Anda di halaman 1dari 9

Kisah Nabi Adam alaihis salam

BY ADMIN JULY 2, 2012

Allah Subhanahu wa Taala memberitahukan kepada para malaikat


tentang penciptaan Adam alaihis salam, Dia berfirman:
Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi. (QS. Al Baqarah: 30)
Yakni makhluk yang satu dengan yang lain saling menggantikan.
Demikianlah Allah Subhanahu wa Taala memberitahukan kepada
para malaikat tentang penciptaan Adam sebagaimana Dia
memberitahukan perkara besar sebelum terwujud.
Kemudian para malaikat bertanya kepada Allah Subhanahu wa
Taalameminta diterangkan hikmah diciptakannya manusia, karena
para malaikat mengetahui bahwa di antara manusia ada yang
membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah. Menurut
Qatadah, mereka mengetahui demikian karena mereka melihat
makhluk sebelum Adam, yaitu jin dan Hin (sekelompok jin atau
golongan jin yang lemah). Menurut Ibnu Umar, dua ribu tahun

sebelum Adam diciptakan, jin sudah ada (menempati bumi), lalu


mereka menumpahkan darah, maka AllahSubhanahu wa
Taala mengutus satu pasukan malaikat, lalu mereka mengusirnya
ke jazirah laut.
Menurut para malaikat, jika hikmah diciptakannya manusia adalah
untuk beribadah kepada Allah, maka sesungguhnya mereka telah
beribadah kepada-Nya, mereka berkata,
Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau? AllahSubhanahu wa
Taala berfirman, Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui. (QS. Al Baqarah: 30)
Dia mengetahui maslahat yang lebih kuat dengan menciptakan
Adam dan keturunannya, karena akan ada di antara mereka yang
menjadi para nabi dan rasul, para shiddiqin, para syuhada, para
ulama dan orang-orang yang mengamalkan agama-Nya, yang
mencintai-Nya, dan mengikuti para rasul-Nya.
Allah Subhanahu wa Taala menciptakan Adam alaihis salam dari
tanah di bumi dan airnya, lalu membentuknya dengan bentuk yang
sebaik-baiknya, kemudian Dia tiupkan ruh ke dalamnya, maka
jadilah dia sebagai manusia yang hidup yang terdiri dari daging,
darah, dan tulang. Hari penciptaan Adam alaihis salam adalah hari
Jumat, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,





Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat.
Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surge,

dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya, dan Kiamat tidaklah QS.adi
kecuali pada hari Jumat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,


Sesungguhnya Allah Taala menciptakan Adam dari segenggam
yang digenggam-Nya dari semua tanah di muka bumi. Oleh karena
itu, anak cucu Adam hadir sesuai keadaan tanah (warna dan
tabiatnya), maka di antara mereka ada yang berkulit merah, putih,
hitam dan antara itu. Ada pula yang lunak, keras, yang jelek dan
yang baik. (HR. Tirmidzi, ia berkata, Hadis ini hasan shahih. Hadis
ini dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Al Misykat (100)
dan Ash Shahiihah (1630). Menurut penyusun Tuhfatul Ahwadzi,
hadis ini diriwayatkan pula oleh Ahmad, Abu Dawud, Hakim dan
Baihaqi)
Setelah Adam hidup dan bisa bergerak, maka Allah Subhanahu wa
Taalamengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu, Dia
berfirman,
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, (QS. Al Baqarah: 31)
Menurut Ibnu Abbas, yaitu nama-nama yang biasa dikenal manusia,
seperti manusia, hewan, tanah, tanah yang datar, laut, gunung,
unta, keledai dan lain sebagainya seperti umat-umat dan lain-lain.
Menurut Mujahid, Allah Subhanahu wa Taala mengajarkan
kepadanya nama setiap binatang, setiap burung dan segala
sesuatu. Menurut Ar Rabii, AllahSubhanahu wa Taala mengajarkan
kepadanya nama-nama para malaikat.

