Modul 2 Gerbang Logika
Modul 2 Gerbang Logika
A
B
Gambar Gerbang Logika AND
Masukan
Keluaran
A
0
B
0
Y
0
RANGKAIAN DIGITAL
_______________
Y
B
Gambar Gerbang Logika NAND
Masukan
Keluaran
A
0
B
0
Y
1
A
Y
B
Gambar Gerbang Logika OR
Masukan
Keluaran
A
0
B
0
Y
0
Tabel Kebenaran OR
4. Gerbang NOR
RANGKAIAN DIGITAL
Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya
pada keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukannya harus
dalam keadaan 0.
A
Y
B
Gambar Gerbang Logika NOR
Masukan
Keluaran
A
0
B
0
Y
1
A
Y
B
Gambar Gerbang Logika XOR
Masukan
A
Keluaran
Y
RANGKAIAN DIGITAL
Keluaran
A
0
Y
1
RANGKAIAN DIGITAL
Carrier), digunakan FM dengan lebar pita frekuensi, sekitar 75 KHz, tetapi ada juga
sistem dengan 50 KHz bahkan 22.5 KHz. Untuk sinyal berkanal banyak dengan
FDM, maka sistemnya bisa menjadi FDM-FDMA.
Dalam pengiriman sinyal digital dari sumber ke tujuan, sebagian dari
hubungannya merupakan saluran radio. Akan tetapi, karena dalam sistem digital
yang dikirim salurannya hanyalah dua macam informasi yaitu angka 1 dan 0,
modulasinya bisa lebih sederhana. Sistem modulasi yang paling umum digunakan
adalah sistem PSK (Phase Shift Key). Dalam sistem ini untuk bit 1 dan 0 gelombang
pembawa diberi beda fase yang cukup besar seperi 0 dan 180. Sebaliknya, di
penerima detektor hanya mendeteksi perbedaan fase ini dan memberikan pulsapulsa bit 1 dan 0. Deretan bit 1 dan 0 dapat berasal dari suatu sitem FDMA, TDMA
ataupun CDMA.
Bergantung kepada beda phase yang diberikan untuk setiap informasi, ada
beberapa jenis PSK, yaitu :
1. BPSK (Binary Phase Shift Keying)
Disini bit 1 dan 0 diberi beda fase sebesar 180 atau .
2. QPSK (Quadrature Phase Shift Keying)
Disini untuk setiap informasi dapat diberikan M-fase yang berbeda. Secara
umum, diambil harga-harga dari hubungan :
N = 2LogM
Dimana : M = Jumlah kemungkinan sudut fase/posisi yang berbeda
N = Jumlah bit untuk setiap fasenya.
Misalnya QPSK, dimana dapat diperoleh 4 posisi yang berbeda dengan beda
fase masing-masing sebesar /2 dan setiap posisi mempunyai 2 bit sehingga
keempat posisi dapat mewakili informasi (symbol) 00,01,10 dan 11. Dengan 8PSK ada 8 posisi dengan beda fase masing-masing sebesar /4 dengan 3 bit
setiap symbolnya mewakili 100, 001, 010, 011, 100, 101, 110, 111.
RANGKAIAN DIGITAL
R e c e iv e r
T r a n s m itte r
M o d u la to r
V 1 (t)
V 2 (t)
V 3 (t)
Eq
V 4 (t)
V 5 (t)
L in k
BPF
fc
V 7 (t)
V 6 (t)
LPF
E q u a liz e r
x
s in x
fc
Setelah dari modulator, pulsa-pulsa dilewatkan tapis seperti biasa untuk memenuhi
syarat Nyquist, namun karena pulsa-pulsa yang masuk ke tapis bukan suatu yang
merupakan impulse (sehingga V(f) = V), tetapi sebuah pulsa segiempat dengan
amplitudo V dan lebar Tb, maka dalam spektrumnya, amplitudo sinyal-sinyal
harmonisasi akan berubah sesuai rumus.
V(f) = V
Sin fs
Sin x
= V
fs
x
x
Agar sinyal yang dikirim mendekati pulsa-pulsa Nyquist, setelah dari tapis, sinyal
dilewatkan Equalizer dengan karakteristik frekuensi :
A=
x
Sin x
Fc -
1
< B < fc +
Tb
1
Tb
RANGKAIAN DIGITAL
pembawa. Sinyal BPSK dengan perbahan fasa yang cukup tajam dari 0 dan ,
sebenarnya merupakan sinyal DSB-SC (Double Side Band-Supressed Carrier), yang
spektrumnya justsru terdiri dari LSB dan USB tanpa frekuensi pembawa. Jadi agak
susah disingkronisai [5].
QPSK
diperoleh
dari
sistem
BPSK
yang
digabung.
Untuk
Dari gambar terlihat bahwa, sinyal keluaran dari modulator dapat ditulis sebagai
berikut
M o d u la t o r
In p u t
B ase
band
g e n e ra to r
+
Vu1 cos ct VuQ sin ct
/2
cos ct
RANGKAIAN DIGITAL