hipokalemia
dapat
tenjadi
ketika
diuresis
dimulai;
cairan
Hb,
dan
mioglobin
dalam
urin
melalui
rute
abnormal;
peningkatan
kebutuhan:
status
perubahan/disfungsi
Intervensi:
Kaji refleks menelan; perhatikan pengaliran air liur, ketidakmampuan
menelan, serak, batuk mengi. Rasional: Dugaan cedera inhalasi
Awasi frekuensi, irama, kedlaman pernafasan; perhatikan adanya
pucat/sianosis dan sputum mengandung karbon atau merah muda.
Rasional: Takipnea, penggunaan otot bantu, sianosis dan perubahan
sputum menunjukkan terjadi distress pernafasan/edema paru dan
kebutuhan intervensi medik.
Auskultasi paru, perhatikan stridor, mengi/wheezing, penurunan bunyi
nafas, batuk rejan. Rasional : Obstruksi jalan nafas/distres pernafasan
dapat terjadi sangat cepat atau lambat contoh sampai 48 jam setelah
terbakar.
Perhatikan adanya pucat atau warna buah ceri merah pada kulit yang
cidera. Rasional: Dugaan adanya hipoksemia atau karbon monoksida.
Tinggikan kepala tempat tidur. Hindari penggunaan bantal di bawah
kepala, sesuai indikasi. Rasional : meningkatkan ekspansi paru optimal/
fungsi pernafasan. Bila kepala/leher terbakar, bantal dapatmenghambat
menunjukkan
peningkatan
edema
trakeal
dan
dapat
wajah.
Rasional:
O2
memperbaiki
hipoksemia/asidosis.
jarum yang besar (misalnya jarum nomor 18G), lebih disukai melalui kulit
yang telah terluka bakar. Bila pasien mengalami luka bakar luas dan
menunjukkan gejala-gejalasyok hipovolemik, bantu dokter dengan
pemasangan kateter vena sentral untuk pemantauan CVP. Rasional:
penggantian cairan cepat penting untuk mencegah gagal ginjal. Kehilangan
cairan bermakna terjadi melalui jaringan yang terbakar dengan luka bakar
luas. Pengukuran tekanan vena sentral memberikan data tentang status
volume cairan intravaskular.
Beritahu dokter bila : haluaran urine < 30 ml/jam, haus, takikardia, CVP <
6 mmHg, bikarbonat serum di bawah rentang normal, gelisah, tekanan
darah di bawah rentang normal, urine warna gelap atau encer gelap.
Rasional : temuan-temuan mi menandakan hipovolemia dan perlunya
peningkatan cairan. Pada luka bakar luas, perpindahan cairan dari ruang
intravaskular ke ruang interstisial menimbukan hipovolemi.
Konsuitasikan dokter bila manifestasi kelebihan cairan terjadi. Rasional :
pasien rentan pada kelebihan beban volume intravaskular selama periode
pemulihan bila perpindahan cairan dari kompartemen interstitial pada
kompartemen intravaskuler.
Monitor hasil tes guaiak muntahan warna kopi atau feses warna hitam.
Laporkan temuan-temuan positif. Rasionai : temuan-temuan guaiak positif
menandakan adanya perdarahan gastrointestinal (GI). Perdarahan GI
menandakan adaya stres ulkus (Curling's).
Berikan antasida yang diresepkan atau antagonis reseptor histamine seperti
simetidin. Rasional : mencegah perdarahan GI. Luka bakar luas
mencetuskan pasien pada ulkus stres yang disebabkan peningkatan sekresi
hormon-hormon adrenal dan HC1 oleh lambung.
Diagnosa Keperawatan : Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan
dengan cedera inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder
terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada atau leher.
Tujuan dan Kriteria Hasil Pasien dapat mendemonstrasikan oksigenasi
adekuat. Kriteroia evaluasi: RR 12-24 x/mnt, warna kulit normal, AGD dalam
rentang normal, bunyi nafas bersih, tak ada kesulitan bernafas.
Intervensi:
Pantau hasii AGD dan kadar karbonmonoksida serum. Rasional:
Mengidentifikasi kemajuan dan penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
Inhalasi asap dapat merusak alveoli, mempengaruhi pertukaran gas pada
membran kapiier alveoli.
Berikan suplemen oksigen pada tingkat yang ditentukan. Pasang atau
bantu dengan selang endotrakeal dan tempatkan pasien pada ventilator
mekanis sesuai program biia terjadi insufisiensi pernafasan (dibuktikan
dengan hipoksia, hiperkapnia, rales, takipnea dan perubahan sensorium).
