Tripel Negatif
Mohammad Rosyidul Haq
Pendahuluan
Kanker payudara merupakan penyakit ganas yang
awalnya tumbuh di saluran air susu (ductal carcinoma)
atau kelenjar susu (lobular carcinoma).
Kanker payudara adalah kanker tersering yang
menyerang wanita di USA, dan penyebab kematian akibat
kanker peringkat ke 2
Kanker payudara triple negatif (TNBC) mencakup 15%
dari seluruh kanker payudara
Klasifikasi
Klasifikasi kanker payudara berdasarkan
Immunohistochimie (IHC):
Luminal A ER/PR (+), HER2 (-), Ki67 <25%
Luminal B ER/PR (+), HER2 (-), Ki67 (>25%
HER2 ER/PR (-), HER2 (+)
TN ER/PR (-), HER2 (-)
Luminal A
Sel-sel kanker yang berasal dari inti (luminal) sel duktus
kelenjar payudara
ER/PR (+), HER2 (-), Ki67 <25%
Mempunyai grading yang rendah dan sedang
Mempunyai prognosis yang paling baik dengan survival
rates dan recurrance rates yang rendah.
Karena memiliki ER dan PR yang positif, dapat diberikan
terapi hormonal.
Luminal B
Berasal dari inti (luminal) sel duktus kelenjar payudara
ER/PR (+), HER2 (-), Ki67 (>25%
Ki67 yang tinggi (>14%) menunjukkan aktivitas proliferasi
yang tinggi
ER
PR
HER2
Ki67
Luminal A
<25%
Luminal B
>25%
HER2
Human Epidermal Receptor
Merupakan anggota family erB/HER dari reseptor transmembran tirosin kinase yang dikode oleh
gen HER2.
Gen HER2 merupakan protoonkogen yang ditemukan pada kromosom 17 dan berfungsi sebagai
reseptor membran sel.
HER family berperan penting untuk mengatur pertumbuhan, kelangsungan hidup dan diferensiasi
sel.
Normalnya, sel epitel mengekspresikan reseptor HER2 dalam jumlah sedikit di permukaan sel.
HER2 onkogen berhubungan dengan keagresifan tumor dan meningkatnya amplifikasi gen
tersebut.
HER2 positif sering diasosiasikan dengan diferensiasi yang buruk, metastase ke kelenjar getah
bening dan tingkat kematian yang tinggi sehingga prognosisnya buruk.
Triple Negative
Berasal dari sel-sel epitel ductus
Disebut TNBC karena kanker jenis ini tidak
mengekspresikan 3 reseptor yang terdapat pada kanker
payudara pada umumnya, yaitu esterogen receptor (ER),
progesteron receptor (PR), dan reseptor HER2
TNBC mempunyai gambaran klinis, histologi, dan
molekuler yang berbeda dari kanker payudara biasa, dan
secara umum memiliki prognosis yang buruk
Epidemologi
Setiap tahunnya, diperkirakan sekitar satu juta wanita di dunia
menderita kanker mammae. 170.000 di antaranya menderita
TNBC, dan 75% pasien TNBC merupakan basal-like
TNBC banyak terjadi pada wanita ras Afrika-Amerika yaitu 26%
hingga 46%, sedangkan yang bukan hanya 13-16%
TNBC lebih sering terjadi pada usia muda, 24% premenopause
dan 15% pascamenopause
TNBC terjadi lebih dari 80% pada wanita yang menderita
kanker payudara dengan mutasi gen BRCA1
Gambaran Klinis
TNBC memiliki sifat lebih agresif yang agresif, onset pada
usia muda, ukuran tumor yang rata-rata besar, derajat
tumor yang tinggi, dan sering melibatkan nodus linfe.
Pada tingkat molekuler TNBC paling mendekati fenotip
basal (basal-like) cara memdakanya adalah pada TNBC
tidak adanya ekspresi ER, PR, HER2, dan pada basal
terdapat ekspresi tersebut.
Pola metastase
Memiliki insiden yang tinggi dalam metastase ke organ
viscera dan otak dibanding tumor jenis lain, dan
dihubungkan dengan prognosis yang buruk
Treatment
Pembedahan
Radioterapi
Terapi radiasi dengan X-ray intensitas tinggi ntuk membunuh sel
kanker yang tidak terangkat saat pembedahan
Kemoterapi
Kemoterapi diberikan setelah pembedahan, akan tetapi dapat juga
dilakukan sebelum pembedahan untuk memperkecil ukuran
tumor. (neoadjuvant chemotherapy)
Pilihan pengobatan
Penggunaan terapi hormonal tidak efektif pada TNBC
TNBC sensitif terhadap taxane dan anthracyclin
Pada TNBC dengan mutasi gen BRCA1, baik terapi tunggal dengan poly
adenosine diphosphate polymerase 1 inhibitors maupun terapi kombinasi
dengan ixabepilone dan capecitabine cukup efektif.
EGFR inhibitor. Pada 60% kasus TNBC terdapat ekspresi EGFR. Contoh
EGFR inhibitor adalah cetuximab (erbitux), irinotecam dan corboplatin
Terapi tunggal cetuximab (erbitux) menunjukan respon yang sedikit
Kombinasi cetuximab dan comboplatin menunjukan respon hingga 18-27% dari 102 pasien
Terapi kombinasi irinotecam dan corboplatin dengan atau tanpa cetuximab menunjukan
repon hingga 49%