Anda di halaman 1dari 59

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

BIOLOGI

NAMA
:
NIM
:
JURUSAN :
KELAS
KELOMPOK

:
:

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

PENGGUNAAN MIKROSKOP

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Ayu Trianingrum
155100300111057
TIP
C
C3

PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip dasar penggunaan mikroskop!
Prinsip dasar penggunaan mikroskop adalah memperhatikan perbesaran, daya resolusi
dan kontras.Perbesaran merupakan perbandingan ukuran objek di mikroskop dengan
ukuran sebenarnya. Resolusi merupakan ukuran kejelasan dari pencitraan
objek.Sedangakan kontras harus diperhatikan karena kontras akan mempertajam
perbedaan bagian-bagian yang terdapat pada objek yang diamati. Pada penggunaan
mikroskop, objek diletakkan di ruang dua lensa objek.Bayangan nyata terbalik dan
diperbesar akan terbentuk.Pengamatan dapat dilakukan dengan mata tidak
berakomodasi dan dengan mata berakomodasi maksimal (Fried, 2006).

2. Apa peranan mikroskop pada praktikum biologi?


Peranan mikroskop pada praktikum biologi adalah untuk membantu praktikan
mengamati objek mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan
hanya bisa dilihat melalui mikroskop ( Levine, 2008).

3. Sebutkan dan jelaskan empat (4) jenis mikroskop yang anda ketahui!
Mikroskop Cahaya merupakan jenis mikroskop dengan kemampuan perbesaran 1000
kali. Tersusun atas tiga dimensi lensa yaitu objektif, okuler dan kondensor. Mikroskop
Elektron merupakan jenis mikroskop dengan perbesaran 2 juta kali. Mikroskop
Monokuler merupakan mikroskop yang mengamati objek dengan satu lensa okuler
dan Mikroskop Binokuler menggunakan 2 lensa okuler dalam mengamati objek
(Respati, 2008).

4. Apa yang dimaksud dengan obyek mikroskopis? Sebutkan contohnya!


Praktikum Biologi 2015-2016

Objek mikroskopis adalah objek yang berukuran sangat kecil dan untuk melihat objek ini
butuh bantuan mikroskop. Contoh objek mikroskopis adalah jaringan hewan, jaringan
tumbuhan dan protozoa ( Levine, 2008).

5. Apa yang membedakan mikroskop cahaya dengan mikroskop elektron? Jelaskan!


Mikroskop Cahaya merupakan jenis mikroskop dengan kemampuan perbesaran 1000
kali. Tersusun atas tiga dimensi lensa yaitu objektif, okuler dan kondensor.
Menggunakan sumber cahaya seperti sinar matahari atau lampu. Mikroskop Elektron
merupakan jenis mikroskop dengan perbesaran 2 juta kali. Penggunaan mikroskop
electron menggunakan sinar electron (Respati, 2008).

Diagram Alir
a) Pembuatan Preparat
1 potong huruf kertas koran
Praktikum Biologi 2015-2016

Diletakkan di atas gelas objek


Ditetesi satu tetes aquades
Ditutup dengan gelas penutup
Preparat huruf

b) Pengamatan Objek dengan Mikroskop


1 potong huruf kertas koran
Diletakkan di meja objek
Diatur hingga tepat pada lingkaran cahaya
Ditentukan perbesaran lensa yang akan digunakan (40x, 100x, 400x)
Objek yang terlihat pada mikroskop diamati dan digambar
Hasil

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 1. Penggunaan Mikroskop
1. Buatlah diagram alir prosedur kerja penggunaan mikroskop!
a) Pembuatan Preparat
1 potong huruf kertas koran
Diletakkan di atas gelas objek
Ditetesi satu tetes aquades
Praktikum Biologi 2015-2016

Ditutup dengan gelas penutup


Preparat huruf

b) Pengamatan Objek dengan Mikroskop


1 potong huruf kertas koran
Diletakkan di meja objek
Diatur hingga tepat pada lingkaran cahaya
Ditentukan perbesaran lensa yang akan digunakan (40x, 100x, 400x)
Objek yang terlihat pada mikroskop diamati dan digambar
Hasil

2. Jelaskan peranan kertas koran (huruf) pada praktikum penggunaan mikroskop!


Huruf koran pada praktikum penggunaan mikroskop digunakan sebagai objek yang
diamati. Salah satu huruf dari Koran yang sudah dipotong akan diletakkan diatas gelas
objek kemudian ditutup dengan kaca penutup. Setelah itu diletakkan di meja objek
untuk diamati (Muslimin, 2013).
3. Mengapa pengamatan obyek dilakukan pada perbesaran terkecil kemudian dilanjutkan
ke perbesaran yang lebih besar?
Untuk menemukan titik focus mikroskop pada objek yang diamati. Apabila
dilakukan dari besar ke kecil akan menyulitkan pengamat untuk menemukan titik
focus. Selain itu, hal ini merupakan salah satu cara untuk merawat mikroskop
(Muslimin, 2013).
4. Mengapa permukaan gelas obyek yang sudah bersih tidak boleh disentuh dengan
tangan? Jelaskan!
Permukaan gelas objek dibersihkan untuk mensterilkan gelas objek sebelum
dipakai. Setelah proses sterilisasi ini, permukaan tidak boleh disentuh agar tidak ada
sidik jari yang tertinggal di gelas objek. Sidik jari yang tertingal akan mempengaruhi
atau menganggu bayangan objek yang akan tertangkap oleh mata pengamat ( Adi,
2012).

5. Selain dengan menggunakan alkohol, apakah gelas obyek dan penutup dapat
dibersihkan dengan bahan lain? Jelaskan!
Gelas objek dapat dibersihkan dengan bahan lain. Pembersiha gelas objek selain
menggunakan alcohol bisa menggunakan aquades. Aquades dipilih karena aquades
Praktikum Biologi 2015-2016

tidak bersifat korosif dan tidak berwarna. Sehingga aquades tidak akan merusak gelas
objek ( Adi, 2012).

6. Mengapa pada penyiapan preparat huruf, ditambahkan aquades? Jelaskan!


Penambahan aquades pada preparat huruf bertujuan untuk merekatkan atau
menempelkan huruf ke gelas objek (Muslimin ,2013).

7. Jelaskan apa saja kelebihan dan kekurangan mikroskop cahaya dibandingkan dengan
mikroskop elektron!
Kelebihan dari mikroskop cahaya dibandingkan dengan mikroskop electron
adalah murah, praktis dan prosedur penggunaanya mudah. Sedangkan kekurangan
mikroskop cahaya adalah tergantung pada sumber cahaya. Kelebihan mikroskop
electron adalah kualitas bayangan yang dihasilkan lebih jelas dan mampu mengamati
objek yang sangat kecil dimana mikroskop cahaya tidak bisa mengamatinya
Kekurangan dari mikroskop electron adalah butuh tempat luas untuk meletakkannya,
tergantung pada listrik dan harga yang relative mahal ( Respati, 2008).

8. Jelaskan masing-masing peranan bagian mikroskop!


1. Lensa okuler berperan sebagai lensa yang dekat dengan mata pengamat, lensa ini akan
membentuk bayangan dari lensa objektif
2. Lensa objektif adalah lensa yan terletak di dekat objek yang diamati, lensa ini akan
membentuk bayangan dari objek dengan ukuran yang lebih besar
3. Revolver berfungsi sebagai tuas pemutar lensa objektif sehingga mempermudah saat
akan merubah perbesaran
4. Meja objek digunakan untuk meletakkan preparat
5. Lampu sebagai sumber cahaya pada mikroskop
6. Pemutar kasar adalah tuas untk menaik turunkan meja objek dengan cepat
7. Pemtar halus adalah tuas untuk menaik turunkan meja objek dengan lambat
8. Skrup vertical digunakan untuk menggeser preparat secara vertical
9. Skrup horizontal digunakan untuk menggeser preparat secara horizontal
10. Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat agar tidak mudah bergeser saat
diamati
(Levine, 2008).
9. Gambarlah hasil pengamatan preparat huruf anda dengan mikroskop pada tiap
perbesaran!
Praktikum Biologi 2015-2016

Perbesaran 100x

Perbesaran 400x

Perbesaran 1000x

10. Jelaskan sifat bayangan yang dibentuk pada pengamatan preparat huruf! Mengapa
demikian?
Sifat bayangan yang dibentuk pada pengamatan preparat huruf adalah maya, terbalik dan
diperbesar. Banyangan ini terbentuk karena penggunaan dua lensa cembung pada mikroskop
yaitu lensa okuler dan lensa objektif, lensa cembung akan membentuk bayangan dengan sifat
maya, terbalik dan dperbesar. Benda yang diamati harus terletak diantara fob dengan 2fob
sehingga bayangan yang dibentu lensa objektif adalah maya, terbalik diperbesar. Untuk lensa
okuler bayangan dari lensa objektif harus terletak pada fok dengan pusat ptik lensa okuler
( Adi, 2012).

Kesimpulan
Prinsip dasar pengnaan mikroskop adalah untuk mengamati benda mikroskopis
dengan memanfaatkan sifatoptik dari lensa yang digunakan serata menggunakan perbesaran
tertentu untuk membentuk sifat akhir bayangan. Mikroskop berfungsi untuk mengamati
objek engan ukuran sangat kecil atau objek mikroskopis hidup maupun tak hidup, seperti
jaringan hewan, jaringan tumbuhan, stomata dan protozoa. Bayangan mikroskop yang
terbentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar. Hal ini disebabkan karena lensa okuler dan
lensa objektif merupakan lensa cembung dengan sifat bayangan akhir maya, terbalik dan
diperbesar.

Praktikum Biologi 2015-2016

Praktikum Biologi 2015-2016

KALIBRASI MIKROMETER

PRE-LAB
1. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perananya dalam pengamatan
obyek mikroskopis!
Mikrometer adalah k a c a b e r s k a l a d i m a n a d a l a m penggunaannya ada 2 jenis
mikrometer yaitu mikrometer okuler dan mikrometer o b j e k t i f . Peranan micrometer dalam
pengamatan adalah untuk mendapatkan kejelasan objek yang diamati dengan mengkalibrasi
micrometer (Fried, 2006).

