Judul Percobaan
: Mempelajari Sifat-sifat dan Warna dari protein
II. Hari /Tanggal Percobaan
: Selasa, 13 Oktober 2015
III.Selesai Percobaan
: Selasa, 13 Oktober 2015
IV. Tujuan Percobaan
:
Selesai kegiatan praktikum diharapkan mahasiswa dapat :
1. Membedakan sifat kelarutan protein secara reversibel dan irreversibel.
2. Membedakan reaksi denaturasi protein yang disebabkan oleh asam, garam, dan garam
dar logam, serta pemanasan berdasarkan pengamatan
3. Memahami penyebab terjadinya pengendapan pada protein.
4. Mengidentifikasikan adanya protein melalui reaksi warna.
V. Dasar Teori
Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti
halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan fungsi. Sifatsifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi
utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput
sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk membran sel, mengangkut molekulmolekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat antibodi.
Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia
dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang
berfungsi sebagai biokatalisator.
Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara alami.
Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai protein
sederhana. Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino yang dikenal
sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama asam amino.
Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa
yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu:
adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan adanya endapan.
Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi
kimia.
Ada beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya
reaksi kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya.
Semisal reaksi uji protein (albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan
warna, belum tentu sama dengan pereaksi uji lainnya.
Page | 1
Protein merupakan suatu polipeptida dengan BM yang sangat bervariasi dari 5000
samapi lebih dari satu juta karena molekul protein yang besar, protein sangat mudah
mengalami perubahan fisis dan aktivitas biologisnya. Banyak agensia yang
menyebabkan perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven
organik, garam, logam berat, radiasi sinar radioaktif.
H
H 2N
COOH
(Lehninger, 1995)
Struktur protein dapat dibagi menjadi empat bentuk; primer, sekunder, tersier dan
kuartener. Susunan linier asam amino dalam protein merupakan struktur primer. Susunan
tersebut akan menentukan sifat dasar protein dan bentuk struktur sekunder serta tersier.
Bila protein menandung banyak asam amino dengan gugus hidrofobik, daya
kelarutannya kurang dalam air dibandingkan dengan protein yang banyak mengandung
asam amino dengan gugus hidrofil.
1.
Denaturasi protein
Denaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi terhadap
struktur sekunder, tertier dan kuartener molekul protein tanpa terjadinya pemecahan
ikatan-ikatan kovelen. Karena itu, denaturasi dapat diartikan suatu proses terpecahnya
ikatan hydrogen, interaksi hidrofobik, ikatan garam dan aterbukanya lipatan atau wiru
molekul protein .
Protein yang terdenaturasi akan berkurang kelarutannya. Lapisan molekul bagian
dalam yang ersifat hidrofobik akan keluar sedangkan bagian hidrofilik akan terlipat ke
dalam. Pelipatan atau pembakikkan akan terjadi bila protein mendekati pH isoelektris
lalu protein akan menggumpal dan mengendap. Viskositas akan bertambah karena
molekul mengembang menjadi asimetrik, sudut putaran optis larutan protein juga akan
meningkat .
Page | 2
a.
Page | 3
b.
c.
ini
terjadi
di
dalam sistem pencernaan, saat asam lambung mengkoagulasi susu yang dikonsumsi .
d.
Page | 4
Dalam basa :
3.
Pengendapan Protein
Protein memiliki berbagai gugus fungsional, misalnya NH 2, NH, OH, dan CO serta
bentuk ion ganda atau zwitter ion yang terdapat dalam struktur protein. Kedua factor
tersebut menyebabkan protein dapat mengalami reaksi pengendapan. Gugus-gugus
Page | 5
fungsional tersebut mampu mengikat air melalui pembentukan ikatan hydrogen. Reaksi
pengendapan dapat terjadi karena penambahan bahan-bahan kimia seperti garam dan
pelarut organic yang dapat merubah sifat kelarutan dalam air.
a) Pengendapan dengan ammonium sulfat
Menyebabkan terjadinya reaksi dehidrasi protein, sehingga protein yang paling
sukar larut akan segera mengendap. Dalam proses ini tidak terjadi perubahan kimia,
sehingga reaksinya dapat kembali. Protein dapat dilarutkan lagi dengan penambahan air.
b) Pengendapan dengan asam mineral pekat
Menyebabkan terbentuknya senyawa garam dari reaksi asam dengan gugus amino
protein. Pengendapan yang terjadi umumnya bersifat reversible (kecuali dengan
penambahan HNO3).
c) Pengendapan oleh logam berat
Reaksi yang terjadi meruapakan reaksi penetralan muatan. Reaksi terjadi jika
protein ada pada muatan isoelektrik negative yang kemudian dinetralkan dengan muatan
positif ion logam. Endapan yang terbentuk dapat larut kembali dengan penambahan
basa.
4.
