Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Monitor pernapasan
3. Gangguan rasa Nyaman nyeri b.d adanya luka operasi ( Black, 1997 )
Intervensi keperawatan:
Jaga bagian kepala, tempat tidur tetap tinggi, jika tidak terjadi
kontra indikasi.
Bersihkan secret dari mulut dengan tisu atau dengan penghisap tapi
perlahan.
5. gangguan aktifitas fisik b.d adanya nyeri pada luka operasi ( MI Jakim,
1997 )
Intervensi keperawatan:
Jaga kebersihan
Rawat luka
8. Resti nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu makan menurun ( MI
Jakim, 1987 )
Intervensi keperawatan:
Luka insisi
Depresi
Peristaltik
Kerusakan
Otot
terganggu
saraf
pasase
Nyeri
Menelan
batuk
Perdarahan
Estrogen
berkurang
syok
Menurun
hipovolomik
Resti
infeksi
Infertil
Perubahan
menstruasi
fisik
Gambaran
Produksi
Negative
Aspirasi
Apnoe
secret
Perut
menumpuk
kembung
Obstruksi
g3 aktftas
malaise
g3
g3
rasa
keseimbangan
Nyaman
cairan kurang
diri
kewanitaan
menurun
Libido
Jalan napas
seksual
Resti nutrisi
kurang
g3 pola seksual
RENCANA KEPERAWATAN
DIANGOSA KEPERAWATAN DAN KOLABORASI
TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC)
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis (kanker serviks) dan agen injuri fisik (jika dilakukan terapi pembedahan)
NOC : Kontrol Nyeri
Setelah dilakukan pemberian asuhan keperawatan selama ..x 24 jam, diharapkan respon nyeri pasien dapat terkontrol dengan kriteria hasil
sebagai berikut :
Klien mampu mengenal faktor-faktor penyebab nyeri, beratnya ringannya nyeri, durasi nyeri, frekuensi dan letak bagian tubuh yang nyeri
Klien mampu melakukan tindakan pertolongan non-analgetik, seperti napas dalam, relaksasi dan distraksi
Klien melaporkan gejala-gejala kepada tim kesehatan
Klien mampu mengontrol nyeri
Ekspresi wajah klien rileks
Klien melaporkan adanya penurunan tingkat nyeri dalam rentang sedang (skala nyeri: 4 sampai 6) hingga nyeri ringan (skala nyeri : 1 sampai 3)
Klien melaporkan dapat beristirahan dengan nyaman
Nadi klien dalam batas normal (80-100x/menit)
Tekanan darah klien dalam batas normal (120/80 mmHG)
Frekuensi pernafasan klien dalam batas normal (12 20 x/menit)
NIC
1. Manajemen Nyeri
- Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor
pencetus
observasi isyarat-isyarat verbal dan non verbal dari ketidaknyamanan, meliputi ekspresi wajah, pola tidur, nasfu makan, aktitas dan hubungan
sosial.
Kolaborasi pemberian analgetik sesuai dengan anjuran. Pemberian analgetik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : prinsip pemberian
obat 6 benar (benar nama, benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu pemberian, dan benar dokumentasi)
Gunakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
Kaji pengalaman masa lalu individu tentang nyeri
Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
Berikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan pencegahan
Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided imagery, terapi musik, dan distraksi)
Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien
Anjurkan klien untuk meningkatkan tidur/istirahat
Anjurkan klien untuk melaporkan kepada tenaga kesehatan jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan lain
PK : Anemia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ......x 24 jam, perawat dapat meminimalkan komplikasi anemia yang terjadi dengan kriteria
hasil:
Konjungtiva merah muda
Capilary refille 2 detik
Mukosa mulut merah muda
Kadar Hb dbn (wanita dewasa: 12-14 g/dl), RBC dbn (wanita dewasa: 3,80-5,80 x 105/uL) dan Hct dbn (wanita dewasa : 37,0-47,0%)
Kaji gejala-gejala anemia yang terjadi
Pantau tanda-tanda anemia yang terjadi
Monitor hasil pemeriksaan lab untuk pemeriksaan kadar Hb, RBC, Hct
Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang seimbang, terutama makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
Kolaborasi pemberian suplemen besi tambahan, vitamin dan mineral sesuai indikasi
Kolaborasi pemberian transfusi darah sesuai kebutuhan
monitor efek samping dan respon pasien setelah dilakukan transfusi darah
Cemas b.d krisis situasional (histerektomi atau kemoterapi), ancaman terhadap konsep diri, perubahan dalam status kesehatan, stres
NOC: Kontrol Cemas
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama ... x 24 jam, diharapkan pasien dapat mengkontrol cemas dengan kriteria hasil
sebagai berikut:
Perawat memonitor tingkat kecemasan pasien
Klien mampu menurunkan penyebab-penyebab kecemasan
