1. Pendahuluan
Rangkaian logic dapat dikelompokkan dalam tiga tipe yang berbeda,
yaitu Rangkaian Kombinasional (RK), Rangkaian Sequential Sinkron (RSS)
dan Rangkaian Sequential Asinkron (RSA). Contoh yang dipergunakan
untuk menjelaskan tahapan perancangan umumnya menggunakan jumlah
input yang sangat terbatas. Hal ini disebabkan karena perancangan
rangkaian dengan jumlah input/output yang banyak memiliki metode yang
sama. Dalam praktek, untuk merancang rangkaian dengan jumlah input
yang banyak tidak sesederhana seperti yang contohkan. Dalam suatu
permasalahan yang komplex, perancangan dilakukan dengan memotong
input sesuai dengan fungsinya atau sesuai dengan pasangannya/kelompok,
sehingga perancangan setiap potongan rangkaian dapat dilakukan dengan
sederhana dan mudah. Pemotongan input sesuai fungsi atau pasangannya
membutuhkan penjelasan dalam bentuk contoh sehingga dapat dimengerti
prosesnya. Perancangan rangkaian dari pemotongan input ini menghasilkan
suatu rangkaian yang terpisah secara blok fungsi maupun rangkaian yang
dapat dihubungkan secara cascade.
Teori perancangan rangkaian cascade dalam berbagai buku ajar
umumnya hanya disampaikan sebatas perancangan RK. Contoh
perancangan rangkaian cascade yang sering dipergunakan adalah pada
pembuatan rangkaian paralel Adder, untuk menjumlahkan dua buah
bilangan biner yang masing-masing bilangan terdiri dari beberapa bit.
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 33-44, ISSN 1412-0372
1/0
2/0
3/1
4/1
Keadaan
34
35
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 33-44, ISSN 1412-0372
36
001
011
010
110
111
101
100
2, 3, 4, 5
5/01
2/01
3/01
4/01
12
13
10
11
6, 7, 8, 9
9/10
8/10
7/10
6/10
12
13
10
11
37
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 33-44, ISSN 1412-0372
11
10
13
12
11
12
13
10
11
13 10 11
12
12 13
11
12 13 10
10
11
12
13
38
10 11
-
Keterangan:
- Nomor keadaan yang ditulis miring dan tebal menunjukkan keadaan
yang ditinjau sesuai kondisi kombinasi nilai logic pada input.
- Nomor keadaan yang ditulis normal menunjukkan kemungkinan
perubahan keadaan akibat perubahan nilai logic pada input.
- Tanda menunjukkan keadaan yang tidak perlu diperhatikan karena
perubahan nilai logic pada input.pada satu saat lebih dari 2.
Tabel 3. Keadaan pengganti keadaan yang di gabungkan
Keadaan Yang
digabungkan
000
001
011
010
110
111
101
100
I/01
II
III
I/00
I/00
I/00
I/00
II
IV
IV
IV
IV
III
IV
IV
IV
IV
Dari tabel keadaan ini kemudian setiap keadaan diganti dengan suatu
kombinasi nilai logic untuk mewakili ke 4 keadaan yang diperoleh yaitu
terdiri dari 2 variabel feedback.
Tabel 4. Truth tabel
Feed back
Y1 Y2
001
011
010
0 0
00/00
01
10
0 1
00
00
00
00
1 0
00
00
00
00
1 1
110
111
101
100
39
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 33-44, ISSN 1412-0372
Dari truth tabel ini kemudian dicari persamaan logic agar dapat
digambarkan rangkaian yang kemudian di realisasi menjadi peralatan Quiz
Master 2 Regu.
4.4. Persamaan Logic
Dari tabel diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y1 = RESET
RA Y 2
Y2 = RESET
RB Y 1 RESET Y 2
RESET Y 1 Y 2
Y1
Y1
RA
Ke
Ind.
Reset
RB
Ke
Ind.
Y2
40
41
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 33-44, ISSN 1412-0372
Y2
Ke Ind. A
I
RA
Reset
Indikator ke
Kelompok
Lain
RB
Y1
Ke Ind. B
I
Indikator ke
Kelompok
Lain
42
Indikator
Regu A
RA
Indikator
Regu B
RB
R eset
Indikator
kelompok
Kelompok
lain
Indikator
Indikator
R A1
Regu A 1
R B1
Indikator
RA2
Regu A 2
R B2
Indikator
Regu B 2
Regu B 1
R eset
Indikator
Indikator
kelompok
kelompok
Kelompok lain
43
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 33-44, ISSN 1412-0372
6. Kesimpulan
Metode perancangan rangkaian cascade sangat menyederhanakan
proses desain, sehingga masalah dengan jumlah input yang sangat banyak
dapat di rancang dan di implementasikan secara mudah.
Hambatan yang timbul dalam menerapkan metode perancangan
rangkaian kaskade adalah, melakukan analisa permasalahan sehingga
memungkinkan memotong permasalahan dengan jumlah input banyak,
menjadi kelompok input yang sedikit sehingga mudah untuk dirancang
menjadi rangkaian, yang memenuhi syarat dapat dihubungkan secara
kaskade dalam membentuk rangkaian keseluruhan.
Daftar Pustaka
1. Kenneth J Breeding, 1989, Digital Design Fundamental, New Jersey,
Prentice Hall
44