Anda di halaman 1dari 75

Anatomi Sistem

Muskuloskeletal
NAOMI NISARI

SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi
kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons
tubuh terhadap perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang
rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya
otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi

anat_muskuloskeletal/ikun/2007

Sistem Rangka dan Sendi


Alat gerak tubuh manusia sistem

muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal);


aktif otot (muscle)
Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku
(jaringan penyokong); banyak mengandung
mineral, zat perekat dan zat kapur.
Tulang rawan, tulang, dan sendi

anat_muskuloskeletal/ikun/2007

Fungsi Sistem Rangka


1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat
2.
3.
4.
5.

melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan


lunak & organ
Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan
lipid (yellow marrow)
Produksi sel darah (red marrow)
Pelindung; membentuk rongga melindungi
organ yang halus & lunak
Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan
otot rangka saat bergerak; adanya persendian

anat_muskuloskeletal/ikun/2007

Tulang rawan
Berkembang dari mesenkim membentuk sel

yg disebut kondrosit
Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di
dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel
(berupa proteoglikans) yg basofilik.
Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).

anat_muskuloskeletal/ikun/2007

Tulang rawan
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam
matriks, ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung
seran kolagen; jenis yg paling banyak
dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan
hialin ttp lebih bny serat elastin yg
mengumpul pd dinding lakuna yg
mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri
sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl
rawan
hialin atai jar.ikat fibrosa yg
anat_muskuloskeletal/ikun/2007

Kartilago dicirikan oleh suatu matriks

ekstraseluler yang kaya akan


glikosaminoglikan dan proteoglikan
Kartilago terdiri atas :

1.
2.
3.
4.

kondroblas.
kondrosit.
substansi interseluler.
perikondrium.

Kondroblas : fibroblas, keduanya adalah sel bakal

yang berbentuk oval terletak di pinggir dari


kartilago. Kondroblas adalah bakal sel kartilago.
Kondrosit mempunyai inti yang khas berbentuk
bundar dengan sebuah nucleus atau dua buah
nucleoli. Kondrosit terletak di dalam lacuna ( celah )
berbentuk bulat. Ia disebut juga sel kartilago ( yang
kalau berkelompok disebut sel isogen ). Letak
chondrocyt di dalam jaringan tulang rawan lebih ke
dalam daripada letak chondroblast.

Substansi interseluler terdiri dari komponen

fibriler dan substansi dasar, matriks amorf


gel.
Perikondrium merupakan jaringan pengikat
yang membungkus kartilago, terdiri dari sel
fibrosit yang gepeng dan diantaranya terdapat
serat kolagen.

Kalsifikasi berdasarkan jumlah matriks amorf

dan jumlah serabut kolagen terbagi menjadi


3:
1. Kartilago hyalin
2. Kartilago elastis
3. Kartilago fibrosa

I. KARTILAGO HYALIN

Kartilago hyalin segar berwarna putih kebiruan dan


translusen. Pada embrio berfungsi sebagai kerangka
sementara hingga secara berangsur-ahgsur hilang
diganti dengan tulang. Sedangkan pada mamalia
dewasa , kartilago hyalin terdapat di permukaan
sendi pada sendi yang dapat bergerak, dinding
jalan nafas yang lebih besar
(hidung,laring,trakea,bronki), dan ujung ventral iga,
tempat berartikulasi dengan sternum, dan pada
lempeng epifise.

II. KARTILAGO ELASTIS

Kartilago elastis terdapat pada aurikula


telinga,dinding meatus auditiva eksterna,
tuba auditiva (eustachii), epiglotis dan
sebagian kerangka larynx. Kartilago elastis
segar berwarna kekuningan disebabkan oleh
adanya elastin dalam serat-serat elastin.
Strukturnya sama dengan kartilago hyalin.

III. KARTILAGO FIBROSA

Merupakan peralihan dari kartilago hyalin ke


jaringan pengikat. Ditemukan pada diskus
invertebrate, kartilago artikularis, symfisis
osseum pubis. Struktur kartilago fibrosa terdiri
dari serabut kolagen menutupi matriks
( sebagai anyaman padat ).

