METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Researh and Development)
yaitu pengembangan perangkat pembelajaran biologi berbasis pembelajaran
kooperatif tipe think pair share (TPS) dengan pendekatan pemberdayaan berpikir
melalui pertanyaann (PBMP).
penyebaran
(disseminate)
sebagaimana
dikemukan
oleh Thiagarajan.
Hasil
bertujuan
untuk
merancang
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah penyusunan tes hasil
belajar, pemilihan media, pemilihan format perangkat pembelajaran, dan perancangan
awal perangkat pembelajaran. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan tes
Setelah analisis materi dilakukan, disusunlah tes untuk mengetahui sejauh
mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan
b. Pemilihan media.
Pemilihan media pada tahap ini, disesuaikan dengan hasil dari analisis materi
yang telah dilakukan. Selain itu, media yang dipilih harus disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan fasilitas yang ada disekolah, media yang dilakukan uji coba
adalah menggunakan laptop dan LCD dan lingkungan yang ada disekitar sekolah.
Media pembelajaran yang digunakan harus dapat memfasilitasi siswa yang diajarkan.
c. Pemilihan format.
Pemilihan format perangkat pembelajaran dimaksudkan untuk mendesain atau
merancang isi pembelajaran, pemilihan strategi, pendekatan, metode pembelajaran,
dan sumber belajar yang akan dikembangkan. Format RPP yang disesuaikan dengan
format RPP dalam KTSP yang memuat standar Kompetensi, kompetensi dasar,
indikator pencapaian hasil belajar, alokasi waktu, tujuan pembelajaran,
materi
dan langkah-langkah
Analisis awalakhir
Analisis
siswa
Analisis
Tugas
Analisis Materi
Define
Design
Rancangan awal Perangkat Pembelajaran dan Instruament (Prototipe I)
Validasi ahli yang terdiri dari: ahli pendidikan, ahli
biologi, dan praktisi pendidikan
Analisis Hasil
Ya
Sudah Valid
Tidak
revisi
Perlu
revisi
revisi
Prototipe
II
UJi Coba
Tidak
:
:
:
:
:
Perangkat
Praktis &
efektif?
Analisis
Prototipe
Final
Keterangan:
devel
op
Prototipe I
Revisi kecil
YA
Prototipe
III
Revisi
Garis pelaksanaan
Garis siklus bila diperlukan
Jenis kegiatan
Hasil kegiatan
Syarat produk
Penyebaran pada
sekolah lain
Gambar 3.1
Dissemin
ate
11. Menurut Corebima (2000) dalam Siti Zubaidah, Pemberdayaan berpikir melalui
pertanyaan (PBMP) atau TEQ (Thinking Empowerment by Questioning)
merupakan pola pembelajaran yang dilaksanakan dengan tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung secara informatif, seluruhnya dilakukan melalui
rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang secara tertulis dalam
lembar-lembar PBMP
F. Instrument Penelitian
1. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran
Lembar validasi perangkat pembelajaran digunakan untuk memperoleh
informasi tentang kualitas perangkat pembelajaran berdasarkan penilaian para ahli.
Pada lembar validasi perangkat pembelajaran, validator menuliskan penilaian
terhadap masing-masing perangkat yang terdiri atas: rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), materi ajar (buku siswa), dan lembar kegiatan siswa (LKS).
Penilaian menggunakan 5 skala penilaian, yaitu sangat valid, valid, cukup valid,
kurang valid, dan tidak valid. Sedangkan pada tes hasil belajar dalam hal ini kuis
tidak divalidasi dengan syarat bahwa tes hasil belajar (kuis) tersebut menjawab tujuan
pembelajaran. Tes hasil belajar yang di validasi hanya tes hasil belajar (THB)
2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran, Kemampuan
Guru Mengelola Pembelajaran, Aktivitas Siswa, dan Angket Respon Siswa
Instrument yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil validasi para
ahli terhadap lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran, lembar
observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, lembar observasi
aktivitas siswa selama pembelajaran, dan angket respon siswa. Validator menuliskan
skor yang sesuai dengan memberikan tanda cek pada baris dan kolom yang sesuai
kemudian diminta memberikan kesimpulan penilaian secara umum tentang lembar
observasi tersebut dengan kategori sangat valid, valid, cukup valid, kurang valid, dan
tidak valid. Format selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2
3. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kepraktisan dan
keefektifan perangkat pembelajaran yang terdiri dari (1) lembar observasi
keterlaksanaan perangkat Pembelajaran, (2) Lembar observasi kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran, dan (3) lembar observasi aktivitas siswa selama
pembelajaran.
a. Lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran
Digunakan
untuk
memperoleh
data
tentang
kepraktisan
perangkat
pembelajaran yang telah disusun. Data diperoleh melalui observer atau pengamat
yang melakukan pengamatan terhadap guru yang melaksanakan pembelajaran dikelas
yaitu dengan mengisi lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan aspek
perangkat pembelajaran sesuai petunjuk yang diberikan. Aspek yang diamati meliputi
sintaks pembelajaran, interaksi sosial, dan prinsip reaksi.
b. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran oleh guru
Instrument ini digunakan untuk memperoleh data tentang keefektifan
perangkat yang telah disusun melalui pengamatan terhadap kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran. Aspek yang diamati antara lain; (1) pendahuluan/kegiatan
awal dalam mempersiapkan dan memotivasi siswa (menginformasikan tujuan,
siswa),
(2)
kegiatan
inti
(mengorientasikan
siswa
pada
masalah,
dengan
pasangannya
dalam
memecahkan
masalah
(pair),
(6)
sebagainya).
Informasi yang diperoleh melalui instrument ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk merevisi rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP), materi ajar
(buku siswa), dan lembar kegiatan siswa (LKS). Pada lembar pengamatan aktivitas
siswa, observer menuliskan nomor-nomor kategori aktivitas siswa yang domain
muncul saat kegiatan pembelajaran berlangsung dalam selang waktu 5 menit. Hal ini
dimaksudkan untuk manjaring semua jenis aktivitas siswa yang mungkin terjadi
selama proses pembelajaran dikelas.
4. Angket Respon Siswa
Angket ini diberikan kepada siswa pada pertemuan terakhir untuk mengetahui
respon siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. (RPP, Buku
siswa dan LKS). Ada tiga macam angket respon siswa yang dirancang meliputi (1)
angket respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran (RPP), (2) angket
respon siswa terhadap materi ajar (buku siswa), (3) angket respon siswa terhadap
LKS.
lingkungan
diberikan dan diuji cobakan ke siswa. Dan uji coba digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk perbaikkan perangkat yang telah disusun.
Tes merupakan salah satu alat untuk mengukur terjadinya perubahan tingkah
laku pada siswa setelah berlangsung serangkaian proes pembelajaran. perubahan
tingka laku siswa yang diharapkan berupa proses dan produk, sehingga tes hasil
belajar harus disusun berdasarkan acuan patokkan. Tes acuan patokkan merupakan
alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh ketercapaian tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan.
G. Teknik Analisis Data
Untuk
menganalisis
data
uji
coba
pada
pengembangan
perangkat
(1) analisis data kevalidan (data hasil validasi perangkat pembelajaran; RPP, buku
siswa, LKS, THB/kuis), (2) analisis data kepraktisan (data hasil pengamatan
keterlaksanaan perangkat pembelajaran), dan (3) analisis data keefektifan (data hasil
pengamatan terhadap; kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas
siswa, respon siswa dan hasil belajar siswa)
1. Analisis Data Kevalidan Perangkat Pembelajaran
Data hasil validasi para ahli untuk masing-masing perangkat pembelajaran
dianalisis dengan mempertimbangkan masukkan, komentar dan saran validator. Hasil
analisis dijadikan sebagai pedoman untuk merevisi perangkat pembelajaran. Adapun
kegiatan yang dilakukan dalam proses analisis data kevalidan perangkat pembelajaran
yang meliputi RPP, buku siswa, dan LKS, (Nurdin, 2007) adalah sebagai berikut;
1. Melakukan rekapitulasi hasil penelitian ahli ke dalam table yang meliputi: (1)
Aspek (Ai),(2)kriteria (Ki), (3) hasil Penelitian (Vij);
Mencari rerata hasil penelitian ahli untuk setiap kriteria dengan rumus:
kriteria ke i
skor hasil penilaian terhadap kriteria ke i oleh penilai ke-j
= banyaknya penilai
2. Mencari rerata tiap aspek dengan rumus:
,dengan:
= rerata
1. Melakukan
rekapitulasi
hasil
penelitian
ahli
keterlaksanaan
perangkat
3. Mencari rerata tiap aspek pengamatan untuk t kali pertemuan dengan rumus:
, dengan:
Ai = rerata aspek ke i
= rerata untuk aspek ke i pertemuan ke m
t = banyaknya pertemuan
4. Mencari rerata total (X) dengan rumus:
,dengan
X = rerata Total
Ai =rerata aspek ke i
n = banyaknya aspek
5. Menentukan kategori-kategori setiap aspek atau keseluruhan aspek dengan
mencocokkan rerata setiap aspek Ai atau rerata total X dengan kategori yang telah
ditetapkan.
