Pre-teory (1800-1942)
General scientific period (1942-1955)
Normatife periode (1956-1970)
Specific scientific period (1970-sekarang)
Sebuah cara yang baik untuk mempelajari teori akuntansi adalah dengan
Page | 2
asset. Angka-angka tersebut tidak diamati, mereka hanya menjumlahkan saldo rekening
secara sederhana dan proses audit pada dasarnya hanyalah sebuah perhitungan Proses audit
dilakukan dengan memverifikasi input dengan memeriksa dokumen yang mendasari dan
memeriksa perhitungan matematis. Namun, itu tidak secara otomatis memverifikasi output
akhir. Ini berarti bahwa jika laporan akuntansi bahkan disusun dengan menggunakan teori
sintaksis yang sempurna, mereka mungkin memiliki sedikit nilai dalam praktek.
Teori Normatif
Pada 1950-an dan 1960-an yang telah digambarkan sebagai zaman keemasan dari
penelitian akuntansi normative. Selama periode ini, para peneliti akuntansi menjadi lebih
peduli dengan rekomendasi kebijakan dan dengan apa yang harus dilakukan, bukan dengan
menganalisis dan menjelaskan apa yang saat ini telah dipraktekkan. Keputusan-kegunaan:
pendekatan keputusan-kegunaan mengasumsikan bahwa tujuan dasar akuntansi adalah untuk
membantu proses pengambilan keputusan dari pengguna tertentu laporan akuntansi dengan
menyediakan laporan keuangan yang berguna, atau data akuntansi yang relevan, misalnya
untuk membantu investor memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual saham.
Dalam kebanyakan kasus, keputusan-kegunaan teori akuntansi didasarkan pada konsep
ekonomi klasik. Mereka biasanya membuat penilian untuk mengukur biaya historis untuk
memperhitungkan inflasi atau nilai pasar dari asset.
TEORI POSITIF
Selama era 1970an, teori akuntansi beralih ke metodologi empiris, dimana lebih
condong ke metodologi positif. Positiveme atau empirisme berarti mencoba atau
mencocokkan hipotesis atau teori akuntansi melalui percobaan atau fakta di dunia nyata.
Penelitian akuntansi positif focus utamanya adalah pengujian asumsi yang dibuat berdasarkan
teori normative akuntansi secara empiris. Suatu pendekatan yang khas adalah untuk
mensurvei pendapat dari analis keuangan, pegawai bank, para akuntan pada penggunaan
inflasi yang berbeda pada inflasi metode akuntansi (seperti meramalkan kebangkrutan atau
memutuskan apakah membeli atau menjual saham), pendekatan yang lain adalah untuk
menguji asumsi tentang pentingnya output akuntansi di pasar.
Perbedaan yang utama antara teori positif dan teori normatif memberikan petunjuk
sedangkan teori positif bersifat deskriptif, menjelaskan, atau meramalkan. Teori normatif
menentukan bagaimana orang-orang seperti akuntan bertindak untuk mencapai hasil yang
Page | 4
diakui sebagai peraturan, moral, keadilan, dan hasil bagus lainnya. Teori positif tidak seperti
itu. Teori tersebut menghindari muatan-muatan nilai yang menentukan. Teori ini menguraikan
bagaimana orang-orang bertindak, mereka menjelaskan mengapa orang-orang bertindak
dengan cara tertentu. Banyak peneliti teori postif berbeda dari pokok-pokok normative. Para
peneliti teori normatif pun tidak menerima hasil riset peneliti teori positif. Sesungguhnya,
kedua teori tersebut dapat menunjang satu sama lain.
PERSPEKTIF YANG LAIN
Kesimpulan dari riset adalah penyamaran, tapi praktisi berhadapan dengan kasus
spesifik yang tidak akan menyesuaikan diri dengan kesimpulan yang umum. Untuk alasan
tersebut, keputusan praktisi selalu menggunakan etika ilmiah dalam pekerjaannya.
Para akuntan yang memercayai pendekatan ilmiah menginginkan fakta-fakta empiris
dan penjelasan logis untuk mendukung praktik akuntansi sehingga para praktisi dapat
merekomendasikan metode yang paling tepat untuk situasi yang berdasarkan fakta tersebut.
Orang-orang menemukan bahwa mereka akan lebih menerima ketika substansi tersebut
bersifat objektif, fakta-fakta empiris dibandingkan pernyataan berdasarkan debat rasional.
Kesalahpahaman yang lain adalah tentang penggunaan pandangan ilmiah dalam
akuntansi mengenai kebutuhan. Metode ilmiah tidak sempurna. Hal itu adalah ciptaan
manusia untuk membantu kita menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah.
Metode ilmiah ini bersifat sementara. Kemungkinan munculnya metode lain yang lebih teruji
tetap ada.
Pendekatan naturalistik: Menyiratkan bahwa tidak ada asumsi yang terbentuk
sebelumnya atau teorinya berfokus pada permasalahan spesifik perusahaan di dunia nyata.
Page | 5