Transfer
Kelompok 1:
Rusni
C 301 13 051
Rina Kadim
C 301 13 064
C 301 13 110
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang
tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pelaporan Segmen, Evaluasi
Pusat Invesatasi, dan Penetapan Harga Transfer.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai
Pelaporan Segmen, Evaluasi Pusat Invesatasi, dan Penetapan Harga Transfer, yang
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak yang
terkait di dalamnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar memiliki rasa ingin
tahu di dalam dunia keuangan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa
penulis terima dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi
kepada saudara-saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat
untuk membawa sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT meridhoi
segala usaha dan langkah kita semua. Amin.
Palu,
Maret 2015
Penulis
Kelompok 1|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
1.3; Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
1.2;
BAB II
PEMBAHASAN
21;
Kelompok 1|
Keunggulan ROI........................................................................... 10
2.34; Kelemahan Pengukuran ROI............................................................ 10
2.4; Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba Residu dan Nilai
Tambah
Ekonomi
..........................................................................................................
10
2.4.1; Laba Residu................................................................................. 10
2.4.2; Nilai Tambah Ekonomi................................................................... 11
2.5; Penetapan Harga Transfer......................................................................... 12
2.5.1 Dampak Penetapan Harga Transfer terhadap Divisi dan Perusahaan secara
Keseluruhan
................................................................................................
12
2.5.2 Kebijakan
Penetapan
Harga
Transfer
................................................................................................
13
2.5.3 Harga
Pasar
..........................................................................................................................
13
2.5.4 Harga
Transfer
Berdasarkan
Biaya
................................................................................................
14
2.5.5 Harga
Transfer
yang
Dinegosiasikan
................................................................................................
14
2.33;
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 15
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 17
Kelompok 1|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang
Secara
umum,
sebuah
perusahaan
diatur
menurut
garis-garis
yang
pertanggungjawaban
dibutuhkan
mereka.
para
manajer
Idealnya,
sistem
untuk
mengoperasikan
akuntansi
pusat
pertanggungjawaban
harga
transfer,
karena
masing-masing
pusat
laba
diukur
kinerjanya berdasarkan laba, sehingga setiap transfer barang atau jasa antar pusat laba
akan berdampak terhadap laba masing-masing pihak yang terkait.
Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan yang organisasinya
disusun menurut pusat-pusat laba, dan antara pusat laba yang dibentuk terjadi transfer
barang atau jasa. Latar belakang timbulnya masalah harga transfer dapat dihubungkan
dengan proses diferensiasi bisnis dan perlunya integrasi dalam organisasi yang telah
melakukan diferensiasi bisnis.
1.2; Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada
penulisan makalah ini adalah :
1; Bagaimana dan mengapa perusahaan memilih untuk melakukan desentralisasi ?
2; Bagaimana perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan variabel, serta
menyiapkan laporan laba rugi segmen ?
3; Bagaimana perhitungan dan penjelaskan pengembalian atas invertasi (return on
investment ROI) ?
4; Bagaimana perhitungan dan penjelasan laba residu dan nilai tambah ekonomi
(economic value added EVA ?
Kelompok 1|
5; Bagaimana
peran
terdesentralisasi ?
penetapan
harga
transfer
pada
perusahaan
yang
Kelompok 1|
BAB II
PEMBAHASAN
2.1; DESENTRALISASI DAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Secara
umum,
pertanggungjawaban.
sebuah
Bagan
perusahaan
organisasi
tradisional
diatur
menurut
dengan
bentuk
garis-garis
piramidnya
Kelompok 1|
Kelompok 1|
adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Menurut perhitungan biaya absorpsi,
overhead tetap dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode.