Rasional : suplemen oksigen meningkatkan jumlah oksigen yang tersedia
untuk jaringan. Ventilasi mekanik diperlukan untuk dukungan pernafasan
sampai pasien dapat melakukan secara mandiri.
Anjurkan pernafasan dalam dengan penggunaan spirometri insentif setiap
2 jam selama tirah baring. Rasional : pernafasan dalam mengembangkan
alveoli, menurunkan resiko atelektasis.
Pertahankan posisi semifowler, bila hipotensi tak ada. Rasional
memudahkan ventilasi dengan menurunkan tekanan abdomen terhadap
diafragma.
Untuk luka bakar sekitar torakal, beritahu dokter bila terjadi dyspnea
disertai dengan takipnea. Siapkan pasien untukpembedahan eskarotomi
sesuai program.
Rasional : luka bakar sekitar torakal dapat membatasi ekspansi dada.
Eskaratomi memungkinkan ekspansi dada.
Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan perlindungan kulit; jaringan
traumatik; pertahanan sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan
respons inflamasi.
Tujuan dan Kriterla Hasil: pasien bebas dari infeksi. Kriteria evaluasi:
tak ada demam, pembentukan jaringan granulasi balk.
Intervensi:,
Pantau keadaan luka bakar (area luka bakar dan status balutan setiap 8 jam.
Monitor suhu setiap 4 jam; jumlah makanan yang dikonsumsi setiap kali
Rasional : ahli gizi adalah spesialis nutnisi yang dapat mengevaluasi paling
balk status nutrisi pasien dan merencanakan diet untuk memenuhi
kebutuhan nutnisi pendenita. Nutrisi adekuat membantu penyembuhan luka
dan memenuhi kebutuhan energi.
Diagnosa Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan kerusakan
kulit/jaringan; pembentukan edema; manipulasi janingan cedera contoh
debnidemen luka.
Tujuan dan Kriteria Hasil : pasien dapat mendemonstrasikan ekspresi
kenyamanan.
Kriteria evaluasi : paasien menyangkal ada nyenl, melaporkan perasaan
nyaman, ekspresi wajah dan postur tubuh rileks.
Intervensi:
Berikan analgesik narkotik sesuai program dan berikan sedikitnya 30 menit
sebelum prosedur perawatan luka. Evaluasi keefektifannya; anjurkan
analgesik IV bila luka bakar luas. Rasional : analgesik narkotik diperlukan
untuk memblok jaras nyeri dengan nyeri berat. Absorpsi obat IM buruk
pada pasien dengan luka bakar luas yang disebabkan oleh perpindahan
interstisial berkenaan dengan peningkatan permeabilitas kapiler.
Pertahankan pintu kamar perawatan dalam keadaan tertutup, tingkatkan
suhu ruangan dan berikan selimut ekstra untuk memberikan kehangatan.
Rasional : panas dan air hilang melalui jaringan luka bakar, menyebabkan
hipotermia. Tindakan eksternal mi membantu menghemat kehilangan
panas.
Bantu pasien untuk mengganti/berubah posisi setiap 2 jam bila diperlukan.
Dapatkan bantuan tambahan sesuai kebutuhan, khususnya bila pasien tak
dapat membantu membalikkan badan sendiri. Rasional: menghilangkan
tekanan pada tonjolan tulang dependen. Dukungan adekuat pada luka bakar
selama gerakan membantu meminimalkan ketidaknyamanan.
Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi kerusakan perfusi jaringan,
perubahan/disfungsi
neurovaskuler
perifer
berhubungan
dengan
neurovaskular
dari
ekstermitas
setiap
jam.
Rasional
jaringan
untuk
penanaman
dan
menurunkan
resiko
infeksi/kegagalan kulit.
Tutup luka dengan balutan. Rasional : kain nilon/membran silicon
mengandung kolagen porcine peptida yang melekat pada permukaan luka
sampai lepasnya atau mengelupas secara spontan kulit reepitelisasi.
Diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan luka bakar menurut
NANDA, dan NIC NOC adalah sebagai berikut:
peningkatan
Diagnosa
Bersihan jalan nafas
Tujuan
Setelah dilakukan
Intervensi
Airway management
tidak efektif
asuhan keperawatan
berhubungan
dengan
dengan
kepatenan
ekstensl
Bebaskan
jalan
nafas
posisi
leher
jika
banyaknya sekret
mukus
memungkinkan.
