Anda di halaman 1dari 5

Ulfa Nur Rahmadani (A31113010)

Rangkuman Materi Kuliah Teori Akuntansi


Konstruksi Teori Akuntansi
Teori akuntansi merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik
akuntansi berjalan seperti apa yang ada saat ini, yaitu mengapa ada keanekaragaman praktek
akuntansi di beberapa negara. Selama tidak ada struktur teori akuntansi yang formal, maka
yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku di dalam
praktiknya, sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Teori akuntansi dapat
bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang
mungkin terjadi dimasa depan. Teori meupakan kristalisasi dari fenomena-fenomena emperis
yang terjadi dan digambarkan dalam bentuk dalil-dalil dan disajikan dalam bentuk kalimatkalimat pendek yang berlaku secara umum.
Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber
acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi.
Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang
diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Seperangkat hipotesis
tersebut merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Dengan
demikian, teori akuntansimerupakan bagian dari kajian ilmiah yang setara dengan pengertian
teori dalam astronomi, ekonomi, fisika, biologi dan sebagainya. Akuntansi dapat dipandang
sebagai praktek dan teori, hal ini pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang
karena laporan keuangan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Akuntansi
yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan
pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi tersebut tentu
dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor social, ekonomi, politik, dan
sebagainya. Hal ini kemudian mengakibatkan praktik akuntansi dalam suatu negara tertentu
bisa tidak sama dengan negara lain. Untuk melaksanakan suatu praktek yang baik, tidak
cukup hanya dengan mempelajari akuntansi secara praktik. Hal ini karena dibalik praktik
akuntansi tersebut. Terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, dan penjelasan yang
semuanya terangkum dalam teori akuntansi.
Teori akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab
dan menjelaskan semua fenomena yang melatar belakangi penerapan suatu metode dalam
akuntansi. Tujuan dari teori akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi.
Teori akuntansi adalah konsep, definisi, serta dalil yang menyajikan secara sistematis
Page | 1

Ulfa Nur Rahmadani (A31113010)

gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variable


lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang akan muncul. Secara umum, fungsi utama dari teori akuntansi adalah untuk
memberikan kerangka pengembangan ide-ide baru dan membantu proses pemilihan
akuntansi.
Teori akuntansi merupakan instrumen yang sangat penting dalam menyusun dan
memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan untuk
disajikan kepada para pemakainya. Godefrey dkk (1992) membuat periodisasi akuntansi
sebagai berikut:
-

Pre-teory (1800-1942)
General scientific period (1942-1955)
Normatife periode (1956-1970)
Specific scientific period (1970-sekarang)
Sebuah cara yang baik untuk mempelajari teori akuntansi adalah dengan

mengklasifikasikan mereka sesuai dengan bagaimana mereka dirumuskan dan pendekatan


yang dilakukan dalam menjelaskan dan memprediksi peristiwa aktual. Beberapa klasifikasi
yang telah terbukti paling berguna adalah pragmatis, sintaksis, simentik, normatif, positif dan
pendekatan naturalistik. Pendekatan pragmatis didasarkan pada pengamatan perilaku akuntan
atau mereka yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh akuntan. Pendekatan
sintaksis mengandalkan argumen yang logis dan pada set tempat. Pendekatan semantik lebih
memerhatikan bagaimana teori-teori sesuai dengan peristiwa di dunia nyata. Sedangkan teori
normatif mengandalkan kedua pendekatan semantik dan sintaksis. Pendekatan positif
melakukan hipotesis dan pengujian terhadap peristiwa-peristiwa aktual dan pendekatan
naturalistik mempertimbangkan kasus-kasus individual dan tidak mencoba untuk
mengeneralisasikan satu peristiwa dengan peristiwa yang lain.
Teori Pragmatis
Pendekatan Pragmatis Deskriptif
Pendekatan pragmatis deskriptif untuk konstruksi teori akuntansi adalah dimana kita
mengamati pelaku akuntansi, prosedur dan prinsip akuntansi. Ini merupakan cara yang cukup
sering digunakan untuk mempelajari keahlian akuntansi. Starling menyebut metode
pendekatan ini sebagai The anthropological:

