Anda di halaman 1dari 8

STUDI EKSPERIMENTAL BALOK BAJA CASTELLA DENGAN VARIASI

SUDUT BUKAAN
Heppy Krimulatni,
Herman Parung,
Abd. Madjid Akkas
Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
Castellated steel beam could become economically , and also increase the inersia of steel. by flame
cutting a rolled beams web in a zig zag pattern along its centerline. One of the two equal halves is then
turned end and arc welded to the other half.then obtained a new profile called steel beam which weighs as
same as the initial weight but has a higher profile .
This final project aims to determine the optimal dimensions of castellan steel beams that meet the
technical requirements such as flexural streght , deflection , and buckling in terms of the width of the
openings with fixed opening angle. Then carried out experiments on steel beams castellated with wide angle
is 50 , 60 , 70 . Profiles IWF 200 is the original profile of the castellated steel beams used . From the
results of experimental studies , it is known that the castellaed steel beams with opening angle width of the
openings is optimal dimension that meets the technical requirements of the observed .
Keywords : castellated steel beam, IWF profile , openings angle
1. PENDAHULUAN
Balok baja castella merupakan salah satu
item penting dalam pesatnya perkembangan
industry pembangunan saat ini, sehingga baja
castellan mulai banyak berkembang d gunakan
oleh para insinyur sebagai penopang struktur
gedung maupun bentangan panjang,karena
castellan lebih baik kualitas pengelasan atau
ekonomisnya
fabrikasi
serta
peningkatan
peralatan secara otomatis.
Oleh karena itu dalam konstruksi
pembangunan di lapanan terus berupaya baik
dalam pembangunan skala kecil maupun
pembangunan skala besar,karena di lihat dari
peningkatan penggunaan balok baja castella.baja
memiliki banyak keunggulan selain awet dan
kuat,bahannya yang lebih ringan serta proses
waktu pengerjaan lebih efisien,sehingga dapat
mempercepat proses pembangunan.
Didasari
penelitian
ini
dapat
meluas,sehingga tidak mengenai pada tujuan
semula.Oleh karena itu, perlu pembatasan
masalah agar ruang lingkup peneltian dapat
difokuskan pada masalah-masalah seperti yang
direncanakan semula, diantaranya adalah sebagai
berikut:

2
3

Penelitian yang dilakukan adalah studi


eksperimen terhadap 3 (tiga) balok baja
castella dengan variasi lebar bukaan. Baja
yang digunakan pada penelitian ini adalah
balok baja IWF 200 panjang 200 cm, dengan
perletakan sederhana.
Pengujian dilakukan secara uji monotonik
dengan beban aksial konsentris.
Mutu baja IWFsesuai brosur.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Castellation adalah proses memotong
badan profil dengan pola zig-zag yang dicetak
menggunakan
hot-rolled
(cetakan
panas)
berbentuk H, I, atau U. Setengah bagian profil
baja yang telah dipotong disambung dengan cara
digeser atau dibalik (ujung kanan di las dengan
ujung kiri, dan sebaliknya) sehingga membentuk
lubang
berbentuk
polygonal.
Hal
ini
mengakibatkan bertambahnya tinggi (h) dan
tinggi daerah pemotongan (d).
Di bawah ini merupakan bagian-bagian
dari balok baja kastela :
Web-Post : Luas solid dari balok baja kastella.
1

Castellation : Luas yang sudah mengalami


pelubangan (hole).
Throat Width : Perpanjangan horisontal dari
potongan gigi bawah profil.
Throat Depth : Tinggi daerah profil potongan
gigi bawah sampai sayap profil.

( Grunbauer. Johan.2011)

Pembentukan Bukaan Badan Balok Kastela


Garis potong zig-zag dan bentuk geometri
dari potongan badan seperti pada gambar .3akan
menentukan hasil bentuk penampang yang akan
diperoleh.

Gambar 1 Bagian-bagian hexagonal balok kastela


( Patrick Bardley, 2007)

Gambar 3 Profil balok I dibelah sepanjang


badannya ( Blodgett, Omer W, 1982)

Desain Balok Kastela


Profil kastela ini dibuat secara ekonomis
dengan menggunakan suatu profil baja yang
dipotong secara simetris arah zig-zag sepanjang
garis tengah profil. Dimulai pemotongan secara
mendatar, pada bagian bawah dengan panjang
ertentu kemudian naik dengan sudut dan
ketinggian tertentu, kembali memotong secara
mendatar, turun lagi dengan sudut dan ketinggian
tertentu, kembali pemotongan secara mendatar
dengan panjang yang sama. Pemotongan
dilakukan secara terus menerus dengan cara yang
sama sehingga mencapai panjang batang (L) yang
diinginkan. Selanjutnya sisi potongan terluar
ditemukan dan disatukan dengan teknik
pengelasan, sehingga akan didapatkan profil yang
lebih tinggi dari sebelumnya, dan berlubang pada
bagian badan (open-web expanded beam), Proses
cutting dan joining dari baja profil I ke balok baja
kastela bisa terlihat pada Gambar 2