Reaksi positif ditandai dengan terjadinya warna ungu karena adanya kompleks yang
terjadi antara ikatan peptide dengan O dari air. Reaksi ini disebut reaksi biuret karena
positif terhadap biuret (kondensasi 2 molekul urea)
2CO(NH2)2 CONH2 NH --CONH2 (biuret) + NH3
CuSO4+ 2H2O Cu(OH)2 + H2SO4
Cu(OH)2 + NH3 warna ungu
Reaksi juga positif terhadap senyawa organic yang mempuyai gugus CO(NH 2),
SC(NH2), NHC(NH2), H2C(NH2)
Ikatan peptide panjang ungu
Ikatan peptide pendekmerah muda
b.
Reaksi Ksanthoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan protein.
Setelah dicampur terjadi pengendapan putih yang dapat berubah menjadikuning apabila
dipanaskan.. reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti Benzen yang terdapata pada
molekul protein. Jadi, reaksi ini positif untuk protein, fenilalanin dan triptofan. Kulit kita
bila kena asam nitrat berwarna kuning, itu juga karena terjadi reaksi xantoprotein ini.
Warna kuning disebabkan terbentuknya suatu senyawa polinitrobenzena dari asam amino
protein.
c.
Reaksi Ninhidrin
Page | 7
d.
Reaksi Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat,
apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih
yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif
untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil
yang berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan memberikan reaksi positif.
Protein + reagen merkurisulfat
(HgSO4 +H2SO4) panaskan kuning dinginkan + NaNO2
panaskan merah
Fungsi Reagen adalah HgSO4 sebagai donor Hg2+,H2SO4 memberi suasana asam
agar Hg tidak mengendap, menghidrolisis protein agar terdapat tyrosin NaNO2
mereduksi Hg.
e.
Reaksi Hopkin-Cole
Reaksi warna protein ini menunjukkan positif apabila ditandai dengan terbentuknya
cincin ungu pada bidang batas antara larutan protein dengan pereaksi.Pembentukan
cincin ini dikarenakan terbentuknya kondensasi 2 inti indol dari triptofan dengan
aldehid,dimana aldehid diperoleh dari asam glikosalat yang digunakan untuk test
Adamkiewiez Hopkins.
5.
Hidrolisis Protein
Page | 8
JUMLAH
Alat :
1.Tabung Reaksi
20 buah
1 buah
3.Kasa
1 buah
4.Erlenmeyer
1 buah
1 buah
1 buah
7.Kertas indikator
8.Pipet
5 buah
Bahan :
1.Larutan Protein(susu sapi dan telur ayam)
Susu 1 liter
Page | 9
Telur 1 butir
2.Asam Asetat 1 N
1mL
3.Amonium Sulfat
1mL
4.Formaldehid
1-2mL
5.Aquades
10mL
6.HCl 1 N
1mL
7.NaOH
2mL
8.Indikator pp
1mL
9.HNO3 pekat
2-3mL
10.HCl pekat
2-3 mL
11.CuSo4
2-3mL
12.PbSO4
2-3 mL
13.NaOH 40%
1-2 mL
14.CuSO4 0,5 %
1 -2 mL
15.Amonia
2mL
16.Ninhydrin 0,2 %
1mL
1-2 mL
18.NaNO2
2mL
19.Pb asetat
1mL
Page | 10
Hasil Pengamatan
Tabung 1
Ditambah 2 tetes (NH4)SO4
Dipanaskan
Tabung 2
Dipanaskan
Hasil Pengamatan
Page | 11
Hasil Pengamatan
2. Sifat Amfoter Protein
Suasana Asam
3 mL aquades
Dimasukkan ke tabung reaksi
Ditambah 1 tetes HCl 1 N
Ditambah beberapa tetes indikator kango
Larutan biru
Ditambah 2-3 mL larutan protein
Dicatat perubahan warna
Hasil Pengamatan
Suasana Basa
3 mL larutan NaOH
Dimasukkan ke tabung reaksi
Ditambah beberapa tetes indikator PP
Page | 12
Larutan jernih
Cincin putih
Dikocok
Ditambah HNO3 pekat
Hasil Pengamatan
Page | 13
1 mL HCl pekat
Dimasukkan ke tabung reaksi
Dimiringkan tabungnya
Ditambah 1-1,5 mL larutan protein tetes demi tetes melalui dinding tabung
Ditegakkan
Didiamkan sejenak
Cincin putih
Dikocok
Ditambah HCl pekat
c. Pengendapan Protein dengan logam berat
Hasil Pengamatan
1-1,5 mL larutan protein
Ditempatkan di 2 tabung reaksi terpisah
Tabung 1
Ditambah CuSO4
Dikocok
Endapan biru
Tabung 2
Ditambah PbSO4
Dikocok
Endapan putih
Diulangi percobaan di atas dengan garam-garam dari seng, besi, air raksa
Diamati
Hasil Pengamatan
Page | 14
b. Reaksi Ksanthoprotein
3 mL larutan protein
Dimasukkan ke tabung reaksi
Ditambah 1 mL HNO3 pekat
Dipanaskan
Larutan kuning
Didinginkan
Ditambah NH3
Larutan jingga
c. Reaksi
Ninhidrin
Larutan
protein 0,5%
Diatur pHnya sampai 7
Larutan protein pH 7
Diambil 1 mL
Ditambah larutan ninhidrin 0,2%
Dipanaskan selama 10 menit
Diamati
Hasil Pengamatan
Page | 15
d. Reaksi Millon
2 mL larutan protein
Ditambah 1 mL pereaksi merkuri sulfat
Dipanaskan
Endapan kuning
2 mL larutan protein
Ditambah 1 tetes formaldehid encer
Ditambah 1 tetes merkuri sulfat
Ditambah 1 mL asam sulfat melalui dinding tabung
Terbentuk
2 lapisan
e. Reaksi
Hopkin-Cole
Terdapat cincin ungu
Jika dikocok, larutan akan menjadi ungu
Page | 16
Hasil Pengamatan
VIII.