2.2.1
Penilaian Persediaan
Perhitungan biaya persediaan akhir dapat menggunakan perhitungan biaya
absorpsi dan perhitungan biaya variabel. Pada persediaan absorpsi, persediaan
akhir mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead
variabel dan overhead tetap per unit. Pada metode perhitungan biaya variabel,
persediaan akhir hanya mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead variabel. Tidak dimasukkannya overhead tetap dalam
hasil biaya persediaan perhitungan biaya variabel membuat penilaian persediaan
yang lebih rendah daripada model absorpsi.
2.2.2
2.2.3
penjualan berubah. Jika barang yang terjual lebih banyak dari barang yang
diproduksi, maka laba menurut perhitungan biaya variabel akan lebih tinggi dari
laba menurut perhitungan biaya absorpsi. Menjual lebih banyak dari yang
diproduksi berarti persediaan awal dan unit yang diproduksi telah terjual.
Menurut perhitungan biaya absorpsi, unit-unit yang keluar dari persediaan
mangandung overhead tetap dari periode sebelumnya. Selain itu, unit-unit yang
diproduksi dan dijual telah mengandung seluruh overhead tetap periode berjalan.
Dengan demikian, jumlah beban overhead tetap menurut perhitungan biaya
absorpsi lebih besar dari overhead tetap periode berjalan, yaitu sebesar jumlah
overhead tetap yang keluar dari persediaan. Oleh karena itu, laba menurut
perhitungan biaya variabel lebih tinggi dari laba menurut perhitngan biaya
absorpsi sebesar jumlah overhead tetap yang mengalir keluar dari persediaan
awal.
Jika jumlah produksi dan penjualan sama, maka tidak ada perbedaan laba
yang dilaporkan. Karena unit-unit yang diproduksi terjual seluruhnya,
perhitungan biaya absorpsi seperti juga perhitungan biaya variabel akan
mengakui total overhead tetap periode tersebut sebagai beban. Tidak ada
overhead tetap yang masuk atau keluar dari persediaan.
Jika
Maka
1.
2.
3.
Produksi = Penjualan
10
2.2.4
Laba menurut
- perhitungan biaya=
variabel
Tarif
tetap
Kelompok 1|
11
variabel dan tetap. Sebuah segmen adalah subunit dari suatu perusahaan yang
cukup penting dalam pembuatan laporan kinerja. Segmen bisa berupa divisi,
departemen, lini produk, kelompok pelanggan, dan lain-lain. Akan tetapi, dalam
laporan laba rugi segmen, beban tetap dibagi menjadi dua kategori : beban tetap
langsung (direct fixed expense) dan beban tetap umum (common fixed expense).
Beban tetap langsung (direct fixed expense) adalah beban tetap yang
secara langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen. Beban ini terkadang disebut
sebagai beban tetap yang dapat dihindari (avoidable fixed expenses) atau beban
tetap yang dapat ditelusuri (traceable fixed expenses) karena beban itu akan
hilang jika segmen ditutup atau dihapus.
Beban tetap umum (common fixed expenses) disebabkan oleh dua atau
lebih segmen secara bersamaan. Beban-beban ini tetap muncul, bahkan ketika
salah satu segmen dihapus.
Kontribusi laba yang dihasilkan setiap segmen untuk menutupi biaya tetap
umum perusahaan disebut margin segmen (segment margin). Suatu segmen harus
mampu menutup paling tidak biaya variabel dan biaya tetap langsungnya sendiri.
Laporan laba rugi segmen dengan menggunakan perhitungan biaya
variabel memiliki satu keistimewaan di samping laporan laba rugi perhitungan
biaya variabel yang telah disajikan sebelumnya. Pembagian seluruh beban tetap
dalam beban tetap langsung dan beban tetap umum, memberikan informasi
tambahan bagi manajer.
Karena beban tetap langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen, beban ini
disebabkan oleh keberadaan dari segmen itu sendiri. Jika segmen atau lini produk
dihapus, maka beban tetap ini akan hilang.
