PEMBAHASAN
A. Teori belajar skinner
Skinner memulai penemuan teori belajarnya dengan kepercayaannya bahwa prinsip
prinsip kondisioning klasik hanya sebagian kecil dari perilaku yang bisa dipelajari.
Banyak perilaku manusia adalah operan, bukan responden. Kondisioning klasik hanya
menjelaskan bagaimana perilaku yang ada dipasangkan dengan rangsangan atau
stimuli baru, tetapi tidak menjelaskan bagaimana perilaku operan baru dicapai. Pada
dasarnya skinner mendefinisikan belajar sebagi proses perubahan prilaku (gredler
1986). Perubahan prilaku yang dicapai sebagai hasil belajar tersebut melalui proses
penguatan prilaku baru yang muncul, yang biasanya disebut dengan kondisi operan
(operant conditioning).
Prilaku, seperti respond an tindakan adalah sebuah kata yang secara sederhana
menunjukkan apa yang diperbuat seseorang untuk situasi tertentu. Secara konsekuen
menurut skinner prilaku dapat dianalogikan dengan sebuah sandwich, yang membawa
dua pengaruh lingkunganterhadap prilaku. Yang pertama, disebut dengan anteseden
(pristiwa yang mendahului prilaku), dan yang kedua adalah konsekuen (pristiwa yang
meliputi prilaku), hubungan ini dapat ditunjukkan secara sederhana sebagai rangkaian
antecedents-behavior-concecuens, atau a-b-c. Sebagai sebuah rangkaian, perilaku
adalah sebuah proses dari consequences yang diberikan pada perilaku akan menjadi
antecedents bagi munculnya perilaku, dan seterusnya. Penelitian dalam kondisioning
operan menunjukkan bahwa perilaku operan dapat diubah dengan mengubah
antesedents, konsekuen, atau antara keduanya.
Menurut reber (syah, 2003), operant adalah sejumlah perilaku atau respons yang
membawa efek yang sama terhadap lingkungan dekat. Dalam operan, perilaku
dikendalikan oleh akibatnya, biasanya ini disertai dengan penguatan untuk perilaku
yang muncul (atkinson, 1983). Tidak seperti dalam respondent conditioning (yang
responnya didatangkan dari stimulus tertentu), respon dalam operant conditioning
terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh
reinforcer. Reinforcer sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan
kemungkinan timbulnya suatu respon tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai
pasangan stimulus lainnya seperti dalam klasikal kondisioning.
B. Prinsip prinsip belajar menurut skinner
proses
belajar
perlu
ditunjukkan.
Karena
kita
tidak
dapat
satu
diataranya
adalah
frekuensi
atau
jadwal
pemberian
dulu.
Variable ratio (VR) adalah sejumlah perilaku yang dibutuhkan untuk
berbagai macam reinforcement dari reinforcement satu ke yang lain
(Elliot, 2003). Misalnya, guru tidak hanya melihat apakah tugas dapat
diselesaikan, tapi juga melihat kemajuan-kemajuan yang diperoleh
sekali)
Variable interval (VI) yaitu reinforcement yang diberikan tergantung
pada waktu dan sebuah respon, tetapi antara waktu dan reinforcement
bermacam-macam.
2. Punishment
Punishment adalah menghadirkan atau memberikan sebuah situais yang tidak
menyenangkan atau situasi yang ingin dihindari untuk menurunkan tingkah laku.
Menurut Kazdin (Elliot, 2003) ada dua aspek dalam punishment yaitu
campuran antara beberapa larutan yang disediakan dan sesuai dengan teori yang ada.
Sehingga, mahasiswa tersebut ingin melakukan percobaan secara berulang ulang.