Anda di halaman 1dari 11

PENGUSAHA MUDA

INDONESIA
Ali Akbar Fathoni

PROFIL
Biodata
Nama
TTL

: Elang Gumilang

: Bogor, 6 April 1985

Pendidikan : 2003-2007 Mahasiswa Manajemen FEM IPB


Nama Usaha
: Developer Griya Salak Endah 1 dan 2,
Developer
Bumi Warnasari Endah dan Griya Ciampea
Endah,
Pemilik Pertambangan Pasir Kuarsa.
Alamat : Jl. Kyai Haji Abdullah No 194
Jasmin, Bogor

Ring Road Taman

PERUSAHAAN

Jika kita amati perumahan disekitar kita, pada


umumnya hanya diperuntukkan untuk orangorang yang berduit saja. Sedangkan untuk orang
kelas bawah mungkin hanya gigit jari untuk bisa
memiliki rumah sendiri apalagi di perumahan.
Mungkin hal inilah yang telah ditangkap oleh
Elang Gumilang, seorang anak muda yang tak
hanya peduli pada dirinya namun juga pada
orang yang kekurangan untuk menciptakan
perumahan khusus orang miskin. Bagaimana
sebenarnya kisah sukses danBiografi Elang
Gumilang, berikut ulasannya

BIOGRAFI

Berayahkan seorang kontraktor bukan mustahil bagi Elang Gumilang untuk mencoba
segala jenis usaha. Awal tahun 2005, ketika ia masih menjadi mahasiswa di IPB, ia
membeli sepetak tanah dan mulai mmebnagun rumah pertamanya. Modalnya dari
patungan bersama teman-teman semasa SMA nya dan kuliahnya. Rumah sederhana
berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi itu langsung laku
ketika selesai dibangun. Terbukti orang perlu akan rumah murah seharga 25 jutaan
yaitu harga yang bagi sebagian kalangan menengah keatas tak akan cukup untuk
membeli sebuah tas bermerk namun sangat dibutuhkan oleh kalangan bawah.

Setelah berhasil membangun dan memasarkan rumahnya, Elang Gumilang dengan


kecerdasan bisnisnya kemudian mentargetkan membangun 2000 unit rumah
sederhana. Dibawah bendera Semesta Guna Grup, perusahaan miliknya ia berusaha
mewujudkan targetnya. Dalam waktu setahun, investasi yang ditanamkan naik
berlipat. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah yang tadinya bernilai 50 ribu melejit
hingga 5 kali lipat dalam dua semester.

Elang Gumilang, mahasiswa sederhana dari IPB, anak dari pasangan H. Enceh dan Hj.
Prianti, kini bisa mempekerjakan ratusan karyawan pada setiap proyeknya. Sekitar
30 tenaga administrasi dan 100 pekerja di setiap proyek siap membantunya. Elang
Gumilang, pemuda kelahiran Bogor 6 April 1985 telah mengepakkan sayap bisnisnya
sejauuh yang ia bisa dan setinggi yang dapat ia capai.

PERJALANAN SUKSES
Elang

terlahir dari keluarga yang lumayan berda namun bergaya hidup


bersahaja. Pendidikan moral dari orang tuanya tertanam baik. Ajaran itu terus
berurat akar dalam dirinya. Sebagai pelajar sekolah, ia termasuk siswa yang
gemilang. Jiwa wirausaha Elang mulai terasahsaat duduk di bangku kelas tiga
SMA. Ketika itu ia menentukan target, saat lulus harus dapat menghasilkan uang
10 juta sendiri untuk biaya kuliah. Padahal jika ia minta ke ortunya tentulah
dikasih, namun itulah Elang. Ia ingin menempa dirinya agar bisa mandiri.

Tanpa

sepengetahuan orang tuanya, Elang berjualan donat ke sekitar sekolah


dasar di Bogor, namun akhirnya ketahuan orang tuanya juga dan dia disuruh
berhenti karena UAN akan menjelang.

Bukan

Elang namanya jika harus kehilangan akal. Ia kemudian mengikuti


perlombaan Java Economic Competition se-Jawa dan Kompetisi Ekonomi oleh UI
dan ia keluar sebagai pemenangnya. Uang hadiahnya ia kumpilkan untuk biaya
kuliah.

Setamat SMA, Elang masuk ke Fakultas Ekonomi IPB tanpa tes. Saat itulah
bermodal uang sejuta ia kembali berniat untuk bisnis. Awalnya ia berjualan
sepatu dan mampu menangguk untung 3 juta, kemudian berganti menyuplai
lampu neon fakultas. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan
lampu Philips untuk menyetok lampu di kampusnya. Alhamdulillah untuk
setiap pembelian saya untung 15 juta rupiah, ucapnya bangga. Namun
karena bisnis lampu perputarannya lambat, ia kemudian beralih ke bisnis
minyak goreng.

Bisnis minyak goreng ini perputarannya cepat namun menggunakan otot


sehingga mengganggu kuliah. Akhirnya ia berhenti dari bisnis ini. Ia kemudian
memikirkan bisnis yang tak menggunakan otot. Ia bertukar pikiran dengan
dosen dan beberapa pengusaha lokal. Alhasil tercetuslah bisnis lembaga
kursus bahasa Inggris di kampusnya. Elang menggunakan tenaga pengajar
langsung dari luar negeri sehingga kampus mempercayakan lembaga milik
Elang tersebut sebagai mitra. Karena bisnis kursusan ini tak menggunakan
otot, Elang kemudian menggunakan waktu luangnya untuk menjadi pemasar
perumahan.

Sebenarnya tanpa harus beralih ke bisnis properti, Elang


sudah berkecukupan, ia sudah punya mobil dan rumah
sendiri padahal masih kuliah semester 6. Namun Elang
merasa ada yang kurang. Ia kemudian berdialog dengan
nuraninya, Kenapa saya merasa resah, padahal
segalanya saya sudah punya. Apa lagi yang membuat sya
resah? begitu isi hatinya berkecamuk.

Jawaban dari Sang Kuasa pun datang. Bisnis propertilah


yang ditunjukkan oleh Allah pada Elang untuk digeluti
namun properti untuk orang miskin hal ini karena hatinya
tersentuh, Banyak orang di Indonesia terutama di kota
besar yang belum memiliki rumah karena mahalnya
harga properti. Padahal diantara mereka sudah berumur
60an tahun. Biasanya kendalanya adalah DP yang mahal
dan cicilan yang mencekik, begitu ungkapnya.

Akhirnya masuklah ia di bisnis ini. Elang kemudian mengiklankan


propertinya di koran lokal untuk menekan biaya. Karena harga perumahan
yang ditawarkan begitu murah, pada tahap awal langsusng terjual habis.
Walau harganya sangat murah namun fasilitas pendukungnya lumayan
lengkap seperti klinik 24 jam, angkot 24 jam, ada lapangan olah raganya,
dekat sekolah juga serta dekat pasar dan rumah ibadah. Kebanyakan
konsumennya adalah buruh pabrik, staf TU IPB, dan ada juga pemulung.

Sukses yang sudah ditangan tak lantas membuat Elang lupa diri. Justru ia
semakin mendekatkan diri pada Sang Kuasa, terbukti untuk setiap
penjualan ia sisihkan 10 persen untuk kegiatan amal seperti membantu
orang miskin, memberi bantuan modal pada pengusaha kecil serta
memberi beasiswa.

Sebenarnya ada lagi impian Elang Gumilang, ia ingin mendirikan


perusahaan yang bisa mempekerjakan 100 ribu orang untuk menyerap
pengangguran.

OMZET
Omset
pertahunnya
pasti
bikin
pengusaha manapun berdecak kagum
mengingat awal mula sepak terjangnya
karena tak kurang dari 20 miliar per tahun
dapat ia bukukan. Belum lagi dari kontrak
pre periodik terbarunya menambah 80
miliar hingga 100 miliar ke bisnisnya.

SEMOGA SUKSES!!

Anda mungkin juga menyukai