2.3; PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN
ROI
2.3.1; Pengembalian atas Investasi
Satu cara mengaitkan laba operasi dengan aktiva yang digunakan adalah
dengan menghitung pengembalian atas investasi (return on investment-ROI),
yaitu laba yang diperoleh untuk setiap dolar investasi. ROI adalah ukuran kinerja
Kelompok 1|
12
yang paling lazim bagi suatu pusat investasi. ROI dapat didefinisikan sebagai
berikut,
ROI = Laba Operasi / Aktiva Operasi Rata-rata
Laba operasi (operation income) mengacu pada laba sebelum bunga dan
pajak. Aktiva operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan
untuk menghasilkan laba operasi, termasuk kas, piutang, persediaan, tanah,
gedung, dan peralatan. Gambaran aktiva operasi rata-rata dihitung sebagai
berikut.
Aktiva operasi rata-rata = (Nilai buku bersih awal + Nilai buuku bersih akhir)/2
2.3.2; Margin dan Perputaran
Cara kedua untuk mengitung ROI adalah memisahkan rumusnya (Laba
operasi/aktiva operasi rata-rata) dalam margin dan perputaran.
ROI = Margin x perputaran
= Laba operasi x
Penjualan
Penjualan _____
Aktiva operasi rata-rata
Margin adalah rasio dari laba operasi terhadap penjualan. Hal ini
menunjukkan jumlah laba operasi yang dihasilkan dari setiap dolar penjualan. Hal
ini menyatakan laba operasi yang dihasilkan dari setiap penjualan. Hal ini
menyatakan bagian dari penjualan yang tersedia untuk bunga, pajak, dan laba.
Perputaran (turnover) adalah suatu ukuran lain yang dihitung dengan membagi
pendaptan penjualan dengan aktiva operasi rata-rata. Perputaran menunjukkan
jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap dollar yang diinvestasikan dalam
aktiva operasi.
2.3.3; Keunggulan ROI
Sedikitnya, ada tiga hasil positif dari penggunaan ROI.
1; ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan,
beban, dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer
pusat investasi.
2; ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya.
Kelompok 1|
13
Kelompok 1|
14
antara dua kelompok dan penggunaan laba residu mendorong para manajer
untuk menerima proyek apapun yang menghasikan tingkat di atas minimum.
b; Kelemahan Laba Residu
Laba residu bisa mendorong orientasi jangka pendek. Masalah lainnya
dengan laba residu tidak seperti ROI, laba residu adalah ukuran absolut dari
profitabilitas. Jadi, perbandingan langsung dari kinerja pada dua pusat
investasi yang berbeda menjadi sulit karena tingkat investasinya bisa
berbeda.
2.4.2 Nilai Tambah Ekonomi
Nilai Tambah ekonomi adalah laba bersih ( laba operasi dikurangi pajak )
dikurangi total biaya modal tahunan. Pada dasarnya nilai tambah ekonomi (EVA )
merupakan laba residu dengan biaya modal sama dengan biaya modal akrual dari
perusahaan ( sebagai ganti dari suatu tingkat pengembalian minimum yang
diinginkan perusahaan karena alasan lainnya. Jika EVA positif maka perusahaan
sedang menciptakan kekayaan. Jika negative maka perusahaan sedang menyia
nyiakan modal.
Sebagai suatu bentuk dari laba residu, EVA adalah suatu bentuk satuan
dolar, bukan suatu tingkat persentase pengembalian. Akan tetapi, EVA juga
menghasilkan tingkat pengembaliann seperti ROI karena menghubungkan
penghasilan bersih ( pengembalian ) dengan modal yang dipakai. Inti EVA adalah
penekanan pada laba bersih operasi dan biaya akrual dari modal.
a; Menghitung EVA
EVA adalah laba bersih atau laba operasi setelah pajak dikurang biaya
modal yang dipakai. Biaya modal yang dipakai adalah presentase aktual
dari biaya modal dikali dengan total modal yang dipakai. Persamaan EVA
dinyatakan sbb.