2. Apa beda mikrometer obyektif dan mikrometer okuler? Jelaskan!


Mikrometer objektif berbentuk slide yang letaknya di meja preparat mikroskop. Skala pada
micrometer objektif sudah diketahui yaitu 0,01 mm yang akan digunakan sebagai tolak ukur
micrometer okuler. Mikrometer okuler terdapat pada lensa okuler mikroskop. Jarak antar
skala micrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan (Aneja,
2005).

3. Jelaskan prinsip kalibrasi mikrometer okuler! Mengapa perlu dikalibrasi?


Prinsip dasar dari kalibrasi micrometer okuler adalah menggunakan micrometer objektif.
Kalibrasi dilakukan dengan mengatur skala micrometer okuler agar berhimpit dengan skala
micrometer objektif dengan memutar lensa okuler. Garis skala paling tepi kedua micrometer
dibuat berhimpit, kemudian dihitung jumlah skala yang berhimpit (Aneja, 2005).
Mikrometer okuler harus dikalibrasi agar dapat mengetahui satuan panjang skala micrometer
okuler dari jumlah skala kecil micrometer objektiv diantara skala yang berhimpit (Aneja,
2005).

4. Jelaskan maksud dari skala 1:100 pada mikrometer obyektif!


Skala 1:100 yang terdapat pada mikrometer objektif maksudnya yaitu pada
mikroskop obyektif panjang 1mm terdapat 100 garis skala.Mikrometer objektif
memiliki skala 0,01 mm yang artinya jarak dari setiap skala adalah 0,01 mm. Jadi
1:100 adalah besarnya skala micrometer objektif (Engelkirk, 2008 ).

Diagram Alir
a) Persiapan Kalibrasi Mikrometer
Mikrometer Objektif
Diletakkan di atas meja objektif
Praktikum Biologi 2015-2016

Lensa okuler diambil dari perangkat lensa okuler


Mikrometer okuler dimasukkan dalam perangkat lensa okuler
Mikrometer okuler & objektif siap /
hasil
b) Kalibrasi Mikrometer Okuler
Mikrometer okuker dan Mikrometer objektif
Dicari bayangan skalanya (perbesaran 100x)
Dicari skala micrometer okuler dan objektif yang berhimpitan pertama kali dari sisi kiri
Dicari skala yang berhimpitan kedua kali
Dihitung banyak skala micrometer objektif dan okuler diantara dua micrometer yang saling
berhimpitan
Dihitung nilai kalibrasi micrometer okuler
Hasil

c) Pengukuran Diameter dan Luas Bidang Pandang


Mikrometer objektif
Diatur perbesaran 400x
Dihitung jumlah skala micrometer objektif dalam satu bidang pandang
Dihitung panjang diameter bidang pandang (mm)
Dihitung luas bidang pandang (mm2)
Praktikum Biologi 2015-2016

Mikrometer objektif diambil dan diganti dengan preparat mikroba


Dihitung jumlah sel dalam satu bidang pandang
Dihitung kerapatan sel
Hasil

Praktikum Biologi 2015-2016

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 2.Kalibrasi Mikrometer
1. Buatlah diagram alir prosedur/tahapan kerja dalam kalibrasi mikrometer okuler!
a) Persiapan Kalibrasi Mikrometer
Mikrometer Objektif
Diletakkan di atas meja objektif
Lensa okuler diambil dari perangkat lensa okuler
Mikrometer okuler dimasukkan dalam perangkat lensa okuler
Mikrometer okuler & objektif siap /
hasil
b) Kalibrasi Mikrometer Okuler
Mikrometer okuker dan Mikrometer objektif
Dicari bayangan skalanya (perbesaran 100x)
Dicari skala micrometer okuler dan objektif yang berhimpitan pertama kali dari sisi
kiri
Dicari skala yang berhimpitan kedua kali
Dihitung banyak skala micrometer objektif dan okuler diantara dua micrometer yang saling
berhimpitan
Dihitung nilai kalibrasi micrometer okuler
Hasil

2. Buatlah diagram alir prosedur kerja pengukuran diameter dan luas bidang pandang
obyek mikroskopis!
a) Pengukuran Diameter dan Luas Bidang Pandang
Mikrometer objektif
Praktikum Biologi 2015-2016

Diatur perbesaran 400x


Dihitung jumlah skala micrometer objektif dalam satu bidang pandang
Dihitung panjang diameter bidang pandang (mm)
Dihitung luas bidang pandang (mm2)
Mikrometer objektif diambil dan diganti dengan preparat mikroba
Dihitung jumlah sel dalam satu bidang pandang
Dihitung kerapatan sel
Hasil
3. Mengapa pada proses kalibrasi, skala pada ujung kiri dari mikrometer obyektif harus
berhimpitan dengan mikrometer okuler? Jelaskan!
Skala diujung kiri mikrometer ojektif dan okuler harus berhimpit karena digunakan
sebagai tolak ukur untuk menemukan skala yang berhimpit lagi. Jika sudah ditemukan skala
yang berhimpit lagi setelah skala berhimpit di ujung kiri, maka dapat diketahui jumlah skala
kecil diatara skala yang berhimpit. Jumlah skala ini akan digunakan dalam menentukan jarak
antar skala micrometer okuler (Aneja, 2005).

4. Jika banyaknya anak skala pada mikrometer obyektif 100 skala, sedangkan banyaknya
anak skala pada mikrometer okuler 12 skala. Panjang total skala pada mikrometer
obyektif yaitu 1 mm. Hitunglah hasil kalibrasi mikrometer okuler tersebut!
Jarak antar skala pada micrometer objektif
1
= 0,01 mm
100
Kalibrasi micrometer okuler
100
0,01 mm = 0,084 mm
12

5. Lengkapilah tabel berikut ini!


Perbesaran

Jumlah skala pada


diameter bidang
pandang

Panjang diameter
bidang pandang
(mm)

Luas bidang
pandang (mm2)

400x

45

1,8

2,5434

1000x

Praktikum Biologi 2015-2016

100x

6. Bahas data yang anda peroleh dilihat dari pertumbuhan koloni !


Pertama kita harus menghitung jumlh skala pada diameter bidang pandang dan didapatkan
hasil 45 skala. Dengan 45 skala maka panjang diameter bidang pandang adalah 45 0,01 mm
= 1,8 mm. Sedangkan untuk menghitung luas bidang pandang kita menggunakan rumus
1
1
3,14 (panjang diameter )2. Data kita masukkan dan dihitung,
3,14 (1,8)2 =
4
4
2,5434. Jadi luas bidang pandang adalah 2,5434 mm2.

7. Mengapa dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang?
Jelaskan!
Perhitungan luas bidang pandang perlu dilakukan untuk menentukan panjang dan lebar dari
sel atau objek mikroskopis yang sedang diamati (Bland, 2007).

8. Jelaskan aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada
ilmu sains!
Penghitungan luas dan diameter bidang pandang digunakan untuk menghitung kerapatan sel
dan laju respirasi dari stomata itu sendiri. Sehingga kita dapat mengetahui seberapa rapat sel
stomata dan laju respirasinya (Fatonah, 2013).

Kesimpulan
Kalibrasi micrometer berfungsi untuk menentukan besarnya satu skala pada micrometer
okuler berdasarkan micrometer objektif. Prinsip dasar kalibrasi micrometer adalah
menentukan besar skala dari micrometer okuler berdasarkan micrometer objektif yang besar
skalanya sudah diketahui yaitu 0,01 mm. tujuan dari kalibrasi micrometer adalah
menentukan jarak antar skala okuler berdasarkan skala objektif.
Berdasarkan data hasil praktikum besar skala micrometer okuler adalah 0,01 mm.
kemudian dilakukan pengamatan pada sel stomata dengan perbesaran 400x . Didapatkan
jumlah skala pada diameter bidang pandang adalah 45 skala, panjang diameter 1,8 mm, luas
bidang pandang 2,5434 mm2 , panjang sel 20 skala atau 2 mm dan lebar sel adalah 20 skala
atau 2 mm.
Praktikum Biologi 2015-2016

3
PRE-LAB

MORFOLOGI KOLONI
MIKROORGANISME

1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?


Morfologi mikroorganisme berarti pengetahuan mengenai bentuk dari
mikroorganisme. Pengetahuan bentuk ini meliputi ukuran, warna, margin, elevansi,
konsistensi dan tepi koloni. Ukuran dari koloni tergantung pada tingkat pertumbuhan
organisme. Warna pada koloni bakteri atau mikroorganisme disebabkan oleh pigmen
yang diproduksi. Morfologi koloni juga termasuk hasil dari aktifitas enzim diatas
berbagai macam media kultur. Koloni sendiri adalah turunan dari sel tunggal yang
terlihat sebagai tumpukan dengan berbagai bentuk dan warna tergantung sel tunggal
atau spesiesnya. Jadi morfologi koloni mikroorganisme adalah pengetahuan bentuk
turunan sel tunggal mikroorganisme yang meliputi warna, bentuk dan bentuk
Praktikum Biologi 2015-2016

keseluruhan (Paul, 2008).