Endapan PbS
Hasil Pengamatan
No.
Perc
1.
Prosedur Percobaan
Denaturasi Protein
A. Denaturasi Karena Penambahan Asam Asetat
5 mL larutan protein
Dimasukkan ke tabung reaksi
Ditambah 2 tetes CH3COOH 1 N
Dikocok
Endapan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Larutan protein =
berwarna putih
Sesud
Susu
Larutan prote
tetes CH3C
(susu)
Larutan protein = tak
= larutan b
putih terda
berwarna (telur)
CH3COOH 1 N =
endapan
larutan tak berwarna Dipanaskan =
endapan pu
Telur
Larutan prote
tetes CH3C
= larutan ta
Page | 17
Hasil Pengamatan
berwarna
Dipanaskan =
endapan pu
Larutan protein =
berwarna putih
(susu)
Larutan protein = tak
berwarna (telur)
(NH4)2SO4 = larutan
Endapan protein
Susu
3 mL larutan
dipanaskan
terdapat en
Tabung 1
+ 2 tetes (NH
larutan ber
tak berwarna
putih terda
Didinginkan
Tabung 1
endapan
Dipanaskan =
Tabung 2
Dipanaskan
semakin ba
Tabung 2
Dipanaskan =
semakin ba
Telur
3 mL larutan
dipanaskan
Hasil Pengamatan
terdapat en
Page | 18
Tabung 1
+ 2 tetes (NH
larutan ber
putih terda
endapan
Dipanaskan =
semakin ba
Tabung 2
Dipanaskan =
C. Denaturasi Karena Penambahan Formaldehid
1-1,5 mL formaldehid dan 2 mL aquades
Larutan protein =
berwarna putih
semakin ba
Susu
1,5 mL laruta
formaldehi
(susu)
Larutan protein = tak
aquades = l
berwarna
berwarna (telur)
Formaldehid = larutan + larutan pro
larutan ber
tak berwarna
Aquades = larutan
Hasil Pengamatan
putih terda
endapan
Telur
1,5 mL laruta
formaldehi
aquades = l
berwarna
+ larutan pro
larutan tak
2.
Larutan protein =
berwarna putih
(susu)
Larutan protein = tak
berwarna (telur)
Aquades = larutan
terdapat en
Susu
3 mL aquade
HCl 1 N =
tak berwarn
+ kertas lakm
lakmus me
berwarna m
jernih tak berwarna
+
3 mL laruta
HCl 1 N = larutan tak
Larutan biru
Ditambah 2-3 mL larutan protein
Dicatat perubahan warna
= larutan b
berwarna
putih
Telur
Page | 19
Hasil Pengamatan
3 mL aquade
HCl 1 N =
tak berwarn
+ kertas lakm
lakmus me
berwarna m
+ 3 mL laruta
= larutan ta
- Suasana Basa
Larutan protein =
berwarna putih
3 mL larutan NaOH
Dimasukkan ke tabung reaksi
Ditambah beberapa tetes indikator PP
(susu)
Larutan protein = tak
berwarna (telur)
NaOH = larutan jernih
berwarna
Susu
3 mL NaOH
indikator P
larutan tak
3 mL larutan
larutan NaO
dengan ind
tak berwarna
Indikator PP = larutan
jernih tak berwarna
= larutan b
merah mud
Telur
3 mL NaOH
indikator P
larutan tak
3 mL larutan
larutan NaO
dengan ind
= larutan je
2-3 mL larutan protein
berwarna m
muda
Hasil Pengamatan
Page | 20
3.