EVA = laba operasi _
Setelah pajak
15
secara Keseluruhan
Ketika suatu divisi menjual pada divisi lain, kedua divisi tersebut dan
perusahaan secara keseluruhan mendapat pengaruhnya. Harga yang dikenakan
untuk barang yang ditransfer memengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan
divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut, sebagaimana juga evaluasi dan
kompensasi para manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer.
Meskipun harga transfer aktual tidak memengaruhi perusahaan sebagai
suatu kesatuan, penetapan harga transfer ternyata mampu memengaruhi tingkat
laba yang dihasilkan perusahaan multinasional mmelalui pajak badan dan
persyaratan hukum lainnya yang ditetapkan negara tempat berbagai divisi
beroperasi.
2.5.2; Kebijakan Penetapan Harga Transfer
Perusahaan yang terdesentralisasi memungkinkan lebih banyak wewenang
pengambilan keputusan di tingkat manajemen yang lebih
rendah. Dalam
16
diterima divisi penjualan dan harga maksimum yang ingin dibayar oleh divisi
pembeli. Harga maksimum dan minimum tersebut sesuai dengan biaya transfer
internal.
Berikut harga yang ditetapkan:
1; Harga transfer minimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan
divisi penjual tidak menjadi lebih buruk jika barang dijual pada divisi
internal daripada dijual pada pihak l uar.
2; Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan
divisi pembeli tidak menjadi lebih buruk jika suatuinput dibeli secara
internal.
Beberapa kebijakan penetapan harga transfer digunakan dalam praktik.
Kebijakan penetapan harga transfer ini mencakup harga pasar, harga transfer
berdasarkan biaya, dan harga transfer yang dinegosiasikan.
2.5.3; Harga Pasar
Jika tersedia, harga pasar adalah pendekatan terbaik untuk penetapan
harga transfer. Karena divisi penjual mampu menjual barangnya pada harga pasar,
transfer internal pada harga yang lebih rendah dari harga pasar akan
mengakibatkan divisi tersebut merugi. Divisi pembeli yang selalu mampu
membeli barang pada harga pasar untuk barang yang ditransfer secara internal.
2.5.4; Harga Transfer Berdasarkan Biaya
Harga pasar luar kerap tidak tersedia. Hal tersebut bisa terjadi karena
karena produk yang akan ditrasfer menggunakan desain hak paten yang dimiliki
perusahaan induk.dalam hal ini, perusahaan bisa menggunakan penetapan harga
transfer berdasarkan biaya. Sebagai contoh, perusahaan matras menggunakan
busa dengan kepadatan tinggi untuk matras dari tempat tidur lipat tersebut dan
perusahaan luar tidak memproduksi matras semacam ini dengan ukuran yang
sesuai. Jika perusahaan telah menetapkan kebijakan penetapan harga transfer
berdasarkan biaya, maka divisi matras akan membebankan biaya penuh
mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel,
dan bagian dari overhead tetap.
2.5.5; Harga Transfer yang Dinegosiasikan
Akhirnya, manajemen tingkat atas nisa mengizinkan manajer divisi
pembeli dan penjual untuk menegosiasikan harga transfer. Secara khusus,
Kelompok 1|
17
pendekatan ini berguna saat kondisi pasar tidak sempurna, seperti kemampuan
divisi di dalam perusahaan untuk menghindari biaya penjualan dan distribusi.
Dalam hal ini, biaya yang dihemat bisa dibagi di antara dua divisi.
Kelompok 1|
18
BAB III
PENUTUP
1
Kesimpulan
Untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, banyak perusahaan memilih
desentralisasi. Inti desentralisasi adalah kebebasan pengambilan keputusan. Perusahaan
yang terdesentralisasi membentuk pusat pertanggung jawaban. Empat pusat pertanggung
jawaban adalah pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat rugi. Hasil-hasil aktual dari
setiap pusat pertanggung jawaban bisa dibandingkan dengan aktual yang diharapkan.