Posisikan pasien
rnemaksimalkan ventiiasi
Identifikasi pasien secara
aktual atau potensial untuk
untuk
atau
slang
endotrakheal
jika
memungitinkan
Lakukan terapi dada jika
memungkinkan
Keluarkan lendir dengan
suction
Asukultasl suara nafas
Lakukan suction melalui
ET
Atur
posisi
status
untuk
oksigen
jika
memungkinkan
Airway Suction
Tentukan
kebutuhan
tracheal
Auskultasi
sebelum
suara
dan
nafas
sesudah
suction
Informasikan
tnelalui
pada
hidung
untuk
suction
memudahkan
atau
mekanik.
Bila
ventilasi
menggunakan
02)
ventilator.
Gunakan peralatan steril,
sekali
pakai
melakukan
gunakan
untuk
prosedur
tracheal auction.
Monitor status 02 pasien
dan status hemodinamik
sebelum,
dan
sesudah suction,
Lakukan
suction
oropharing
aetelah
melakukan
suction
trakhea.
Bersihkan daerah atau area
stoma
selama,
trachea
setelah
Gangguan
Setetah dilakukan
pertukaran gas
asuhan keperawatan
berhubungan
Status pernafasan
dengan perubahan
seimbang antara
membran kapiler
konsennasi udara
alveolar
bradikardi.
Catat type dan jumlah
yang sesuai
Atur
posisi
untuk
dengan kriteria
hasil:
Ventilasi
kedalaman nafas.
Menunjukkan
peningkatan
dan
Monitor Respirast
oksigen cukup
AGD dalam batas
normal
dan
upaya
bernafas
Catat pergerakan
dada,
otot interkosta
Monitoring
pernafasan
hidung,
adanya
suara
ngorok
Monitor
pola
nafas,
bradipneu,
takipneu,
hiperventilasi,
respirasi
kusmaul dll
Palpasi kesamaan ekspansi
paru
Perkusi dada anterior dan
otot diafragma
Auskultasi suara
nafas,
keddakadanya
Monitor
pernafasan
Monitor disp flea dan
sekresi
kejadian
perkembangan
dan perburukan
Lakukan nebulasi
perlu
Tempatkan pasien derigan
posisi
miring
bila
muntuk
mencegah aspirasi
tingkatan serum)
Monitor AGD selama pH
rendah
Posisikan
penfusi
pasien
untuk
ventilasi
yang
optimum
Pertahankan
kebersihan
Nyeri akut
Setetah dilakukan
(kecepatan pernafasan)
Manajemen nyeri:
berhubungan
asuhan keperawatan
dengan
tingkat
secara
Kenyamanan klien
termasuk
lokasi,
meningkat
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas
dan
Klien melaporkan
nyeri berkurang
dan
Ekspresi wajah
faktor presipitasi
Observasi
reaksi
nonverbal
dan
ketidaknyansanan.
Gunakan
teknik
komunikasi
terapeutik
untuk
mengetahui
sebeluinnya.
Kontrol faktor lingkungan
yang mempengaruhi nyeri
seperti
suhu
ruangan,
pencahayaan, kebisingan.
Kurangi faktor presipitasi
nyeri.
Pilih
dan
lakukan
penanganan
nyeri
(farmakologis/non
farmakologis).
Ajarkan
teknik
farmakologis
distraksi
non
(relaksasi,
dli)
untuk
mengatasi nyerL
Berikan analgetik untuk
mengunangi nyeni.
Evaluasi
tindakan
pengurang
nyeri/control
nyeri.
Kolaborasi dengan dokter
bila ada komplain tentang
pemberian analgetik tidak
berhasil.
Administrasi analgetik
frekuensi
Cek riwayat alergi.
Tentukan
analgetik
pilihan,
Defisit volume
Setelah dilakukan
cairan berhubungan
asuhan keperawatan
dengan peningkatan
terjadi peningkatan
permeabilitas
keseimbangan
kapiler
dan kehilangan
hasil
cairan akibat
Urine output 30
waktu terutama
saat nyeri muncul dan
(oliguria,
parenteral
Monitor BB jika terjadi
ml/jam
Tanda-tanda vital
penurunan BB drastic
Monitor
tanda-tanda
dehidrasi
Monitor tanda-tanda vital
Berikan cairan peroral
sesuai kebutuhan
Kolaborasi
tanda dehidrasi
pemberian
evaporasi dan
luka bakar
rute
Hipertermi
Setelah dilakukan
pemberian terapinya.