interval penentuan
kategori kemampuan guru mengelola pembelajaran yang ikuti dari (Nurdin, 2007)
yaitu:
KG 4,5
3,5 KG < 4,5
2,5 KG < 3,5
1,5 KG < 2,5
KG < 1,5
Kemampuan
sangat Tinggi
tinggi
cukup/sedang
rendah
sangat rendah
guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika rata-
keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk keefektifan dan keakuratan data oleh observer,
dengan merujuk pada pengalaman para peneliti sebelumnya dalam melakukan
pengamatan aktivitas siswa. Analisis hasil observasi terhadap aktivitas siswa adalah
sebagai berikut:
1) Menghitung frekuensi rata-rata tiap pertemuan dan dilakukan dengan cara
menjumlahkan frekuensi aspek yang di maksud dibagi banyaknya siswa yang
diamati.
2) Menghitung persentase tiap pertemuan dilakukan dengan cara membagi frekuensi
rata-rata tiap pertemuan dengan jumlah frekuensi semua pertemuan tersebut dikali
100%
PTa = persentase aktivitas siswa untuk melakukan suatu jenis aktivitas tertentu
Ta = jumlah jenis aktivitas tertentu yang dilakukan siswa setiap Pertemuan
T = jumlah seluruh aktivitas setiap pertemuan
Penentuan kriteria keefektian aktivitas siswa berdasarkan pencapaian waktu
ideal yang ditetapkan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Selanjutnya persentase waktu untuk setiap indikator aktivitas siswa
dimodifikasi dari kriteria pencapaian waktu ideal aktivitas siswa (Nurdin, 2007),
sebagai berikut;
1
2
3
5
6
7
8
Aktivitas Siswa
Waktu ideal
Pencapaian
waktu Ideal
Mendengarkan/memperhatikan
dengan cermat penjelasan guru
Membaca dan memahami
buku siswa
Mencari jawaban atas masalah
yang diberikan Mengerjakan
lembar Keg.PBMP pada LKS
secara
mandiri
(think)
Berpasangan
dengan
pasangannya dalam dalam
memecahkan masalah dalam
LKS (pair)
Mempersentasikan
hasil
diskusi dengan pasangannya
didepan kelas (share)
Merespon penjelasan teman
baik
melalui
pertanyaan,
tanggapan, maupun menjawab
Mengerjakan Kuis
10
6-16%
10
11%
11%
17%
10
17%
11-22 %
10
6-11 %
Membuat rangkuman
materi yang dipelajari
6-11 %
dari
Interval
toleransi waktu
Ideal
6-16%
22 %
15
11-22 %
6%
20
17-28 %
11%
1-11 %
6%
Kriteria pencapaian waktu ideal aktivitas siswa diatas dijelaskan sebagai berikut;
1. Waktu ideal yang digunakan siswa untuk mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru dan mencatat seperlunya adalah 10 menit atau 11% dari waktu
yang tersedia pada setiap pertemuan, sehingga batas toleransi pencapaian waktu
ideal aktivitas siswa untuk indicator tersebut ditetapkan 6-16%.
