Anda di halaman 1dari 14

Paper Institusi Sosial

Mengenal Lembaga Keluarga: Fungsi, Peran, serta Struktur Keluarga Saat Ini
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Institusi Sosial

Oleh
ULFAH KHARIMAH
15/378678/SP/26632

S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
Judul

Mengenal Lembaga Keluarga: Fungsi, Peran, serta Struktur Keluarga Saat Ini

Alasan Pemilihan Judul


Lembaga keluarga adalah lembaga terdekat dan pertama dalam kehidupan kita
sebagai makhluk sosial. Namun sudahkah kita menyadari lembaga keluarga tersebut?
Judul diatas dipilih karena pembahasan yang ada di dalam tulisan ini berkaitan
dengan lembaga keluarga, muali dari definisi lembaga, keluarga, serta lembaga
keluarga itu sendiri. Kemudian disini juga dipaparkan fungsi lembaga keluarga serta
disfungsinya dalam masyarakat, peran lembaga keluarga, serta struktur keluarga
dalam masyarakat yang kemudian dibandingkan dengan struktur keluarga saat ini
serta contoh dari kekuatan struktur keluarga tersebut.

Latar Belakang Masalah


Keluarga merupakan tempat sosialisasi tingkat awal dalam kehidupan seseorang. Dari
keluargalah seorang anak mendapatkan contoh bagaimana bersosialisasi dan
menentukan bagaimana sosialisasi sang anak di dalam ruang lingkup masyarakat
yang lebih besar. Kemudian dari tingkat keluarga pulalah anak mendapatkan nilai
serta norma pertama mereka. Nilai-nilai kebaikan serta hukuman apabila mereka
bertindak tidak sesuai dengan nilai dan norma yang diterapkan dalam keluarga
merupakan langkah awal mereka mengenal nilai dan norma dalam masyarakat.
Berhasil atau tidaknya penerapan nilai dan norma pada anak di tingkat keluarga
mempengaruhi tingkah laku sang anak di tengah masyarakat.
Sayangnya, saat ini sepertinya peran lembaga keluarga mulai memudar. Banyak
keluarga broken home, single parent, dan lain-lain yang biasanya mempenaruhi
karakter seorang anak di dalam keluarga tersebut. Tak dapat dipungkiri, anak zaman
sekarang sudah mulai meninggalkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Contoh kasus yang baru-baru ini muncul adalah pertengkaran anak SMA yang
ditilang polisi lalu lintas. Sang anak dengan tanpa takut membentak polisi yang
menilang mereka lantaran konvoi di jalan setelah ujian nasional selesai. Padahal
sudah jelas mereka melakukan kesalahan dengan konvoi di jalan dan kemudian
ditambah membentak orang yang lebih tua. Apakah yang salah dari mereka? Apakah
mereka tidak mendapatkan didikan orang tua mengenai nilai dan norma (misalkan
cara berbicara dengan orang yang lebih tua)? Kemana larinya peran keluarga saat ini?
Apakah fungsi lembaga keluarga hanya sebatas fungsi reproduksi dan ekonomi

semata?
Oleh sebab itu menurut saya perlu adanya pembahasan mengenai lembaga sosial
serta penyadaran kembali nilai-nilai lembaga sosial sebagai first stage of
socialization.

Perumusan Masalah
Apa saja fungsi lembaga keluarga?
Bagaimana fungsi lembaga keluarga saat ini
Bagaimana pengaruh keluarga dalam proses sosialisasi anak
Bagaimana peran lembaga keluarga?
Bagaimana struktur keluarga yang ada pada saat ini?

Tujuan Penulisan
Mengetahui apa saja fungsi lembaga keluarga
Mengetahui bagaimana fungsi lembaga keluarga saat ini
Mengetahui pengaruh keluarga dalam proses sosialisasi anak
Mengetahui peran lembaga keluarga
Mengetahui struktur keluarga yang ada pada saat ini

Pembahasan
Menurut Ensiklopedia Sosiologi, lembaga yang diistilahkan dengan institusi adalah
merupakan seperangkat norma-norma, keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai yang
nyata, yang terpusat pada kebutuhan-kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan yang
penting dan berulang. Sementara itu menurut Hendropuspito institusi merupakan
suatu bentuk organisasi yang secara tetap tersusun dari pola-[ola kelakuan, perananperanan dan relasi sebagai cara yang mengikat guna tercapainya kebutuhankebutuhan sosial dasar.
Selain itu, Adelman & Thomas mendefinisikan institusi sebagai suatu bentuk
interaksi di antara manusia yang mencakup sekurang-kurangnya tiga tingkatan.
Pertama, tingkatan nilai kultural yang menjadi acuan bagi institusi yang lebih rendah
tingkatannya. Kedua, mencakup hukum dan peraturan yang mengkhususkan pada apa
yang disebut aturan main (the rule of the game). Ketiga, mencakup pengaturan yang
bersifat kontraktual yang digunakan dalam proses transaksi.
Keluarga menurut Departemen Kesehatan RI adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Pendapat
lain mengenai pengertian keluarga oleh Salvicion dan Ara Celis (1989) adalah dua
atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan

serta mempertahankan suatu kebudayaan.