Page | 2

Ulfa Nur Rahmadani (A31113010)

.Jika antropolog akuntansi mengamati bahwa biasanya orang akuntansi mencatat


konservatif angka dan generalisasi ini sebagai prinsip Konservatisme. Kemudian kita
dapat menguji prinsip ini dengan mengamati orang akuntansi maupun tidak dalam catatan
akuntansi sebenarnya tokoh konservatif.
Pendekatan pragmatis psikologis
Berbeda dengan pendekatan pragmatis deskriptif dimana teori tersebut mengamati
perilaku akuntan, pendekatan pragmatis psikologis mengamati tanggapan pengguna terhadap
output keuangan. Reaksi pengguna diambil sebagai bukti bahwa laporan keuangan berguna
dan mengandung informasi yang relevan. Masalah dengan pendekatan pragmatis psikologis
adalah bahwa beberapa pengguna mungkin bereaksi dengan cara yang tidak logis, beberapa
mungkin memiliki respon yang baik, dan yang lain mungkin saja tidak bereaksi sebagaimana
seharusnya. Kelemahan ini diatasi dengan berkonsentrasi pada teori keputusan dan
mengujikan teori ini dengan mengambil sampel dari beberapa pengguna laporan keuangan.
Akuntan akan menghitung transaksi keuangan untuk menunjukkan perbedaan sintaksis yang
berguna untuk membuat laporan keuangan yang kemudian akan dipakai oleh penggunanya
Teori sintaksis dan semantik
Salah satu interpretasi teoritis akuntansi biaya tradisional historis adalah bahwa
sebagian besar merupakan teori sintaksis. Penafsiran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
sistem semantik adalah transaksi dan pertukaran yang tercatat dalam voucher, jurnal dan buku
besar bisnis. Hasil ini kemudian disimpulkan berdasarkan lokasi dan asumsi akuntansi biaya
historis untuk menghitung laba tugi dan posisi keuangan. Proposisi individu yang diverifikasi
setiap kali laporan diaudit oleh auditor dengan memeriksa perhitungan yang mungkin saja
dimanipulasi. Namun, akun tersebut jarang diaudit secara khusus dalam hal apakah dan
bagaimana orang akan menggunakannya (tes pragmatis) atau dalam hal apa yang mereka
maksud (tes semantik). Dengan cara ini, teori biaya historis telah dikonfirmasi berkali-kali.
Jika kita asumsikan program oenelitian Lakatosian, prinsip-prinsip akuntansi biaya historis
bentuk heuristik negatif dan, dalam sudut pandang Kuhhian, merupakan paradigma yang
dominan.
Beberapa teori akuntansi sangat penting terkait dengan pendekatan ini. Mereka
berpendapat bahwa semantic dari teori hanya atas dasar input. Tidak ada operasi emperis
independen untuk memverifikasi output yang dihitung, misalnya, keuntungan atau otal
Page | 3

Ulfa Nur Rahmadani (A31113010)