Pengendapan Protein
A. Pengendapan protein dengan (NH4)2SO4
3-4 mL larutan protein
Dimasukkan ke tabung reaksi
Ditambah 3 mL (NH4)2SO4 jenuh
Dikocok pelan-pelan
Larutan Protein =
berwarna putih
Susu
3 mL larutan
3 mL (NH4
(susu)
(NH4)2SO4 = larutan
larutan ber
tak berwarna
Aquades = larutan
putih keruh
+ 3 mL aqua
endapan la
Telur
3 mL larutan
3 mL (NH4
(telur)
Diambil 1 mL dan dipindah ke tabung reaksi lain
Ditambah 2-3 mL aquades
Dikocok
larutan terd
endapan ke
+ 3 mL aqua
endapan/gu
larut
Larutan jernih
Page | 21
Susu
1 mL HNO3 p
1,5 mL laru
protein = te
dua lapisan
kuning dan
cincin berw
putih
+ HNO3 peka
larutan ker
Dikocok
Ditambah HNO3 pekat
Hasil Pengamatan
berwarna k
terdapat en
putih
Telur
1 mL HNO3 p
1,5 mL laru
protein = te
dua lapisan
1 mL HCl pekat
Dimasukkan ke tabung reaksi
Dimiringkan tabungnya
Ditambah 1-1,5 mL larutan protein tetes demi tetes melalui dinding tabung
Ditegakkan
Didiamkan sejenak
kuning dan
cincin berw
putih
+ HNO3 peka
larutan ker
berwarna k
terdapat en
Cincin putih
putih
Susu
1 mL HCl pe
mL larutan
Dikocok
Ditambah HCl pekat
terdapat du
warna kuni
Hasil Pengamatan
terdapat cin
berwarna p
+ HCl pekat
Page | 22
keruh berw
kuning terd
endapan pu
Telur
1 mL HCl pe
mL larutan
terdapat du
warna kuni
terdapat cin
berwarna p
+ HCl pekat
keruh berw
kuning terd
endapan pu
Larutan protein =
berwarna putih
Tabung 1
Ditambah CuSO4
Dikocok
Endapan biru
Tabung 2
Ditambah PbSO4
Dikocok
Endapan putih
Tabung 1 (su
Larutan prote
CuSO4 = la
(susu)
Larutan protein = tak
berwarna (telur)
CuSO4 = larutan jernih
berwarna biru
PbSO4 = larutan tak
berwarna
ZnCl2 = larutan tak
berwarna p
terdapat en
biru
+ CuSO4 = l
berwarna b
endapan la
Larutan prote
berwarna
FeSO4 = larutan tak
PbSO4 = la
berwarna p
berwarna
terdapat en
putih
+ PbSO4 = la
Diulangi percobaan di atas dengan garam-garam dari seng, besi, air raksa
Diamati
berwarna p
endapan la
Larutan prote
Page | 23
Hasil Pengamatan
ZnCl2 = lar
berwarna p
terdapat en
putih
+ ZnCl2 = lar
berwarna p
endapan la
Larutan prote
FeSO4 = lar
berwarrna
+)
+ FeSO4 = la
berwarna ji
Tabung 2 (te
Larutan prote
CuSO4 = la
berwarna k
terdapat en
biru
+ CuSO4 = l
berwarna b
endapan la
Larutan prote
PbSO4 = la
berwarna k
terdapat en
putih
+ PbSO4 = la
berwarna k
endapan la
Larutan prote
ZnCl2 = lar
berwarna k
terdapat en
putih
+ ZnCl2 = lar
berwarna k
Page | 24
endapan la
Larutan prote
FeSO4 = lar
berwarrna
+)
+ FeSO4 = la
berwarna ji
4.
Larutan protein =
A. Reaksi Biuret
berwarna putih
3 mL larutan protein
(susu)
Larutan protein = tak
berwarna (telur)
CuSO4 0,5%= larutan
jernih berwarna biru
NaOH 4% = larutan
tak berwarna
Susu
3 mL larutan
1 mL NaOH
larutan put
+ tetes demi
CuSO4 0,5%
larutan ber
ungu
Telur
3 mL larutan
1 mL NaOH
larutan tak
+ tetes demi
CuSO4 0,5%
larutan ber
ungu
3 mL larutan protein
B. Reaksi Ksanthoprotein
Dimasukkan ke tabung reaksi
Ditambah 1 mL HNO3 pekat
Dipanaskan
Larutan kuning
Didinginkan
Ditambah NH3
Larutan jingga
Larutan protein =
berwarna putih
Susu
3 mL larutan
(susu)
Larutan protein = tak
berwarna (telur)
Page | 25
1 mL HNO
larutan ber
putih keruh
berwarna k
+ NH3 = laru
berwarna ji
Telur
3 mL larutan
1 mL HNO
larutan ber
putih keruh
Dipanaskan =
menggump
terdapat en
berwarna k
+ NH3 = end
larutan ber
kuning
C. Reaksi Ninhidrin
Larutan protein =
berwarna putih
Larutan protein pH 7
Susu
Larutan prote
10 tetes lar
(susu)
Larutan protein = tak
ninhidrin 0
larutan ber
berwarna (telur)
Ninhidrin 0,2% =
putih
larutan tak berwarna Dipanaskan =
berwarna p
Diambil 1 mL
Ditambah larutan ninhidrin 0,2%
Dipanaskan selama 10 menit
Diamati
keunguan
Telur
Larutan prote
10 tetes lar
ninhidrin 0
Hasil Pengamatan
larutan sed
berwarna b
Dipanaskan =
Page | 26
berwarna u
Larutan protein =
D. Reaksi Millon
2 mL larutan protein
Ditambah 1 mL pereaksi merkuri sulfat
Dipanaskan
berwarna putih
1 mL perea
(susu)
Larutan protein = tak
berwarna (telur)
Pereaksi Merkuri
sulfat = larutan tak
Endapan kuning
Susu
2 mL larutan
berwarna
NaNO2 1% = larutan
tak berwarna
larutan ber
putih terda
endapan
Dipanaskan =
merah terd
endapan
+ 1 tetes NaN
dipanaskan
berwarna m
terdapat gu
Telur
2 mL larutan
Hasil Pengamatan
1 mL perea
larutan ber
putih terda
endapan
Dipanaskan =
merah terd
endapan
+ 1 tetes NaN
dipanaskan
berwarna m
2 mL larutan protein
E. Reaksi
Hopkin-Cole
Ditambah
1 tetes formaldehid encer
Larutan protein =
terdapat gu
Susu
1 mL larutan
+
merkuri su
Pereaksi Merkuri
sulfat = larutan tak
Page | 27
Hasil Pengamatan
larutan ber
berwarna
Formaldehid encer =
larutan tak berwarna
H2SO4 pekat = larutan
tak berwarna
putih
+ H2SO4 pek
terbentuk 2
terdapat cin
Dikocok = la
berwarna u
Telur
1 mL larutan
1 tetes form
encer = laru
berwarna
+ merkuri su
larutan tak
+ H2SO4 pek
terbentuk 2
terdapat cin
Dikocok = la
5.
