PENDAHULUAN
Spektrofotometri inframerah (IR)
merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan untuk menganalisa senyawa
kimia. FT-IR merupakan salah satu
instrumen yang menggunakan prinsip
spektroskopi.
Spektroskopi
adalah
spektroskopi inframerah yang dilengkapi
dengan transformasi fourier untuk deteksi
dan analisis hasil spektrumnya (Anam.
2007). Spektroskopi inframerah berguna
untuk identifikasi senyawa organik karena
spektrumnya yang sangat kompleks yang
terdiri dari banyak puncak-puncak
(Chusnul. 2011). Selain itu, masingmasing kelompok fungsional menyerap
sinar inframerah pada frekuensi yang unik.
Berdasarkan penelitian sebelumnya telah
dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis
gugus fungsi yang dapat mengindikasikan
komposisi umum dari obat (Diena. 2009).
Teknik pengoperasian FTIR berbeda
dengan spektrofotometer infra merah. Pada
FTIR digunakan suatu interferometer
Michelson
sebagai
pengganti
monokromator yang terletak di depan
monokromator. Interferometer ini akan
memberikan sinyal ke detektor sesuai
dengan intensitas frekuensi vibrasi
molekul yang berupa interferogram
(Bassler, 1986).
Polimer didefinisikan sebagai
makromolekul yang dibangun oleh
pengulangan kesatuan kimia yang kecil
KESIMPILAN
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Choirul. Sirojudin dkk. April 2007.
Analisis Gugus Fungsi Pada
Sampel Uji, Bensin Dan Spiritus
Menggunakan
Metode
Spektroskopi
FT-IR. Berkala
Fisika. Vol 10 no.179 85
Bassler. 1986. Penyidikan Spektrometrik
Senyawa Organik. edisi keempat.
Jakarta. Erlangga,.
Bruice, P. Y. 2001. Organic Chemistry,
Prentice Hall International, Inc.,
New Jersey.
Chusnul. 2011. Spektroskopi IR. Diakses
pada 20 desember 2015. Dari
www.Scribd.com
Cowd,