Anda di halaman 1dari 10

Majalah IImiah

Nopember - Desember 2011

PENENTU OBYEKTIVITAS DAN KREATIVITAS


ISSN : 1410797 X

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN ANGGARAN


(SIKA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL (TAM):
PEMBERDAYAAN

STUDI KASUS PADA KEMENTERIAN

PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

ANAK

REPUBLIK INDONESIA

Yuli Haryanto

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FAGE LlTIK Salmonella sp. dan Shigella


PENYEBAB GASTROENTERITIS (Isolation and Identification of Lytic

sp.

Phage of Gastroenteritis Diseases Salmonella sp. and Shigella sp.)


Rina Hidayati Pratiwi

PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


KARYAWAN PT. INDOPELITA

KINERJA

Swasta Bangun dan Ruthman Sipahutar

PENGARUH GAYA MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BANGUN RUANG


(STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SON SETIADARMA 01
TAMBUN SELATAN)

U/'fah Hernaeny

MENGENAL

BAHASA C+ + DALAM STRUKTUR DATA

Warno

.COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING (CALU


VERSUS INCIDENTAL
VOCABULARY ACQUISITION (IVA) ON STUDENTS' VOCABULARY MASTERY

Rosdiana

PERAN KUALITAS PRODUK DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN


PEMBELIAN PRODUK LIFEBOUY PT. UNILEVER INDONESIA (STUDI KASUS
PADA K'ELURAHAN KEDAUNG)

Mirna Herawati dan Ani Interdiana Candra Sari


PEMEROLEHAN

BAHASA ANAK PADA USIA

0 -4 TAHUN

Maguna
DAMPAK WARNA-WARNI TERHADAP
PI KIR ANAK AUTIS DALAM BELAJAR

Achiruddin

PERKEMBANGAN

DAYA TANGKAP

Jurnal Ilmiah

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN


ANGGARAN (SIKA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) : STUDI KASUS PADA
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
Yuli Haryanto, M. Kom
Dosen Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
haryanto_yuli@yahoo.co.id

Abstrak
Utilization of Financial and Budget Information System (FBIS) plays an
important role in the planning, implementation, and reporting budget. The government
needs to support the development of Financial and Budget Information System (FBIS)
through the legal infrastructure and its settings so that the use of Financial and Budget
Information System (FBIS) done safely to prevent abuse at the stage of the application.
Review the implementation of Financial and Budget Information System needs to be
done for environmental sustainability in the performance of the Ministry of Women
Empowerment and Child Protection of the Republic of Indonesia so that the vision and
mission in national development can be achieved optimally. Review reception Financial
and Budget Information System (FBIS) uses a model approach to the Technology
Acceptance Model (TAM), while the data analysis performed using Structural Equation
Models (Structural Equation Modeling, SEM).
Kata Kunci : information system, information technology, gender, Technology Acceptance Model (TAM).

I.

Pendahuluan

ada yaitu Sistem Informasi Keuangan dan


Anggaran. Aplikasi ini masih digunakan
dan dipantau melalui server yang ada di
gedung utama. Aplikasi ini hanya dapat
digunakan oleh pengguna (user) tertentu
yang berkaitan dengan pelaporan
anggaran.

Kementerian
Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia sudah memiliki sistem
informasi yang dikelola oleh Asisten
Deputi Informasi Gender dan secara
struktural berada di bawah Deputi Bidang
Perlindungan Perempuan. Walaupun
teknologi komputer sudah digunakan
untuk aktivitas pekerjaan sehari-hari,
namun belum semua pengolahan data
menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu
yang dapat mempermudah proses
pengolahan data. Salah satu aplikasi yang

Dalam rangka meningkatkan peran


sistem informasi/teknologi informasi
maka perlu adanya evaluasi terhadap
penerapan dan penerimaan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
yang saat ini ada, sehingga dapat
diketahui
kebutuhan
yang
perlu
1

dikembangkan dan tetap dipertahankan


keberadaannya.
Perubahan
Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
yang secara signifikan berpengaruh
terhadap pola kerja, perilaku pengguna,
dan kinerja pegawai dapat menjadi tolak
ukur keberhasilan dalam melakukan
pelayanan publik. Faktor sumber daya
manusia,
fasilitas,
kualitas,
perkembangan
Sistem
Informasi
Keuangan dan Anggaran dapat secara
bersama-sama
secara
langsung
meningkatkan kinerja pengguna sistem
informasi/teknologi informasi.

