Anda di halaman 1dari 8

Diet untuk Ibu Hamil

PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan saat yang membahagiakan karena akan ada anggota
baru di dalam sebuah keluarga. Karena itu, kerap kali ibu yang sedang hamil
dianjurkan untuk menyantap makanan dalam porsi yang berlebih. Artinya, makan
lebih banyak dibandingkan dengan ketika belum mengandung. Alasannya, ibu hamil
tidak hanya makan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin dalam
kandungannya. Betul sekali. Namun, sebenarnya, penekanan pada jumlah atau
kuantitas itu kurang tepat. Yang lebih ditekankan mestinya kualitas ataupun
komposisi zat-zat gizi, sebab faktor ini lebih efektif dan fungsional untuk kesehatan
ibu maupun pertumbuhan janinnya.1,2

Diet untuk Ibu Hamil

DIET UNTUK IBU HAMIL


Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan
dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh
dan perkembangan janin. 2,3
Masa kehamilan ibu dibagi dalam tiga tahapan atau trimester. Trimester
pertama, saat kehamilan mencapai usia 1 - 3 bulan, adalah masa penyesuaian tubuh
ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini pertumbuhan
janin masih lambat, penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil.
Pada tahap ini ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan
zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan
persediaan pada trimester berikutnya. Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil
mengalami mual, muntah-muntah, dan tidak berselera makan, sehingga asupan
makanan perlu diatur. Makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk kering, porsi
kecil, dan frekuensi pemberian yang sering. Jika diperlukan, bisa juga mengkonsumsi
suplemen vitamin dan mineral untuk menunjang pertumbuhan janin. Namun, hal itu
perlu konsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.2,4,5
Memasuki trimester kedua, saat kehamilan berusia 4 - 6 bulan, janin mulai
tumbuh pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu
mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi,
misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim serta plasenta. Untuk
itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai
menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk
ASI (air susu ibu) saat menyusui nanti.2,4,5
Sedangkan pada tahap terakhir atau trimester ketiga, ketika usia kehamilan
mencapai 7 - 9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya
pertumbuhan janin dan pembentukan otak. Kebutuhan energi janin didapat dari
cadangan energi yang disimpan ibu selama tahap sebelumnya.2,4,5
Dengan kondisi semacam itu, pola konsumsi ibu hamil tetap mengacu pada
formula "4 sehat 5 sempurna", yang diyakini para ahli gizi mengandung tiga
golongan utama makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh. Yaitu sumber zat

Diet untuk Ibu Hamil

tenaga yang didapat dari makanan sumber karbohidrat dan lemak seperti padi-padian,
kentang, umbi-umbian, jagung, sagu, tepung-tepungan, roti, mi, minyak, mentega;
sumber zat pembangun berasal dari konsumsi protein seperti telur, daging, tahu,
tempe, ikan, dan kacang-kacangan; kemudian sumber zat pengatur yang berasal dari
vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi ketiga
unsur gizi penting itu, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan secara
proporsional yang meliputi padi-padian atau serelia, kacang-kacangan, daging, ikan,
telur, sayur, buah, susu, dan lemak.6
A. Pedoman Menu
Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:2,3
1. Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi, namun
lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsi.
2. Makanan dapat diberikan 4 - 6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu.
Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika merasa mual,
pusing, dan ingin muntah.
3. Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti cabe,
makanan bergas seperti nangka, nanas dan durian, serta yang beralkohol
semacam tape.
4. Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang, dengan susunan
yang meliputi 2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan, sebutir telur, 60 g
kacang-kacangan, 3 porsi sayur @ 100 g, 2 porsi buah-buahan @ 100 g, segelas
susu atau yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti serta 1 sdm minyak atau lemak.
5. Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari buah
seperti air jeruk, air tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau sebagai pengganti
cairan yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering buang
air kecil karena kandung kemih yang terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting
untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat, dan soft drink
(minuman ringan) pemicu hipertensi.

