zirkonium serta jelaskan
Titanium
Kebanyakan titanium ditemukan dalam bentuk rutileatau titanium dioksida (TiO2). Titanium
umumnya
terbentuk
pada
batuan igneous,
sering
ditemukan
senyawa silikat dilepaskan karena mineral zirkon tidak dengan mudah terdekomposisi atau
terurai secara langsung oleh HCl. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan penambahan
Na2O2sehingga akan terbentuk senyawa sodium zirkonat dan sodium silikat. Terhadap zirkonat
ini kemudian dilakukan pelindian dengan HCl. Walaupun demikian, jika dilihat dari diagram pH
pada range tertentu, silikat (SiO2) tidak larut dalam HCl, sedangkan zirkonium larut sebagai
ZrO2+ dan Zr4+.
2. Tuliskan sifat umum yang mirip pada reaksi pemanasan logam Ti-Zr-Hf dengan (a)
Oksigen (b) Halogen (c) air (d) HCl!
Jawaban:
a.
Oksigen
Logam titanium, hafnium dan zirkonium merupakan konduktor yang baik memunyai titik didih
dan titik cair yang tinggi. Tidak reaktif pada suhu kamar tetapi jika dipanaskan dengan O 2 pada
suhu di atas 600 0C akan membentuk MO2.
b. Halogen
Tidak reaktif pada suhu kamar tetapi jika dipanaskan dengan halogen akan membentuk MX4.
c.
Air
Jika logam-logam ini direaksikan dengan air pada kondisi di bawak normal, maka tidak akan
terjadi reaksi. Jika dilakukan pada suhu yang agak tinggi maka akan menghasilkan MO2(s).
d. HCl
Dalam larutan asam atau basa, logam ini tidaklah larut karena justru membentuk oksidanya
sebagai pelindung. Meskipun begitu, Zr larut dalam Aquaregia sedang Ti dapat larut dalam HF
yang kemudian membentuk H2TiF6 dan H2.
3. Mana yang lebih stabil terhadap reduksi Ti(IV) ataukah Zr(IV). Jelaskan!
Jawaban:
Lebih stabil terhadap reduksi adalah Ti(IV) daripada Zr(IV) karena titanium mempunyai struktur
elektron 3d2 4s2. Energiuntuk mengeluarkan empat elektron begitu besar, sehingga ion Ti4+ tidak
bisa ada dan senyawa anti tanium(IV) adalah kovalen. Bilangan oksidasi yang sering dijumpai
adalah +2, +3 dan +4, namun untuk Zr dan Hf dijumpai bilangan oksidasi +1. Bilangan oksidasi
+4 dikatakan lebih stabil dari lainnya karena bilangan oksidasi yang lebih rendah mengalami
disproporsionasi.
Zirkonium ditemukan dalam jumlah banyak di bintang-bintang tipe S, dan juga telah
diidentifikasikan dalam matahari dan meteor. Analisis bebatuan bulan yang diambil dari berbagai
misi Apollo menunjukkan kandungan zirkonium yang tinggi, dibandingkan dengan bebatuan
bumi.
Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon/zirkonium silika (ZrO2.SiO2)
dan baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO2). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa
dengan hafnium. Pada umumnya zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan
unsur lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening hingga
kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap, sisitim kristal monoklin,
prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan sempurna tidak
beraturan, kekerasan 6,5 7,5, berat jenis 4,6 5,8, indeks refraksi 1,92 2,19, hilang pijar
0,1%, dan titik lebur 2.5000C. Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium
adalah zirkon/zirkonium silika (ZrO2.SiO2) dan baddeleyit/zirkonium oksida
(ZrO2).
Titanium
Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama
adalah Rutile (TiO 2) dan Ilmenite (FeTiO 3), yang tersebar luas di
seluruh bumi. Ada 2 bentuk allotropic dan 5 isotop alami dari
unsur ini;Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak
terdapat di alam (73,8%).
Sumber
Zirkonium ditemukan dalam kelimpahan di bintang-bintang tipe S, dan telah diidentifikasi
dalam matahari dan meteor. Analisis conto batuan bulan yang diperoleh selama misi Apollo ke
bulan berbagai menunjukkan kandungan oksida zirkonium sangat tinggi, dibandingkan
dengan batuan terestrial.
Titanium
Reaksi dengan Air
Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g) TiO2(s) + 2H2(g)
v Reaksi dengan Udara
Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala putih yang
terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium Nitrida.
Ti(s) + O2(g) TiO2(s)
2Ti(s) + N2(g) TiN(s)
Reaksi dengan Halogen
Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan Fluor
berlangsung pada suhu 200C.
Ti(s) + 2F2(s) TiF4(s)
Ti(s) + 2Cl2(g) TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l) TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s) TiI4(s)
Reaksi dengan Asam
Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi dengan asam
hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)32Ti(s) + 2HF (aq) 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)
Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keadaan panas.
Zirkonium