Perhitungan biaya variabel memperlakukan overhead tetap sebagai beban
periode. Oleh karena itu, biaya unit produksi menurut perhitungan biaya variabel terdiri
atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead variabel. Perhitungan
biaya absorsi memperlakukan overhead tetap sebagai biaya produk. Jadi, biaya unit
produksi menurut perhitungan biaya absorsi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, overhead variabel dan bagian dari overhead tetap.
Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel memisahkan beban
menurut perilaku biaya, pertama, beban variabel proses produksi, penjuaan dan
administrasi dikurangi dari penjualan untuk mendapatkan margin kontribusi kemudian,
sema beban tetap dikurangi dari margin kontribusi untuk mendapatkan laba bersih
perhitungan biaya variabel. Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya absorsi
memisahkan beban mnurut fungsi. Pertama, harga pokok penjualan dikurangi dari
penjuaan untuk mendapatkan laba kotor kemudian beban penjualan dan administrasi
dikurangi dari laba kotor untuk mendapatkan laba bersih perhitungan biaya absorsi.
Laporan laba rugi segmen memungkinkan pihak manajemen untuk mengevaluasi
kontribusi setiap segmen terhadap kinerja perusahan secara keseluruhan.
ROI adalah rasio laba operasi terhadap aktiva operasi rata-rata. Rasio ini dapat
dibagi dalam dua komponen: margin (rasio laba operasi terhadap penjualan) dan
perputaran (rasio penjualan terhadap aktiva operasi rata-rata). Laba residu adalah
perbedaan antara laba dan tingkat pengembalian minimum yang diminta perusahaan
dikalikan dengan modal yang dipakai. EVA sangat mirip dengan laba residu, tetapi laba
setelah pajak dan presentasi aktual dari biaya modal digunakan dalam perhitungan.
Kelompok 1|
19
Pengembalian atas investasi adalah ukuran kinerja manajer yang paling lazim
pada unit-unit desentralisasi. Pengembalian atas investasi mendorong manajer untuk
memperhatikan perbaikan profitabilitas divisinya melalui peningkatan penjualan,
pengendalian biaya, dan pemanfaatan aktiva secara efisien. Sayangnya, ukuran kinerja
ini juga dapat mendorong manajer meningkatkan ROI dengan mengorbankan manfaat
jangka panjang demi manfaat jangka pendek.
Laba residu adalah laba operasi dikurangi persentase minimum dari laba modal
dikalikan modal yang dipakai. Laba residu positif berarti divisi memperoleh lebih banyak
dari biaya modal minimum. Laba residu negatif berarti divisi memperoleh lebih sedikit
dari biaya modal minimum. Laba residu yang sama dengan nol menunjukkan divisi
memperoleh tepat sama dengan biaya modal minimum.
EVA adalah laba operasi setelah pajak dikurangi total biaya modal tahunan. Jika
EVA positif, perusahaan menciptakan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan merusak
modalnya. EVA adalah dalam satuan dolar, bukan presentase tingkat pengembalian. Fitur
utama dari EVA adalah penekanan pada laba operasi setelah pajak dan biaya modal
aktual. Para investor menyukai EVA karena menghubungkan laba dengan jumlah sumber
daya yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Perusahaan yang terdesentralisisasi mampu menghasilkan kesesuaian tujuan
dengan menciptakan program kompensasi manajemen yang memberi penghargaan bagi
para manajer karena melakukan tindakan-tindakan yang menguntungkan perusahaan.
Sistem penghargaan yang mungkin meliputi kompensasi tunai dan tunjangan
nonkeuangan.
Ketika satu divisi dari suatu perusahaan menghasilkan produk yang digunakan
dalam proses produksi divisi lain, timbul proses penetapan harga transfer. Harga transfer
merupakan pendapatan bagi divisi yang menjual dan biaya bagi divisi yang membeli.
