TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Inflamasi
10
Respons inflamasi terjadi dalam tiga fase dan diperantarai oleh mekanisme
yang berbeda :
a. fase akut, dengan ciri vasodilatasi lokal dan peningkatan permeabilitas
kapiler.
b. reaksi lambat, tahap subakut dengan ciri infiltrasi sel leukosit dan
fagosit.
c. fase proliferatif kronik, dengan ciri terjadinya degenerasi dan fibrosis
(Wilmana, 2007).
11
12
2.2. OAINS
1. Definisi
13
2. Mekanisme Kerja
Dosis
terapeutik
OAINS
menurunkan
biosintesis
14
15
3. Efek Samping
4. Asam Mefenamat
Asam
mefenamat
merupakan
senyawa
fenamat
turunan
N-
Sifat Farmakologis
Senyawa fenamat mempunyai sifat antiradang, antipiretik dan
analgesik. Pada uji analgesia, asam mefenamat merupakan satusatunya fenamat yang menunjukkan kerja pusat dan kerja perifer.
Senyawa fenamat juga memiliki sifat-sifat tersebut terutama karena
kemampuannya menghambat siklooksigenase (Brunton et al., 2008).
Sifat Farmakokinetik
Konsentrasi puncak dalam plasma tercapai dalam 2 sampai 4 jam
untuk asam mefenamat. Pada manusia, sekitar 50% dosis asam
mefenamat diekskresi dalam urin, terutama sebagai metabolit 3hidroksimetil terkonjugasi dan metabolit 3-karboksil serta konjugatnya.
Dua puluh persen obat ini ditemukan dalam feses, terutama sebagai
16
17
1. Nama Lain
Tanaman binahong di Inggris dikenal dengan nama heartleaf
madeiravine atau madeira vine, sedangkan di Tiongkok tanaman ini
disebut teng san chi. Di negara asalnya, Amerika Selatan, tanaman ini
juga memiliki sinonim Boussingaultia basselloides, Boussingaultia
cordifolia, Boussingaultia gracilis, Boussingaultia gracilis var.
Pseudobaselloides (Badan POM RI, 2008).
2. Klasifikasi Taksonomi
Seperti yang tercantum pada Direktorat Obat Asli Indonesia yang
dikeluarkan oleh Badan POM RI (2008), klasifikasi tanaman binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
18
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Basellaceae
Genus
: Anredera
Spesies
3. Deskripsi Tumbuhan
4. Kandungan
1) Flavonoid
Aktivitas flavonoid adalah sebagai antioksidan, anti atherosklerotik,
anti
agregasi
trombosit,
antiulser,
antiviral,
antiinflamasi,
19
memiliki beberapa
20
2.4. Ekstraksi
2. perbandingan
antara
jumlah
sampel
terhadap
jumlah
cairan
Salah satu metode ekstraksi bahan alam, yaitu metode maserasi. Maserasi
adalah metode perendaman. Penekanan utama pada maserasi adalah
21
tersedianya waktu kontak yang cukup antara pelarut dan jaringan yang
diektraksi (Guenter, 1987).
22
23
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Kelas
: Mammalia
Subklas
: Theria
Ordo
: Rodentia
Sub ordo
: Myomorpha
Famili
: Muridae
Sub famili
: Murinae
Genus
: Rattus
Spesies
: Rattus novergicus
2.6. Karagenin
24
Ada tiga fase pembentukan edema yang diinduksi oleh karagenin. Fase
pertama adalah pelepasan histamin dan serotonin yang berlangsung
hingga 90 menit. Fase kedua adalah pelepasan bradikinin yang terjadi
pada 1,5 hingga 2,5 jam setelah induksi. Pada fase ketiga, terjadi
pelepasan prostaglandin pada 3 jam setelah induksi, kemudian edema
berkembang cepat dan bertahan pada volume maksimal sekitar 5 jam
setelah induksi (Morris, 2003). Berdasarkan penelitian terdahulu, yang
berperan dalam proses pembentukan edema adalah prostaglandin yang
terbentuk melalui proses biosintesis prostaglandin. Senyawa ini
dilepaskan lalu bereaksi dengan jaringan di sekitarnya dan menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang merupakan awal mula terjadinya
edema (Vinegar et al., 1976).