Anda di halaman 1dari 15

Tugas Referat :

Pemeriksaan Pada Bayi Baru


Lahir
Dokter Pembimbing : Dr. Novita, Sp.A
Disusun oleh : Mentari Cipta S (2010730068)

Pemeriksaan pada neonatus


sebelum melakukan pemeriksaan fisik
neonatus, harus dilakukan anamnesis yang
cermat untuk mengetahui :
Riwayat terdapatnya penyakit keturunan
Riwayat kehamilan-kehamilan sebelumnya
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat persalinan sekarang

Pemeriksaan pada neonatus


Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir terdiri
dari
Pemeriksaan cepat segera setelah lahir
Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan
dalam 24 jam pasca lahir
Pemeriksaan saat bayi akan dibawa pulang

I. Pemeriksaan pada saat lahir


Penilaian adaptasi neonatus
Tanda
Laju

0
Tidak ada

1
<100

2
100

jantung
Usaha

Tidak ada

Lambat

Menagis

Lumpuh

Ekstremitas

kuat
Gerakan

Refleks

Tidak

Flexi sedikit
Gerakan

aktif
Reaksi

Warna kulit

bereaksi
Seluruh

sedikit
Tubuh

melawan
Seluruh

tubuh biru/

kemerahan,

tubuh

bernafas
Tonus Otot

neonatus yang pucat


beradaptasi
dengan baik
ekstremitas
kemerahan
mempunyai nilai apgar antara
7-10. nilai 4-6
biru
menunjukan keadaan asfiksia ringan sampai
sedang, sedangkan nilai 0-3 menunjukkan derajat
asfiksia berat

Mencari kelainan kongenital


Cairan amnion

polihidramnion : volume cairan amnion >2000 ml


oligohidramnion : volume cairan amnion <500 ml
Plasenta
perhatikan adanya perkapuran, nekrosis, dan
sebagainya. Pada bayi kembar harus diteliti apakah
terdapat satu atau dua korion (untuk menentukan
kembar identik atau tidak).
Tali pusat
Perhatikan kesegaran tali pusat, ada tidaknya simpul pada
tali pusat. Pada potongan tali pusat perhatikan apakah
ada satu vena dan dua arteri.
Setelah pemeriksaan cairan amnion, plasenta dan tali pusat, lalu
dilakukan pemeriksaan bayi secara cepat tetapi menyeluruh.

Berat lahir dan masa kehamilan

Kejadian kelainan congenital pada bayi kurang bulan 2 kali lebih


banyak dibanding bayi cukup bulan, sedangkan pada bayi kecil
untuk masa kehamilan kejadian tersebut sampai 10 kali lebih
besar.
Mulut
perhatikan :
apakah terdapat labio-gnato-palatoskisis ?
apakah terdapat hipersalivasi ?
apakah terdapat hipoplasia otot depresor anguli oris ?
Anus
perhatikan adanya anus imperforata dengan memasukkan
termometer ke dalam anus.
Kelainan pada garis tengah
kelainan berupa spina bifida, meningomielokel, sinus pilonidalis,
genitalia yang ambigus, eksomfalus, dan lain-lain.
Jenis kelamin
apakah terdapat pembesaran klitoris pada bayi perempuan ?
apakah terdapat hipospadia atau epispadia pada bayi lelaki ?

II. Pemeriksaan Lanjutan


Pemeriksaan Umum
Warna Kulit

Warna kulit neonatus normal adalah kemerahan, kadang-kadang


terlihat sianosis pada ujung-ujung jari pada hari pertama.
warna kulit yang pucat terdapat pada anemia berat atau asfiksia
palida.
warna kulit yang kuning disebabkan oleh kadar bilirubin yang
tinggi dalam serum darah.
Keaktifan
menilai dengan melihat posisi dan gerakan tungkai dan lengan.
Tangisan Bayi
tangisan yang melengking menunjukan bayi dengan kelinan
neurologis.
tangisan yang lemah terdapat pada bayi dengan kesukaran
bernafas.

Wajah neonatus

kelainan yang khas seperti : sindrom down,


sindrom Pierre-Robin, kretinisme, dan
sebagainya.
Keadaan gizi
dinilai dari berat badan serta panjang
badan yang disesuaikan masa kehamilan,
tebal lapisan subkutan, serta kerutan pada
kulit.
Suhu
Ingat : infeksi
pada
neonatus
(termasuk
sepsis)Suhu
dapat
suhu
tubuh
diukur
pada
rektum.
tidak disertai kenaikan suhu tubuh, bahkan sering
neonatus
normal diantara 36,7-37,5 derajat
terjadi hipotermia
celcius.

Pemeriksaan secara rinci


Kulit

kulit neonatus cukup bulan ditutupi oleh semacam zat yang


bersifat seperti lemak (verniks kaseosa)
lanugo, yaitu rambut halus yang terdapat pada punggung bayi.
perhatikan terdapatnya petekie atau ekimosis
perhatikan terdapatnya tumor di kulit (catat ukuran, bentuk,
konsistensi, dan warna)
perhatikan apakah ada kelianan bawaan lain pada kulit.
Kepala dan leher
pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala
tumpang tindih karena molding.
perhatikan terdapatnya kelainan yang disebabkan trauma lahir :
kaput suksedaneum, hematoma sefal, dan perdarahan
subaponeurotik.
Wajah
kelainan wajah yang khas terdapat pada sindrom Down atau
sindrom Pierre-Robin. Perhatikan kelainan wajah akibat trauma lahir
akibat laserasi, paresis N.fasialis atau patah tulang zigomatikus.