Lembaga keluarga adalah lembaga yang bersifat universal artinya seluruh masyarakat
didunia mengenal akan lembaga tersebut. Dalam kajian sosiologi, keluarga
merupakan salah satu bentuk masyarakat dalam kesatuan sosial yang terkecil yang
berfungsi untuk melangsungkan eksistensi kemasyarakatan melalui fungsi reproduksi
dan sosial lembaga. Lembaga tidak terlepas dari masa lasing yang diatur melalui
perkawinan

pemeliharaan

anak,

kekerabatan

pemenuhan

kebutuhan

pokok

pencapaian tujuan dan pembinaan masalah kewargaan. Kelansungan hidup dalam


keluarga akan tergantung dari partisipasi seluruh anggota keluarga untuk
membinanya. Ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang berperan sebagai
pemimpin dalam aktivitas keluarga. Ibu berperan sebagai pengayom membina anakanak dan sebagai tempat untuk bertukar pikiran diantara keluarga-keluarga. Begitu
pula dengan anggota yang lain anak dan kerabat menjadi satu unit keluarga, memiliki
kewajiban untuk ikut menjaga keluarga dan juga kelansungan keluarga.
Keluarga sebagai lembaga memiliki fungsi antara lain:
Fungsi biologis
1.

Untuk meneruskan keturunan

2.

Memelihara dan membesarkan anak

3.

Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

4.

Memelihara dan merawat anggota keluarga

Fungsi psikologis

1.

Memberikan kasih sayang dan rasa sayang

2.

Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

3.

Membina kedewasaan dan kepribadian anggota keluarga

4.

Memberikan identitas keluarga

Fungsi sosialisasi
1.

Membina sosialisasi pada anak

2.

Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan


anak

3.

Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

Fungsi ekonomi
1.

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

2.

Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan


keluarga

3.

Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang


akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dan
sebagainya

Fungsi pendidikan
1.

Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan


membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya

2.

Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

3.

Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya

Selain fungsi yang ada di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota
keluarga, yaitu:
Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia
dan kebutuhannya
Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan anak agar kesehatannya selalu
terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik
fisik, mental, sosial, dan spiritual
Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya
Bagaimana fungsi lembaga keluarga saat ini?
Di zaman modern yang menuntut pemenuhan materi seperti saat sekarang ini
membuat orientasi hidup masyarakat yang awalnya bertujuan mencari kesejahteraan
berubah menjadi peningkatan status dalam masyarakat yang dilambangkan dengan
kepemilikan materi. Dalam keluarga yang dulu pencarian nafkah dilakukan oleh
kepala keluarga (ayah) kini mulai bergeser dan tak jarang kita temui banyak ibu
rumah tangga yang ikut bekerja pula (wanita karier). Tak jarang perempuan ini
bekerja bukan karena kekurangan penghasilan suami untuk kebutuhan rumah tangga,
melainkan untuk memenuhi hasrat dalam bekerja dan sulit berhenti dari pekerjaan

tersebut, atau bisa pula karena gaji mereka lebih besar daripada kepala rumah
tangganya. Alhasil peran ibu sebagai pengayom membina anak-anak dan sebagai
tempat bertukar pikiran anggota keluarga lain mulai berkurang.
Akhirnya anak ditinggalkan bersama pengasuh sehingga fungsi-fungsi keluarga tidak
didapat oleh sang anak secara utuh. Fungsi psikologis anak untuk mendapat kasih
sayang dan perhatian dalam keluarga berkurang sehingga biasanya anak cenderung
menutup diri karena kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua. Fungsi
sosialisasi anak terhambat karena jarangnya sosialisasi bahkan komunikasi dengan
orang tua yang sibuk bekerja. Mungkin saja fungsi ekonomi keluarga terpenuhi
karena kedua orang tua berpenghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah.
Namun, fungsi keluarga yang lain menjadi terabaikan sehingga proses sosialisasi
anak tidak berkembang semestinya.
Selain fungsi lembaga keluarga, ada pula peran dari lembaga keluarga tersebut dalam
membentuk karakter anak. Peran lembaga keluarga antara lain:
Tempat pembelajaran pola-pola tingkah laku
Pembentukan sikap
Pembentukan keyakinan-keyakinan
Pembentukan cita-cita
Nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat
Jika salah satu peran keluarga tidak dijalankan maka akan berpengaruh pada

kepribadian dan karakter anak yang ada dalam keluarga tersebut.


Struktur keluarga
Struktur keluarga didasari atas perilaku anggota keluarga dan pola hubungan antar
anggota keluarga tersebut. Hubungan yang ada pada anggota keluarga biasanya
kompleks yangmana hubungan tersebut mempunyai kebutuhan, peran, dan harapan
yang berbeda. Kekuatan dan struktur keluarga dibentuk oleh pola hubungan tersebut.
Struktur keluarga dapat diperluas atau dipersempit tergantung pada kemampuan
keluarga tersebut dalam merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur yang
sangat kaku atau sebaliknya, sangat fleksibel dapat menggangu atau merusak fungsi
keluarga tersebut.
Struktur keluarga saat ini yang sering terjadi adalah perubahan struktur peran seorang
ibu dalam rumah tangga yang awalnya sebagai pengayom dan pendidik anak-anak
menjadi pencari nafkah sehingga peran pengayom dan pendidik anak-anak kosong
dalam keluarga yang mengakibatkan disfungsi keluarga. Selain itu struktur yang
terlampau kaku juga merusak fungsi keluarga. Contohnya, seorang ayah yang
merupakan kepala rumah tangga dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi
dibandingkan anggota keluarga yang lain, karena merasa sebagai kepala keluarga
kemudian si ayah tidak mendengarkan saran anggota keluarga yang lain dan
memutuskan suatu hal dalam keluarga tanpa mempertimbangkan pendapat anggota
keluarga yanga lian sehingga terjadi perpecahan dalam keluarga tersebut.
Kasus kenakalan remaja yang banyak terjadi belakangan ini tidak dapat dipungkiri

melibatkan peranan keluarga di dalamnya. Walaupun ada faktor lain yang


menyebabkan kenakalan remaja, tetapi tetap keluarga yang merupakan pondasi
karakter anak perlu diperhatikan. Keluarga yang merupakan tempat sosialisasi
pertama anak harus mengoptimalkan fungsi serta perannya dalam pembentukan
karakter kepribadian anak. Jika pondasi kepribadian yang diberikan dalam keluarga
kuat, maka pengaruh buruk dari luar keluarga dapat dihindari karena individu anak
dapat menentukan nilai baik dan buruk suatu hal.

Penutup
Kesimpulannya adalah:
Lembaga keluarga merupakan lembaga yang universal, lembaga sosialisasi pertama
bagi anak dan merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam pembentukan
karakter kepribadian serta penentu proses sosialisasi anak di dalam masayarakat.
Dalam keluarga terdapat peran masing-masing anggota keluarga dan peran tersebut
dapat berkembang atau menyempit sesuai kemampuan keluarga tersebut dalam
menghadapi stressor dalam keluarga.
Lembaga keluarga memiliki fungsi antara lain fungsi biologis, psikologis, sosialisasi,
pendidikan, ekonomi, serta fungsi pokok berupa asih (pemberian kasih sayang), asuh
(pemeliharaan), dan asah (pemberian pendidikan).
Peran lembaga keluarga yaitu tempat pembelajaran pola-pola tingkah laku,
pembentukan sikap, pembentukan keyakinan-keyakinan, pembentukan cita-cita, serta
nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat.
Struktur keluarga didasari atas perilaku anggota keluarga dan pola hubungan antar
anggota keluarga tersebut. Struktur keluarga dapat diperluas atau dipersempit
tergantung pada kemampuan keluarga tersebut dalam merespon stressor yang ada
dalam keluarga. Struktur yang sangat kaku atau sebaliknya, sangat fleksibel dapat
menggangu atau merusak fungsi keluarga tersebut.

Daftar Pustaka
Saharuddin. 2001. Nilai Kultur Inti dan Institusi Lokal Dalam Konteks Masyarakat
Multi-Etnis. Bahan Diskusi Tidak Diterbitkan. Depok: Program Pascasarjana
Universitas Indonesia
Hendropuspito, O.C. 1989. Sosiologi Sistematik. Jakarta: Penerbit Kanisius

Anda mungkin juga menyukai