Tlg rawan elastin

Pertumbuhan Tulang
Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar sel
pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar
kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam
kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm
kartilago membelah & menyekresi matriks
baru & memperluas kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama
periode dewasa
19

Tulang
Pembentuk jaringan:

- sel-sel tulang (sel


osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
Matriksnya mengandung
unsur anorganik, terutama
kalsium fosfat (hidroksiapatit)
Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
Permukaan luar tulang dilapisi
selubung fibrosa (periosteum);
lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dlm
kanalikuli tulang kompak

20

Struktur Mikroskopis Tulang


Sistem havers
Lamella
Lacuna
Kanalikuli

21

Struktur Mikroskopis Tulang


Sistem Havers: saluran Havers (saraf,

pembuluh darah, aliran limfe)


Lamella (lempeng tulang yang tersusun
konsentris).
Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di
antara lempenganlempengan yang
mengandung sel tulang).
Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan
tempat difusi makanan sampai ke osteon).

22

Periosteum
Membran vaskuler fibrosa yang

melapisi tulang, banyak pembuluh


darah dan melekat erat pada tulang.
Pada tulang yang

sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan tulang.

23

Tulang
Membran periosteum berasal dari perikondrium

tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi.


Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1
batang (diafisis) dan 2 ujung (epifisis)

24

Tulang menurut
bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg
2.
3.
4.
5.

ukuran panjangnya terbesar, cth: os humerus


Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga
ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa
carpi
Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg
ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale
Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os
sphenoidale
Ossa pneumatica (tulang berongga udara),
cth: os maxilla

25

Sistem skeletal/ rangka

26

Axial Skeleton
Skull
Sternum
Ribs
Vertebrae
Sacrum

Scapula &
collarbone
Upper limb bones
Hip
Lower limb bones

Appendicular Skeleton
27

Skull

Truncus/ Batang badan

- Os Occipitale

- Os Parietale
- Os Temporale
Cranium
- Os Frontale
- Os Sphenoid

- Os Ethmoid
- Os Maxilla
- Os Palatine
- Os Nasal
- Vomer
Face

- Concha nasal inferior


- Os Zygomatic
- Os Lacrimal
- Mandibula

- Ossicles auditori & Os


Hyoid

Os Sternum
-

Manubrium sterni
Louis angle
Corpus Sterni
Processus Xyphoideus

Ribs/Costae

- Costae vera (1-7)


- Costae spuriae affixae (8-10)
- Costae spuriae fluctuantes
(11-12)

Vertebrae

- Cervical (7)
- Torakal (12)
- Lumbal (5)

Sacrum (1)
Coccygeal (1)

Axial Skeleton
28

Appendicular Skeleton
Lower limb
Upper limb
Os coxae (Os
Os Scapula
Ilium, Os
Os Clavicula
Ischium,Os Pubis)
Os Femur
Os Humerus
Os Patella
Os Radius
Os Tibia
Os Ulna
Os Fibula
Os Carpals
Os Tarsals
Ossa Metacarpals Ossa Metatarsals
Ossa phalanges
Ossa Phalanges
29

30

Sendi
Persambungan/ artikulasio : pertemuan

antara dua atau lebih dari tulang rangka.


Artrologi: ilmu yang mempelajari
persendian.

31

3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya


Komponen penunjang sendi :
Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan

dengan tulang rawan.


Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament
untuk mempertahankan persendian.
Ligamen(ligamentum) adalahjaringan pengikat yang

mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk


persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi

o
32

Sendi berdasarkan jenis persambungannya

Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di
antara kedua ujung tulang yang bersendi
tdp suatu jaringan

Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yg bersendi terdapat rongga
(cavum articulare)

36

Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp

jaringan ikat

a. SUTURA = tepi-tepi tulang dihubungkan


oleh jaringan ikat yg tipis.
Cth: di antara tulang-tulang tengkorak
b. Schindylesis = lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada
tulang lain.
Cth : antara rostrum sphenoid & vomer
37

c. Ghomphosis:
tulang yg berbentuk kerucut

masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk


itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica:
jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin.
Cth: di antara arc.Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa
: jar ikat penghubungnya mrp serat kolagen.
Cth: antara ulna & radius oleh membran inter
ossa
antebrachii

Syndesmosis elastica

Syndesmosis fibrosa

SUTURA

SUTURA

Sinartrosis
2.