Termoregulasl
berhubungan
tindakan
dengan
keperawatan
untuk
pola)
perhatikan
proses infeksi
menujukan
adanya
diaforsis
Pantau suhu lingkungan,
normal dengan
batasi
kriteria :
menggigil
atau
atau
tambahkan
Bebas
kedinginan
dari
indikasi
Berikan kornpres hangat
hindari
36.37 C
penggunaan
akohol
Berikan
kebutuhan
Kolaborasi
pembertan antipiretik
Anjurkan menggunakan
minum
sesuai
untuk
selimut tebal
dilakukan Managemen nutrisi
tubuh teriadi
keperawatan
peningkatan
berhubungan
dengan
kriteria hasil:
ketidalunampuan
Mengkonsumsi
pemasukan
nutrisi
berhubungan
adekuat
Identifikasi
kebutuhan nutrisi.
Bebas dari tanda
dengan
faktor biologis
menyerap keringat
Hindari
penggunaan
malnutrisi.
makanan
kesukaannya
Anjurkan pada ketuarga
untuk
yang
dan
meningkatkan
dibutuhkan
tingkatkan intake protein,
Monitor
masukan
pemberian
cairan
lewat
parenteral.
Kontrol Infeksi
kaji
pemasangan NGT
berikan makanan melalui
kebutuhan
untuk
Risiko
dengan
imunitas
tubuh,
invasive
asuhan
penurunan infeksi
status
saat
makan
monitor penurunan clan
peningkatan BB
monitor intake kalorl dan
gizi
dilakukan Kontrol lnfeksl.
infeksi Setelah
berhubungan
pasien
keperawatan
terkontrol,
imun
adekuat
Batasi pengunjung.
Bersihkan
lingkungan
tandatanda infeksi.
Angka
leukosit
benar.
Pastikan tekik perawatan
normal.
ada).
Tingkatkan masukkan gizi
yang cukup.
Tingkatkan
masukan
sesuai
program,
anjurkan
untuk
clan
minum
sesual aturan.
Ajari
keluarga
cara
kesehatan.
Pastikan
keperawat
penanganan
infeksi.
Monitor lekosit.
Anjurkan istirahat.
Ajari anggota keluarga
cara-cara
infeksi
asuhan keperawatan
situasional
kecemasan
hospitalisasi
terkontrol dengan
tenang
anak/ keluarga mau
bekerjasania dalam
dan
tanda-tanda
percaya.
Kaji kecemasan keluarga
dan identifikasi kecemasan
kriteria
hasik ekspresi wajah
menghindari
pada keluarga.
Jelaskan semua prosedur
pada keluarga.
Kaji tingkat pengetahuan
dan persepsi pasien dari
tindakan
asuhan keperawatan
atres situasional.
Benikan informasi faktuai
tentang
diagnose
program tindakan.
Temani keluarga pasien
untuk
mengurangi
ketakutan
dan
mernbenikan keamanan.
Anjurkan keluarga untuk
mendampingi pasien.
Benikan sesuatu objek
sebagai
suatu
untuk
mengurangi
keluarga.
Ciptakan lingkungan yang
nyaman.
Alihkan perhatian keluarga
mengurangi
kecemasan keluarga.
Bantu keluarga dalam
mengambil keputusan.
Intruksikan keluarga untuk
melakukan
Kerusakan
Setelah dilakukan
relaksasi.
Terapl ambulasi
mobilitas
asuhan
fisik berhubungan
kaperawatan terjadi
dajam
peningkatan ambulasi
bakar
tingkat mobilisasi
ambulasi
Kolaborasi
teknik
fisioterapi
symbol
kecemasan orangtua,
Dengarkan
keluhan
untuk
dan
snelakukan
dengan
untuk
perencanaan ambulasi
Latih pasien ROM pasif-
Peningkatan
aktivitas fisik
aktifsesuai kernampuan
Ajarkan pasien berpindah
kernampuars ambulasi
Pendidikan kesehatan
10
PK Anemia
Setelah dilakukan
keluarga
pentingnya ansbulasi dini
Edukasi pada pasien dan
anemia
Observasi keadaan umum
klien
Anjurkan
asuhan keperawatan
perawat dapat
meminimalkan
terjadinya
meningkatkan
komplikasi anemia
Hb 10 gr/dl
Konjungtiva tidak
anemis
Kulit tidak pucat,
hangat
untuk
terapi
initravena
dan
darah
Kolaborasi
kontrol
hematolcrit,
11
asupan
tranfusi
Hb,
Retikulosit,
PK lnsufisiensi
Setelah dilakukan
renal
asuhan
insufisiensi
keperawatan, Perawat
(peningkatan
akan
menangani atau
peningkatan
mengurangi
komplikasi dari
renal
tekanan
Bj
urine,
insufisiensi
pospat
dan
amonia,
renal
edema).