Dari gambar 3 .diperoleh persamaan untuk


menentukan dimensi balok baja kastela sesuai
dengan pola garis zig-zag sebagai berikut:

tan

h
b

h
tan

atau

dT

d g db h
s 2. b e

(1)

db h
2

atau

(2)
(3)

dimana :
b

: pajang kemiringan kastela (cm)

dg
h : tinggi pemotongan profil (cm)

db
:
:
s :
e :
:

tinggi profil kastela (cm)


tinggi profil balok awal (cm)
lebar segmen panel (cm)
lebar Web post (cm)
sudut potong pada badan profil baja
kastela()

Gambar 4 Tata letak bukaan baja kastela


(Blodgett, Omer W, 1982)
Gambar 2 Proses cutting dan joining dari baja
profil I ke balok baja kastela
2

Dari persamaan (3) terlihat adanya


penambahan tinggi profil dari db menjadi dg,
sehingga secara teoritis menaikkan pula momen
inersia dan otomatis menaikkan pula terhadap
kapasitas lentur balok.Sudut potong () memiliki
besar antara 45 dan 70, umumnya perencanaan
besar sudut () adalah 45 dan 60. Sudut ini
haruslah cukup mampu menahan gaya geser
horizontal sepanjang garis netral badan agar tidak
melebihi batas kemampuan profil.
Jarak emungkin akan bervariasi sesuai
kebutuhan akan penempatan pipa dan kabel,
dan/atau untuk jarak yang dibutuhkan untuk
mengelas akibat adanya sudut lubang. Akibat dari
jarak e dibesarkan, maka kemampuan layanan
terhadap gaya geser (D) dan normal (N)
sepanjang Tsection akan meningkat. Akan tetapi,
ada batasan sepanjang apa jarak e dapat
digunakan.

Sifat perluasan girder


Berdasarkan buku Design of Welded
Structures sifat perluasan grider pada balok baja
kastela sesuai pada gambar 5 dapat ditentukan
berdasarkan rumus berikutr ini:

dari rumus 4 dan 5, diperoleh titik berat


penampang,yaitu :

Ay

Cs

at
(6)

d 2( h C s )
(7)

Setelah diperoleh profil bukaan badanyang


dirancang. Inersia profil dapat ditentukan. Inersia
yang dipakai seperti yang diuraikan sebelumnya
adalah inersia pada bagian badan yang berlubang
(dua Tsection).

2
tf

d
I y a f ds ds .t f aw . s

3
3

(.8)

ds d T

I t I y C s . Ay

Cs
h

dg d

(.9)

I g 2I t
b

at .d 2
2

Gambar 5 Penampang balok baja kastela

(10)

2
tf
ds
2

I y a f ds ds .t f
aw .

3
3

Menghitung titik berat pada penampang


balok baja kastela

Ss , f

Menghitung
modulus
potongan balok baja kastela

penampang

It
cs
(11)

(4)

Sb
ds

tf
A y af ds aw

2
2

2I g
dg

(12)

.. (5)
3

aw
Dimana:

af
: Luas penampang badan (cm)

Modulus Penampang
Pada serat terluar balok nilai koordinat y
sering dinyatakan dengan simbol c. Dalam kasus
ini tegangan tekuk dapat dinyatakan dengan,

tw

: Luas penampang sayap (cm)

tf

M .c
I

: tebal sayap (cm)

Iy
: titik berat penampang grider (cm)

M
I
c

atau

: Tebal badan (cm)

Cs

(14)

Rasio I/c disebut modulus penampang dan


biasanya dinyatakan dengan simbol S. Satuannya
adalah m3. Dengan demikian tegangan tekuk
maksimum dapat dinyatakan dengan

It

: momen inersia (cm)

M
S

Ig

(15)
: momen inersia (cm)
: momen inersia balok baja kastela (cm)

Ss,f Sb

Local buckling (tekuk lokal) pada badan


profil, seperti yang terlihat pada gambar .6
.

:
modulus penampang potogan
balok baja kastela (cm)
: modulus penampang potongan bidang
tarik-tekan balok baja kastela (cm)

Tekuk Elastik Pada Balok


Tegangan Normal Dalam Balok
Untuk setiap balok yang mempunyai satu
bidang simetri memanjang dan dikenai momen
tekuk M pada suatu penampang melintangnya,
tegangan normal yang bekerja pada serat
memanjang pada jarak y dari sumbu netral balok
diberikan dengan persamaan :

M .y
I

(13)
Dimana I menyatakan momen inersia penampang
melintang terhadap sumbu netral.