membantu proses pelayanan kepada


masyarakat di setiap unit kerja dan dapat
memberikan informasi/laporan keuangan
kepada pimpinan dalam pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat sehingga
dapat mengintegrasikan seluruh unit
kerja. Kajian ini dapat menjadi pedoman
pelaksanaan dan penyusunan rencana
strategis Sistem Informasi Keuangan dan
Anggaran (SIKA) hingga tingkat kab/kota
di seluruh Indonesia.
Uraian di atas lebih dititikberatkan
kepada kajian penerimaan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
yang berkaitan dengan penggunaan
aplikasi komputerisasi, interaksi antara
pengguna terhadap Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) yang ada,
dan
komponen-komponen
yang
mempengaruhi
perkembangan
standarisasi Sistem Informasi Keuangan
dan Anggaran (SIKA) di lembaga. Dalam
kerangka manajemen hubungan antara
pengguna pada fasilitas Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) dan
masyarakat sebagai penerima jasa
layanan publik, perlu diketahui apakah
Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran
(SIKA) berjalan dengan baik terkait tugas
dan tanggung jawab struktural. Adapun
rumusan masalah adalah :

Untuk dapat mengetahui sejauh


mana perubahan penerapan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
terhadap perilaku pengguna, perlu
adanya kajian yang dapat digunakan
dalam menentukan kebijakan-kebijakan
yang berkaitan dengan SIKA. Kajian
penerimaan SIKA ini menggunakan
pendekatan
model
Technology
Acceptance Model (TAM) sedangkan
analisis
data
dilakukan
dengan
menggunakan
Model
Persamaan
Struktural (Structural Equation ModelingSEM). Secara umum, Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) menjadi
optimal dan kinerja menjadi efektif dan
efisien. Namun, mengingat SIKA berada
pada jajaran pemerintahan, maka mau
tidak mau pengguna tidak dapat menolak
penggunaan sistem ini. Saat ini penyebab
terbesar kegagalan penerimaan sistem
informasi/teknologi informasi di dalam
lembaga/
organisasi
bukan
lagi
disebabkan oleh kualitas teknis dari
sistem informasi/ teknologi informasi itu
sendiri, namun kegagalan penerapan
sistem informasi/teknologi informasi
terjadi
karena
aspek
perilakunya
(behavioral), (Jogiyanto, 2007:2).

a.

Faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi penggunaan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran
(SIKA) di lingkungan lembaga
berdasarkan pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM)?

b. Bagaimana
hubungan
antara
pengguna dan Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA)?
Hipotesi yang diajukan pada
penelitian ini adalah diduga Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
yang didukung dengan aplikasi-aplikasi

Pelaksanaan Sistem Informasi


Keuangan dan Anggaran (SIKA) harus

komputer dan perangkat jaringan yang


baik dapat diterima oleh pegawai di
jajaran Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia dalam rangka
meningkatkan kinerja dan pelayanan
publik.
II.

Landasan Teori
Pemikiran

dan

terhadap perilaku individu dalam bekerja,


dan dalam konteks penggunaan PC,
kemungkinan seseorang mempunyai
keyakinan bahwa penggunaan komputer
akan memberikan manfaat bagi dirinya
dan pekerjaannya (NUR, 2000).
Technology Acceptance Model (TAM)
pertama kali dikembangkan oleh (DAVIS,
1989). Dalam penelitian teknologi
informasi, TAM merupakan model yang
paling banyak digunakan menurut
(IQBARIA, 1997), (ADAM, 1992) dan
(CHIN , 1995), karena model ini
sederhana dan mudah untuk diterapkan.
TAM diadaptasi dari Theory of Reasoned
Action (TRA) yang dikembangkan oleh
Fishbein, yaitu teori tindakan yang
beralasan dengan satu premis bahwa
reaksi dan persepsi seseorang terhadap
sesuatu hal, akan menentukan sikap dan
perilaku orang tersebut. Structural
Equation Modeling (SEM) merupakan
suatu teknik statistik yang mampu
menganalisis variabel laten, variabel
indikator dan kesalahan pengukuran
secara langsung. Dengan menggunakan
SEM, memungkinkan untuk dapat
menganalisis hubungan antara varibel
laten dengan variabel indikatornya,
hubungan antara variabel laten yang satu
dengan variabel laten yang lainnya, juga
dapat diketahui besarnya kesalahan
pengukuran. Selain dapat menganalisis
hubungan kausal searah, SEM juga dapat
menganalisis hubungan dua arah yang
seringkali muncul dalam ilmu sosial dan
perilaku. SEM termasuk keluarga
multivariate statistics dependensi yang
memungkinkan dilakukannya analisis satu
atau lebih variabel independen dengan
satu atau lebih varaibel dependen.
(SITINJAK, 2006).