2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?
Tujuan dari morfologi koloni mikroorganisme adalah untuk mengidentifikasi
mikroorganisme seperti jamur dan bakteri secara makroskopis. Identifikasi ini
termasuk identifikasi warna, bentuk, margin dan elevansi dari koloni mikroorganisme
yang diamati. Karakterisktik dari morfologi koloni adalah pengamatan yang
dilakukan pada plate agar (Davey, 2006).
3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme?
Parameter dalam pengamatan morfologi koloni mikroorganisme adalah sebagai berikut :
1. Bentuk koloni, apakah berbentuk bulat, lonjong atau tidak beraturan bentuknya
2. Ukuran koloni, menggukur diameter koloni
3. Elevansi, melihat ketinggian tampak samping koloni
4. Konsistensi , apakah lengket dan susah dilepas, berlendir atau kering
(Davey, 2006)

TINJAUAN PUSTAKA
Gambar Colony Counter
a. Prinsip Atau Mekanisme Kerja Colony Counter
Cara kerja colony counter ini adalah memanfaatkan perbesaran luv untuk
menghitung jumlah koloni di dalam cawan petri dengan menggunakan bulpoint
yang terdapat di colony counter atau menggunakan tombol check. Prinsip dari
metode penghitungan cawan adalah sel mikroba hidup yang ditumbuhkan pada
medium akan terus berkembang biak dan membentuk koloni (Fitria, 2010).
b. Fungsi Colony Counter
Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuh. Perhitungan dilakukan setelah proses inkubasi dengan memanfaatkan
kaca pembesar pada colony counter. Dengan kaca pembesar ini, penghitungan
koloni tidak perlu menggunakan mikroskop ( Hassrudin, 2009 ).
c. Tahapan SOP Penggunaan Colony Counter
Tahapan perhitungan dengan colony counter adalah mempersiapkan terlebih
dahulu cawan petri berisi media yang sudah ditumbuhi oleh mikroorganisme yang
akan dihitung jumlah koloninya. Kemudian menyalakan colony counter. Cawan
Praktikum Biologi 2015-2016

petri diletakkan di tempat cawan dengan skala. Kemudian dihitung jumlah koloni
dengan menggunakan bolpoint colony counter (Hassrudin, 2009).
Koloni kapang A. niger
(Ade, 2010)

Koloni khamir Saccharomices cereviceae

(Putranto, 2010)

Koloni E. coli
(Pelzchar, 2006)
DIAGRAM ALIR
A. Pengamatan Koloni Mikroorganisme
SAMPEL KOLONI
Diamati morfologi koloni
Ditentukan cirinya
(ukuran, warna, diameter, tempat tumbuh koloni dan bentuk)
Hasil
B. Penggunaan Colony Counter
Colony Counter
Dihubungkan dengan stop kontak
Ditekan tombol ON
Direset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka 0
Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja yang
dilengkapi dengan skala
Praktikum Biologi 2015-2016

Ditandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala


Dihitung koloni bakteri yang terpisah
Dilihat koloni dengan bantuan kaca pembesar
Dimatikan alat dengan menekan tombol OFF
Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme

1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan!
Data Primer
Nama
Ukuran Warna
Diamete Tempat
Konfiguras Elevasi
mikroorganism
r
tumbuh
i
e
E.coli
large
Putih tulang
0,7 cm
permukaan irregular
Halus mengkilap
A.niger
large
hitam
2,95 cm
permukaan circular
Halus mengkilap
Candida
large
white
3 cm
permukaan irregular
Halus mengkilap
Data Campuran
Nama
Ukuran Warna
Diamete Tempat
Konfiguras Elevasi
mikroorganism
r
tumbuh
i
e
Udara
Mediu
Hijau
0,5 cm
permukaan circular
Berkerut
m
A.niger
Point
Hitam
0,3 cm
permukaan circular
Kasar
Monascus
Mediu
Orange
0,3 cm
permukaan irregular
Kering
m
Data Litelatur
Nama
Ukura Warna
Diameter
Tempat
Konfigurasi Elevasi
mikroorganisme n
tumbuh
E.coli
dot
Merah
0,7
permukaan
circular
Halus mengkila
muda
mikrometer
A.niger
large
Putih
9 cm
permukaan
Filamentus
Berkerut
kehijauan
Candida

Large

Praktikum Biologi 2015-2016

krem

2 mm

dasar

circular

Halus mengkila

2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
a) Bakteri : Escheria coli
3.
Bakteri Escheria coli merupakan kuman dari kelompok gram negatif,
berbentuk batang pendek sampai kokus, saling terlepas antara satu dengan yang
lainnya tetapi ada juga yang bergandeng dua-dua (diplobasil) dan ada juga yang
bergandeng seperti rantai pendek. Bakteri ini tidak membentuk spora maupun
kapsula dan berdiameter 1,1 1,5 x 2,0 6,0 m. Escheria Coli merupakan
penghuni mormal usus dan sering menyebabkan infeksi. Dapat bertahan hidup di
medium sederhana dan memfermentasikan laktosa menghasilkan asam dan gas
(Pelczar , 2006).
4.
Klasifikasi E. coli menurut Pelczar dan Chan (2006) adalah
sebagai berikut:
5.
Kingdom : Bacteria
6.
Filum : Proteobacteria
7.
Kelas : Gamma Proteobacteria
8.
Ordo : Enterobacteriales
9.
Famili : Enterobacteriaceae
10.
Genus : Escherichia
11.
Spesies : Escherichia coli.
b) Kapang :
Aspergillus niger
12. Aspergillus niger adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas
Ascomycetes yang dapat ditemukan dimanamana di alam ini. Ia tumbuh sebagai
saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah,
debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di
rumah sakit dan Laboratorium. Aspergillus membentuk filamen-filamen panjang
bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora. Cici
ciri Aspergillus adalah mempunyai hifa berseptat dan miselium bercabang, hidup
berkoloninya berkelompok dan konidiumkonidium pada Aspergilus niger
berwarna hitam kelam atau kecoklatan danberbentuk bulat ( Acton, 2012).
13. Klasifikasi Aspergillus Niger :
Kingdom: Fungi
Phylum: Ascomycota
Subphylum: Pezizomycotina
Class: Eurotiomycetes
Order: Eurotiales
Family: Trichocomaceae
Genus: Aspergillus
Species: Aspergillus niger (Acton, 2012).

Monascus
14. Monascus adalah salah satu kapang homotalik yang termasuk kelompok
Ascomycetes. Pada tahun 1884, nama Monascus pertama kali diperkenalkan oleh
Philippe van Tieghem, dengan nama spesies M. ruber. Monascus purpureus
memiliki spora yang berentuk bulat dengan diameter 5 mikron atau bulat telur
Praktikum Biologi 2015-2016

dengan ukuran 6x5 mikron. Selain itu, Monascus purpureus memproduksi


kleistotesia dan aleuriokonidia. Kleistotesia merupakan kantung (askus) yang
tertutup sempurna. Pertumbuhan Monascus purpureus adalah kunci indikator
sintesis pigmen. Selama periode awal fermentasi, kapang memanfaatkan sumber
karbon dan nitrogen dari substrat untuk membentuk energi, karbondioksida, dan air
(Tanggara, 2013).
15. Kalasifikasi Monascus purpureus adalah :
16. Kerajaan : Fungi
17. Filum : Ascomycota
18. Kelas : Eurotiomycetes
19. Bangsa : Eurotiales
20. Keluarga : Elaphomycetaceae
21. Marga : Monascus
22. Spesies : Monascus purpureus (Tanggara, 2013).
c) Khamir : Candida albicans
23. Candida Albicans adalah spesies cendawan patogen dari golongan
deuteromycota. Spesies cendawan ini merupakan penyebab infeksi oportunistik
yang disebut kandidiasis pada kulit, mukosa, dan organ dalam manusia. Beberapa
karakteristik dari spesies ini adalah berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis
dengan diameter 3-5 m dan dapat memproduksi pseudohifa. Candida albicans
memperbanyak diri dengan membentuk tunas yang akan terus memanjang
membentuk hifa semu. Hifa semu terbentuk dengan banyak kelompok blastospora
berbentuk bulat atau lonjong di sekitar septum (Denfert, 2007).
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Candida albicans termasuk dalam :


Kingdom :Fungi
Filum : Eumycopphyta
Famili : Cryptococcaceae
Sub Famili : Candidoideae
Kelas : Deuteuromycetes
Ordo : Moniliales
Genus : Candida
Spesies : Candida sp (Denfert, 2007).

33.
34.
35.
36.
37.
38. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir)
berdasarkan hasil pengamatan anda!
39. Berdasarkan pengamatan data primer yang telah dilakukan, pada kelompok
bakteri, kultur yang digunakan adalah E. coli. Setelah melakukan pengamatan,
didapatkan beberapa morfologi yang akan dijabarkan pada uraian berikut ini. Untuk
parameter ukuran, koloni bakteri ini termasuk dalam kategori large. Warnanya putih
tulang dan memiliki diameter 0,7 cm. Tempat tumbuhnya adalah di permukaan karena
bakteri ini termasuk dalam kategori aerob. Namun pada kondisi tertentu, E. coli juga
bisa bertahan di lingkungan anaerob menjadi aerob fakultatif. Konfigurasi koloni yang
dihasilkan adalah irregular. Sedangkan elevasi yang terbentuk yaitu halus mengkilap.
Praktikum Biologi 2015-2016