Perawat dan keluarga dapat menurunkan stimulus lingkungan ketika pasien cemas
Klien mampu mencari informasi tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan
Klien manpu menggunakan strategi koping yang efektif
Klien melaporkan kepada perawat penurunan kecemasan
Klien mampu menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
Klien mampu mempertahankan hubungan social, dan konsentrasi
Klien melaporkan kepada perawat tidur cukup, tidak ada keluhan fisik akibat kecemasan, dan tidak ada perilaku yang menunjukkan kecemasan
NIC
Menurunkan cemas:
Tenangkan pasien dan kaji tingkat kecemasan pasien
Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan
Berusaha memahami keadaan pasien (rasa empati)
Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan dengan komunikasi yang baik
Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan
Dorong pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya
Ciptakan hubungan saling percaya
Bantu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan kecemasan
Bantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas dan dengarkan dengan penuh perhatian
Ajarkan pasien teknik relaksasi
Anjurkan pasien untuk meningkatkan ibadah dan berdoa
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan yang mengurangi kecemasan pasien
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (status hipermatebolik berkenaan dengan kanker)
dan faktor psikososial
NOC :
Status nutrisi : intake makanan dan minuman
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama ... x 24 jam, diharapkan status nutrisi meliputi intake makanan dan minuman
membaik dengan kriteria hasil sebagai berikut:
- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
- Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda tanda malnutrisi
- Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
1. Manajemen Nutrisi
- Kaji adanya alergi makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah nutrisi yang sesuai dengan keadaan pasien
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe, protein, karbohidrat, dan vitamin C
- Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi pasien
2. Monitoring nutrisi
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
- Berikan lingkungan yang nyaman dan bersih selama makan
- Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
- Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
- Kaji makanan kesukaan
NOC
Pengetahuan:Kontrol infeksi
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama ... x 24 jam, diharapkan pasien dapat menjelaskan kembali cara mengkontrol
infeksi dengan kriteria hasil sebagai berikut:
Mampu menerangkan cara-cara penyebaran infeksi
Mampu menerangkan factor-faktor yang berkontribusi dengan penyebaran
Mampu menjelaskan tanda-tanda dan gejala
Mampu menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi
NIC
Kontrol Infeksi
Bersikan lingkungan setelah digunakan oleh pasien
Ganti peralatan pasien setiap selesai tindakan
Batasi jumlah pengunjung
Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individu
Anjurkan pasien untuk cuci tangan dengan tepat
Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan
Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasien
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Gunakan universal precautions
Lakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV
Lakukan teknik perawatan luka dengan memperhatikan prinsip septik dan aseptik
Anjurkan istirahat
Kolaborasi pemberian terapi antibiotik dengan memperhatikan prinsip pemberian obat 6 benar (benar obat, benar nama, benar dosis, benar
waktu, benar cara pemberian, dan benar dokumentasi)
Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda, gejala dari infeksi dan cara pencegahan infeksi
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit; keterbatasan kognitif (dilihat dari tingkat pendidikan);
misinterpretasi dengan informasi yang diberikan ; dan tidak familiar dengan sumber informasi
NOC
Pengetahuan : proses penyakit
Pengetahuan : prosedur perawatan
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama ... x 24 jam, diharapkan pasien dapat menjelaskan kembali tentang proses
penyakit dan prosedur perawatan dengan kriteria hasil sebagai berikut:
- Pasien mengenal nama penyakit, proses penyakit, faktor penyebab atau faktor pencetus, tanda dan gejala, cara meminimalkan perkembangan
penyakit, komplikasi penyakit dan cara mencegah komplikasi
- Pasien mengetahui prosedur perawatan, tujuan perawatan dan manfaat tindakan.
1.
2.