Kerangka

Teknologi informasi meliputi segala


hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan
sebagai
alat
bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Teknologi
informasi
(Information
Technology) biasa disingkat TI, IT atau
infotech. Dalam Oxford English Dictionary
(OED2) edisi ke-2 mendefenisikan
teknologi informasi adalah hardware dan
software, dan bisa termasuk di dalamnya
jaringan dan telekomunikasi yang
biasanya dalam konteks bisnis atau
usaha. Menurut Haag dan Keen (1996),
Teknologi informasi adalah seperangkat
alat yang membantu bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi.
Penggunaan teknologi informasi,
pemanfaatan informasi oleh individual,
kelompok maupun organisasi merupakan
variabel inti dalam riset sistem informasi,
sebab sebelum digunakan terlebih dahulu
dipastikan tentang penerimaan atau
penolakan
digunakannya
teknologi
informasi tersebut, hal ini berkaitan
dengan perilaku yang ada pada
individu/organisasi yang menggunakan
teknologi komputer. Pendapat tersebut
oleh Sri Astuti pada tahun 2001 sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Guimares dan Ramanujan pada tahun
1996, menemukan bahwa penerapan TI
dalam suatu organisasi mendorong
terjadinya
perubahan
revolusioner

AMOS
(Analysis
of
Moment
Structure) merupakan salah satu program
atau software yang digunakan untuk

mengestimasi model pada model


persamaan struktural (SEM). AMOS dapat
membaca data dalam berbagai format
yaitu data mentah, korelasi, dan kovarian.
Program AMOS memiliki kelebihan
karena user-friendly graphical interface
(GHOZALI,
2005).
AMOS
mengimplementasikan pendekatan yang
umum untuk analisa data pada model
persamaan struktural yang menjelaskan
analisa struktur kovarians, atau causal
modeling. Pendekatan ini meliputi kasus
khusus banyak teknik konvensional
terkenal, mencakup model linier yang
umum dan analisis faktor umum. Saat ini
software AMOS merupakan software
yang
dapat
diandalkan
dalam
menyelesaikan
permasalahan
sosial
karena kemampuannya dalam mengukur
variabel yang bersifat laten atau tidak
dapat diukur secara langsung tetapi dapat
diukur melalui indikatornya.

sistem informasi/teknologi informasi.


Jadi, penelitian ini dilakukan untuk
membuktikan kesesuaian antara model
yang dibangun berdasarkan teori dengan
kenyataan di lapangan. Model yang
digunakan pada penelitian ini adalah
model yang dikembangkan oleh (Davis,
1989).

Gambar 1 : Model TAM pada penelitian ini

Gambar 1 di atas memperlihatkan


model TAM pada penelitian ini. Model
tersebut menunjukkan bahwa :
1.

Variabel endogen, yaitu Computer


Self Efficacy (kemampuan diri untuk
menggunakan komputer).

2.