Untuk tepiannya, tipe yang dihasilkan adalah lobate dan kultur ini tidak terkontaminasi.
40. Berdasarkan pengamatan litelatur Elfidasari (2011), dengan kultur yang sama
untuk parameter ukuran bakteri E. coli termasuk dalam kategori dot. Warnanya merah
muda dengan diameter 0,7 mikrometer. Bakteri ini tumbuh di permukaan dengan
konfigurasi circular. Elevasi dan tepian yang diamati didapatkan hasil berturut turut
yaitu halus mengkilap dan entire. Data primer dan data litelatur menunjukkan banyak
perbedaan di parameter ukuran, warna, konfigurasi dan tepian. Hal ini mungkin terjadi
karena disebabkan perbedaan media tumbuh yang digunakan, proses dan perlakuan
selama pertumbuhan dan kontaminasi yang terjadi selama inkubasi.
41. Selanjutnya pada kelompok kapang, dengan kultur A. niger, didapati bahwa
ukuran kapang tersebut termasuk dalam kategori large. Warna yang dihasilkan adalah
hitam, sedangkan diameternya 2,95 cm. Tempat tumbuh kapang ini ada di permukaan.
Untuk konfigurasi kapang pada pengamatan kali ini adalah circular. Sedangkan untuk
elevasinya, kapang ini merupakan tipe elevasi halus mengkilap. Tepiannya, merupakan
tipe serate. Untuk kultur A. niger ditemukan kontaminasi pada cawan.
42. Sedangkan data litelatur untuk A. niger yang didapatkan adalah sebagai
berikut, ukuran A niger di cawan petri large dengan warna putih kehijauan. Diametrnya
kurang dari 9 cm. A. niger tumbuh dipermukaan media dan konfigurasinya filamentus.
Untuk elevasi dan tepiannya adalah berkerut dan filamentus (Masniawati, 2013). Dari
data primer dan litelatur untuk kultur kelompok kapang ditemukan perbedaan di
parameter warna, diameter, konfigurasi, elevasi dan tepian. Hal ini mungkin terjadi
karena disebabkan perbedaan media tumbuh yang digunakan, proses dan perlakuan
selama pertumbuhan dan kontaminasi yang terjadi selama inkubasi.
43. Yang terakhir, kelompok khamir, digunakan Candida. Kali ini, bentuk yang
dihasilkan oleh khamir ini adalah large. Sedangkan warnanya adalah putih dan
diameternya 3 cm. Tempat tumbuhnya ada di permukaan. Konfigurasi, elevasi, dan
tepian yang dihasilkan secara berurutan adalah irregular, halus mengkilap, dan lobate.
Untuk kultur Candida ditemukan kontaminasi pada cawan.
44. Untuk data percobaan dari Setiawati (2006), dengan kultur yang sama di
kelompok khamir didapatkan hasil pengukuran large. Warnanya krem dengan diameter
2 mm. tempat tumbuh Candida albicans adalah dipermukaan, konfigurasi filamentus
dan elevansi halus mengkilap. Tepiannya masuk dalam kategori filamentus. Dari data
primer dan litelatur untuk kultur kelompok khamir ditemukan perbedaan di parameter
warna, diameter, tempat tumbuh, konfigurasi dan tepian. Hal ini mungkin terjadi
karena disebabkan perbedaan media tumbuh yang digunakan, metode penanaman
kultur di mediad serta proses dan perlakuan selama pertumbuhan dan kontaminasi
yang terjadi selama inkubasi.
45.
46. Sebutkan dan jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme !
47.
a) Suhu, tinggi rendahnya suhu mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Bakteri
dapat tumbuh dalam rentang suhu minus 50C sampai 800C, tetapi bagaimanapun juga
setiap species mempunyai rentang suhu yang pendek yang ditentukan oleh sensitifitas
sistem enzimnya terhadap panas. Psikrofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada
suhu 0 C sampai 20 C. Mesofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 20 C
sampai 45 C. Termofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 45 C atau lebih.
Praktikum Biologi 2015-2016

Perubahan suhu dapat mempengaruhi : pertumbuhan, perubahan karakteristik seperti


pembentukan pigmen, misalnya Serratia marcescens, pada suhu kamar merah, suhu
lebih tinggi atau rendah dari suhu kamar, pigmen merah hilang. Produksi selulosa
Acetobacter xylinum pada suhu lebih tinggi dari suhu kamar akan menurun
(Hamdiyati, 2010).
b) Derajat keasaman (pH), pengaruh pH terhadap pertumbuhan tidak kalah pentingnya
dari pengaruh temperatur. Ada pH minimum, pH optimum, dan pH maksimum.
Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 4 9 dengan pH optimum 6,5 7,5.
Jamur lebih menyukai pH asam, rentang pH pertumbuhan jamur dari 1 9 dan pH
optimumnya 4 6 (Hamdiyati, 2010).
c) Kebutuhan oksigen, oksigen tidak mutlak diperlukan mikroorganisme karena ada
juga kelompok yang tidak memerlukan oksigen bahkan oksigen merupakan racun
bagi pertumbuhan. Mikroorganisme terbagi atas empat kelompok berdasarkan
kebutuhan akan organisme, yaitu mikroorganisme aerob yang memerlukan oksigen
sebagai akseptor elektron dalam proses respirasi (Hamdiyati, 2010).
48.
49.
50. Jelaskan fungsi dan langkah langkah dalam menggunakan colony counter dalam
perhitungan mikroba !
51.
52. Fungsi colony counter adalah sebagai alat bantu untuk menghitung koloni bakteri yang
53. di tumbuhkan di media dalam cawan petri. Cara menggunakannya yaitu memencet
54. tombol on, kemudian meletakkan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam
55. meja skala, dan mengatur alat penghitung sesuai dengan objek yang dihitung dan mulai
56.
menghitung dengan menggunakan spidol dan dilihat hasil perhitungan di layar display
57.
58. (Fitria, 2010).
59. Kesimpulan
60. Morfologi koloni mikroorganisme adalah pengetahuan bentuk koloni
mikroorganisme yang meliputi warna, bentuk, elevansi, tepian dan bentuk keseluruhan.
Tujuan dari praktikum morfologi koloni mikroorganisme adalah mampu mengamati
morfologi koloni bakteri dan jamur serta mampu membedakan morfologi joloni bakteri dan
jamur.
61. Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, didapatkan hasil untuk kelompok
bakteri dengan kultur E. coli memiliki ukuran large, warna putih tulang, diameter 0,7 cm,
tumbuh di permukaan, konfigurasi irregular, elevasi halus mengkilap dan tepian lobate.
Untuk kelompok kapan dengan kultur A. niger bentuknya large, warna hitam, diameter 2,95
cm , tumbuh di permukaan, konfigurasi circular, elevasi halus mengkilap dan tepian serate.
Sedangkan untuk kelompok khamir dengan kultur Candida ukurannya large, warnanya
putih, tempat tumpuh dipermukaan, konfigurasi irregular, elevasi halus mengkilap dan
tepian lobate. Jika dibandingkan dengan data dari litelatur terdapat perbedaan di parameter
warna, ukuran, diameter, konfigurasi, elevasi dan tepian. Hal ini mungkin disebabkan karena
perbedaan media tumbuh yang digunakan, proses dan perlakuan selama pertumbuhan atau
metode penumbuhan kultur di media yang digunakan.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
Praktikum Biologi 2015-2016

70.
71.
72.
73.
74.

75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92. PRE-LAB

PENGAMATAN JARINGAN
TANAMAN
93.

1. Apa yang dimaksud dengan sel eukariotik?


94.
Sel eukariotik adalah pembagian sel berdasarkan organisasi internalnya atau struktur
sel. Eukariot atau eukariota berasal dari bahasa Yunani yaitu eu artinya baik dan karyon
artinya Inti sel atau nucleus. Jadi sel eukariotik adalah sel yang sudah memiliki membran inti.
Contoh dari sel eukariot adalah sel pada hewan dan tumbuhan (Mulyani, 2006).
95.
2. Sebutkan dan jelaskan jenis jaringan pada tanaman (minimal 3)!
96.
Jaringan Dasar :
97.
Sel Parenkim adalah sel yang ditemukan pada seluruh system jaringan. Sel sel
parenkim merupakan sel hidup. Secara umum memiliki kemampuan untuk membelah dan
memiliki dinding sel primer yang tipis. Sel ini berperan dalam menyimpan makanan selama
fotosintesis atau menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan (Yadav, 2006).
98.
Sel kolenkim adalah sel hidup yang serupa dengan sel parenkim dengan dinding sel
yang lebih tebal dan memanjang. Kolenkim mampu merengang dan memberikan sokongan
secara mekanik pada system jaringan dasar. Sel ini biasanya secara khusus terdapat pada
daerah subepidermal dari batang (Yadav, 2006).
99.
Sel Sklerenkim adalah sel yang mirip dengan kolenkim, kuat dan berfungsi sebagai
penyokong. Namun sel sklerenkim adalah sel mati, dinding sekundernya tebal dan
mengandung lignin. Sklerenkim dengan dinding kaku berfungsi sebagai penopang untuk
menyokong tumbuhan (Yadav, 2006).
Praktikum Biologi 2015-2016

100. Jaringan Dermal :


101. Sel epidermis merupakan bagian utama pelindung bagian luar tumbuhan. Sel sel ini
mengalami modifikasi membentuk variasai sperti stomata dan tricoma. Epidermis memiliki
sel sel hidup, dinding sel setebal dinding sel primer dan bagian permukaan luarnya ditutupi
kutikula yang dilapisi lilin (Yadav, 2006).
102. Jaringan Pembuluh :
103. Floem berperan dalam transport larutan organic hasil fotosintesis pada tumbuhan. Sel
sel penyokong utamanya yang lurus membentuk tabung yang disebut sebagai pembuluh
tapis yang merupakan sel aktif. Elemen pembuluh tapis mengadakang hubungan dengan sel
pendamping yang memiliki fungsi tambahan secara aktif mentransfer molekul molekul
makanan (Yadav, 2006).
104. Xylem berperan dalam membawa air dan ion ion terlarut dalam tumbuhan. Sel sel
penyokong utama adalah elemen pembuluh. Sel penyokong tersebut adalah sel mati pada saat
proses pematangan dan tidak memiliki membrane plasma. Dinding sel mengalami penebalan
sekunder dan penimbunan lignin (Yadav, 2006).
105.
3. Berilah tanda (v) untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel tanaman
106. Komponen
107. Sel Tanaman
108. Dinding sel
109. V
110. Plasma membrane
111. V
112. Nukleus
113. V
114. Nukleolus
115. V
116. Ribosom
117. V
118. Endoplasmic
119. V
retikulum
120. Aparatus golgi
121. V
122. Lisosom
123. 124. Mitokondria
125. V
126. Kloroplas
127. V
128. Peroxisomes
129. V
130. Sistokeleton
131. V
132. Sentriol
133. 134. (Campbell, 2010)
4. Jelaskan prinsip pengujian atau pengamatan jaringan tanaman!
135. Prinsip pengujian atau pengamatan jaringan tanaman adalah melihat dan mengamati
keseluruhan bagian dari jaringan tanaman yang secara fungsional berbeda. Proses
pengamatan yang digunakan adalah pengamatan mikroskopis dengan bantuan mikroskop
cahaya. Anatomi tumbuhan dibagi menjadi 3 yaitu sitologi, histology dan organologi
(Mulyani, 2006).
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
Praktikum Biologi 2015-2016

146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.

DIAGRAM ALIR
Diagram Alir Pengamatan Jaringan Tumbuhan
155.
Preparat jaringan tumbuhan
156.
157.
158. Diletakkan di meja preparat
159.
160. Diatur hingga tepat pada lingkaran cahaya
161.
162. Ditentukan perbesaran lensa yang digunakan
163.
164. Diamati objek yang terlihat
165.
166. Digambar
167.
168.
Hasil
169.