Timbang
memungkinkan
Catat balance cairan
Sesuaikan
pemasukan
BB
jika
ml/hari
Berikan dorongan untuk
pembatasan
cairan
1000
masukan
yang
cc/24
ketat:800jam,
atau
500cc
Kolaborasi
dengan
ahli
metabolic
Ph rendah, letargi)
Kolaborasi dengan
kesehatan
12
lain
tim
dalam
terapinya
Pantau
anemia,hipoalbusninemia
Kolaborasi
untuk
hemodialisis
Pantau
tanda-tarida
(poliuni,
perdarahan,
PK;
Setelah dilakukan
Ketidakseimbangan
asuhan
hipokalemia
elektrolit
keperawatan, perawat
akan
tingkat
mengurangi episode
ketidakseimbangan
elektrolit
melemah)
Dorong
klien
untuk
meningkatkan
intake
13
PK: Sepsis
Setelah dilakukan
kesadaran,
asuhan
septikemia
keperawatan, perawat
akan
>20x/mnt)
Pantau adanya perubahan
menangani atau
(5:>38
memantau
mental,
komplikasi septikemia
kelemahan,
pemberian
14
atau
terapi
antimikroba
Pantau
dan
berikan
Kerusakan
Setelah dilakukan
Wound Care:
integritas
asuhan
Kaji
jaringan
keperawatan, integritas
tentukan penyebabnya
Tentukan
ukuran
kedalaman luka
Monitor area luka minimal
berhubungan
jaringan membaik
dengan
kriteria hasil :
melaporkan
penurunan sensasi
atau nyeri pada
sehari
area
luka
sekali
perubahan
kemerahan,
dan
terhadap
warna,
peningkatan
area kerusakan
jaringan/ luka
mendemonstrasika
n pemahaman
rencana tindakan
tanda infeksi
Anjurkan klien untuk tidak
membasahi area luka dan
sekitar luka
Minimalkan
paparan
untuk perawatan
jaringan dan
dan sekitarnya)
Buat rencana mobilisassi
pencegahan injuri
keadaan luka
bertahap:
miring
membaik
kanan/kiri,
(kering)dan
duduk,
berdiri
dan
peningkatan
berjalan,
gunakan
alat
jaringan granulasi
untuk
kelembaban kulit
Dorong intake
protein
adekuat
Anjurkan
ibu
menghindari
duduk,
untuk
cedera,
menghindar
dan
benda
berbahaya,
meoghindar
: Islam
: SD
: Tani
: Pasien clan
keluarga
Toileting
Berpakalan
Ambulasi
pernapasan.
Pola Tidur dan istirahat
Selama dalam perawatan pasien tidur 10 jam
Pola perceptual tidak ada masalah
Pola persepsi din: dalam batas normal
Pola peran dan hubungan
Pasien mengatakan dia seorang kep ala rumah tangga dengan 3 orang
anak
10) Pola menegement koping stress
Pasien mengatakan menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan dan sering
bercerita dengan keluarga dan tim kesehatan
11) Sistem nilai dan kepercayaan : pasien mengatakan seorang muslim dan
berupaya menjalankan ibadah sesuai ajaran yang dianutnya.
d. Pemeriksaan fisik
Kesadaran: compos mentis
Tanda-tanda vital:
Keadaan
: Umum Cukup
TekananDarah
: 104/45 mmHg
Suhu
: 38C
Nadi
: 112 x/menit
Respirasi
: 28 x/menit
BB
: 60 Kg
Kepala
: bersih,
bentuk mesocepal,
mata
tidak
ada
Thoraks
Abdomen
Genetalia
Esktremitas
Parameter
Hb
AE
AL
AT
HMT
Alb
Hasil
9
3,13
13,47
427
28,3
2,30
Nilai Normal
13-18g/dl
4,2-5,4ribu/itk
4,5 - 11 ribu/pk
150-450ribu/iik
40-54%
3,5-5g/dl
BUN
Creat
SGPT
SGOT
GDS
Na
K
Cl
15,5
0,49
57
27
132
129
3,6
95
Program Terapi
Susu Peptamen 5 x 250 cc
Jus buah 3 x 250 cc
Ketokonazale 1 x 200mg
Inj. Imipenem 2 x 1 gr
Inj. Panzopronazale 1 x 40 mg Inj.
Ekstrace 3 x 1 ampul.
7 - 18 mg/dl
0,66 mg/dl
10 -42 mmol/L
10 -42 mmol/L
80-140
136 - 145 mmol/L
3,10 - 5 mmol/L
98 - 109 mmol/L