Kel 07 Spektrometri Molekular
Kel 07 Spektrometri Molekular
Oleh:
Chandra Paska Bakti (0806460420)
David Adiprakoso (0806460446)
Ester Kristin (0806460471)
Republik Daudi Parthu (0806460585)
Spektroskopi
Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara gelombang
elektromagnetik dengan materi
Metode spektroskopi digunakan untuk
menentukan, mengkonfirmasi struktur
molekul, dan untuk mengetahui kemurnian
suatu senyawa
Spektroskopi Konvensional
Tipe Spektroskopi
ABSORPSI
EMISI
REFLEKSI
SCATTERING
Absorpsi
Berkas radiasi elektromagnet bila
dilewatkan pada sampel kimia maka
sebagian akan terabsorpsi
Energi elektromagnet yang ditransfer ke
molekul sampel akan menaikan tingkat
energi (tingkat tereksitasi)
Eksitasi energi dapat berupa eksitasi
elektronik, vibrasi dan rotasi
Molekul akan dieksitasi sesuai dengan
panjang gelombang yang diserapnya
Hampir semua gugus fungsi organik
memiliki bilangan gelombang serapan
khas di daerah yang tertentu
Vibrasi molekul
Jenis vibrasi:
1. Vibrasi ulur (Stretching Vibration),
yaitu
vibrasi yang mengakibatkan
perubahan panjang ikatan suatu
ikatan
2. Vibrasi tekuk (Bending Vibrations),
yaitu vibrasi yang mengakibatkan
perubahan sudut ikatan antara dua
ikatan
Spektroskopi IR
Spektroskopi UV-VIS
Umumnya spektroskopi dengan sinar ultraviolet
(UV) dan sinar tampak (VIS) dibahas bersama
karena sering kedua pengukuran dilakukan pada
waktu yang sama
Berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni
transisi elektron dalam molekul,maka informasi
yang didapat cenderung untuk molekul
keseluruhan bukan bagian-bagian molekulnya
Sangat cocok untuk tujuan analisis karena metoda
ini sangat sensitif
Sangat kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap
oleh sampel diberikan oleh ungkapan hukum
Lambert-Beer.
Menurut hukum Beer, absorbans larutan sampel
sebanding dengan panjang lintasan cahaya d dan
konsentrasi larutannya c
Spektroskopi Fluoresensi
Jenis spektroskopi elektromagnetik yang
menganalisis fluoresensi dari sampel
Fluoresensi adalah lepasnya energi dalam
bentuk radiasi dengan energi yang lebih
rendah atau panjang gelombang yang
lebih tinggi berupa cahaya tampak
Spektroskopi fluoresensi digunakan dalam,
biokimia, kedokteran, dan bidang
penelitian kimia untuk menganalisis
senyawa organik
Skema Spektroskopi
Flouresensi
Instrumen Pada
Spektroskopi Molekuler
Spektroskopi IR,
Spektrofotometri UV- Vis, dan
Spektroskopi Pendar Cahaya
1. Sumber Radiasi
Argon
Tungsten
Deuterium
Xenon
100 160 nm
350 800 nm
160 360 nm
200 900 nm
3. Monokromator
PRISMA
GRATING
4. Detektor
Photovoltaic
Phototube
Diode array
Spektroskopi IR
Instrumentasi Spektroskopi
IR
Sumber Radiasi
- Nerst Glower
Daerah Cuplikan/Sampel
Monokromator
Prisma garam batu
Detektor
- Detektor termal
Signal Prosessor dan Readout
Spektrometer dispersif
Terdiri dari:
sumber energi
tempat contoh
sistem untuk pemilihan panjang
gelombang
detektor
alat pembaca atau pencatat
(recorder).
Bruker Vertex 70
Instrumentasi Fourier
Spektrofotometer UV-Vis
Shimadzu UV 2401PC
Komponen Instrumentasi
UV-Vis
Sumber Radiasi
Lampu wolfram
Monokromator
Prisma kaca atau kuarsa
Detektor
Fotolistrik
Pencatat
Spektrofotometer UV-Vis
Single Beam
Double Beam
Multi Channel
Tanpa monokromator
Mendispersikan cahaya dengan panjang gelombang yang
sama
Mahal
Resolusi terbatas
Spektrofotometer Pendar
Cahaya
Spektrofotometer Pendar
Cahaya
Terdiri dari:
sumber
monokromator atau filter
sampel
monokromator atau filter
detektor
penguat
pembacaan
Fluorescence Detector
Instrumental Analysis by Bauer, Christian and O'Reilly
Spektrofotometer
Absorbansi tinggi : Digunakan untuk larutan
yang sangat pekat.