Variabel eksogen, yaitu :

III. Metodologi Penelitian


Model yang diajukan untuk
mengkaji penerimaan Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) dalam
penelitian ini adalah TAM, karena model
ini sederhana dan mudah untuk
diterapkan. Penerimaan teknologi jika
ditinjau dari model TAM dipengaruhi oleh
dua faktor utama yaitu Perceived Ease of
Use (PEOU) atau kemudahan dan
Perceived
Usefulness
(PU)
atau
kemanfaatan. Jika kedua faktor ini
memberikan pengaruh yang positif maka
dapat diperkiraan bahwa penerimaan
Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran
(SIKA) diterima dengan baik oleh
penggunanya. Selanjutnya diperkirakan
ada faktor-faktor lain yang diperkirakan
berpengaruh pada penerimaan sistem
informasi/teknologi informasi tersebut,
yaitu : Computer Self Efficacy (CSE) atau
kemampuan diri, dan Actual Usage
Behavior (AUB) atau perilaku pengguna

a. Perceived Ease of Use (persepsi


kemudahan pengguna)
b. Perceived Usefulness
kemanfaatan)

(persepsi

c. Actual Usage Behavior (perilaku


nyata pengguna)
Tahapan pemodelan dan analisis
persamaan struktural menjadi 7 (tujuh)
langkah yaitu :
(1) Pengembangan
Teori

Model

Berbasis

Tujuan
pengembangan
model
berbasis teori ini adalah untuk
mengembangkan sebuah model yang
mempunyai justifikasi (pembenaran)
secara teoritis yang kuat, untuk
mendukung upaya analisis terhadap

suatu masalah yang sedang diteliti. Model


yang
dikembangkan
dalam
SEM
berdasarkan pada hubungan kausalitas.
Kuatnya hubungan kausalitas antara
variabel yang diajukan bukan terletak
pada metode analisis yang dipilih, tetapi
terletak pada justifikasi secara teoritis
untuk mendukung analisis.

suatu konstruk ke konstruk


menunjukkan hubungan kausal.

Pada penelitian ini, path diagram


yang dibangun seperti yang terlihat pada
Gambar 2 berikut:
d1

d2

d3

d4

d5

d6

X1

X2

X3

X4

X5

X6

Pada penelitian ini terdapat 1 (satu)


konstruk eksogen dan 3 (tiga) konstruk
endogen. Konstruk eksogen disebut
dengan sources variables atau variabel
independen yang tidak diprediksi atau
tidak
dipengaruhi
oleh
variabel
sebelumnya dalam model. Konstruk
Endogen atau disebut juga dengan
variabel dependen yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menerima akibat
karena adanya variabel eksogen. Konstruk
eksogen atau independen variabel yaitu
Computer Self Efficacy (CSE). Konstruk
endogen atau dependen variabel meliputi
: Perceived Ease of Use (PEOU), Perceived
Usefulness (PU), dan Actual Usage
Behavior (AUB).
(2)

lain

1
e20

Y20

Y1

e1

CSE
1
e19

Y19
1
1
Y2

g1

e2

1
e18

Y18

1
e17

Y17

PEOU
AUB

e3

1
e16

Y3

g3

Y16

1
Y4

e4

1
e15

Y15
1
1

e14

Y14

PU

g2

Y5

e5

Y7

Y6

1
e13

Y13

Y12

Y11

Y10

e12

e11

e10

Y9
1

e9

Y8
1

e8

e7

e6

Gambar 2 : Path diagram

(3) Konversi Diagram Jalur ke dalam


Persamaan Struktural

Membangun Diagram Jalur (Path


diagram)

Setelah langkah 1 dan 2 dilakukan,


kemudian langkah selanjutnya yang
dilakukan
adalah
mengkonversi
spesifikasi model tersebut kedalam
rangkaian
persamaan,
diantaranya
adalah:

Setelah dibangun model teoritis,


kemudian digambarkan sebuah path
diagram. Biasanya diketahui bahwa
hubungan-hubungan kausal dinyatakan
dalam bentuk persamaan. Tetapi dalam
SEM (dalam operasi AMOS) hubungan
kausalitas cukup digambarkan dalam
sebuah path diagram. Selanjutnya,
bahasa program akan mengkonversikan
gambar menjadi persamaan, dan
persamaan menjadi estimasi.