Larutan protein =
berwarna putih
1 mL laruta
(susu)
Larutan protein = tak
40% + dipa
larutan ber
berwarna (telur)
NaOH 40% = larutan
tak berwarna
Endapan PbS
berwarna u
Susu
1 mL larutan
kuning ada
endapan
+ Pb-asetat =
kuning ker
terdapat en
Telur
1 mL larutan
1 mL laruta
40% + dipa
larutan ber
jernih berw
kuning
+ Pb-asetat =
terdapat en
Page | 28
berwarna h
Page | 29
IX.
Pembahasan
1. Denaturasi
a. Denaturasi karena penambahan asam asetat
Pada praktikum denaturasi karena penambahan asam aetat , 5 mL larutan
putih telur dan larutan susu dimasukkan masing-masing ke dalam tabung reaksi
kemudian ditambahkan 2 tetes asam asetat 1 N sambil dikocok. Susu ditambah
asam asetat menjadi larutan putih terdapat endapan. Pada denaturasi karena
penambahan asam asetat, pada telur yang ditambah dengan asam asetat menjadi
larutan tak berwarna terdapat endapan.
Setelah dilakukan pemanasan 5 menit, susu yang sudah ditambah dengan
asam asetat membentuk endapan yang mengapung di atas permukaan sedangkan
pada telur yang ditambah dengan asam asetat seluruh cairan berubah menjadi
mengental berupa endapan. Pemanasan dilakukan dengan maksud mempercepat
proses denaturasi, karena protein akan terdenaturasi jika terkena panas atau ada
perlakuan suhu ekstrim.
b.
dibanding dengan tabung 2A telur dan 2B susu yang hanya dioanaskan. Hal ini
terjadi karena penambahan ammonium sulfat akan menyebabkan terjadinya
c.
Page | 30
3. Pengendapan Protein
a. Pengendapan protein dengan (NH4)2SO4
Susu
Sebanyak 3 mL larutan protein (susu) yang berwarna putih dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3 mL (NH4)2SO4 0,1 M yang tidak berwarna
dan terbentuk larutan berwarna putih keruh. Selanjutnya 1 mL larutan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi lain dan ditambah 3 mL aquades yang tidak berwarna
endapan menjadi larut dan larutan menjadi berwarna putih.
Setelah ditambahkan ammonium sulfat dan dikocok terbentuk endapan
putih. Pengendapan terjadi karena penambahan ammonium sulfat menyebabkan
terjadinya dehidrasi protein (kehilangan air). Hal ini disebabkan gugus fungsional
amonium dari amonium sulfat mengikat molekul air melalui pembentukan ikatan
hidrogen. Akibat proses dehidrasi ini molekul protein mempunyai kelarutan
paling kecil dan akan mudah mengendap. Protein yang diendapkan ini tidak
mengalami perubahan kimia, sehingga dapat dengan mudah dilarutkan kembali
Page | 32
larutan protein (susu dan telur) tetes demi tetes melalui dinding tabung. Kemudian
lagi tetes demi tetes sebanyak 30 tetes endapan larut kembali sehingga larutan
menjadi lebih jernih. Reaksi yang terjadi pada penambahan larutan HCl
merupakan reaksi reversibel yang dibuktikan dengan endapan yang larut kembali
setelah penambahan HCl berlebih.
Dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa penambahan asam mineral
menyebabkan protein terdenaturasi yang ditandai dengan terbentuknya endapan.
Protein yang ditambahkan dengan asam nitrat menghasilkan endapan yang
bersifat irreversibel, sedangkan protein yang ditambahkan dengan dengan asam
klorida menghasilkan endapan yang bersifat reversibel.
c. Pengendapan protein dengan logam berat
Susu
Larutan CuSO4
Sebanyak 1,5 mL larutan protein (susu) yang berwarna putih dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kemudian di tambahkankan 5 tetes larutan CuSO 4 jernih
berwarna biru dan dikocok menghasilkan larutan berwarna putih terdapat endapan
biru. Kemudian ditambahkan 40 tetes larutan CuSO4 jernih berwarna biru
kemudian endapan larut dan larutan menjadi berwarna biru.