- Skala alat dapat diatur menjadi 100
satuan dengan
1. Memperbesar lebar celah
2. Memperbesar intensitas sumber
3. Memperbesar sensitivitas detektor
- Standar dengan konsentrasi lebih rendah
dari sample
Spektrofotometer
Absorbansi rendah : Digunakan untuk
larutan yang sangat encer
- Standar dengan konsentrasi lebih tinggi
dari sample
Perbandingan plot absorbansi
terdekat digunakan untuk ketelitian
I
II
III
IV
V
VI
VII
analisis dan
kemudahan
pengukuran
absorbansi
sample
Konsentrasi
0
5
10 (kalibrasi)
40
80
200
280
( g/ml)
Absorbansi
0,025
0,050 0,20
0,40
1,00
1,4
Titrasi
Perubahan dalam absorbansi pada
larutan dapat digunakan untuk
mengikuti perubahan konsentrasi
sample selama titrasi
Absorbsi berbanding linear dengan
konsentasi sample.
Sample yang telah dititrasi membuat
Plot absorbansi terhadap volume titran
akan terdiri dari 2 garis lurus yang saling
berpotongan pada satu titik
Titrasi
Hukum Bouger dalam Titrasi
A = bc = (V+v)/V
: absorpsivitas (M-1cm-1 , L g-1 cm-1)
b : jarak tempuh optik (cm)
c : konsentrasi (M, g L-1)
FIA Dialisis
Skoog, Holler and Crouch
FIA Extraction
Skoog, Holler and Crouch
Metode Spektroskopi
Infrared
Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu
gugus fungsi dengan persamaan :
= 1/(2c)(K/)
Metode Spektroskopi
Infrared
Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu gugus fungsi,
dengan klasifikasi seluruh daerah frekuensi IR
menjadi 3 atau 4 bagian.
Pembagian IR
1. Daerah dekat IR ( 0,2-2,5 )
2. Daerah Fundamental (2,5-50)
3. Daerah jauh IR (50-500)
Berdasarkan daerah ulur hidrogen (2,7-3),
daerah ikatan rangkap 3 (3,7-5,4), daerah ikatan
rangkap 2 (5,1-6,5),daerah sidik jari (6, 7-14).
Rata-Rata klasifikasi pada daerah fundamental
Metode Spektroskopi
Infrared
Po menunjukan intensitas sinar yang
didapat dengan cara menarik garis
lurus tangensial pada kurva spektrum
absorpsi pada posisi pita absorbsi yang
dianalisis
T untuk Pt diukur dari titik absorbsi
maksimum
Kurva kaliberasi didapakan dengan
log(Po/Pt).konsentasi sample
Spektroskopi pendar
molekuler
Metode pendar Fluor
Radiasi Emisi yang berasal dari konversi internal (IC)
S2 ke S1, S1 ke S0 dengan waktu emisi 10 -7-10-9 s
Berdasarkan pada sifat dan intensitas cahaya
teremisi oleh suatu molekul pada transisi tingkat
triplet pertama dan tingkat singlet.
Analisis senyawa organik dan anorganik dalam
jumlah sedikit, dipengaruhi pH, suhu, kadar zat,
intensitas cahaya
Sifat emisi ditinjau dari frekuensi, waktu hidup, hasil
kuantum, dan pola vibrasi untuk analisis
kuantitatif.
Spektroskopi pendar
molekuler
Berdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang
ditransmisikan
P/Po = -bc
Fraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi
1-(P/Po) = 1- -bc
(Po-P) = Po(1- -bc )
Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor ()
maka Intensitas pendar fluor (F)
F= (Po-P) = Po(1- -bc )
Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah bc >
0,05 sehingga
F= K Po(2,3 bc )
Dengan K, tetapan instrumen
Spektroskopi pendar
molekuler
Metode pendar Fosfor
Radiasi Emisi persilangan antar system (ISC),
meliputi pembalikan spin elektron, Tingkat triplet
ke keadaan dasar (S0)
Molekul teridentifikasi pada emisi yang keluar
berlangsung dalam waktu cukup lama ( 1-10 s
pada medium tegar dan 10-4-10-3 s pada medium
fluida.
Pendar Fosfor dipengaruhi oleh struktur molekul,
ion-ion logam paragmagnetik, molekul-molekul
siklik tidak tersubsitusi serta hidrokarbon
polisiklik mengandung subsituen CH3, -NH2,
-OH, -COOH, -OCH3 , turuanan benzena dan
naftalen
Spektroskopi pendar
molekuler
Berdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang
ditransmisikan
P/Po = -bc
Fraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi
1-(P/Po) = 1- -bc
(Po-P) = Po(1- -bc )
Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor ()
maka Intensitas pendar fluor (F)
I= (Po-P) = Po(1- -bc )
Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah bc >
0,05 sehingga
I= Kc Po(2,3 bc )
Dengan Kc, tetapan instrumen
Penafsiran hasil
spektroskopi
INFRAMERAH
Komponen grafik
baseline
peak
at h
Co m p o s e r
1. 1. 5
h t t p : / / w ww . m a t h c o m p o s e r . c o m
%T =
intensitas orisinil
x 100
CH3COOH
Penafsiran Spektroskopi
ULTRAVIOLET
Komponen Grafik
Contoh
Analisis
Penafsiran Spektroskopi
PENDAR-FLUOR