Synchondrosis :
jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan.
Cth:
antara epifisis & diafisis sebelum penulangan
selesai, antara kedua ossa pubica
3. Synostosis :
jaringan penghubungnya jaringan tulang.
Cth:
antara epifisis & diafisis setelah penulangan
selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium
43

TUGAS
CARI 5 MACAM HUBUNGAN masing2 sendi

sinartrosis:
a. Sutura
b. Schindylesis
c. Ghomphosis
d. Syndesmosis elastica
e. Syndesmosis fibrosa
f. Synchondrosis
g. Synostosis

Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2.

Simpai sendi (capsula articularis):


stratum fibrosum (bgn luar) & stratum synoviale (bgn
dlm)

45

3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial


4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads):
discus & meniscus articulares sbg alat menerima
tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)

48

Diartrosis bdskn kemungkinan gerak


1.

Sendi kejur (amphiartrosis):


kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago.
Cth: intervertebral disc, pubic symphysis

49

2. Articulationes : kemampuan gerak luas


a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus :
sumbu gerak tegak lurus pd arah
panjang
tulang.
Cth: art.interphalangeae, humero-ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea):
sumbu gerak kira-kira sesuai dgn
arah
panjang tulang.
Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis

b. Sendi sumbu 2:
kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea)
: kepala sendi cekung berbentuk ellipsoid dg
sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris)
: permukaan sendi berbentuk pelana; arah
sumbu yg 1
permukaannya cembung & arah
sumbu yg lain
cembung.
Cth: art.carpo-metacarpea

Diartrosis bdskn kemungkinan gerak


c. Sendi sumbu 3 (arthroida):
kemampuan gerak paling luas; kepala sendi
berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art.
Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang
dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi buahpala (enarthrosis spheroidea):
lekuk sendi mencakup lebih dari setengah
kepala sendi. Cth: art coxae

53

54

Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi menentukan

gerakan spesifik sendi


3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan
lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang
yang bersendi

65

Gerakan
Sendi
Gerakan lurus (linear motion) - gliding
1.
2.

3.

4.

Gerakan sudut (angular motion)


* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral

66

Otot
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn

protein tubuh & -nya tempat terjadinya aktivitas


metabolik saat tubuh istirahat
Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung,
kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik
usus) terjadi krn adanya aktivitas otot

67

Fungsi Sistem Otot


Rangka
Menghasilkan gerakan rangka.
Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
Menyokong jaringan lunak.
Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran
dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi
otot:energi panas
1.
2.
3.
4.

68

3 Tipe jaringan otot


1.

Otot polos

2.

Otot rangka

3.

Otot jantung

memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf


otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat
di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat,
kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik &
anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung,
sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan

69

3 Tipe Jaringan Otot


Otot polos

Otot rangka
Otot jantung

70

Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon:
jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna
putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.

TENDON

71

Struktur Otot Rangka


- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel
satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.

Sel otot serat otot (endomysium) fascicle


fasciculus (perimysium) fascia (epimysium) otot
rangka (organ)
72

Komposisi Otot Rangka


Otot rangka

Sel (85%)

Ekstrasel (15%)

Air (75%)

Solut (25%

Protein (80%)

Fibrilar (65%)

Miosin (55%)

Lain-lain (20%)

Sarkoplasmic (35%)

Aktin (20%)

Tropomiosin (7%)

Troponin (3%)

Lain-lain (15%)

73

Komposisi Otot Rangka


Otot merah & putih

Otot merah bny mengandung pigmen pernapasan yaitu


mioglobin, yg berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah
(ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) kapasitas metabolisme
oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan
enzim transport elektron yang kuat
Otot putih krn kurang mioglobin kapasitas glikolisis
anaerobik yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan
fosforilase yang kuat.

Ekstraktif

Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin
fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki
struktur grup fosfat mrpkn zat yang kaya energi

Protein

Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses


glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur
otot ialah miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.
74

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai