Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KODE ETIK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN SIDOARJO

MASALAH ETIK RUMAH SAKIT


No Dokumen

Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

I. PENGERTIAN

II. TUJUAN

III. KEBIJAKAN

IV. PROSEDUR

No . Revisi

Halaman
1
Ditetapkan,
DIREKTUR

dr. Atok Irawan, SpP


NIP. 19551220 198312 1 002
Yang dimaksudkan dengan pelanggaran etik adalah dugaan pelanggaran
Etik Rumah Sakit (meliputi etik medik, keperawatan dan profesi lain di
Rumah Sakit) yang disampaikan pelanggan ke RSUD Sidoarjo.
Sedangkan Pembinaan Etik adalah upaya untuk memperbaiki
pemahaman dan koreksi atas pelanggaran etik Rumah Sakit yang terjadi.
Protap disusun untuk mempermudah pemahaman staf dan karyawan
Rumah Sakit serta memperjelas alur untuk mencegah keracunan
pengelolaan dugaan pelanggaran etik Rumah Sakit.

1. Permasalahan Etik Rumah Sakit menjadi tanggungjawab


Direksi sepenuhnya didukung oleh Komite lain yang terkait.
2. Penyelesaian masalah pelanggaran etik dan pembinaannya
menjadi salah satu tugas pokok dan fungsi Komite Etik
1. Semua bentuk pengaduan pelayanan (Etik dan Non Etik) oleh
pelanggan kepada Rumah Sakit bermuara ke Bagian Hukmas Rumah
Sakit.
2. Bagian Hukmas Rumah Sakit memilih sesuai arah pengaduan, jika
terdapat pengaduan tentang kecurigaan pelanggaran etik Rumah Sakit
maka Bagian Hukmas menyampaikan dalam bentuk surat tertutup ke
Komite Etik dan Komite lain yang terkait masalah tersebut dengan
tetap melaporkan secara resmi ke Direksi.
3. Komite Etik menelaah laporan tersebut bersama dengan Komite lain
yang terkait dan melakukan koordinasi dengan satuan kerja terkait
klarifikasi dan upaya penyelesaian masalah tersebut.
4. Jika masalah tersebut bisa diselesaikan di tingkat satuan kerja maka :

Unit kerja wajib melaporkan ke Komite Etik dengan tembusan


ke Bag. Hukmas dan Komite terkait.

RUMAH SAKIT UMUM

PROTAP PENANGANAN
MASALAH ETIK RUMAH SAKIT
DAERAH KABUPATEN
SIDOARJO
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. DOKUMEN

No. REVISI

HALAMAN

2. Komite Etik melaporkan ke Direksi tentang hasil


klarifikasi, dan jika terbukti ada pelanggaran maka
disertai usulan tentang besar dan jenis sanksi, usulan
bentuk pembinaan dan usulan konse jawaban atas
pengaduan.
5. Jika tidak bisa diselesaikan internal di satuan kerja,
maka satuan kerja wajib melaporkan ke Komite
Etik.
6. Komite Etik menerima laporan dari satuan kerja
dan selanjutnya memanggil yang bersangkutan,
kepala satuan kerja, bagian/bidang atasan satuan
kerja tersebut untuk klarifikasi permasalahan,
identifikasi pelanggaran etik Rumah Sakit serta
memulai pembinaan selanjutnya ke 4b.
7. Direksi menerima laporan dan usulan Komite Etik
tentang
penyelesaian
masalah
terkait dan
membuat keputusan.
8. Direksi menginstruksikan Bagian Hukum dan
Humas Rumah Sakit membuat surat jawaban resmi
atas pengaduan sesuai konsep yang dibuat Komite
Etik, serta mempertimbangkan usulan Komite Etik
tentang sanksi maupun pembinaan.
Keterangan :
Komite Etik, bagian Hukmas Rumah Sakit wajib
mengkomplikasi kasus pelanggaran Etik untuk dapat
dievaluasi pada setiap akhir tahun.
Direksi
Komite Etik, dan Komite lain yang terkait
Bagian Hukmas, dan Bagian/Bidang lain di RS
Instalasi
SMF,KFK, perkumpulann profesi lain di Rumah Sakit
Tata Usaha Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai