LP Anc
LP Anc
ANTENATAL CARE
DEFINISI
Menurut Mochtar (1998), Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan
kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi
juga pengawasan dan penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga
mendapatkan ibu dan anak yang sehat. Tujuan dari asuhan Antenatal Care adalah
untuk memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu serta tumbuh
kembang bayi, juga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental dan sosial ibu. Disamping tujuan di atas, Antenatal Care juga bertujuan
untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan
dan pembedahan, mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan
dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mngkin,
mempersiapkan bu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif,
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kesehatan bayi agar dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.
PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel
telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 7 hari. Untuk menyuplai darah ke
sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel Telur (Ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
geneta-bridge.
2. Sel Mani (Spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (Konsepsi=Fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur
di tuba pallofi.
4. Nidasi (Implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
PERUBAHAN FISIOLOGIS WANITA HAMIL
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat
kandung, dan juga organ lainnya.
1. Uterus
a. Ukuran: karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x
20 cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
b. Berat: dari 30 gr 1000 gr.
c. Bentuk dan konsistensi: bulan pertama=alpukat, 4 bulan=bulat, akhir
kehamilan=bujur telur.
d. Posisi: awal=antefleksi/retrofleksi, 4 bulan=berada pada rongga pelvis,
akhir=rongga perut sampai hati.
e. Serviks: menjadi lunak yang disebut tanda boodell
2. Indung telur (Ovarium)
a. Ovulasi terhenti.
MANIFESTASI KLINIS
Ada beberapa manifestasi klinis dari ANC, yaitu:
1. Tanda Presumtif
a. Supresi menstruasi.
b. Nausea, vomiting, morning sickness.
c. Sering miksi.
d. Mammae bengkak terasa penuh.
e. Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu).
f. Chadwicks (+).
g. Pigmen pada kulit.
2. Tanda Mungkin
a. Pembesaran abdomen.
b. Tanda Hegar.
c. Ballotemen (+).
d. Perubahan pada serviks.
e. Braxton Hicks.
f. Tes kehamilan.
3. Tanda Pasti
a. Bunyi DJJ, Nadi 120 180x/m.
b. Pergerakan fetal.
c. USG hasil (+).
d. Ro ada skeletal.
JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
klien.
Rahim dibawah ke tengah.
Tinggi fundus uteri ditentukan.
Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang
atas simfisis.
Leopold II
Yang dilakukan adalah:
- Kedua tangan pindah ke samping.
- Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan.
- Tentukan letak punggung anak.
- Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin.
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil). Variasi menurut poudin :
menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di
fundus.
Leopold III
Yang dilakukan adalah:
- Dipergunakan satu tangan saja.
- Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya.
- Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan.
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul). Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung
penderita.
Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian
bawah.
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam
rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan: Kedua
tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul) atau Kedua tangan pada
pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
dengan
peningkatan
volume,
varises,
sedikit
edema
perubahan
yang
ada
di
antisipasi,
tahap
sesak.
g. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal.
h. Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi
natrium/air.
i. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan utama dalam persalinan normal adalah:
1. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman
pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan
kecemasan berkurang/hilang.
Intervensi:
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan.
Rasional: mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan
menentukan arah dan kemungkinan pilihan/ intervensi.
b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang
dalam reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
Rasional: dapat menghilangkan ansietas berkenaan
dengan
status
nutrisi
prenatal,
khususnya
pada
periode
kritis
perkembangan janin.
3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan
kebutuhan volume cairan terpenuhi.
Intervensi:
a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
Rasional: peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG)
perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric
memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus
peptikum, gastritis, kolesistitis).
Rasional: membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk
mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
indikasi
dalam
membantu
untuk
mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi.
4. Pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan pola
nafas menjadi efektif.
Intervensi:
a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga
kesehatan).
Rasional: menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kirakira 60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi
pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada
inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
b. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan
program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat,
tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan
seperti berjalan.
Rasional: menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan.
c. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada
sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan
tuberculosis).
Rasional: masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan
perubahan eliminasi teratasi.
Intervensi:
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan
trimester ketiga.
Rasional: membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi
berkemih dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan
kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering berkemih.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 8 gelas
sehari.
Rasional: mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat
yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonik.
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan
penghilangan natrium dan diet.
Rasional: kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator
rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia berat.
6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas,
sesak.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan
gangguan pola tidur teratasi.
Intervensi:
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan
kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
Rasional: membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur
yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur
pada posisi semi fowler.
Rasional: pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ
abdomen menekan diafragma hingga membatasi ekspansi paru,
penggunaan posisi semi fowler memungkinkan diafragma menueun,
membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal.
c. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur,
anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca,
c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan
mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
Rasional: kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena
penurunan jumlah pembawa oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.