Larutan PbSO4
Sebanyak 1,5 mL larutan protein (susu) yang berwarna putih dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kemudian di tambahkankan 5 tetes larutan PbSO 4 tak
berwarna dan dikocok menghasilkan larutan berwarna putih terdapat endapan
putih. Kemudian ditambahkan 40 tetes larutan PbSO4 tak berwarna, kemudian
endapan larut dan larutan menjadi berwarna putih.
Larutan ZnCl2
Sebanyak 1,5 mL larutan protein (susu) yang berwarna putih dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kemudian di tambahkankan 10 tetes larutan ZnCl2 tak
berwarna dan dikocok menghasilkan larutan berwarna putih terdapat endapan
putih. Kemudian ditambahkan 40 tetes larutan ZnCl2 tak berwarna, kemudian
endapan larut dan larutan menjadi berwarna putih.
Larutan FeSO4
Sebanyak 1,5 mL larutan protein (susu) yang berwarna putih dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kemudian di tambahkankan 10 tetes larutan FeSO4 tak
berwarna dan dikocok menghasilkan larutan berwarna jingga (++). Kemudian
ditambahkan 40 tetes larutan FeSO4 tak berwarna, kemudian menjadi larutan
berwarna jingga (+).
Pada pengendapan protein dengan ion logam berat, pengendapan terjadi
karena ion logam berat dengan protein membentuk garam proteinat yang tidak
Page | 34
larut dalam air. Dari percobaan ini menunjukkan bahwa protein bermuatan negatif
dan bereaksi dengan muatan positif dari logam berat. Sedangkan adanya
perbedaan warna pada tiap-tiap penambahan logam berat mengikuti warna logam
tersebut.
Telur
Larutan CuSO4
Sebanyak 1,5 mL larutan protein (telur) yang tak berwarna dimasukkan ke
dalam tabung reaksi kemudian di tambahkankan 5 tetes larutan CuSO4 jernih
berwarna biru dan dikocok menghasilkan larutan berwarna putih terdapat endapan
biru. Kemudian ditambahkan 40 tetes larutan CuSO4 jernih berwarna biru
kemudian endapan larut dan larutan menjadi berwarna biru.
Larutan PbSO4
Sebanyak 1,5 mL larutan protein (telur) yang tak berwarna dimasukkan ke
dalam tabung reaksi kemudian di tambahkankan 5 tetes larutan PbSO4 tak
berwarna dan dikocok menghasilkan larutan berwarna putih terdapat endapan
putih. Kemudian ditambahkan 40 tetes larutan PbSO4 tak berwarna, kemudian
endapan larut dan larutan menjadi berwarna putih.
Larutan ZnCl2
Sebanyak 1,5 mL larutan protein (telur) yang tak berwarna dimasukkan ke
dalam tabung reaksi kemudian di tambahkankan 10 tetes larutan ZnCl 2 tak
berwarna dan dikocok menghasilkan larutan berwarna putih terdapat endapan
putih. Kemudian ditambahkan 40 tetes larutan ZnCl2 tak berwarna, kemudian
endapan larut dan larutan menjadi berwarna putih.
Larutan FeSO4
Sebanyak 1,5 mL larutan protein (telur) yang tak berwarna dimasukkan ke
dalam tabung reaksi kemudian di tambahkankan 10 tetes larutan FeSO 4 tak
berwarna dan dikocok menghasilkan larutan berwarna jingga (++). Kemudian
ditambahkan 40 tetes larutan FeSO4 tak berwarna, kemudian menjadi larutan
berwarna jingga (+).
Pada pengendapan protein dengan ion logam berat, pengendapan terjadi
karena ion logam berat dengan protein membentuk garam proteinat yang tidak
larut dalam air.
4. Reaksi Warna Protein
a. Reaksi Biuret
Pereaksi biuret bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada
protein. Percobaan ini dilakukan dengan cara:
Protein Susu
Page | 35
b.
Reaksi Ksantoprotein
Protein Susu
Larutan susu sebanyak 3 mL dimasukkan tabung reaksi kemudian
ditambah 1 mL HNO3 pekat sehingga larutan berwarna putih keruh. Reaksi yang
Page | 36
terjadi ialah nitrasi atau reaksi substitusi atom H pada benzena yang terdapat pada
molekul protein oleh gugus nitro. Inti benzena dapat ternitrasi oleh asam nitrat
pekat menghasilkan turunan nitrobenzena. Kemudian dipanaskan larutan
berwarna kuning lalu ditambah NH3 sehingga larutan menjadi berwarna jingga.
Penambahan ammonia menyebabkan warna kuning hilang dan berubah menjadi
jingga hal ini disebabkan karena sifat keasaman fenol bereaksi dengan alkali.