Lokasi Sumbu Netral


Ketika aksi dalam balok masih dalam
batas elastis, sumbu netral melewati centroid atau
pusat penampang melintang.Dengan demikian,
momen inersia I yang muncul dalam persamaan di
atas untuk tegangan normal adalah momen inersia
luasan penampang-melintang terhadap sumbu
yang melewati centroid penampang melintang
balok.

(a)

(b

Gambar 6 lokal buckling pada balok (a) sayap


tertekan (b) badan tertekan
3. METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Laboratorium Bahan dan Struktur jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin di Gowa dengan waktu penelitian
mulai bulan 4 Juni 2013 s/d 18 September 2013.

Jenis Penelitian dan Sumber Data


Adapun jenis penelitian yang digunakan
adalah eksperimen laboratorium. Menurut Moh.
Nazir, Ph.D (1988) observasi di bawah kondisi
buatan (artificial condition), dimana kondisi
tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti, dengan
demikian penelitian eksperimental adalah
penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
manipulasi terhadap obyek penelitian serta
adanya kontrol, dengan tujuan untuk menyelidiki
ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa
besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara
memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada
4

beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan


kontrol untuk perbandingan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuat Tarik Baja

Desain Penelitian
Desain penelitian dibagi atas 3 (tiga)
tahap yaitu :
a. Tahap Pertama yaitu pekerjaan persiapan
yang meliputi studi pustaka dan survey
karakteristik material yang digunakan.
Kemudian persiapan penelitian meliputi
penyiapan bahan material dasar yakni baja
solid IWF dan persiapan peralatan yang akan
digunakan dalam pengujian.
b. Tahap kedua meliputi proses pembuatan dan
pengujian benda uji. Pembuatan dan
pengujian
benda
uji
direncanakan
berdasarkan
parameter-parameter
yang
menentukan karakteristik balok baja castella.
c. Tahap ketiga yaitu mempelajari data yang
telah diperoleh di laboratorium. Data
percobaan dianalisa untuk mengetahui
kapasitas kekuatan dari baja IWF 200 dibuat
balok baja kastela dengan variasi lebar
bukaan badan dengan sudut tetap.

Pada profil IWF 200 yang merupakan profil awal


balok baja kastela dilakukan uji tarik untuk
mengetahui kuat tarik serta tegangan dasar dan
tegangan leleh dari profil tersebut. Adapun hasil
dari uji tarik baja IWF 200 disajikan dalam tabel
dan grafik di bawah ini:

Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan yang digunakan pada penelitian


ini adalah sebagai berikut :
1. Mesin gurinda
2.

Kawat Las 3,2

Tabel 1. Hasil pengujian tarik baja untuk (IWF


200)

mm
3. Mata gurinda, gergaji, palu, meteran dan
kaca mata las
4. Strain Gauge untuk baja
5. LVDT (Linear
Transformer)

Variabel

Differentian

6. Static Loading Frame


Bahan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah balok baja profil IWF 200.

Tegangan Lentur Balok Baja Kastela

Berdasarkan disain Open web Expanded


Beams and Girders diketahui besar tengangan
lentur yang terjadi pada balok baja kastela.
5

Adapun hasil analisa tegangan lentur sekunder


yang terjadi pada dukungan dan pemeriksaan
tegangan lentur primer pada tengah bentang
berdasarkan desain tersebut disajikan dalam Tabel
2.
Tabel 2. Tegangan lentur untuk masingmasing balok baja kastela variasi sudut bukaan

Hubungan Beban dan tekuk pada balok


baja castella variasi sudut bukaan.

Tekuk vertikal pada badan profil dicatat


dari hasil pengukuran menggunakan alat LVDT
yang diletakkan dibadan (web) profil.
Tabel 3. Perbandingan beban dan tekuk
badan balok baja castella sudut bukaan dan balok
baja normal (IWF 200)

Hubungan beban dan lendutan balok


baja castella dengan variasi sudut
bukaan.

Gambar 1. Grafik Hubungan beban dan lendutan


Dari grafik di atas di ketahui bahwa sudut
bukaan 60 memiliki lendutan yang lebih besar
dari pada sudut 50 dan sudut 70 , sebesar 4.79
mm pada beban maksimum 134.145 kN.sehingga
balok baja castella menununjukkan bahwa

dengan bertambahnya lendutan yang terjadi


pada balok baja castela sudut bukaan hingga
batas layanan yang mampu diterima hampir
sama dengan profil IWF normal.