Praktikum Biologi 2015-2016

170.
171. LAPORAN PRAKTIKUM
172. Praktikum 4.Pengamatan Jaringan Tanaman
173.
1. Gambarkan hasil pengamatan preparat sel Tumbuhan dan beri keterangan bagianbagiannya secara lengkap
1) Sel parenkim pada tangkai daun kana
184.
174.
185. Keterangan:
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
2) Sel kolenkim dan penebalan dindingnya pada daun 198.
seledri
199.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
3) Sel Sklerenkim pada tangkai waru
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.

Keterangan:

212.
213.

Keterangan:

226.
227.

Keterangan:

211.
4) Sel Parenkim pada kulit pisang
214.
215.
Praktikum Biologi 2015-2016

216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
228.
229.
1) Sel Parenkim kulit pisang
230.
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.

241.
242.

Keterangan:

252.
253.

Keterangan:

264.
265.

Keterangan:

240.
2) Sel parenkim daun kana
243.
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
3) Sel Kolenkim tangkai daun seledri
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
Praktikum Biologi 2015-2016

4) Sel Sklerenkim daun waru


266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
275.

277.
278.

Keterangan:

276.
279.
280.
2. Jelaskan perbedaan sel parenkim, sklerenkim dan kolenkim pada tanaman hasil
pengamatan!
281. Sel parenkim berdasarkan pengamatan dengan perbesaran 400x baik dari kulit pisang
maupun daun kana terlihat berbentuk heksagonal atau segienam. Letak antar selnya tidak
beraturan dan ukuran sel penyusunnya cukup besar. Dinding sel dari daun kana terlihat tipis
dan ruang antar sel tidak terlalu tampak begitu juga dengan jaringan parenkim pada kulit
pisang. Sedangkan menurut pengamatan yang dilakukan Mahardika (2009), sel parenkim
pada daun kana terlihat sel penyusunnya memiliki ukuran yang besar . Dinding sel juga
terlihat sangat jelas dan tebal. Letak sel penyusunnya tidak beraturan dan berbentuk segi
enam. Terdapat beberapa nucleus yang dapat dilihat dengan jelas. Untuk pengamatan sel
parenkim di kulit pisang yang dilakukan oleh Aryenti (2012), sel parenkim terlihat hamper
sama dengan sel parenkim pada daun kana dan terlihat sama dengan hasil pengamatan. Sel
penyusun jaringan parenkim pada kulit pisang berbentuk heksagonal dan tidak beraturan.
282.
283. Sel Sklerenkim pada daun waru yang telah diamati, terlihat berbentuk heksagonal
tidak beraturan. Ruang antar sel pada jatringan sklerenkim tidak terlihat. Hanya ada dinding
tipis pembatas antar sel pada jaringan sklerenkim. Pada pengamatan yang dilakukan Pertiwi
(2013), jaringan sklerenkim tersusun dari sel sel berbentuk heksagonal. Ruang antar sel
tidak terlihat dan hanya terlihat dinding antar sel. Sel penyusunnya terlihat lebih panjang di
bandingkan dengan sel penyusun parenkim. Selain itu sel sklerenkim terdiri oleh sel mati
yang tidak dapat tumbuh atau berkembang lagi.
284.
285. Sel Kolenkim pada tangkai daun seledri berdasarkan hasil pengamatan, terlihat seperti
garis panjang dengan titik titik bulat menyebar sebagai nukleus. Penebalan terlihat tidak
merata dan tidak tampak ruang antar sel. Sedangkan pada pengamatan yang dilakukan
Mahardika (2009), jaringan Kolenkim tersusun oleh sel berbentuk heksaginal tidak beraturan.
Hasil pengamatan dan litelatur terlihat jelas berbeda, ini munkin disebabkan oleh penampan
yang diamati. Hasil pengamatan menggunakan penampang membujur sedangkan litelatur
menggunakan penampang melintang.
286.
287.
288.
Praktikum Biologi 2015-2016

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim? Jelaskan mengapa
demikian!
289. Kolenkim merupakan sel yang terdiri atas sel sel berprotoplas yang masih hidup.
Penebalan dinding kolenkim dari selulosa, hemiselulosa dan kadar pectin yang cukup tinggi.
Dinding kolenkim tumbuhan yang terkena angin lebih tebal.Dinding sel terdiri atas selulosa,
sejumlah besar pektin, dan hemiselulosa, tetapi tidak mengandung lignin.Senyawa pektinnya
bersifat hidrofil sehingga dinding kolenkim banyak mengandung air.Dinding kolenkim yang
menebal sekunder dapat menjadi tipis dan kemudian selnya menjadi meristematis lagi dan
mulai membelah.Hal ini terdapat pada jaringan kolenkim yang membentuk felogen.Noktah
primer sering kali terdapat dalam dinding kolenkim. (Evert, 2006).

Praktikum Biologi 2015-2016

290. Kesimpulan
291. Prinsip dasar pengamatan jaringan tanaman adalah mengambil bagian tertentu dari
jaringan tanaman untuk kemudian dijadikan preparat dan diamati dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Pengamatan jaringan tanaman ini bertujuan mampu mengamati struktur
dari beberapa jenis tanaman dan mampu menggambar jaringan dari beberapa jenis tanaman.
Data hasil praktikum menunjukkan bahwa jaringan sklerenkim pada daun waru tersusun atas
sel berbentuk heksagonal dengan dinding sel yang tebal serta terlihat hijau sedikit coklat tua.
Sedangkan jaringan kolenkim pada batang seledri terlihat memanjang dengan warna yang
berbeda beda. Serta terlihat titik titik bulat yang merupakan nukleous dari jaringan.
Untuk sel parenkim baik pada kulit pisang ataupun daun kana, tersusun oleh sel sel
berbentuk heksagonal dengan letak tidak beraturan dan dinding sel lebih tipis dibandingkan
dengan jaringan kolenkim serta memiliki ruang antar sel.
292.
293.
294.
295.
296.

297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.

PENGAMATAN JARINGAN HEWAN


PRE-LAB

Praktikum Biologi 2015-2016

322.

1. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 perbedaan sel tanaman dan sel hewan!
323.
a) Dinding Sel
324. Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel.Dinding sel tumbuhan berfungsi
sebagai pelindung dan penunjang sel tumbuhan.Dinding sel yang terbentuk pada
waktu
sel
membelah
disebut dinding
primer dan
setelah
mengalami
penebalan,berubah menjadi dinding sekunder.Sedangkan pada sel hewan tidak
ditemukan dinding sel melainkan hanya plasma tipis dan lentur serta tidak mengalami
penebalan (Yablonsky, 2005).
b) Vakuola
325. Vakuola merupakan organel bermembran yang berisi cairan vakuola.Sebenarnya
vakuola terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan.Namun,Vakuola pada tumbuhan memiliki
bentuk dan fungsi yang lebih nyata dibandingkan vakuola pada sel hewan. Pada beberapa
jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada amoeba dan paramecium.
Namun vakuolanya cukup kecil dibandingkan vakuola tumbuhan (Yablonsky, 2005).
c) Plastida
326. Plastida adalah organel bermembran lengkap,dengan bentuk dan fungsi yang
bermacam-macam.Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan,berupa butir-butir yang
mengandung pigmen. Dalam perkembangannya,proplastida dapat berubah menjadi tiga
tipe,yaitu tipe kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Untuk sel hewan tidak memiliki plastid
(Yablonsky, 2005).
d) Sentriol
327. Sentriol merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang tengah
dan tersusun dari protein mikrotubulus. Tersusun dari mikrotubulus yang membentuk suatu
struktur protein seperti jala yang tampak berdekatan dengan kromosom selama pembelahan
sel (metosis dan meiosis). Sentriol berperan untuk mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel
hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan. Sentriol tidak dimiliki oleh
tumbuhan (Yablonsky, 2005).
e) Lisosom
328. Lisosom merupakan organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.
Lisosom memiliki struktur agak bulat dengan batas membran tunggal, memiliki ukuran
diameter 1,5 mikron. Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida,
lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Lisosom memiliki peran dalam pencernaan intra
sel seperti pada sel darah putih dan auto fagus selain itu juga peran untuk imunitas. Lisosom
hanya ditemukan pada sel hewan saja (Yablonsky, 2005).
329.
2. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 jenis jaringan pada hewan!
330.
Jaringan Epitel tersusun atas sel sel yang dikemas dengan rapat dan
melapisi permukaan tubuh. Seringkali epitel disebut dengan sawar atau barrier yang
berfungsi sebagai pengatur penyerapan zat, ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin dan
serangan mikroba. Kulit sebagian besar tersusun atas jaringan epitel. Jaringan epitel terdiri
atas sel skuamosa, kuboidal dan kolumnar. Ketiga jenis sel ini salah satu ujungnya biasanya
tertambat pada membrane basal yang berserat ( Fried, 2005).
331.
Jaringan ikat terdapat dalam berbagai bentuk, tetapi dicirikan oleh matriks
ekstraselular tempat selnya berada. Misalnya tulang yang terdiri atas sebuah matriks
Praktikum Biologi 2015-2016

ekstraseluler dengan sel tulang yang relative sedikit berada dalam lacuna dalam matriks
padat. Bentuk jaringan ikat lainnya adalah darah, kartilago dan tulang rawan dan berbagai
jenis serat penyokong yang member kekuatan dan elastisitas ( Fried, 2005).
332.
Jaringan saraf terdiri atas neuron, beberapa diantaranya dapat mencapai
semester panjangnya. Impuls saraf bergerak dari badan sel neuron melalui aksonnya dan
menuju badan sel neuron melalui dendritnya. Neuron sensoris seringkali sangat terspesialisasi
untuk memberikan respons terhadap rangsangan yang spesifik. Neuron motoris berperan
dalam mengaktifkan respon otot dan biasanya berkoordinasi dengan neuron sensoris melalui
neuron asosiasi ( Fried, 2005).
333.
Jaringan otot adalah jaringan kontraktil yang tersusun atas tiga jenis otot
yang berbed. Otot lurik yang menghasilkan gerakan sadar. Otot polos yang mempengaruhi
hamper semua gerakan tak sadar. Dan otot jantung yang membentuk otot pada jantung
( Fried, 2005).
334.
335.
3. Berilah tanda (v) untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel hewan
336. Komponen
337. Sel Hewan
338. Dinding sel
339. 340. Plasma membrane
341. V
342. Nukleus
343. V
344. Nukleolus
345. V
346. Ribosom
347. V
348. Endoplasmic
349. V
reticulum
350. Aparatus golgi
351. V
352. Lisosom
353. V
354. Mitokondria
355. V
356. Kloroplas
357. 358. Peroxisomes
359. V
360. Sistokeleton
361. V
362. sentriol
363. V
364. (Campbell, 2010)
365.
366.
367.
368.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
Praktikum Biologi 2015-2016

383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.