Protein Putih Telur
Larutan putih telur dimasukkan tabung reaksi kemudian ditambah 1 mL
HNO3 pekat larutan berwarna putih keruh kemudian dipanaskan larutan menjadi
menggumpal dan terdapat endapan kuning. Reaksi yang terjadi ialah nitrasi atau
reaksi substitusi atom H pada benzena yang terdapat pada molekul protein oleh
gugus nitro. Inti benzena dapat ternitrasi oleh asam nitrat pekat menghasilkan
turunan nitrobenzena. Warna kuning disebabkan terbentuknya suatu senyawa
polinitrobenzena dari asam amino protein. kemudian larutan didinginkan dan
ditambah NH3 larutan berwarna kuning.
Dari percobaan ini dapat diidentifikasi bahwa asam amino yang terdapat
pada kedua protein ini menunjukkan adanya atau tebentuknya polinitro benzena .
Seperti fenilalanin, tirosin, albumin, triptofan dan lain sebagainya yang ditandai
dengan terbentuknya endapan kuning.
NO2
HO
H2 H
C C
COOH + HNO3
H2 H
C C
HO
NH2
COOH
NH2
NO2
c.
Reaksi Ninhidrin
Uji Ninhidrin ini bertujuan untuk mendeteksi adanya asam amino bebas
dalam protein Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik, dan bila bereaksi
dengan asam amino menghasilkan zat berwarna ungu.
Page | 37
Protein Susu
Larutan susu sebanyak 1 mL
menghasilkan suatu amina. Gugus amino pada asam amino dapat bereaksi dengan
asam nitrit dan melepaskan gas nitrogen. Asam amino, ammonia dan gugus amino
primer dalam protein apabila didihkan dengan larutan protein pada pH 7 dan
dengan adanya ninhidrin serta ninhidrin menjadikan larutan menjadi berwarna
ungu. Reaksi tersebut bernilai positif bila terbentuk warna ungu atau biru jika
terdapat kandungan asam -amino pada protein .
d.
Reaksi Millon
Pengujian endapan yang dihasilkan dengan pereaksi milon bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya kandungan tirosin atau triptofan.
Protein Susu
Larutan susu sebanyak 1 mL dimasukkan tabung reaksi ditambah pereaksi
merkuri sulfat menjadi larutan berwarna putih dan terdapat endapan kemudian
dipanaskan terbentuk larutan berwarna merah dan terdapat endapan. Setelah
didinginkan dan ditambah larutan NaNO2 1% dan dipanaskan kembali terbentuk
gumpalan berwarna merah. Fungsi penambahan NaNO2 adalah untuk mereduksi
Hg.
Protein Putih Telur
Larutan putih telur sebanyak 1 mL dimasukkan tabung reaksi ditambah
dengan pereaksi millon menjadi larytan berwarna putih dan terdapat endapan,
Page | 39
yang
Reaksi Hopkin-Cole
Tujuan dari percobaan ini yaitu menunjukkan adanya inti indol dari
triptofan
Protein Susu
Larutan susu sebanyak 1 mL dimasukkan tabung reaksi kemudian
ditambah 1 tetes formaldehid encer menjadi larutan berwarna putih kemudian
ditambahkan dengan 1 tetes pereaksi merkurisulfat melalui dinding tabung reaksi
membentuk larutan berwarna putih. Selanjutnya 1 mL asam sulfat ditambahkan ke
dalam tabung reaksi terbentuk 2 lapisan dan terdapat cincin ungu.
Protein Putih Telur
Larutan putih telur sebanyak 1 mL dimasukkan tabung reaksi kemudian
ditambah 1 tetes formaldehid encer larutan tak berwarna kemudian ditambahkan
dengan 1 tetes pereaksi merkurisulfat melalui dinding tabung reaksi membentuk
larutan tak berwarna. Kemudian ditambahkan 1 mL asam sulfat pekat membentuk
2 lapisan dan terdapat cincin berwarna ungu. Jika larutan dikocok akan
menghasilkan larutan berwarna ungu
Reaksi :
+
X. KESIMPULAN
Dalam percobaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Page | 41
1.
2.
Protein pada susu dan telur dapat terdenaturasi akibat penambahan asam.
Protein pada susu dan telur dapat terdenaturasi karena adanya pemanasan, asam, dan
3.
garam.
Protein pada susu dan telur akan terdenaturasi karena adanya penambahan senyawa
4.
5.
6.
7.
8.
dan tripeptida.
Protein pada susu dan telur bernilai positif ketika diuji dengan pereaksi
ksanthoprotein, hal ini bukti bahwa protein susu dan telur mengandung asam amino
9.
7.
10. Protein pada susu dan telur bernilai positif ketika diuji dengan pereaksi millon, hal
ini bukti bahwa susu dan telur mengandung asam amino seperti tirosin atau
triptofan.
11. Protein pada susu dan telur mengandung asam amino beratom S yang memberikan
warna hitam jika direaksikan dengan Pbasetat akibat terbentuk PbS. Hal ini
menandakan bahwa protein pada susu dan telur mengandung asam amino dengan
rantai samping S seperti sistein atau metionin.
XI.
Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi pengujian protein dengan reagen:
1) CuSO4 digunakan untuk menguji adanya logam berat pada protein dimana protein
positif mengandung logam berat jika ditandai dengan adanya pengendapan.
2) HgCl2 digunakan untuk menguji protein yang mengandung gugus hidroksil phenil
(-OH).
