Saliva adalah cairan bersifat alkali. Kerja kimiawi saliva disebabkan enzim
ptialin yang ada di dalam lingkungan alkali bekerja atas zat gula dan zat tepung
yang telah dimakan. Kerja ini dimulai di dalam mulut, slaiva ditelan bersama
dengan makanan dan kerja ptialin berjalan terus dalam lambung sampai makanan
menjadi asam oleh kerja cairan lambung (Pearce, 2006).
Anatomi dan Komposisi
Kelenjar saliva adalah kelenjar majemuk bertandan yang berarti terdiri
atas gabungan kelompok alveoli bentuk kantong dan yang membentuk lubanglubang kecil (Pearce, 2006). Kelenjar ludah terdiri sepasang kelenjar parotis,
submandibularis dan sublingualis (Gibson, 2002).
Tabel 2.1
Penyakit
Inflamasi kelenjar liur yang akut dan kronik (sialadenitis), tumor ganas
dan jinak, juga sindroma sjogren dapat menyebabkan xerostomia yang akan
mengganggu kemampuan saliva dalam melindungi gigi. 15%-30% pasien dengan
penyakit artritis reumatoid juga mengalami sindroma sjogren (Kidd, 1992).
Obat-obatan
Banyak sekali obat yang mempengaruhi kecepatan pengeluaran dan
komposisi saliva. Berikut adalah daftar kelompok obat-obatan yang bisa
menunrunkan produksi saliva (Kidd, 1992).
Tabel 2.2:
Terapi sinar
Terapi radiasi pada kelenjar saliva pada penderita neoplasma di leher dan
kepala biasanya menyebabkan pengurangan aliran saliva sampai kurang dari 0,1
ml per menit. Bersamaan dengan penurunan sekresi saliva yang banyak juga
terjadi penaikan kadar protein total yang cukup besar sehingga sekresi saliva
menjadi kental yang akan memperburuk keadaan. Pada beberapa pasien perbaikan
yang berarti mungkin setelah selang waktu 3 bulan, sementara pada pasien lain
xerostomia akan menetap karena terjadinya atrofi kelenjar ludah akibat
penyinaran tersebut (Kidd, 1992).
Faktor Usia
Seiring dengan meningkatnya usia, terjadi proses aging. Terjadi perubahan
dan kemunduran fungsi kelenjar saliva, dimana kelenjar parenkim hilang yang
digantikan oleh jaringan lemak dan penyambung, lining sel duktus intermediate
mengalami atropi. Keadaan ini mengakibatkan pengurangan jumlah aliran saliva.
Selain itu, penyakit- penyakit sistemis yang diderita pada usia lanjut dan
obatobatan yang digunakan untuk perawatan penyakit sistemis dapat memberikan
pengaruh mulut kering pada usia lanjut (Marasabessy, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Jakarta.
Gibson, John. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta: EGC.
Kidd, Edwina. Joyston, Sally. 1992. Dasar-dasar Karies: Penyakit dan
Penanggulangannya. Jakarta: EGC.
Rosen F.S. Anatomi and physiology of the salivary gland. Grand Rounds
Presentation, UTMB, Dept. of Otolaryngology. 2001:1-11. 7.
Rantonen P. Salivary flow and composition in healthy and diseased adults.
Dissertation. Helsinki: University of Helsinki, 2003:16-26
Marasabessy, Fitri Aprilya. Hubungan Volume dan pH Saliva pada Lansia.
Skripsi. Makassar: Universitas Hassanuddin, 2013: 23-24