A. Persamaan-persamaan
(Structural Equations)

Struktural

Persamaan ini dirumuskan untuk


menyatakan hubungan kausalitas
antar berbagai konstruk dengan
membentuk model pengukuran
variabel laten eksogen dan endogen,
bentuk persamaannya antara lain:

Tujuan dibuatnya path diagram


adalah untuk memudahkan peneliti
dalam
melihat
hubungan-hubungan
kausalitas yang ingin diuji. Hubungan
antar konstruk dinyatakan dengan anak
panah. Anak panah yang mengarah dari

PEoU

= 11 CSE + g1

PU

= 21 PEOU + g2

AUB

= 31 CSE + 32 PU + g3

y15 = *315 AUB + 15

B. Persamaan spesifikasi model


pengukuran (Measurement Model)

y16 = *316 AUB + 16

Merupakan
persamaan
yang
menyatakan hubungan antara konstruk
laten eksogen maupun endogen dengan
variabel-variabel indikatornya, dan juga
menyatakan korelasi antar konstruk yang
dihipotesakan.
Bentuk
persamaan
indikator variabel laten eksogen dan
indikator variabel laten endogen antara
lain :

y18 = *318 AUB + 18

Persamaan pengukuran
variabel eksogen :

y17 = *317 AUB + 17


y19 = *319 AUB + 19
y20 = *320 AUB + 20
(4) Memilih Matriks Input dan Estimasi
Model
Tujuan langkah keempat ini adalah
untuk menetapkan data input yang
digunakan dalam pemodelan dan teknik
estimasi model. Dalam SEM hanya
menggunakan matriks varians-kovarians
atau matriks korelasi sebagai data input
untuk keseluruhan proses estimasi.
Matriks varians-kovarians umumnya lebih
banyak digunakan sebagai data input
dalam SEM karena memiliki keunggulan
dalam menyajikan perbandingan yang
valid antar populasi atau sampel yang
berbeda. Sedangkan matriks korelasi
tidak dapat menyajikan hal tersebut,
selain itu standar error yang digunakan
pada matrik korelasi menunjukkan angka
yang kurang akurat.

indikator

X1 = 11 CSE + 1
X2 = 12 CSE + 2
X3 = 13 CSE + 3
X4 = 14 CSE + 4
X5 = 15 CSE + 5
X6 = 16 CSE + 6
Persamaan pengukuran
variabel endogenous :

indikator

y1 = *11 PEoU + 1
y2 = *12 PEoU + 2
y3 = *13 PEoU + 3

Untuk melakukan estimasi dari model


yang dikembangkan dan matriks input
yang telah dipilih, pada penelitian ini
digunakan software AMOS dengan teknik
estimasi Maximum Likelihood (ML).
Menurut (HAIR, 1998), teknik estimasi
Maximum Likelihood digunakan karena
lebih efisien dan tidak bias dan biasanya
digunakan pada sampel yang banyaknya
100 hingga 200.

y4 = *14 PEoU + 4
y5 = *15 PEoU + 5
y6 = *26 PU + 6
y7 = *27 PU + 7
y8 = *28 PU + 8
y9 = *29 PU + 9
y10 = *210 PU + 10

(5) Evaluasi Masalah Identifikasi Model

y11 = *211 PU + 11

Tujuan langkah kelima ini adalah


untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
dalam identifikasi model berdasarkan
evaluasi
terhadap
hasil
estimasi

y12 = *212 PU + 12
y13 = *313 AUB + 13
y14 = *314 AUB + 14

parameter model yang dilakukan program


komputer (AMOS). Masalah identifikasi
model pada prinsipnya adalah masalah
yang terkait dengan ketidakmampuan
model yang diusulkan (dikembangkan)
untuk menghasilkan estimasi yang unik.

Pengujian validitas dilakukan dengan


membandingkan nilai signifikansi yang
diperoleh setiap variabel indikator yang
ada dengan nilai (0,05). Jika signifikansi
< 0,05 maka tolak H0, artinya variabel
indikator tersebut merupakan konstruk
yang valid bagi variabel laten tertentu
(Widodo 2006, 59).