Jadi, harga yang dikenakan terhadap barang antara tersebut memengaruhi laba operasi
kedua divisi. Karena kedua divisi dievaluasi menurut profitabilitasnya, harga yang
dikenakan terhadap barang antara dapat dapat menjadi masalah yang sangat serius. Ada
tiga kebijakan penetapan harga transfer yang lazim digunakan : harga pasar, harga
transfer berdasarkan biaya, dan harga transfer yang dinegosiasikan.
Kelompok 1|
20
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Managerial . Buku I
Edisi 8, Jakarta : Salemba Empat. Kaplan, Robert S., dan David P.
Kelompok 1|
21
Latihan 10-5 Biaya per unit, penilaian persediaan, perhitungan biaya absorpsi dan Variabel,
mergin kontribusi (TB2)
Kellen company memproduksi kotak plastik yang digunakan untuk penyimpanan di kamarkamar asrama. Pada Agustus 2008, Kellen mulai memproduksi kotak-kotak dengan
bermacam-macam warna. Selama bulan Agustus, 9.000 telah diproduksi dan 8.800 telah
terjual masing-masing seharga $7,50. Biaya-biaya yang timbul sebagai berikut.
Bahan baku langsung
$10.800
6.750
overhead variabel
5.850
overhead tetap
27.900
Komiai penjualan sebesar 10% dari harga jual telah dibayarkan. Semua beban administrasi
tetap berjumlah $23.000.
Diminta
1; Hitunglah biaya per unit dan biaya persediaan akhir dengan perhitungan biaya
absorpsi!
2; Hitunglah biaya per unit dan biaya persediaan akhir dengan perhitungan biaya
variabel!
3; Berapakah margin kontribusi per unit ?
4; Kellen percaya bahwa kotak dengan bermacam-macam warna akan laris terjual setelah
satu tahun penjualan. Perusahaan memperkirakan penjualan Agustus 2009 seharusnya
dua kali lipat lebih banyak dari Agustus 2008. Biaya diperkirakan tidak berubah.
Berapakah laba operasi yang direncanakan Kellen untuk Agustus 2009 ? Apakah anda
menggunakan perhitungan biaya variabel atau absorpsi untuk menemukannya ?
Penyelesaian :
1; Biaya Per Unit Perhitungan Biaya Absorsi
$ 1.20
$ 0.75
$ 0.65
$ 3.10
Kelompok 1|
22
$ 5.70
$ 1.140
$ 1.20
$ 0.75
$ 0.65
$ 2.60
$ 520
$ 7.50
Dikurangi :
Biaya Variabel pokok penjualan
Komisi ( 10% x $ 7.50 )
Margin Kotribusi Per unit
($ 2,60)
( $ 0.75 )
$ 4.15
$ 132.000
Dikurangi :
Biaya variabel pokok penjualan
Komisi
Margin kontribusi
Dikurangi Biaya Tetap :
Overhead tetap
Administrasi Tetap
Pendapatan bersih
$ 45.760
$ 13.200
($
$ 27.900
$ 23.000
58.960)
$ 73.040
50.900
22.140
Variabel costing harus digunakan, karena biaya tetap tidak akan meningkat produksi
dan meningkatkan penjualan.
D
Kelompok 1|
23
Pendapatan
$ 10.000
$ 45.000
$ 200.000
$ 19.200
Beban-beban
7.800
$ 27.000
$ 188.000
$ 18.000
Laba operasi
2.200
$ 18.000
12.000
$ 1.200
Aktiva
$ 20.000
$ 144.000
$ 100.000
$ 9.600
Margin
25 %
40%
6%
6,25%
Perputaran
0.50
0,3125
2,00
ROI
11 %
12.5 %
12. 0 %
12.5 %
Penyelesaian :
Laba Residu
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan C
Perusahaan D
Kelompok 1|
24