Mata

Pemeriksaan dengan menggoyangkan kepalanya secara perlahan mata


neonatus
akan terbuka. Mikroftalmia kongenital ditemukan dengan cara inspeksi dan
palpasi.
Glaukoma kongenital terlihat sebagai pembesaran, kemudian sebagai
kekeruhan kornea. Katarak kongenital mudah terlihat sebagai pupil yang
berwarna putih.
Telinga
Perhatikanlah letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set
ears) terdapat pada neonatus dengan sindrom tertentu antara lain sindrom
Pierre-Robin.
Hidung
bila neonatus bernapas melaui mulut, pikirkan kemungkinan terdapatnya
obstruksi jalan napas oleh karena atresia koana bilateral. Pernapasan cuping
hidung menunjukkan adanya gangguan paru.
Mulut
pemeriksaan dilakukan dengan inspeksi dan palpasi.
inspeksi : lihat adanya labio dan gnatoskisis, adanya gigi atau ranula.
Perhatikan lidah apakah membesar (pada sindrom Beckwith) atau selalu
bergerak (pada sindrom Down)
palpasi : deteksi terdaparnya high arch palate, palatoskisis, dan baik atau
tidaknya refleks isap.

Leher

leher neonatus tampak pendek tetapi pergerakannya baik.


trauma leher dapat terjadi pada persalinan yang sulit.
perhatikan pula terdapatnya webbed neck yang antara lain terdapat pada
sindrom Turner.
Dada
inspeksi :pada respirasi normal dinding dada berherak bersama dengan
dinding perut. Gerakan dinding dada harus simetris. Laju napas normal
neonatus (40-60 kali permenit).
palpasi : apakah terdapat fraktur klavikula atau tidak, serta meraba iktus
kordis untuk menentukan posisi jantung.
perkusi : jarang dilakukan.
auskultasi : laju jantung normal adlah 120-160 kali permenit. Bunyi napas
neonatus adalah bronkovesikular.
Abdomen
dinding perut neonatus lebih datar daripada dinding dadanya. Bila perut
sangat cekung, pikirkan kemungkinan hernia difragmatika.
hati biasanya teraba 2-3 cm dibawah arkus kosta kanan. Limpa sering teraba
1 cm dibawah arkus kosta kiri.
dengan palpasi dalam ginjal dapat diraba jika posisi bayi terlentang dan
tungkai bayi dilipat.

Genitalia eksterna

pada bayi perempuan cukup bulan labia minora tertutup oleh labia
mayora. Lubng uretra terpisah dari lubang vagina.
pada bayi lelaki, ukuran penis berkisar antar 3-4 cm(panjang) dan 11,3 cm (lebar). Skrotum biasanya besar dan banyak rugae. Testis
biasanya sudah turun ke dalam skrotum pada bayi cukup bulan.
Anus
pemeriksaan bukan hanya untuk mengetahui ada atau tidaknya
atresia ani, tetapi juga untuk mengetahui posisinya. Pengeluaran
mekonium terjadi dalam 24 jam pertama, bila setelah 48 jam belum
juga keluar, pikirkan kemungkinan adanya kelainan.
Tulang belakang dan ekstremitas
Untuk pemeriksaan tulang belakang, BBl diletakkan pada posisi
tengkurap, tangan pemeriksa meraba sepanjang tulang belakang
untuk mencari adanya skoliosis, meningokel, spina bifida, dan sinus
pilonidal.
perhatikan pergerakan ekstremitas. Apabila ada asimetri pikirkan
kemungkinan patah tulang atau kelumpuhan saraf.
tonus ekstremitas juga perlu diperhatikan. Hipotonia umum biasa
disebabkan oleh kelainan susunan saraf pusat.

Ukuran antropometrik

neonatus cukup bulan yang sesuai untuk masa kehamilannya


mempunyai ukuran badan sebagai berikut
Berat antara 2500 sampai 4000 gram
Pemeriksaan saraf
Panjang 45 sampai 54 cm
otak
Lingkaran kepala 33 sampai 37 cm
fasik
Lingkaran dada biasanya 2 cm lebih kecil dari lingkaranTonus
kepala.
Pemeriksaan
Perlu diukur panjang kepala-simfisis dan simfisis-kaki untuk menilai
motorseperti akondroplasia dapat
proporsi tubuh bayi, agar kelainan
Tonus postural
dideteksi
Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan
refleks

mencakup pemeriksaan tonus dan gerakan otot, saraf otak, dan refleks
neonatal primer.
Pemeriksaan usia kehamilan
yang sering dipakai sekarang adalah pemeriksaan ballard dengan menilai 6
kriteria
klinis dan 6 kriteria neurologis.

III. Pemeriksaan pada waktu pulang


Pada waktu memulangkan dilakukan lagi pemeriksaan untuk
meyakinkan bahwa tidak ada kelainana congenital atau
kelainan
akibat trauma yang terlewatkan. Perlu diperhatikan:
Susunan saraf pusat : aktivitas bayi,ketegangan ubun-ubun
Kulit : adanya ikterus, pioderma
Jantung : adanya bising baru yang timbul kemudian
Abdomen : adanya tumor yang tidak terdeteksi sebelumnya
Tali pusat : adanya infeksi

Disamping itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai


menyusu
dan ibu sudah mengerti cara pemberian ASI yang benar.

Daftar Pustaka
Diagnosis Fisik pada Anak, penyunting

Corry S Matondang, Iskandar Wahidiyat,


Sudigdo sastroasmoro. Jakarta : PT Sagung
Seto, 2000
United Nations Childrens Fund (UNICEF).
The state of the worlds children 2008:
statistical table. Diunduh dari :
http://www.unicef.org/sowc08/d0cs/sowc08_t
able_StatisticalTables.pdf
Ballard JL, Khoury JC, Wedig K, et al. New
Ballard score, expanded to include
extremely premature infants. J Pediatrics
1991; 119:417-23.

Anda mungkin juga menyukai