Allah Subhanahu wa Taala ingin menunjukkan keutamaan Adam


dan kedudukannya di sisi-Nya kepada para malaikat, maka Dia
tunjukkan kepada malaikat segala sesuatu yang telah diajarkan
kepada Adam, Dia berfirman:
Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar! (QS. Al Baqarah: 31)
Para malaikat pun menjawab,
Mahasuci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami. (QS. Al Baqarah: 32)
Maka Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan kepada Adam
untuk memberitahukan kepada mereka nama-nama benda yang
tidak diketahui para malaikat; mulailah Adam menyebutkan namanama benda yang diperlihatkan kepadanya, ketika itu
Allah Subhanahu wa Taala berfirman kepada para malaikat,
Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya
Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang
kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? (QS. Al Baqarah:
33)
Kemudian QS.adilah dialog antara Adam alaihis salam dengan para
malaikat sebagaimana yang diceritakan Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam kepada kita:




Allah Subhanahu wa Taala menciptakan Adam dengan tingginya 60
hasta, kemudian Dia berfirman, Pergilah dan ucapkan salam

kepada para malaikat itu, lalu dengarkanlah salam penghormatan


mereka kepadamu; sebagai salammu dan salam keturunanmu.
Maka Adam berkata, As Salaamu alaikum. Mereka menjawab, As
Salaamu alaika wa rahmatullah, mereka menambah wa
rahmatullah. Maka setiap orang yang masuk ke surga mengikuti
rupa Adam, dan bentuk makhluk senantiasa berkurang (semakin
pendek) hingga sekarang. (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan para malaikat untuk
sujud kepada Adam untuk menghormatinya, maka mereka pun
sujud kecuali Iblis, ia menolak sujud dan bersikap sombong terhadap
perintah Tuhannya, lalu Allah Subhanahu wa Taala bertanya
kepadanya sedangkan Dia lebih mengetahui-,
Wahai Iblis! Apa yang menghalangimu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan
diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih)
tinggi? (QS.. Shaad: 75)
Lalu Iblis menjawab dengan angkuhnya,
Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. (QS.. Shaad: 76)
Iblis tidak menyadari padahal tanah lebih baik daripada api, tanah
lebih bermanfaat daripada api, karena pada tanah terdapat
ketenangan, mudah diolah dan menumbuhkan tanaman, sedangkan
pada api terdapat keadaan yang tidak terarah, ringan, cepat dan
membakar.
Maka Allah Subhanahu wa Taala menjauhkan Iblis dari rahmat-Nya
dan menjadikannya terusir dan terlaknat, Dia berfirman,

Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah


orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu
sampai hari pembalasan. (QS.. Shaad: 77-78)
Kemudian Iblis semakin benci kepada Adam dan keturunannya, dia
bersumpah dengan nama Allah untuk menghias keburukan kepada
mereka, dia berkata, Demi kekuasaan Engkau, aku akan
menyesatkan mereka semuanya,Kecuali hamba-hamba-Mu yang
ikhlas di antara mereka. (QS.. Shaad: 82-83)
Maka Allah Subhanahu wa Taala berfirman kepadanya,
Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan
jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara
mereka semuanya. (QS.. Shaad: 85)
As Suddiy menceritakan dari Abu Shalih dan Abu Malik dari Ibnu
Abbas, dan dari Murrah dari Ibnu Masud serta dari beberapa orang
sahabat, bahwa mereka berkata, Iblis dikeluarkan dari surga dan
Adam ditempatkan di surga, maka Adam berjalan-jalan di surga
sendiri tanpa ada pasangan yang dapat menenteramkannya, ia pun
tidur, ketika bangun, ternyata di dekat kepalanya ada seorang
wanita yang duduk, Allah Subhanahu wa Taala menciptakannya dari
tulang rusuknya.
Adam lalu bertanya kepadanya, Siapa engkau? Ia menjawab,
Seorang wanita. Adam bertanya, Untuk apa engkau diciptakan?
Ia menjawab, Agar engkau dapat merasa tenteram denganku. Lalu
para malaikat berkata kepadanya melihat ilmu yang dimiliki Adam,
Siapa namanya wahai Adam? Ia menjawab, Hawa. Mereka
berkata lagi, Mengapa (disebut) Hawa? Adam menjawab, Karena
ia diciptakan dari sesuatu yang hidup.
Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan Adam dan istrinya Hawa
untuk tinggal di surga dan memakan buah-buahan yang ada di sana

