Mengenal Lembaga Keluarga: Fungsi, Peran, serta Struktur Keluarga Saat Ini
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Institusi Sosial
Oleh
ULFAH KHARIMAH
15/378678/SP/26632
Mengenal Lembaga Keluarga: Fungsi, Peran, serta Struktur Keluarga Saat Ini
semata?
Oleh sebab itu menurut saya perlu adanya pembahasan mengenai lembaga sosial
serta penyadaran kembali nilai-nilai lembaga sosial sebagai first stage of
socialization.
Perumusan Masalah
Apa saja fungsi lembaga keluarga?
Bagaimana fungsi lembaga keluarga saat ini
Bagaimana pengaruh keluarga dalam proses sosialisasi anak
Bagaimana peran lembaga keluarga?
Bagaimana struktur keluarga yang ada pada saat ini?
Tujuan Penulisan
Mengetahui apa saja fungsi lembaga keluarga
Mengetahui bagaimana fungsi lembaga keluarga saat ini
Mengetahui pengaruh keluarga dalam proses sosialisasi anak
Mengetahui peran lembaga keluarga
Mengetahui struktur keluarga yang ada pada saat ini
Pembahasan
Menurut Ensiklopedia Sosiologi, lembaga yang diistilahkan dengan institusi adalah
merupakan seperangkat norma-norma, keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai yang
nyata, yang terpusat pada kebutuhan-kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan yang
penting dan berulang. Sementara itu menurut Hendropuspito institusi merupakan
suatu bentuk organisasi yang secara tetap tersusun dari pola-[ola kelakuan, perananperanan dan relasi sebagai cara yang mengikat guna tercapainya kebutuhankebutuhan sosial dasar.
Selain itu, Adelman & Thomas mendefinisikan institusi sebagai suatu bentuk
interaksi di antara manusia yang mencakup sekurang-kurangnya tiga tingkatan.
Pertama, tingkatan nilai kultural yang menjadi acuan bagi institusi yang lebih rendah
tingkatannya. Kedua, mencakup hukum dan peraturan yang mengkhususkan pada apa
yang disebut aturan main (the rule of the game). Ketiga, mencakup pengaturan yang
bersifat kontraktual yang digunakan dalam proses transaksi.
Keluarga menurut Departemen Kesehatan RI adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Pendapat
lain mengenai pengertian keluarga oleh Salvicion dan Ara Celis (1989) adalah dua
atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan
pemeliharaan
anak,
kekerabatan
pemenuhan
kebutuhan
pokok
2.
3.
4.
Fungsi psikologis
1.
2.
3.
4.
Fungsi sosialisasi
1.
2.
3.
Fungsi ekonomi
1.
2.
3.
Fungsi pendidikan
1.
2.
3.
Selain fungsi yang ada di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota
keluarga, yaitu:
Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia
dan kebutuhannya
Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan anak agar kesehatannya selalu
terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik
fisik, mental, sosial, dan spiritual
Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya
Bagaimana fungsi lembaga keluarga saat ini?
Di zaman modern yang menuntut pemenuhan materi seperti saat sekarang ini
membuat orientasi hidup masyarakat yang awalnya bertujuan mencari kesejahteraan
berubah menjadi peningkatan status dalam masyarakat yang dilambangkan dengan
kepemilikan materi. Dalam keluarga yang dulu pencarian nafkah dilakukan oleh
kepala keluarga (ayah) kini mulai bergeser dan tak jarang kita temui banyak ibu
rumah tangga yang ikut bekerja pula (wanita karier). Tak jarang perempuan ini
bekerja bukan karena kekurangan penghasilan suami untuk kebutuhan rumah tangga,
melainkan untuk memenuhi hasrat dalam bekerja dan sulit berhenti dari pekerjaan
tersebut, atau bisa pula karena gaji mereka lebih besar daripada kepala rumah
tangganya. Alhasil peran ibu sebagai pengayom membina anak-anak dan sebagai
tempat bertukar pikiran anggota keluarga lain mulai berkurang.
Akhirnya anak ditinggalkan bersama pengasuh sehingga fungsi-fungsi keluarga tidak
didapat oleh sang anak secara utuh. Fungsi psikologis anak untuk mendapat kasih
sayang dan perhatian dalam keluarga berkurang sehingga biasanya anak cenderung
menutup diri karena kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua. Fungsi
sosialisasi anak terhambat karena jarangnya sosialisasi bahkan komunikasi dengan
orang tua yang sibuk bekerja. Mungkin saja fungsi ekonomi keluarga terpenuhi
karena kedua orang tua berpenghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah.
Namun, fungsi keluarga yang lain menjadi terabaikan sehingga proses sosialisasi
anak tidak berkembang semestinya.
Selain fungsi lembaga keluarga, ada pula peran dari lembaga keluarga tersebut dalam
membentuk karakter anak. Peran lembaga keluarga antara lain:
Tempat pembelajaran pola-pola tingkah laku
Pembentukan sikap
Pembentukan keyakinan-keyakinan
Pembentukan cita-cita
Nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat
Jika salah satu peran keluarga tidak dijalankan maka akan berpengaruh pada
Penutup
Kesimpulannya adalah:
Lembaga keluarga merupakan lembaga yang universal, lembaga sosialisasi pertama
bagi anak dan merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam pembentukan
karakter kepribadian serta penentu proses sosialisasi anak di dalam masayarakat.
Dalam keluarga terdapat peran masing-masing anggota keluarga dan peran tersebut
dapat berkembang atau menyempit sesuai kemampuan keluarga tersebut dalam
menghadapi stressor dalam keluarga.
Lembaga keluarga memiliki fungsi antara lain fungsi biologis, psikologis, sosialisasi,
pendidikan, ekonomi, serta fungsi pokok berupa asih (pemberian kasih sayang), asuh
(pemeliharaan), dan asah (pemberian pendidikan).
Peran lembaga keluarga yaitu tempat pembelajaran pola-pola tingkah laku,
pembentukan sikap, pembentukan keyakinan-keyakinan, pembentukan cita-cita, serta
nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat.
Struktur keluarga didasari atas perilaku anggota keluarga dan pola hubungan antar
anggota keluarga tersebut. Struktur keluarga dapat diperluas atau dipersempit
tergantung pada kemampuan keluarga tersebut dalam merespon stressor yang ada
dalam keluarga. Struktur yang sangat kaku atau sebaliknya, sangat fleksibel dapat
menggangu atau merusak fungsi keluarga tersebut.
Daftar Pustaka
Saharuddin. 2001. Nilai Kultur Inti dan Institusi Lokal Dalam Konteks Masyarakat
Multi-Etnis. Bahan Diskusi Tidak Diterbitkan. Depok: Program Pascasarjana
Universitas Indonesia
Hendropuspito, O.C. 1989. Sosiologi Sistematik. Jakarta: Penerbit Kanisius