2. Waktu ideal yang digunakan siswa untuk membaca dan memahami pada buku
siswa adalah 10 menit atau 11% dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan
sehingga batas toleransi pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator
tersebut ditetapkan dari 6-16%.
3. Waktu ideal yang digunakan siswa untuk mengerjakan lembar kegiatan PBMP
(memecahkan masalah secara mandiri) pada LKS adalah 15 menit atau 17% dari
waktu yang tersedia pada setiap pertemuan batas toleransi pencapaian waktu ideal
aktivitas siswa untuk indikator tersebut ditetapkan dari 11 - 22%.
4. Waktu ideal yang digunakan siswa untuk berdiskusi/bertanya antara siswa
maupun guru dalam memecahkan masalah dalam LKS adalah 15 menit atau 17%
dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan sehingga batas toleransi
pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator tersebut ditetapkan dari
11-22%
5. Waktu ideal yang digunakan siswa untuk persentase/menyajikan hasil pemecahan
masalah adalah 20 menit atau 22% dari waktu yang tersedia pada setiap
pertemuan sehingga batas toleransi pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk
indicator tersebut ditetapkan dari 17%-28%.
6. Waktu ideal yang digunakan siswa untuk menanggapi pendapat teman adalah 5
menit atau 6% dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan sehingga batas
toleransi pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator tersebut
ditetapkan dari 1%-11%.
7. Waktu ideal yang digunakan siswa untuk mengerjakan kuis adalah 10 menit atau
11% dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan sehingga batas toleransi
pencapaian waktu ideal aktivitas siswa untuk indikator tersebut ditetapkan dari 611%
8. Waktu ideal yang digunakan siswa untuk merangkum materi pembelajaran adalah
5 menit atau 6% dari waktu yang tersedia pada setiap pertemuan sehingga batas
Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap
pemakaian perangkat pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, dan selanjutnya
dianalisis dengan persentase. Secara rinci analisis data ini dilakukan dengan langkahlangkah: (1) Menghitung rata-rata skor respon setiap siswa berdasarkan respon
terhadap seluruh butir pernyataan, (2) mengonfirmasikan rata-rata respon setiap siswa
dengan kategori respon, (3) menghitung banyaknya respon yang termasuk kategori
minimal positif, (4) menghitung persentase respon positif sangat positif.
Sesuai dengan karakteristik data respon guru, maka kriteria respon (RS)
diadaptasikan dari (Nurdin, 2007) dengan ketentuan sebgai berikut;
RS < 0,5
berarti positif
3,5 RS
Respon siswa dikatakan memenuhi kriteria positif jika minimal berada pada
kategori positif, dan kelas merespon positif apabila lebih dari 50% siswa memberikan
respon positif. Begitu pula respon guru, dikatakan positif apabila rata-rata respon
minimal dalam kategori positif (Nurdin, 2007).
d. Analisis data hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan statistik deskriptif
untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi setelah selesai pembelajaran.
Seorang siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika memperoleh nilai minimal 70,
pembelajaran dikatakan berhasil secara klasikal jika minimal 85% siswa memperoleh
nilai di atas nilai ketuntasan minimal (70).
Penskoran hasil tes menggunakan skala bebas tergantung bobot butir soal.
Banyaknya skor yang didapat bergantung banyaknya langkah-langkah penyelesaian
yang di buat. Misalnya untuk soal pilihan ganda (PG) dengan skor maksimum 100
dan ketuntasan kelas 100% sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Kemampuan siswa dapat dikelompokkan dalam skala lima berdasarkan teknik
kategorisasi standar yang ditetapkan oleh Departeman Pendidikan dan Kebudayaan
yaitu;
a)
b)
c)
d)
e)
(SKKM yang harus dicapai siswa kelas X SMA Muhammadiyah Tarakan) yang harus
dipenuhi oleh seorang siswa adalah 70. Jika seorang siswa memperoleh >70 maka
siswa yang bersangkutan mencapai ketuntasan individu. Jika minimal 85% siswa
mencapai skor minimal 70, maka ketuntasan klasikal telah tercapai (SKKM
ditentukan oleh pihak sekolah bersangkutan).