DIAGRAM ALIR
Diagram Alir Pengamatan Hewan

411.

408.
Preparat hewan
409.
410.
Diamati dengan mikroskop perbesaran 100x dan 400x

412.
413.

Praktikum Biologi 2015-2016

Digambar
414.
415.
Hasil
416.

417. LAPORAN PRAKTIKUM


418. Praktikum 5.Pengamatan Jaringan Hewan
419.
1. Gambarkan hasil pengamatan preparat anda dan beri keterangan bagian-bagiannya!
420. Sel/jaringan ..................
440. Keterangan:
421.
441.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
435.
436.
437.
438.
439.
442.
443.
444.
445.
446.
447.
448.
449.
450.
451.
452.
453.
454.
455.
456.
457.
460.
461.

Sel/jaringan ......................

Litelatur
462. Sel/jaringan ..................
463.
464.
465.
466.
467.
468.

Praktikum Biologi 2015-2016

458.
459.

482.
483.

Keterangan:

469.
470.
471.
472.
473.
474.
475.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
484.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.

Sel/jaringan ......................

500.
501.

502.
503.
504.
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan stuktur jaringan hewan?
505. Faktor yang mempengaruhi perbedaan struktur dari jaringan hewan adalah fungsi
jaringan itu sendiri. Jaringan syaraf yang berfungsi untuk mentransfer impuls tentu berbeda
strukturnya dengan jaringan otot yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Selain itu jumlah sel
penyusun jaringan, jumlah lapisan dan suhu juga dapat mempengaruhi perbedaan struktur
jaringan (Sukirman, 2008).
506.
507.
3. Jelaskan perbedaan hasil pengamatan anda!
508. Berdasarkan hasil pengamatan pada jaringan epitel ginjal sapi, terlihat jaringan epitel
tersusun atas nucleus, lumen dan membrane basal. Jaringan epitel memiliki lumen yang
letaknya tidak beraturan dan nucleus yang tidak teratur. Namun pada pengamatan yang
dilakukan Hernawati (2008), jaringan epitel terlihat memiliki bentuk tidak beraturan, tidak
memiliki ruang antar sel dan nucleus yang tersebar di dalam cytoplasma.
Praktikum Biologi 2015-2016

509.
510. Untuk jaringan ileum sesuai dengan hasil pengamatan terlihat berbentuk memanjang
dengan sel goblet yang tersebar. Nucleus ditemukan ditengah crypt of liberkun. Pengamatan
yang dilakukan Suwiti (2010), menunjukkan penampang yang hamper sama dengan hasil
pengamatan. Di dalam jaringan ileum terdapat beberapa sel goblet dan crypt of liberkun.
Namun pada pengamatan Suwiti, nucleus tidak tampak secara jelas karena menggunakan
perbesaran 100x.
511.
512.
513.
4. Apa hubungan antara bentuk jaringan dengan fungsi dalam organisme hewan?
514.
515. Bentuk jaringan pada organism hewan dipengaruhi oleh fungsi jaringan itu sendiri.
Setiap jaringan pada hewan tersusun atas beberapa sel dengan fungsi tertentu. Seperti halnya
definisi jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki fungsi dan struktur yang sama. Sehingga
setiap jaringan memiliki sel penyusunnya sendiri sesuai fungsi jaringan. Sel sel penyusun
jaringan inilah yang akan menentukan fungsi dari jaringan tersebut (Susilowarno, 2008).
516.
517.

Praktikum Biologi 2015-2016

518.

Kesimpulan
519.
Prinsip pengamatan jatingan hewan adalah mengamati struktur jaringan
hewan di bawah mikroskop dengan menggunakan perbesaran normal sampai perbesaran
kuat. Tujuan pengamatan jaringan hewan untuk mampu mengamati struktur jaringan hewan
dan mampu menggambarkan struktur jaringan hewan. Dari data hasil praktikum
menunjukkan bahwa sel epitel dari ginjal sapi memiliki nucleus, lumen dan membrane
basal. Nucleus terletak tidak beraturan dan membrane basal juga tidak terletak secara teratur.
Untuk jaringan ileum, terdapat banyak sel goblet yang letaknya menyebar dan nucleus yang
tidak beraturan. Serta ada crypt of liberkun di dalam jaringan ileum.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.

541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
548.
549.
550.
551.
552.
553.
554.
555.
556.

RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS

Praktikum Biologi 2015-2016

557.

PRE-LAB

1. Apa yang anda ketahui tentang respirasi dan fotosintesis? Jelaskan!


558. Respirasi merupakan reaksi katabolisme atau eksorgenik. Katabolisme adalah reaksi
metabolism yang mengahsilkan energy dengan merombak molekul kompleks menjadi
senyawa sederhana. Disebut eksorgenik karena dalam proses respirasi akan membebaskan
energy. Respirasi terbagi atas dua macam yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal. Pada
dasarnya respirasi eksternal sama dengan bernafas atau pengambilan oksigen dari udara.
Sedangkan respirasi internal adalah proses penggunaan oksigen oleh sel tubuh dan
pembuangan zat sisa metabolism sel berupa CO2. Untuk fotosintesis berasal dari kata foton
(cahaya) dan sintesis (penyusunan). Fotosintesis merupakan reaksi anabolisme yang
menyusun senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks. Selain itu fotosintesi juga disebut
sebagai reaksi endorgenik yang membutuhkan energy. Fotosintesis berarti penyusunan
glukosa atau amilum dari zat anorganik berupa H 2O dan CO2 pada klorofil dengan bantuan
cahaya. Dari pengertian fotosintesis, dapat disimpulkan bahwa fotosintesis memiliki
hubungan erat dengan proses respirasi. CO2 dari proses respirasi menjadi bahan baku pada
proses fotosintesis (Abdurrahman, 2008).
559.
560.
2. Jelaskan pentingnya proses respirasi suatu organisme!
561. Proses respirasi digunakan untuk mengambil O2 dari lingkungan dan melepaskan sisa
metabolism seperti CO2 ke lingkungan. Oksigen ini akan membantu proses perombakan
makanan menjadi energy untuk aktivitas organism. Apabila organism berhenti memasukkan
oksigen ke tubuhnya maka sel sel mereka akan rusak atau mati. Sel membutuhkan energy
untuk melakukan tugasnya termasuk menggerakkan otot, menjaga organ vital dan
pembelahan sel serta replikasi (Fried, 2005).
562.
563.
3. Jelaskan pentingnya fotosintesis bagi tanaman dan organism lain!
564. Fotosintesis dilakukan tumbuhan untuk merubah zat anorganik H 2O dan CO2 menjadi
amilum atau glukosa yang menjadi sumber makanan tumbuhan. Hasil fotosintesis inilah yang
akan disebarkan oleh pembuluh angkut keseluruh tubuh sebagai sumber energy aktivitas
tumbuhan untuk bertahan hidup. Selain bermanfaat untuk tumbuhan, fotosintesis juga berarti
penting untuk organism lain. Gas karbondioksida sisa metabolism organism yang dikeluarkan
saat respirasi dijadikan bahan baku fotosintesis. Fotosintesis inilah yang akan menghasilkan
gas oksigen untuk proses respirasi. (Ai, 2012).
565.
566.
567.
568.
4. Jelaskan perbedaan antara respirasi dan fotosintesis!
569. Respirasi dan fotosintesis adalah dua hal yang saling berlawanan namun saling
ketergantungan. Respirasi bisa dilakukan semua organism termasuk tumbuhan, namun
untuk fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang mengandung klorofil.
Respirasi merupakan reaksi katabolisme sedangkan fotosintesis adalah reaksi
anabolisme. Proses katabolisme disebut juga sebagai reaksi eksorgenik atau
membebaskan energy. Dan untuk fotosintesis sering disebut sebagai reaksi endogernik
yang membutuhkan energy. Meskipun begitu, kedua proses ini saling bergantung satu
sama lain. Dimana respirasi menyediakan bahan baku fotosintesis yaitu CO2 dan
fotosintesis menyediakan O2 untuk proses respirasi (Fried, 2005).
570.
571.
5. Jelaskan Pengertian dan Prinsip Uji Sach !
Praktikum Biologi 2015-2016

572. Uji sach adalah percobaan yang dilakukan Julius Von Sach seorang botani asal Jerman
yang menyimpulkan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum atau zat tepung. Untuk
mengetahui adanya amilum dapat di uji dengan iodium. Prinsip dasar pengujian Sach adalah
mengamati perubahan warna pada daun yang sebelumnya sudah dimatikan sel selnya dan
ditetesi iodium atau lugol. Bagian yang berwarna biru kehitaman menunjukkan bahwa
terdapat amilum di bagian daun tersebut (Nurjannah, 2014).
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
589.
590.
591.
592.

593.
594.
Praktikum Biologi 2015-2016

595.
596.
597.
598.
599.
600.
601.
602.
603.
604.
605.
606.
607.
608.
609.
610.
611.
612.
613.
614.
615.
616.

Praktikum Biologi 2015-2016

617.