serta menjauhi sebuah pohon sebagai ujian kepada keduanya, Dia


berfirman,
Wahai Adam! diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang
kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. (QS. Al
Baqarah: 35)
Allah Subhanahu wa Taala juga memperingatkan Adam dan istrinya
agar tidak tergoda oleh Iblis serta mengingatkan permusuhan Iblis
kepada keduanya, Dia berfirman,
Wahai Adam! Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan
bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah ia sampai mengeluarkan
kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi
celaka. (QS. Thaha: 117)
Mulailah Iblis berpikir tentang cara menyesatkan Adam dan Hawa,
setelah berhasil menemukan caranya, maka ia pun melakukan
rencananya itu, ia pun mendatangi Adam dan Hawa dan berkata,
Wahai Adam! Maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon
kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa? (QS.. Thaha: 120)
Maka Adam dan Hawa membenarkan ucapan Iblis itu karena
sumpahnya, dimana menurut keduanya tidak mungkin ada seorang
yang berani bersumpah secara dusta dengan nama Allah, maka
Adam dan Hawa pun pergi mendatangi pohon itu dan memakan
buahnya. Ketika itulah terjadi peristiwa yang mengejutkan,
keduanya terbuka auratnya dan telanjang karena maksiatnya dan
keduanya pun merasa malu dan sedih sekali, segeralah keduanya
mendatangi pepohonan dan memetik daun-daunnya untuk
menutupi auratnya, maka Allah Subhanahu wa Taala berfirman
kepada Adam dan Hawa,

Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu
dan Aku katakan kepadamu, Sesungguhnya setan itu adalah
musuh yang nyata bagi kamu berdua? (QS.. Al Araaf: 22)
Ketika itu Adam dan Hawa sangat menyesal sekali karena telah
bermaksiat kepada Allah, segeralah keduanya bertobat dan
beristighfar, keduanya berkata,
Ya Tuhan Kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. (QS.. Al Araaf: 23)
Setelah Adam dan Hawa menyesal dan beristighfar, maka
AllahSubhanahu wa Taala menerima tobatnya dan memerintahkan
keduanya untuk turun ke bumi dan hidup di sana.
Mulailah Adam hidup di bumi dan membuka lembaran perjalanan
hidupnya yang baru di sana. Di bumi itu, Adam memiliki banyak
keturunan, ia mendidik dan mengajarkan mereka serta
memberitahukan mereka, bahwa hidup di dunia merupakan ujian
dan cobaan, dan hendaknya mereka berpegang teguh dengan
petunjuk Allah serta berwaspada terhadap tipu daya setan. Ia juga
mengajak keturunannya agar menyembah Allah, memberitahukan
kepada mereka tentang kebenaran dan keimanan, memperingatkan
mereka akan bahayanya syirk, kemaksiatan, dan bahayanya
menaati setan sampai ia wafat.
Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam dimirajkan ke langit, maka
Beliau bertemu Nabi Adam alaihis salam di langit pertama dan
dikatakan kepada Beliau, Ini adalah bapakmu Adam alaihis salam,
maka ucapkanlah salam kepadanya. Maka Beliau mengucapkan
salam kepadanya dan Adamalaihis salam menjawab salamnya dan
berkata, Selamat datang anak yang saleh dan nabi yang saleh.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga memberitahukan kepada kita,


bahwa manusia akan mendatangi Adam alaihis salam dan berkata,
Wahai Adam, engkau adalah bapak manusia. Allah menciptakanmu
dengan tangan-Nya, meniupkan ruh (ciptaan)-Nya kepadamu, dan
memerintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu dan
menempatkanmu di surga, tidakkah engkau memberikan syafaat
untuk kami kepada Tuhanmu, tidakkah engkau melihat keadaan
kami ini dan apa yang menimpa kami? Tetapi Adam alaihis
salam tidak bisa memberikannya dan menyebutkan uzurnya. Ia
malu kepada AllahSubhanahu wa Taala karena pernah memakan
pohon yang dilarang-Nya sehingga ia menyuruh mereka pergi
mendatangi nabi yang lain.
Wallahu alam, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad wa alaa
aalihi wa shahbihi wa man waalaah.
Marwan bin Musa
Maraaji: Mausuah Al Usrah Al Muslimah (dari
situswww.islam.aljayyash.net), Qashashul Anbiya, Al Maktabatusy
Syamilah dll.
Artikel www.KisahMuslim.com

Anda mungkin juga menyukai