-
NIC
Pembelajaran : proses penyakit
Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
Jelaskan nama penyakit, proses penyakit, faktor penyebab atau faktor pencetus, tanda dan gejala, cara meminimalkan perkembangan penyakit,
komplikasi penyakit dan cara mencegah komplikas
Berikan informasi tentang kondisi perkembangan klien
Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas kesehatan
Pembelajaran : prosedur/perawatan
Informasikan klien waktu pelaksanaan prosedur/perawatan
Informasikan klien lama waktu pelaksanaan prosedur/perawatan
Kaji pengalaman klien dan tingkat pengetahuan klien tentang prosedur yang akan dilakukan
Jelaskan tujuan prosedur/perawatan
Instruksikan klien utnuk berpartisipasi selama prosedur/perawatan
Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan setelah prosedur/perawatan
Ajarkan tehnik koping seperti relaksasi untuk mengurangi efek dari prosedur yang dilakukan
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan perkembangan penyakit
NOC
Meningkatkan citra tubuh,
Setelah dilakukan asuhan keperawatann kepada pasien selama ... x 24 jam, diharapkan citra tubuh atau gambaran tubuh pasien meningkat
dengan kriteria hasil sebagai berikut:
Pasien mengungkapkan penerimaan citra tubuh secara verbal maupuan non verbal
Pasien mampu mempertahankan kontak mata ketika berkomunikasi
Pasien mampu melakukan komunikasi terbuka
Pasien menunjukkan tingkat kepercayaan diri
NIC
Peningkatan citra tubuh
- Kaji penerimaan pasien tentang kondisinya saat ini
- Bantu klien untuk mendiskusikan perubahan tubuh akibta penyakit
- Bantu klien untuk mendiskusikan fungsi tubuh yang terganggu
- Kaji perasaan klien ketika berinteraksi dengan orang lain
- Kaji persepsi klien dan keluarga tentang perubahan tubuh yang terjadi
- Kaji strategi mengatasi masalah (koping) yang digunakan
- Kaji apakah perubahan gambaran diri mempengaruhi hubungan sosial klien
- Bantu klien mengidentifikasi bagian tubuh lain yang bernilai positif
- Kaji dukungan sosial yang dimiliki klien
Gangguan eliminasi fekal : Konstipasi b.d menurunnya mobilitas intestinal
NOC
Buang Air Besar
Setelah dilakukan asuhan keperawatan kepada pasien selama .x 24 jam, diharapkan pasien tidak mengalamai gangguan dalam buang air besar,
dengan kriteria hasil:
- Pasien kembali ke pola dan normal dari fungsi bowel
- Terjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan factor penyebab konstipasi
-
MIOMA UTERI
30/11/2011
BAB I
CASE
Laporan Kasus Pasien
1.1 Identitas Pasien :
Nama
: Ny. M
Umur
: 54 tahun
Alamat
: Pagelaran kepanjen
Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: IRT
Status
:M
Pendidikan
: SD
1.1.1
ANAMNESA
: 28 Februari 2011
: Poli OBG
3. Keluhan utama
: Perut membesar
4. Keluhan penyerta
Pasien datang dengan keluhan perut membesar sejak 5 tahun yang lalu, awalnya terasa terdapat benjolan kecil dalam perut dan semakin membesar
disertai nyeri perut yang hilang timbul seperti ditusuk tusuk. 5 bulan terakhir keluarnya darah menstruasi lebih banyak dan disertai rasa nyeri. Perut
terasa penuh, mual (-), muntah (-), flek-flek perdarahan (+). Pasien juga mengeluh nyeri pinggang.
5. Riwayat menstruasi
Menarche
= usia 12 tahun
HPHT
= 21 februari 2011
6. Riwayat perkawinan
7. Riwayat persalinan sebelumnya
1.1.2
1.
PEMERIKSAAN FISIK
a.
Status present
Keadaan umum
: cukup
Tekanan darah
RR
1.
: 20 x/mnt
b.
Pemeriksaan umum
Kulit
Kepala
Mata
Wajah
: simetris
Mulut
Leher
Thorax
Paru
: Inspeksi : pergerakan nafas simetris, tipe pernafasan normal, retraksi costae -/-
Palpasi : teraba massa abnormal -/-, pembesaran kel. Axilla -/Perkusi : sonor +/+, hipersonor -/-, pekak -/Auskultasi : vesikuler +/+, suara nafas menurun -/-, Wh -/-, Rh -/Jantung
Abdomen
Palpasi pembesaran uterus +, TFU setinggi pusat, teraba massa solid keras, nyeri tekan +, mobile, ukuran besar massa seperti usia kehamilan 18-20
mgg
Perkusi : pekak pada bagian massa
Auskultasi : bising usus + normal
Ekstremitas
: edema -/-
1. c.
Status obstetri
Pemeriksaan luar
TFU setinggi pusat, teraba massa solid keras, nyeri tekan +, mobile, ukuran besar massa seperti usia kehamilan 18-20 mgg
Pemeriksaan dalam
Pengeluaran pervaginam
: flek-flek perdarahan
Fluxus
Fluor
Corpus uteri
OUE
Adnexa parametrium
: menutup
: teraba massa solid keras
Ukuran massa
Cavum douglass
: penonjolan (-)
1.2 RINGKASAN
Anamnesa
: Pasien datang dengan keluhan perut membesar sejak 5 tahun yang lalu, awalnya terasa terdapat benjolan kecil dalam perut dan
semakin membesar disertai nyeri perut yang hilang timbul seperti ditusuk tusuk. 5 bulan terakhir keluarnya darah menstruasi lebih banyak dan
disertai rasa nyeri. Perut terasa penuh, mual (-), muntah (-), perdarahan dari jalan lahir (+), Pasien juga mengeluh nyeri pinggang
Pemeriksaan fisik
: Abdomen : Palpasi pembesaran uterus +, TFU setinggi pusat, teraba massa solid keras, nyeri tekan +, mobile, ukuran besar
massa seperti usia kehamilan 18-20 mgg
Perkusi : redup di abdomen kuadran bawah
Pemeriksaan obstetric luar : TFU setinggi pusat, teraba massa solid keras, nyeri tekan +, mobile, Ukuran massa
seperti usia kehamilan 18-20 mgg
Pemeriksaan obstetric dalam : Corpus uteri dan adnexa parametrium teraba massa solid keras
Hasil USG tgl 29/11/2010
Uterus : Terdesak massa,ukuran dan bentuk dalam batas normal
Tak tampak massa/GS
Endometrium baik.
Tampak massa solid inhomogen, batas tegas ukuran > 13,2 x 11, 7 x 13 cm.
Kesimpulan
Hb
7,8 gr/dL
Leukosit
6500 /ul
Trombosit
200.000/ul
117 mg/dL
DIAGNOSIS
Tumor Ovarium
Status obstetric : palpasi = TFU setinggi pusat, VT pembukaan (-),Corpus uteri dan adnexa parametrium teraba massa solid keras, PPV (+)
Lab. Hb 7,3 gr/dL
A
= tumor ovarium
= R/ Infus RL fl No. II
Simm
R/ transfuse PRC
Simm
R/ inj. ceftazidim fl No. II
Simm
Follow up tgl 01 Maret 2011
S
= perut terasa nyeri
O
= vital sign : T = 140/80 mmHg, N = 88, S = 36C
Status obstetric : palpasi TFU setinggi pusat, Corpus uteri dan adnexa parametrium teraba massa solid keras, PPV (+)
Lab. Cek Hb
A
P
= tumor ovarium
= R/ transfuse PRC
Simm
R/ inj. Ceftazidim fl No. II
Simm
Follow up tgl 02 Maret 2011
S
Status obstetric : palpasi TFU setinggi pusat, Corpus uteri dan adnexa parametrium teraba massa solid keras, PPV (+)
Lab. Hb 10,6 gr/dL
A
= tumor ovarium
= R/ infuse RL fl No. II
Simm
Follow up tgl 03 Maret 2011
S
= operasi
Status obstetric : palpasi TFU setinggi pusat, eksplorasi uterus uk massa 25x23x20 cm, konsistensi keras padat, mobile, adnexa parametrium massa
(-).
A
= uterus myomatosus
= R/ infuse RL fl No. II
Simm
Follow up tgl 04 maret 2011
S
= nyeri post operasi total abdominal hysterectomy + bisalpingooforokistektomi (uterine and adnexal procedure)
Status obstetric : palpasi TFU (-), massa konsistensi keras padat(-), PPV (-)
Lab. Cek Hb
A
Simm
R/ Inj. Kalnex fl No. III
Simm
R/ Inj. Teranol fl No. III
Simm
R/ Transfusi WB 2 labu
Simm
Follow up tgl 05 maret 2011
S
Status obstetric : palpasi TFU (-), massa konsistensi keras padat(-), PPV (-)
Lab. Hb 11 gr/dL
A
Simm
R/ Inj. Kalnex fl No. III
Simm
: 07 Maret 2011
Hb
Fundus uteri
PPV
: 11 gr/dL
: TFU (-)
:
Gejala Objektif merupakan gejala yang ditegakkan melalui diagnosa ahli medis. Gejala objektif mioma uteri ditegakkan
melalui: i. Pemeriksaan Fisik. Pemeriksaan fisik dapat berupa pemeriksaan Abdomen dan pemeriksaan pelvik. Pada pemeriksaan
abdomen, uterus yang besar dapat dipalpasi pada abdomen. Tumor teraba sebagai nodul ireguler dan tetap, area perlunakan
memberi kesan adanya perubahan degeneratif. Pada pemeriksaan Pelvis, serviks biasanya normal, namun pada keadaan tertentu
mioma submukosa yang bertangkai dapat mengakibatkan dilatasi serviks dan terlihat pada ostium servikalis. Uterus cenderung
membesar tidak beraturan dan noduler. Perlunakan tergantung pada derajat degenerasi dan kerusakan vaskular. Uterus sering
dapat digerakkan, kecuali apabila terdapat keadaan patologik pada adneksa.