Praktikum Biologi 2015-2016

618. LAPORAN PRAKTIKUM


619. Praktikum 6.Respirasi dan Fotosintesis
620.
1. Jelaskan mekanisme perubahan warna indikator phenol red dalam pengujian zat sisa
CO2 dalam respirasi!
621. Pada praktikum pengujian zat sisa CO 2 dalam respirasi, phenol red digunakan sebagai
indicator perubahan warna. Karbondioksida ditambahkan air dan phenol red akan
menghasilkan kompleks warna orange dan HCO3- atau biasa dituliskan dengan
622. CO2 + H2O + phenol red
Kompleks warna orange + HCO 3-. Setelah phenol red
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, di diamkan dan di simpan di tempat gelap minimal 1
jam untuk dapat mengamati perubahan warna dari indicator phenol red. Apabila terjadi
respirasi, phenol red akan membentuk kompleks warna orange terang dengan pH 6,8 7. Dan
apabila tidak terjadi respirasi, phenol red berwarna merah atau tidak berubah warnanya.
623.
624.
2. Tuliskan dan jelaskan hasil pengamatan zat sisa CO2 dalam respirasi
625. 626. Sampel
627. Warna awal
628. Perubahan warh na
No
phenol red
phenol red
.
629. 630. Jangkrik
631. Orange
632. Merah
1
Hidup
633. 634. Jangkrik mati 635. Orange
636. Merah
2
637. 638. Kecambah
639. Orange
640. Merah
3
segar
641. 642. Kecambah
643. Orange
644. Merah
4
matang
645. 646. Gula ragi
647. Orange
648. Kuning
5
segar
649. 650. Gula ragi
651. Orange
652. Merah
6
matang
653. 654. Perlakuan
655. Orange
656. Orange
7
kontrol
657.
658. Dalam percobaan uji respirasi disiapkan 7 tabung reaksi sebagai wadah meletakkan
sampel dan phenol red, pipet ukur untuk memgukur dan memindahkan phenol red ke dalam
tabung reaksi, 7 penyumbat karet yang digunakan untuk menyumbat tabung reaksi, phenol
red sebagai indicator terjadinya respirasi, mur dan skrup yang digunakan untuk memberi
jarak antara phenol red dengan sampel, spatula dan pinset untuk membantu memasukkan
sampel ke dalam tabung reaksi serta 7 sampel yang akan diuji : jangkrik hidup, jangkrik mati,
kecambah segar, kecambah matang, gula ragi segar dan gula ragi matang. Semua tabung
reaksi diisi dengan phenol red sebanyak 1 mL dengan menggunakan pipet ukur. Setelah di isi
dengan phenol red, bagian dalam tabung dibersihkan dengan menggunakan tisu. Mur dan
skrup di masukkan ke dalam tabung reaksi dengan posisi mur vertical dan saat memasukkan
tabung reaksi harus dimiringkan. Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, satu tabung
reaksi yang tersisa digunakan sebagai perlakuan control. Selanjutnya semua tabung ditutup
dengan penyumbat karet dan didiamkan selama minimal 1 jam serta diletakkan di tempat
yang gelap untuk mengoptimalkan respirasi serta menghindari kecambah segar
berfotosintesis.
659. Dari data hasil percobaan diatas, setelah disimpan selama kurang lebih 1 jam dapat
diamati perubahan warna phenol red. Pada sampel jangkrik hidup warna pheol red yang
awalnya orange menjadi merah. Hal ini juga terjadi pada jangkrik mati, kecambah segar,
Praktikum Biologi 2015-2016

kecambah matang dan gula ragi matang yang sama sama memiliki warna phenol red awal
orange dan setelah disimpan warna phenol red menjadi merah. Hanya pada sampel gula ragi
segar yang warna phenol red berubah dari merah menjadi kuning. Sedangkan pada tabung
perlakuan control warnanya tetap orange.
660.
661.
Data hasil praktikum ini sedikit berbeda dengan kesimpulan hasil percobaan
Gomma(2005), dimana phenol red akan berubah warnanya menjadi kuning apabila terjadi
respirasi. Perubahan warna ini disebabkan karena karbondioksida yang menurunkan pH dari
phenol red sehingga warna phenol red berubah menjadi kuning. Phenol red dengan pH
dibawah 7 akan berubah warna menjadi kuning. Dalam hasil praktikum jangkrik hidup dan
kecambah segar yang berrespirasi tidak mengubah warna phenol red dari orange ke kuning
seperti gula ragi segar. Hal ini terjadi karena faktor kurang lamanya waktu menyimpan
sehingga warna ohenol red belum berubah, kondisi fisiologis komoditas yang mendekati fase
tua ataupun pengaruh tingginya kadar CO2 di udara.
662.
663.
664.
665.
3. Jelaskan mekanisme kerja uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari dan
klorofil dalam proses fotosisntesis!
666. Dalam uji amilum digunakan daun koleus yang sudah diberi perlakuan dengan
menutup ujung daun dengan aluminium foil dan bagian pangkal daun dibiarkan terbuka
selama seminggu. Selama itu daun mengalami fotosintesis dengan bantuan sinar matahari
untuk merubah CO2 + H2O menjadi C6H12O6 (amilum) + O2. Kemudian untuk uji amilum
diteteskan iodium atau lugol sebagai indicator. Bagian ujung daun yang selama seminggu
tertutup aluminium foil berubah warna menjadi coklat. Sedangkan pangkal daun yang
dibiarkan terbuka berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa
pangkal daun memiliki kandungan amilum sedangkan ujung daun tidak memiliki amilum.
Bagian daun yang tertutup aluminium foil tidak mendapatkan cahaya matahari yang
menyebabkan klorofil tidak dapat berfotosintesis sehingga amilum tidak terbentuk. Hal
inilah yang menyebabkan indicator lugol berubah menjadi coklat karena tidak adanya
amilum.
667.
668.
669.
4. Gambar dan jelaskan hasil pengamatan warna daun setelah uji amilum pada
pengamatan peranan sinar matahari dalam fotosintesis!
670. Dalam praktikum uji amilum disiapkan daun koleus yang sudah diberi
perlakuan dengan menutup bagian ujung daun dengan aluminium foil selama
seminggu, alcohol, air, pengaduk kaca untuk mengambil daun saat direbus, tisu
untuk mengeringkan daun setelah direbus, beaker glass untuk memanaskan air
dan alcohol, tabung reaksi untuk wadah selama memanaskan daun dengan
alcohol, iodine sebagai indicator uji amilum dan cawan petri sebagai tempat
meletakkan daun setelah direbus. Pertama daun koleus dilepas aluminium foilnya
kemudian di remas remas dan digulung untuk membuka pori porinya sehingga
antosianin dalam daun dapat keluar dengan cepat. Direbus di dalam air mendidih
selama 10 menit untuk melarutkan antosianinpada daun koleus. Setelah 10 menit ,
daun dikeringkan dengan tisu untuk menghilangkan air sehingga tidak
menganggu kinerja alcohol. Daun dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah
diisi alcohol 3 mL untuk dipanaskan di atas beaker glass berisi air mendidih.
Praktikum Biologi 2015-2016

Pemanasan dilakukan sampai alcohol dalam tabung reaksi habis . Kemudian daun
di keringkan untuk menghilangkan sisa alcohol sehingga tidak terjadi percikan
saat perebusan dengan air. Daun koleus kembali direbus dengan air. Setelah
cukup, daun diangkat dan diletakkan di atas cawan petri tanpa ada bagian daun
yang menggulung. Diatas daun ditetesi iodine secukupnya dan diratakan. Diamati
perubahan warna yang terjadi pada daun.
671. Berdasarkan hasil uji amilum daun koleus yang awalnya berwarna unggu
berubah menjadi hijau setelah perebusan. Setelah ditetesi iodine, bagian ujung
daun yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi coklat dan bagian pangkal
daun dari hijau berubah menjadi biru kehitaman. Ujung daun adalah bagian yang
tertutup aluminium foil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga
menyebabkan warnanya justru berubah coklat saat ditetesi iodine. Sedangkan
pangkal daun adalah bagian yang dibiarkan terbuka sehingga terjadi proses
fotosintesis . Iodine yang diteteskan merubah warna pangkal daun dari hijau ke
biru kehitaman yang menandakan keberadaan amilum pada daun. Hasil ini sesuai
dengan pendapat Manatar (2012) yang menyatakan bahwa penamabahan iodine
akan membentuk kompleks warna biru kehitaman pada kompleks yang
mengandung pati atau amilum hasil fotosintesis.
672.
673.
674.

Gb daun sebelum diberi

675.

Gb daun sesudah diberi perlakuan

perlakuan
676.

677.

678.

Keterangan : Daun

679.

Keterangan : Daun koleus setelah diberi

Koleus berwarna unggu karena

perlakuan dan ditetesi iodine, bagian yang

adanya pigmen antosianin

tertutup aluminium foil berwarna coklat dan


yang terbuka berwarna biru kehitaman

680.
681.

5. Mencari litelatur uji fotosintesis pada daun koleus hijau dan merah lalu dijelaskan
tentang pengaruh klorofil pada fotosintesis daun koleus hijau dan merah disertai
gambar dijelaskan perbedaan dan faktor faktornya !
682. Daun koleus atau yang biasa disebut daun iler / daun minna memiliki beragam
jenis warna sama seperti tumbuhan lain yang memiliki banyak warna. Ada daun
koleus dengan warna unggu, hijau ataupun merah. Peyebab adanya perbedaan
warna adalah kandungan pigmen pada daun itu sendiri. Daun koleus unggu
memiliki pigmen antosianin yang dominan sedangkan koleus hijau pigmen
klorofil nya lebih dominan. Meskipun berwarna unggu, daun koleus tetap
memiliki klorofil hanya saja antosianin lebih dominan. Saat diuji fotosintesis daun
Praktikum Biologi 2015-2016