Gambar 2. Hubungan Beban dan Tekuk


Dari grafik di atas balok baja castella
setelah melakukan eksperiment mengalami web
buckling,sehingga dapat diamati bahwa profil
balok baja castella mengalami perubahan karakter
serta mengalami simpang tekuk badan
berdasarkan pembacaan Lvdt dr web 1 sebesar
16.585mm pada sudut bukaan 70 pada tinggi
profil 245 mm ,perbandingan antara beban dan
simpang tekuk badan yang terjadi ini, mendekati
kondisi profil balok baja normal karena mampu
menerima beban maksimum yang lebih besarserta
simpang tekuk badan yang terjadilebih kecil bila
6

dibandingkan dengan pertambahan simpang tekuk


badan dengan beban maksimum yang mampu di
terima oleh baja castela lainnya.
Hubungan Beban dan Regangan balok baja
castella dengan variasi sudut bukaan.

c. Balok baja castellan sudut 60

Berdasarkan
nilai
regangan
yang
diperoleh dari hasil pengujian balok baja kastela
dengan variasi sudut bukaan dan lebar tetap dapat
di tentukan nilai tegangan untuk masing-masing
variasi lebar bukaan.
a. Balok baja normal (IWF 200)
Gambar 5. Grafik Hubungan regangan untuk
balok baja castellan sudut 60

Tabel 6. Balok baja castellan sudut 60

d. Balok baja castellan sudut 70


Gambar 3. Grafik Hubungan regangan untuk
balok baja normal (IWF 200)
Tabel 4. Balok baja normal (IWF 200)

b. Balok baja castella sudut 50

Grafik 6. Grafik Hubungan regangan untuk


balok baja castella sudut bukaan 70
Tabel 7. Balok baja castellan sudut 70

Gambar 4.Grafik Hubungan regangan untuk


balok baja castella sudut 50

Tabel 5. Balok baja castella sudut 50

Berdasarkan grafik dan table di atas diketahui


bahwa profil balok baja castella dengan sudut
bukaan 60 mengalami regangan paling besar di
banding dengan profil baja castella dengan sudut
bukaan lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
7

Kesimpulan
Dari hasil penelitian di laboratorium
kampus
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
TEKNIK SIPIL di GOWA , dapat di simpulkan
bahwa:
a. Kapasitas beban maksimum yang mampu di
pikul oleh balok baja castella dengan sudut
bukaan 50 sebesar 104 kN ,balok baja
castella dengan sudut bukaan 60 sebesar
134,145kN ,balok baja castella dengan
sudut bukaan 70 sebesar 110 kN, Balok baja
IWF 200 beban maksimum 146 kN,jadi pada
variasi sudut pemotongan badan yang lebih
besar yaitu sudut bukaan badan 60 dengan
pembebanan 134,145 kN dari profil normal.
b. Dimensi optimal yang di peroleh dari variasi

sudut bukaan badan yaitu sudut ( ) 60

dengan jarak (e) 9 cm, dimana di peroleh


tegangan lentur
1089,8 kg/cm dengan
lendutan sebesar 4,79 mm dan tekuk badan
sebesar 14,825 mm.
c. Kegagalan yang terjadi pada balok baja castela
yaitu mekanisme flexural, mekanisme tekuk
badan, dan lendutan yang merupakan
kegagalan optimal yang paling dominan
dialami balok baja kastela.
Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan
terhadap balok baja castela khususnya profil baja
castela yang di bungkus beton pada bagian badan.
DAFTAR PUSTAKA
Amayreh, L., and Saka,M.P. 2005. Failure Load
Prediction of Castellated Beams Using
Artificial Neural Networks, Department of

Civil Engineering, University of Bahrain,


Bahrain
Blodgett, W. Omer, 1982. Open-web expanded
beams and Girders (castellated)., Design of
welded structures , The James F. Lincoln Arc
Welding Foundation.
Douherty, B.K. 1993. Castellated bearns: A state
of the art repon. Journal of the South African
Institution of Civil Engineers, 352. 2nd
Quaner, pp 12-20.
Grunbauer, Johann, 2011. What Makes
Castellated Beams So Desirable As a
Constructional
Element.
(http://www.grunbauer.nl/eng/inhoud, diakses
Pebruari 2011).
Jihad Dokali Megharief, May 1997. Behavior of
composite castellated, Department of Civil
Engineering and Applied Material , McGill
University Montreal, Canada
Redwood R.G., and Demirdjian S., 1998.
Castellated beam web buckling in Shear,
Journal of Structural Engineering, American
Society of Civil Engineers, 124(8): 1202-1207.
Sevak Demirdjian, 1999. Stability of Castellated
Beam Webs, Department of Civil Engineering
and Applied Material, McGill University,
Montreal, Canada
Toprac, A.A., and Cooke, B.R., 1959. An
experimental investigation of open-web beams.
Welding Research Council Bulletin, Series No.
47, New York.

Anda mungkin juga menyukai