Nowadays we need a hand phone to connect our friends, family and relatives. We
can get it easily in the shop. When we buy it we shall get a hand phone, a SIM card,
a battery, and a charger. These are the ways to activate the hand phone:
7. Seventh, when the battery is fully charged, the bar stop scrolling.
disconnect the charger from the AC outlet and the phone.
Then, we are ready to make a phone call.
1.
b
.
2.
phone
phone
phone
cover
b
.
.
d
.
a
Ingredients
Steps
Performances
Devices
Fifth, connect the lead from the charger to the bottom of the hand
phone.
4.
c
the height
b
.
the length
d
the case
the top
C. uninstall CD-ROM
D. remove CD-ROM from our computer
27. What is the purpose of the text?
A. To explain how to install CD-ROM
B. To tell the readers how to connect computers using CD-ROM.
C. To discuss the influence of CD-ROM on the computer work.
D. To measure the effectiveness of computer working with CD-ROM installed.
28. What should be done first before installing the CD-ROM?
A. Remove the computer cover
B. Unplug all other devices first
C. Turn off the computer and unplug the power cable
D. Turn the computer on before installing CD-ROM
29. What does the writer strongly recommend in order to get the best result of the CD-ROM
installation?
A. That we remove the computer cover first.
B. That the computer should be turned off before installing CD-ROM.
C. That the CD-ROM is set as Master device in the Secondary IDE.
D. That CD-ROM is set as Master device in Primary IDE.
30. We have to connect the CD-ROM to the following types of cable EXCEPT .
A. power cable
B. audio cable
C. IDE cable
D. monitor cable
PENGERTIAN NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya olehKementerian Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa
yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar
kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu.[butuh rujukan] Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.
Pada saat ini (2015) terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba
di Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat
354 jenis narkoba
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
(Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan
sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis
narkotika adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium
obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campurancampuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No.
5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut,
namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka
psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan
demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika
golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika
antara lain:Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine,
Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabushabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun
sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat
mengganggu sistem syaraf pusat, seperti:
Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat
organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh:
lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya
JENIS JENIS NARKOBA
OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).
(d) Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karena
efeknya sangat kuat. Obat ini bisa ditemukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam bentuk
cairan. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan sering
disalahgunakan orang. Heroin disebut juga putaw.
(e) Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan
ketergantungan opium. Antagonis opioid (analgetik narkotika) telah dibuat untuk mengobati
overdosis opioid dan ketergantungan opioid dan digunakan sebagai analgesia bagi penderita
rasa nyeri.
(f) Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin), digunakan sebagai
analgesia.Obat ini efektif untuk diare. Daya kerja meperidin lebih pendek dari morfin.
(g) Candu adalah tanaman yang nanti di proses menghasilkan opium
2) Penggunaan Psikotropika Dalam Bidang Kedokteran
Penggunaan obat-obat yang tergolong psikotropika dalam bidang kesehatan antara lain:
Asam barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol) sering digunakan untuk menghilangkan
cemas sebelum operasi (obat penenang)
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan atau zatzat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan
tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai
dosis yang dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara
terus-menerus akan mengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau
kecanduan.
Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para
pemakaianya. Jika semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebih maka
akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat.
Pengaruh narkoba pada remaja bahkan dapat berakibat lebih fatal, karena
menghambat perkembangan kepribadianya. Narkoba dapat merusak potensi diri, sebab
dianggap sebagai cara yang wajar bagi seseorang dalam menghadapi dan
menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari.
Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik
dan harus menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak
informasi yang menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan
dalam mengkonsumsi narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan
dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.
Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai pemicu seseorang dalam
penyalahgunakan narkoba.
1.Faktor Diri
a.Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau brfikir panjang tentang
akibatnya di kemudian hari.
b.Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c.Keinginan untuk bersenang-senang...
2.Faktor Lingkungan
a.Keluarga bermasalah atau broken home.
b.Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau
bahkan pengedar gelap nrkoba.
c.Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan
semua anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
3.Faktor Ketersediaan Narkoba.
Narkoba itu sendiri menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk memakai narkoba
karena :
a.Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
b.Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c.Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.