IV. Hasil dan Pembahasan


Jumlah responden yang menjawab
kuisioner sebanyak 137 orang, terdiri dari
beberapa bagian/deputi yang terdapat di
Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
Republik
Indonesia. Hasil sum dari statistik
deskriptif memiliki nilai minimal 604 dan
maksimal 730. Standar deviasi memiliki
nilai minimal 0,669 dan maksimal 1,148.
Nilai c.r pada skewness dan kurosis masih
dalam
kisaran
nilai
yang
direkomendasikan yaitu antara -2,58
sampai 2,58. Pengujian model berbasis
teori dilakukan dengan menggunakan
software AMOS versi 7.0. Hasil pengujian
model tersebut seperti yang tertuang
pada gambar 4.1 di bawah ini :
.16

.21

d1

.74

d2

.56

d3

1.29

d4

d5

X2

X3

X4

X5

X6

.80 1.28

1.16

1.00

.25

.55
1
Y1

e1

.58

Y19

.30

1.00
.92

.21
1
e18

.68

1
Y2

g1
1.08

1
1.34

.20

.33

1
e17

1.36

Y17

.22

PEOU

Y3

e3

.10

AUB

1.39

1.05

.06
1

1
e16

e2

.09

1.21

Y18

.68
g3

Y16

.23

1.29

.27
e15

.37

.81

.42

.39

Y4

e4

Y15
1.00

.51

.40

.09

1
e14

Y14

Y5

PU

g2

.35

e5

1
e13

Y13

.79

1.26

1.24

Y12

Y11

Y10

.42
e12

.23
e11

1.86

Y9

e10

Y8

.17

.90

1.17

e9

1.00

Y7

.44

Y6

.37
e8

.34

.40

e7

e6

INCREMENTAL FIT MEASURES

ABSOLUT FIT MEASURES


Chi-Square = 1466.059

PNFI = .451

AGFI = .450

PGFI = .451

TLI = .502

Probability = .000

NFI = .499

CMIN/DF =4.987

CFI = .550

0,823

Konstruk yang valid

X2

0,825

Konstruk yang valid

X4

0,704

Konstruk yang valid

X6

0,692

Konstruk yang valid

PEOU

Estimate

Keterangan

Y1

0,755

Konstruk yang valid

Y2

0,860

Konstruk yang valid

Y3

0,844

Konstruk yang valid

Y4

0,767

Konstruk yang valid

Hubungan antara faktor-faktor yang


mempengaruhi
penerimaan
Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
adalah sebagai berikut:

UJI HIPOTESIS
PARSIMONIOUS FIT MEASURES

X1

Faktor-faktor yang mempengaruhi


tingkat penerimaan Sistem Informasi
Keuangan
dan
Anggaran
(SIKA)
berdasarkan pendekatan TAM meliputi
Computer Self Efficacy (kemampuan diri
terhadap komputer), Perceived Ease of
Use (persepsi kemudahan penggunaan),
Perceived
Usefulness
(persepsi
kemanfaatan), dan Actual Usage Behavior
(sikap penggunaan aktual).

1.04

CSE

.26
e19

Keterangan

V. Kesimpulan

.34

1
Y20

Estimate

Tabel 2 : Uji parameter variabel PEOU

d6

.31

CSE

.40

X1

e20

Tabel 1 : Uji parameter variabel CSE

GFI = .539
RMSEA = .171

Gambar 3 : Hasil pengujian model berbasis teori


dengan AMOS 7.0

a.
Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Variabel CSE (kemampuan komputer)


secara
signifikan
berpengaruh
terhadap variabel PEOU (persepsi
kemudahan penggunaan).

b. Variabel PEOU (persepsi kemudahan


penggunaan)
secara
signifikan
berpengaruh terhadap variabel PU
(persepsi kemanfaatan).
c.

dan
Perlindungan
Indonesia.

Variabel PEOU (persepsi kemudahan


penggunaan)
secara
signifikan
berpengaruh terhadap variabel AUB
(perilaku penggunaan aktual).

Variabel CSE (kemampuan komputer)


secara
signifikan
berpengaruh
terhadap variabel AUB (perilaku
penggunaan aktual).

Perilaku
pengguna
terhadap
penerapan Sistem Informasi Keuangan
dan Anggaran (SIKA) yang ada dalam
mendukung proses pelayanan publik
dapat dilihat dengan Squared Multiple
Correlations (R2) pada tingkat penerimaan
Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran
(SIKA) adalah sebagai berikut:
a.

Keragaman PEOU yang digunakan


adalah sebesar 11,1% (PEOU : 0,111)

b.

Keragaman PU yang digunakan


adalah sebesar 37,6% (PU : 0,376)

c.