asset. Angka-angka tersebut tidak diamati, mereka hanya menjumlahkan saldo rekening
secara sederhana dan proses audit pada dasarnya hanyalah sebuah perhitungan Proses audit
dilakukan dengan memverifikasi input dengan memeriksa dokumen yang mendasari dan
memeriksa perhitungan matematis. Namun, itu tidak secara otomatis memverifikasi output
akhir. Ini berarti bahwa jika laporan akuntansi bahkan disusun dengan menggunakan teori
sintaksis yang sempurna, mereka mungkin memiliki sedikit nilai dalam praktek.
Teori Normatif
Pada 1950-an dan 1960-an yang telah digambarkan sebagai zaman keemasan dari
penelitian akuntansi normative. Selama periode ini, para peneliti akuntansi menjadi lebih
peduli dengan rekomendasi kebijakan dan dengan apa yang harus dilakukan, bukan dengan
menganalisis dan menjelaskan apa yang saat ini telah dipraktekkan. Keputusan-kegunaan:
pendekatan keputusan-kegunaan mengasumsikan bahwa tujuan dasar akuntansi adalah untuk
membantu proses pengambilan keputusan dari pengguna tertentu laporan akuntansi dengan
menyediakan laporan keuangan yang berguna, atau data akuntansi yang relevan, misalnya
untuk membantu investor memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual saham.
Dalam kebanyakan kasus, keputusan-kegunaan teori akuntansi didasarkan pada konsep
ekonomi klasik. Mereka biasanya membuat penilian untuk mengukur biaya historis untuk
memperhitungkan inflasi atau nilai pasar dari asset.
TEORI POSITIF
Selama era 1970an, teori akuntansi beralih ke metodologi empiris, dimana lebih
condong ke metodologi positif. Positiveme atau empirisme berarti mencoba atau
mencocokkan hipotesis atau teori akuntansi melalui percobaan atau fakta di dunia nyata.
Penelitian akuntansi positif focus utamanya adalah pengujian asumsi yang dibuat berdasarkan
teori normative akuntansi secara empiris. Suatu pendekatan yang khas adalah untuk
mensurvei pendapat dari analis keuangan, pegawai bank, para akuntan pada penggunaan
inflasi yang berbeda pada inflasi metode akuntansi (seperti meramalkan kebangkrutan atau
memutuskan apakah membeli atau menjual saham), pendekatan yang lain adalah untuk
menguji asumsi tentang pentingnya output akuntansi di pasar.
Perbedaan yang utama antara teori positif dan teori normatif memberikan petunjuk
sedangkan teori positif bersifat deskriptif, menjelaskan, atau meramalkan. Teori normatif
menentukan bagaimana orang-orang seperti akuntan bertindak untuk mencapai hasil yang
Page | 4

Ulfa Nur Rahmadani (A31113010)

diakui sebagai peraturan, moral, keadilan, dan hasil bagus lainnya. Teori positif tidak seperti
itu. Teori tersebut menghindari muatan-muatan nilai yang menentukan. Teori ini menguraikan
bagaimana orang-orang bertindak, mereka menjelaskan mengapa orang-orang bertindak
dengan cara tertentu. Banyak peneliti teori postif berbeda dari pokok-pokok normative. Para
peneliti teori normatif pun tidak menerima hasil riset peneliti teori positif. Sesungguhnya,
kedua teori tersebut dapat menunjang satu sama lain.
PERSPEKTIF YANG LAIN
Kesimpulan dari riset adalah penyamaran, tapi praktisi berhadapan dengan kasus
spesifik yang tidak akan menyesuaikan diri dengan kesimpulan yang umum. Untuk alasan
tersebut, keputusan praktisi selalu menggunakan etika ilmiah dalam pekerjaannya.
Para akuntan yang memercayai pendekatan ilmiah menginginkan fakta-fakta empiris
dan penjelasan logis untuk mendukung praktik akuntansi sehingga para praktisi dapat
merekomendasikan metode yang paling tepat untuk situasi yang berdasarkan fakta tersebut.
Orang-orang menemukan bahwa mereka akan lebih menerima ketika substansi tersebut
bersifat objektif, fakta-fakta empiris dibandingkan pernyataan berdasarkan debat rasional.
Kesalahpahaman yang lain adalah tentang penggunaan pandangan ilmiah dalam
akuntansi mengenai kebutuhan. Metode ilmiah tidak sempurna. Hal itu adalah ciptaan
manusia untuk membantu kita menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah.
Metode ilmiah ini bersifat sementara. Kemungkinan munculnya metode lain yang lebih teruji
tetap ada.
Pendekatan naturalistik: Menyiratkan bahwa tidak ada asumsi yang terbentuk
sebelumnya atau teorinya berfokus pada permasalahan spesifik perusahaan di dunia nyata.

Page | 5

Anda mungkin juga menyukai