berwarna unggu tetap memiliki amilum dengan di terbentuknya kompleks warna


biru kehitaman setelah ditetesi iodine. Hal ini membuktikan bahwa daun berwarna
unggu tetap memiliki klorofil meskipun pigmennya tidak dominan. Sedangkan
daun yang berwarna hijau juga mengalami fotosintesis yang menghasilkan
amilum sehingga muncul kompleks warna biru kehitaman setelah ditetesi iodine
(Dalimarta, 2006).
683. Dalam fotosintesis ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu :
klorofil, cahaya matahari, kadar CO2 dan suhu. Pada tanaman hanya akan terjadi
fotosintesis apabila memiliki klorofil. Meskipun tanaman bewarna selain hijau
seperti merah, unggu ataupun kuning mereka tetap memiliki pigmen klorofil
sehingga fotosintesis tetap dapat berlangsung. Jumlah klorofil yang lebih sedikit
hanya akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses fotosintesis. Sedangkan
untuk tanaman berwarna hijau dapat berlangsung fotosintesis yang lebih cepat
karena pigmen klorofil yang dominan (Campbell, 2010).
684.
685.
686.
687.
688.
689.
690.
691.
692.
693.
694.
695.
696.
697.
698.
699.
700.
701.
702.
703.
704. Kesimpulan
705. Prinsip uji sach adalah menguji terjadinya fotosintesis pada tanaman berdaun hijau
yang ditandai dengan perubahan warna daun setelah ditetesi iodine. Untuk respirasi phenol
red digunakan sebagai indicator terjadinya respirasi dimana phenol red akan berubah warna
menjadi kuning cerah. Karbondioksida yang bereaksi dengan phenol red akan membentuk
kompleks warna orange dan HCO3-. Tujuan dari dilakukannya uji sach adalah untuk
membuktikan perlunya sinar matahari dan klorofil dalam fotosintesis. Sedangkan respirasi
memiliki tujuan untuk membuktikan dihasilkannya karbondioksida selama respirasi. Dari
data hasil praktikum uji respirasi dapat disimpulkan bahwa hanya pada sampel gula ragi
segar yang warna phenol red nya berbah dari orange ke kuning segar. Padahal sampel
jangkrik hidup dan kecambah segar juga mengalami proses respirasi namun warna phenol
rednya tidak berubah. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang lamanya proses
penyimpanan sehingga phenol red belum berubah warna atau karena banyaknya kadar CO 2
di udara. Untuk data hasil praktikum uji amilum, daun koleus yang tadinya berwarna unggu
setelah direbus berwarna hijau. Selanjutnya ditetesi iodine, bagian ujung daun yang ditutup
aluminum foil berwarna coklat sedangkan bagian pangkal daun yang dibiarkan terbuka
Praktikum Biologi 2015-2016

berwarna biru kehitaman. Warna biru kehitaman ini menunjukkan adanya amilum pada daun
sebagai hasil dari fotosintesis.
706.
707.

Praktikum Biologi 2015-2016

708.
709.
710.
711.
712.
713.
714.
715.

PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI PADA EKOSISTEM PERAIRAN
PRE-LAB

1. Mengapa keanekaragaman hayati dalam biosfer perlu dipelajari ?


716.
717.
718.
719.
720.
721.
722.
723.
724.
2. Jelaskan tujuan pengambilan sampel pada beberapa jenis lokasi perairan!
725.
726.
727.
728.
729.
730.
731.
732.
733.
734.
3. Parameter apa saja yang dapat mempengaruhi viabilitas/kemampuan hidup dari organisme
yang terdapat pada sampel perairan? Jelaskan!
735.
736.
737.
738.
739.
740.
741.
742.
743.
744.
745.
746.
747.
4. Berdasarkan cara pengumpulannya, sampel dibagi menjadi dua macam, yaitu sampel
individu(discrete) dan campuran (composite). Jelaskan mengenai perbedaan kedua jenis
sampel tersebut!
748.
749.
750.
751.
Praktikum Biologi 2015-2016

752.
753.
754.
755.
756.
757.
758.
759.
760.
T 761.
ang
gal
763.
764.

768.
769.
770.
771.
772.
773.
774.
775.
776.
777.
778.
779.
780.
781.
782.
783.
784.
785.
786.
787.
788.

Nilai

762.
Paraf
Asisten
765.
766.
767.

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 7.Pengamatan Keanekaragaman Hayati Pada Ekosistem Perairan
A. Data sampel cair

789. No
Sampel

790.

791.

792.

793.

794.

795.

796.

797.

798.

Asal Sampel

799. 5
800.
801.
802. B. Parameter fisik sampel cair
803. No
sampel

804.

Warna

Praktikum Biologi 2015-2016

805.

Bau

806.

Suhu

807.
n

Kekeruha

808.

809.

810.

811.

812.

813.

814.

815.

816.

817.

818.

819.

820.

821.

822.

823.

824.

825.

826.

827.

830.

831.

832.

828. 5
829.
833.
834. C. Parameter kimia sampel cair
835. No
sampel

836.

837.

838.

839.

840.

841.

842.

843.

844.

845.

846.

847.
848.

Praktikum Biologi 2015-2016

pH

849.
850.

D.Parameter biologi sampel cair


Gambarkan jumlah dan bentuk morfologi dari sampel limbah cair yang diamati!

851.
852.
853.
854.
855.
856.
857.
858.

Sampel 1

Sampel 2

859.
860.
861.
862.
863.
864.
865.

Sampel 3

866.
867.
868.
869.
870.
871.
872.

Sampel 4

Sampel 5

873.
874.
875.

Pertanyaan:

1. Jelaskan mengenai perbedaan karakteristik fisik dari setiap sampel limbah cair yang
diamati! Hubungkan antara parameter fisik tersebut dengan asal sampel cair!
Praktikum Biologi 2015-2016

876.
877.
878.
879.
880.
881.
882.
883.
884.
885.
2. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan
mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter fisik dan kimia!
886.
887.
888.
889.
890.
891.
892.
893.
894.
895.
896.
3. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan
mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter biologi!
897.
898.
899.
900.
901.
902.
903.
904.
905.
906.
907.
4. Organisme apa saja yang mungkin terdapat pada setiap sampel cair? Jelaskan alasan anda!
908.
909.
910.
911.
912.
913.
914.
915.
916.
Praktikum Biologi 2015-2016

917.
5. Bagaimana hubungan antara pH dan jarak pengambilan sampel limbah cair yang diamati?
Mengapa demikian?
918.
919.
920.
921.
922.
923.
924.
925.
926.
927.
928.
6. Bagaimana hubungan antara bentuk dan morfologi organisme yang ditemukan pada sampel
air limbah dengan parameter fisik dan kimia sampel? Mengapa demikian?
929.
930.
931.
932.
933.
934.
935.
936.
937.
938.
939.
7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bervariasinya organisme pada setiap sampel
cair hasil pengamatan anda!
940.
941.
942.
943.
944.
945.
946.
947.
948.
949.
950.
951.
952.
953.

Kesimpulan

954.
Praktikum Biologi 2015-2016

955.
956.
957.
958.
959.
960.
961.
962.

963.
964.
965.
966.
967.
968.
969.

Daftar Pustaka

970.
971.
972.
973.
974.
975.
976.
977.
978.

979.
980.
T 981.
ang
gal
983.
984.
Praktikum Biologi 2015-2016

Nilai

982.
Paraf
Asisten
985.
986.

987.
988.
989.

Praktikum Biologi 2015-2016

990.
991.
992.
993.
994.

INTERAKSI KOMPONEN BIOTIK


DALAM EKOSISTEM

995. PRE-LAB
996.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ekosistem!
997.
998.
999.
1000.
1001.
1002.
1003.
1004.
1005.
1006.

1007.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Komponen Biotik dan Abiotik!
1008.
1009.
1010.
1011.
1012.
1013.
1014.
1015.
1016.
1017.
1018.
3. Jelaskan jenis-jenis interaksi komponen biotik dalam suatu ekosisitem, dan berikan
masing2 interaksi tersebut 1 contoh !
1019.
1020.
1021.
1022.
1023.
1024.
1025.
1026.
1027.
1028.
1029.
1030.
1031.
1032.
Praktikum Biologi 2015-2016

1033. T 1034.
ang
gal
1036.
1037.
1041.
1042.
1043.

Praktikum Biologi 2015-2016

Nilai

1035. Paraf
Asisten
1038.
1039.
1040.

1044. LAPORAN PRAKTIKUM


1045. Praktikum 8.Interaksi Komponen Biotik dalam Ekosistem
1046.
1. Identifikasi Komponen Biotik
1047.1048. Jenis
N

1049. Jum

komponen

lah

1050. Kep
adatan

1051. Cara
hidup

1052. Fungsi /
Peran

1053.1054.

1055.

1056.

1057.

1058.

1059.1060.

1061.

1062.

1063.

1064.

1065.1066.

1067.

1068.

1069.

1070.

1071.1072.

1073.

1074.

1075.

1076.

1077.1078.

1079.

1080.

1081.

1082.

1083.1084.

1085.

1086.

1087.

1088.

1089.1090.

1091.

1092.

1093.

1094.

1095.1096.

1097.

1098.

1099.

1100.

1101.1102.

1103.

1104.

1105.

1106.

1107.1108.

1109.

1110.

1111.

1112.

1113.

2. Interaksi Komponen Biotik


1114. Gejala

1115. Nama komponen biotik yang

Interaksi

terlibat

1117.

1118.

1119.

1120.

1121.

1122.

1123.

1124.

1125.

1126.

1127.

1128.

1129.

1130.

1131.

1132.

1133.

1134.

1135.

1136.

1137.

1138.

1139.

1140.

1141.

1142.

1143.

1144.

1145.

1146.

1147.

1148.

1149.

Praktikum Biologi 2015-2016

1116. Jenis interaksi

1150.

1151.

1152.

1153.

1154.

1155.

1156.

1157.

1158.
1159.

3. Jelaskan interaksi komponen biotik yang terjadi dalam ekosistem yang diamati!
1160.
1161.
1162.
1163.
1164.
1165.
1166.
1167.
1168.
1169.
1170.
4. Jelaskan peran interaksi komponen biotik dalam mewujudkan kesetimbangan
ekosistem!
1171.
1172.
1173.
1174.
1175.
1176.
1177.
1178.
1179.
1180.
1181.
5. Lampirkan gambar interaksi komponen biotik selama pengamatan!
1182.
1183.
1184.
1185.
1186.
1187.
1188.
1189.
1190.
1191.
1192.
1193.
1194.
1195.
1196.
Praktikum Biologi 2015-2016

1197. Kesimpulan
1198.
1199.
1200.
1201.
1202.
1203.
1204.
1205.
1206.
1207.
1208.
1209.
1210.
1211.
1212.
1213.
1214.
1215.
1216.
1217.
1218.
1219.
1220.
1221.
1222.
1223.
1224.
1225. Daftar Pustaka
1226.
1227.
1228.
1229.
1230.
1231.
1232.
1233.
1234.
1235.
1236.
1237.
1238.
1239. T 1240.
ang
gal
1242.
1243.
1247.
1248.
1249.

1250.
1251.
Praktikum Biologi 2015-2016

Nilai

1241. Paraf
Asisten
1244.
1245.
1246.

Anda mungkin juga menyukai