Diet untuk Ibu Hamil

6. Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan
pewarna yang dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat membahayakan
kesehatan dan pertumbuhan janin, yang sering dihubungkan dengan cacat
bawaaan dan kelainan bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada kemasan seperti
amaranth, potassium nitrit, sodium nitrit, sodium nitrat, formalin, boraks,
sianida, rodhamin B, dsb.
7. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak
namun rendah kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat,
karena akan mengakibatkan mual dan muntah.
8. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsi
kecil dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang
lain, karena biasanya mereka tidak berselera makan.
9. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna
karena besar risikonya tercemar kuman dan bakteri yang membahayakan. Untuk
menghindarinya, masaklah makanan sampai matang benar, dan cuci makanan
untuk menjaga kebersihan, terutama buah dan sayuran sampai bersih sebelum
dikonsumsi.
10. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.
B. Zat-zat Gizi Penting
Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah sebagai
berikut:2,4,7
1. Sumber tenaga, digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan
biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel-sel baru,
pemberian makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim
dan hormon penunjang pertumbuhan janin.
Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan tidak
tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14 kg.
Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadi
energi.

Diet untuk Ibu Hamil

2. Protein, diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan


protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir
dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh
dan jaringan pembentuk otak.
3. Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung
dalam tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan,
vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur
pemakaian protein tubuh, vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel
darah merah. Vitamin C membantu penyerapan zat besi guna mencegah anemia,
dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium.
4. Mineral, antara lain :
a. Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta
persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan
kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan
mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu
mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang
dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas, klinik atau rumah sakit.
b. Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah
sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang
disebabkan oleh :

Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.

Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita,


sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan mengembalikan
persediaan darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya.

Wanita hamil cenderung terkena anemia pada tiga bulan terakhir


kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya
sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Penanganannya, pertama,
menggunakan terapi obat dengan memberikan tablet zat besi (ferosulfat) 30 - 60 mg
per hari, tergantung pada berat ringannya anemia. Kedua, terapi diet dengan

Diet untuk Ibu Hamil

meningkatkan konsumsi bahan makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran
hijau.5

Diet untuk Ibu Hamil

PENUTUP
Banyak perempuan memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam hal
makanan selama masa kehamilan. Walaupun demikian, ada hal yang harus selalu
diingat oleh seorang ibu hamil bahwa makanannya harus memiliki komposisi yang
seimbang sehingga memenuhi kebutuhan tubuhnya, sehingga memerlukan kontrol
atau diet terhadap bahan makanan yang dimakannya, karena diet yang menyehatkan
dapat membantu kebutuhan nutrisi ibu hamil selama masa kehamilannya dan
memberikan awal yang baik bagi bayi dalam kandungannya untuk mempersiapkan
diri pada kehidupannya lebih lanjut.1,5

Diet untuk Ibu Hamil

DAFTAR PUSTAKA
1.

Pergnancy and Diet. Healthy Eating Club, 2003. Available from URL :
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Pregnancy_and_
diet. Cited on May 2004.

2.

Haryanto Trisno. Ibu tak Harus Ngemil. InfoKadoCom, 1999. Available from
URL :
http://www.balita-anda.indoglobal.com/mei16ngemil.html. Cited on May 2004.

3.

Pregnancy. In : Having a Baby. Parenting, 2004. Available from URL :


http://www.bbc.co.uk/parenting/baby/pregnancy_diet.shtml. Cited on
2004.

May

Diet untuk Ibu Hamil Bekerja. Member Malaysia. Available from URL :
http://sc.groups.msn.com/themes/R9c/pby/MSNframing.css. Cited on
2004.

May

4.

5.

Pregnancy. In : Information Sheet of Vegetarian Society. Available from URL :


http://www.vegsoc.org/info/preg.html. Cited on May 2004.

6.

Healing Foods for Dummies. In : Choosing The Proper Diet for


Pregnancy.Wiley Publishing Inc, 2004. Available from URL :
http://media.wiley.com/assets/0/52/spacer.gif. Cited on May 2004.

7.

Wolfe Karen. Diet and Pregnancy. Discovery Communications Inc, 2003.


Available from URL :
www.advancefornurses.com/resources/N1_apr29_02.pdf. Cited on May 2004.

Anda mungkin juga menyukai