3) HNO3 digunakan untuk menguji adanya cincin benzena dari garam asam amino
penyusun protein, yaitu ketika HNO3 pekat ditambahkan akan menghasilkan
turunan nitrobenzene.
4) Pb asetat / Pb(CH3COO)2 digunakan untuk menguji adanya asam amino sistein dan
metionin, yang ditandai dengan larutan menjadi hitam karena atom S bereaksi
dengan asam asetat membentuk endapan PbS.
Page | 42
2. Pengaruh pelarut organik (aseton, etanol) terhadap sifat denaturasi protein adalah
protein akan kehilangan struktur sekunder dan tersiernya karena pelarut organik
mengakibatkan protein dapat terdenaturasi.
3. Ikatan-ikatan yang menyebabkan polipeptida menjadi stabil dalam bentuk -heliks
adalah:
a. Ikatan disulfida
Terbentuk antara 2 residu sistein yang saling berhubungan 2 bagian rantai
polipeptida melalui residu sistein.
NH
NH
O=C
CH CH2 - S CH2 - CH
HN
C=O
NH
C=O
O=C
b. Ikatan hidrogen
Terbentuk antara gugus NH- atau OH dan gugus C = O dalam ikatan peptida atau
COO- dalam gugus R.
C = O - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -H N
H-N
XII.
C=O
Daftar Pustaka
Anwar, Chairil. 1996. PENGANTAR PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Akademik
Fessenden,Fessenden.1992.KIMIA ORGANIK EDISI 3.Jakarta :Erlangga.
Purwono,Wahyuningsih.1994.PENGANTAR
PRAKTIKUM
KIMIA
ORGANIK.Jakarta:Diknas.
Poedjiadi, A.1994. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Tim Dosen Kimia Organik.2014.PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
II.Surabaya : Kimia-UNESA.
Page | 43
LAMPIRAN FOTO
No
Foto
Keterangan
Alat dan Bahan yang
digunakan
1.
Denaturasi Protein
a.
Page | 44
Page | 45
b.
Page | 46
Page | 47
Page | 48
c.
Page | 49
Page | 50
2.
Page | 51
Page | 52
Suasana Basa
Larutan NaOH
Page | 53
Page | 54
Page | 55
3.
Pengendapan Protein
A. Pengendapan protein dengan (NH4)2SO4
Dimasukkan 3 mL larutan
protein ke dalam tabung reaksi.
Larutan protein (susu) =
berwarna putih.
Ditambahkan 3 mL (NH4)2SO4
0,1 M.
Page | 56
Ditambahkan 3 mL aquades
dan dikocok.
Dimasukkan 3 mL larutan
protein ke dalam tabung reaksi.
Ditambahkan 3 mL (NH4)2SO4
0,1 M.
Page | 57
Ditambahkan 3 mL aquades
dan dikocok.
Page | 58
Page | 59
Page | 60
Page | 61
Page | 62
Page | 63
Page | 65
jingga (+).
Dimasukkan 1,5 mL larutan
protein (telur) ke dalam tabung
reaksi.
(susu)
Kemudian ditambah 1 mL
NaOH 4% larutan tetep tidak
berubah
Pada tabung larutan protein
(susu) = larutan putih keruh
Pada tabung larutan protein
(telur) = larutan tak berwarna
Page | 69
Page | 70
b. Reaksi Ksanthoprotein
3 mL larutan protein
ditambahkan dengan 1 mL
HNO3 pekat dan dipanaskan
menjadi
Larutan protein (susu) = larutan
berwarna kuning dan terdapat
endapan
Larutan protein (telur) =
larutan menggumpal berwarna
putih
Page | 71
a. Reaksi Ninhidrin
Larutan protein yang diatur
pHnya sampai 7
Page | 72
c. Reaksi Millon
2 mL larutan protein
ditambahkan pereaksi millon
Larutan protein (susu) = larutan
berwarna putih terdapat
endapan
Larutan protein (telur) =
larutan berwarna putih terdapat
endapan, selanjutnya
dipanaskan
Page | 73
Kemudian dipanaskan,
Larutan protein (susu) = larutan
berwarna merah dan terdapat
gumpalan
Larutan protei (telur) = larutan
merah terdapat gumpalan
d. Reaksi Hopkin-Cole
1 mL larutan protein ditambah
1 tetes formaldehid dan 1 tetes
pereaksi merkurisulfat
Larutan protein (telur) =
larutan berwarna putih
Page | 74
5.
Setelah dipanaskan,
Larutan protein (susu) = larutan
Page | 75
Page | 76
Kemudian ditambah 1 mL
NaOH 4% larutan tetep tidak
berubah
Pada tabung larutan protein
(susu) = larutan putih keruh
Pada tabung larutan protein
(telur) = larutan tak berwarna
Page | 77
f. Reaksi Ksanthoprotein
3 mL larutan protein
ditambahkan dengan 1 mL
HNO3 pekat dan dipanaskan
menjadi
Larutan protein (susu) = larutan
berwarna kuning dan terdapat
endapan
Larutan protein (telur) =
larutan menggumpal berwarna
putih
Page | 78