Keragaman AUB yang digunakan


adalah sebesar 26,5% (AUB : 0,265)

Republik

DAFTAR PUSTAKA
Adam Denis, Nelson Ryan, dan Todd
Peter, Perceived Usefullness, Ease of
Use, and Usage of Information
Technology
:
Areplication,
Management Information System
Quarterly, Ghozali, Vol.2, Jakarta,
1992.
Adiwibowo, Lili., Hurriyati, Ratih., Sari,
Maya., Analisis Perilaku Teknologi
Informasi pada Perguruan Tinggi
Berstatus BHMN, 2010.
Adriany, Vina, Analisa Kuantitatif
Terhadap Perkembangan Identitas
Gender pada Anak di TK Lab School
UPI. Jakarta. 2007.
Chin W., dan Todd Peter, On The Use
Usefullness,
Ease of Use of
Structural Equation Modelingin MIS
Research : A note of Caution,
Management
Information System
Quarterly, 1991.
Davis F. D., Perceived Usefulness,
Perceived ease of
use
of
Information
Technology,
Management
Information System
Quarterly, 1989.
Ghozali, Imam A., Model Persamaan
Struktural
konsep dan aplikasi
dengan program AMOS Ver.
5.0.,
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro,
Semarang, 2004.
Ghozali, Imam, Model Persamaan
Strukturalkonsep
dan
aplikasi
dengan
program
AMOS
Ver.
16.0., Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang,
2005.
Hair, J. F., et al. Multivariat Data Analysis ,
New Jersey,
Prentice Hall, 1998.
Hayati, Amelia, S.Si., MT., Studi Terhadap
Pemberdayaan Perempuan dalam

d. Variabel PU (persepsi kemanfaatan)


secara
signifikan
berpengaruh
terhadap variabel AUB (perilaku
penggunaan aktual).
e.

Anak

Dari
hasil
kesesuaian
model
diperoleh penjelasan bahwa data
lapangan tidak mendukung adanya model
yang fit (sesuai) dengan populasinya,
maka kesimpulan yang dinyatakan pada
butir 1 (satu) sampai 3 (tiga) hanya
berlaku untuk sampel penelitian yaitu
pengguna Sistem Informasi Keuangan
dan Anggaran (SIKA) pada unit/bagian
kerja tertentu yang terdapat pada
Kementerian Pemberdayaan Perempuan

Pengembangan Usaha Mikro, FE


UNPAD, Bandung. 2007.
Iqbaria, M., An Examination of the Factors
Contributing to Micro Computer
Technology Acceptance, Journal of
Information System, Elsiever Ecience,
USA, 1994.
Iqbaria, Zinatelli, Personal Computing
Acceptance Factors in Small Firm : A
Structural
Equation
Modelling,
Management Information System
Quarterly, 1997.
Jogiyanto, H.M. (2007). Sistem Informasi
Keperilakuan. Yogyakarta: Andi.
Maria, Sulfa., Kajian Penerimaan Software
Photoshop Versi CS3 di SMK Negeri 5
Tangerang, 2010
Rianto Rahadi, Dedi., Peranan Teknologi
Informasi dalam Peningkatan Sektor
Pelayanan Publik, 2010.
--------Rencana Strategis Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Tahun 2005-2009.
Jakarta. 2005.
Sitinjak, Tumpal, J. R., dan Sugiarto, Lisrel,
Graha Ilmu, Yogyakarta. 2006.
Syam Fazli, Dampak Kompleksitas
Teknologi Informasi bagi Strategi Dan
Kelangsungan
Usaha,
Jurnal
Akuntansi dan Auditing (JAAI) Vol.3
No.1, FE UII, Yogyakarta, 1999.
Trisnawati, Rina, Pertimbangan Perilaku
dan Faktor Penentu Keberhasilan
Pengembangan Sistem Informasi,
Jurnal Kajian Bisnis, Yogyakarta,
1998.
Wibowo, Arif., Kajian Tentang Perilaku
Pengguna Sistem Informasi dengan
pendekatan Technology Acceptance
Model (TAM). 2010.
Widodo, Prabowo, P., Statistika : Analisis
Multivariat. Seri Metode Kuantitatif.
Universitas Budi Luhur, Jakarta. 2006.

Anda mungkin juga menyukai